Sdr. Mustain terima kasih, saya setuju dengan penukilan surat tsb yang intinya 
sesama muslim adalah Saudara.
Namun perlu saya sampaikan sedikit tentang definisi jihad. Kata jihad 
"aljihadu" dikasrah huruf jim secara etimologi bermakna "almasyaqoh" yang 
bermakna : kesulitan, keusahan, kesukaran, kepayahan.
Makna jihad secara syar'i adalah mencurahkan segala kemampuan dalam memerangi 
orang kafir atau musuh. (anda bisa lihat dalam kitab Fathul Bari 6/5; Nailul 
Authar 7./208; Asy-Syahrul Mumti 8/7).

Salam,


________________________________
Dari: mustain jiddan <jidda...@yahoo.com>
Kepada: WongBanten@yahoogroups.com
Terkirim: Jum, 30 April, 2010 22:04:27
Judul: Re: Bls: Bls: [WongBanten] IMAM SAMUDRA CS MUJAHID ATAU MUJAHIL

  
ini hanya perbedaan pandangan dalam memaknai jihad pak saprudin, bagi anda 
tindakan Imam Samudera dan teman - teman ( Semoga Allah Mengampuni dosa - dosa 
mereka ) adalalh salah.. tapi bagi pandangan mereka adalah benar, bukankah ada 
dalam Alquran Allah berfirman  "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara 
QS. Al Hujurat 10. "Dan sebuah hadits "barangsiapa yang bangun dan tidak 
memperhatikan urusan kaum muslimin, maka ia tidak termasuk golongan mereka  
(kaum muslimin)". (HR  Hakim dan Al Khatib dari Hudzaifah ra.)... pandangan 
tiap muslim dalam memaknai jihad berbeda.. apalagi mereka adalah kebanyakan 
alumni kerusuhan poso, kerusuhan ambon, peperangan di afganistan, dan juga 
philipina selatan, dimana muslim di bantai oleh orang - orang kafir... , dan 
orang - orang kafir itu berhura - hura di negeri ini dan mereka melihatnya 
sebuah kemunkaran yang harus di hancurkan... ditambah hukum Islam belum tegak 
di bumi pertiwi ini... saya berfikir wajar
 mereka melakukan itu... 
Para mujahid terus bergerak dari aceh... dan dukungan terus mengalir kepada 
mereka....SEmoga Allah meridhoi perjuangan mereka ALLAHU AKBAR....


________________________________
From: Sp Saprudin <udari...@yahoo. co.id>
To: wongban...@yahoogro ups.com
Sent: Fri, April 30, 2010 12:19:47 PM
Subject: Bls: Bls: [WongBanten] IMAM SAMUDRA CS MUJAHID ATAU MUJAHIL

  
Saya tidak akan memperlebar makna jihad secara makro, tapi saya akan mengulas 
jihad yang dilakukan saudara kita dengan meledakkan bom ditempat-tempat 
keramaian. Berikut saya nukil dadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:  Aku 
ikut Rasulullah saw. dalam perang Hunain. Kepada seseorang yang diakui 
keIslamannya beliau bersabda: Orang ini termasuk ahli neraka. Ketika kami telah 
memasuki peperangan, orang tersebut berperang dengan garang dan penuh semangat, 
kemudian ia terluka. Ada yang melapor kepada Rasulullah saw.: Wahai Rasulullah, 
orang yang baru saja engkau katakan sebagai ahli neraka, ternyata pada hari ini 
berperang dengan garang dan sudah meninggal dunia. Nabi saw. bersabda: Ia pergi 
ke neraka.  sebagian kaum muslimin merasa ragu. Pada saat itulah datang 
seseorang melapor bahwa ia tidak mati, tetapi mengalami luka parah. Pada malam 
harinya, orang itu tidak tahan menahan sakit lukanya, maka ia bunuh diri. Hal 
itu dikabarkan kepada Nabi saw.
 Beliau bersabda: Allah Maha besar, aku bersaksi bahwa aku adalah hamba Allah 
dan utusan-Nya. Kemudian beliau memerintahkan Bilal untuk memanggil para 
sahabat: Sesungguhnya tidak akan masuk surga, kecuali jiwa yang pasrah. Dan 
sesungguhnya Allah mengukuhkan agama ini dengan orang yang jahat. (Shahih 
Muslim No.162). 
Coba kaitkan dengan orang yang membunuh dirinya sendiri melalui bom bunuh diri 
dengan bersandarkan kepada amalan Jihad. 
Masalah jihad adalah perkara besar, dan rujukan untuk melakukan perkara ini  
harus sesuai dengan syariat. Sebab jalan atau metode yang harus ditempuh oleh 
kita adalah mengikuti atsar-atsar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam 
lahir dan batin, mengikuti jalan wasiat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. 
Sebagaimana sabda Beliau : “Hendaklah
kalian berpegang teguh dengan Sunnahku dan Sunnah Al-Khulafa Ar-Rasyidin yang 
mendapat petunjuk setelahku. Peganglah ia dan gigitlah dengan gigi geraham…” 
(Al- ’Aqidah Al-Wasithiyyah dengan syarahnya hal. 179-180, cetakan Darul Fikr)
 Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa membunuh mu’ahad (orang kafir yang terikat perjanjian) tidak pada 
waktu/ tempatnya maka Allah
mengharamkan surga untuknya.” (Hadits shahih dikeluarkan oleh Abu Dawud dalam 
Sunan-nya no. 2760, An-Nasai
dalam Sunan-nya no. 4761 dari shahabat Abu Bakrah radhiallahu 'anhu).
Jika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengecualikan beberapa kalangan 
orang kafir untuk tidak diperangi dalam
kondisi perang yaitu terhadap mereka yang tidak terlibat penyerangan, lalu 
bagaimana kiranya dengan orang kafir
yang tidak berada dalam peperangan dan tidak terlibat penyerangan seperti di 
Jakarta dan Bali, serta tempat-tempat 
lainnya? Jika dikatakan, “Bukankah kedatangan mereka (orang kafir) ke suatu 
tempat membawa kerusakan atau 
bahkan misi tertentu?” Jadi tindakan menyakiti jangan dilakukan pada siapapun 
baik itu kepada para turis ataupun pekerja (asing) karena
mereka orang-orang yang masuk (ke Indonesia) dalam keadaan aman. Didalam Shahih 
Al-Bukhari disebutkan bahwa
Ummu Hani binti Abi Thalib mendatangi Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pada 
hari Fathu Makkah. Ia mengadukan
bahwa ‘Ali bin Abi Thalib akan membunuh orang (musyrik) yang meminta 
perlindungan kepadanya. Maka Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, “Kami telah memberikan perlindungan 
kepada orang yang meminta
perlindungan kepadamu, hai Ummu Hani.” (Hadits dikeluarkan oleh Al-Bukhari 
dalam Shahih-nya nomor 357 dari Ummu Hani binti Abi Thalib radhiallahu 'anha)
O.k.,Saya tidak mengingkari fardhiyyatul jihad (kewajiban jihad, red), namun 
tentu jihad harus dilakukan di atas ilmu,
memenuhi syarat-syaratnya, senantiasa bersama waliyyul amri atau amir. Dan ini 
yang menjadi konsensus ulama
Ahlus Sunnah wal Jamaah. Jihad tidak boleh dilakukan dengan serampangan dan 
semangat konyol dan mati dalam keadaan tolol!  
Ok. lain waktu akan saya sambung lagi. 


________________________________
Dari: Isbatullah Alibasja <isbatullahalibasja@ yahoo.com>
Kepada: wongban...@yahoogro ups.com
Terkirim: Jum, 30 April, 2010 12:51:28
Judul: Re: Bls: [WongBanten] IMAM SAMUDRA CS MUJAHID ATAU MUJAHIL

  
bung saprudin, jika ingin menilai sebuah tindakan zihad, maka lihatlah kontek 
makro nya, lihatlah kontek sejarahnya, lihatlah kontek internasionalisme nya, 
apakah seorg tb.chary wardana (maaaf apakah ini nama asli atau bukan sy ga tau, 
tb.chaery wardana= wawan alias anak abah kacong BUKAN??) yg jebolan sekolah 
aussie paham dgn hal tsb? sy agak ragu tuh?
dan tidak ada katogorisasi islam radikal, islam moderat, islam liberal, islam 
anu, islam iyeu-itu, euweuh ! eta mah istilah2 bikinan budak yahudi...... .
yang ada adalah ISLAM tok! 





________________________________
From: Sp Saprudin <udari...@yahoo. co.id>
To: wongban...@yahoogro ups.com
Sent: Wed, April 28, 2010 11:43:34 PM
Subject: Bls: [WongBanten] IMAM SAMUDRA CS MUJAHID ATAU MUJAHIL

  
Lho koq aneh komentarnya. Tulisan Sdr. Tb. Chaery wardana intinya mengingatkan 
kita untuk mempelajari ajaran islam secara kaffah (menyeluruh) .  Kemudian 
menekankan kepada ulama, ustad dan habib agar senantiasa memberikan pencerahan 
kepada ummat untuk menanamkan nilai-nilai agama yang luhur. Apa yang dilakukan 
oleh almarhum IS cs tentang jihad jelas sekali sangat bertentangan dengan 
syariat. Konon katanya menurut pemahaman almarhum IS cs bahwa tindakan bom 
bunuh diri merupakan amalan jihad istisyadiyah. Padahal amalah istisyadiyah itu 
sendiri adalah konteksnya ketika pada saat pasukan muslim dan kuffar saling 
berhadapan. Pada kondisi demikian dibolehkan untuk lansung masuk kedalam 
pasukan kaum kuffar. Menurut jumhur ulama dalam kondisi demikian, jika ada 
seorang pasukan muslim masuk kedalam pasukan kaum kuffar, kalaupun dia mati 
maka orang itu mati sahid. Berbeda dengan pemahaman almarhum IS cs yang 
melakukan bom bunuh diri pada saat situasi tidak
 terjadi konflik. Bukankah sudah jelas dan terang bahwa tindakan IS cs. bukan 
kalangan non muslim, bahkan kalangan muslimpun jadi korban. Jadi amalan jihad 
macam apa yang dilakukan oleh IS cs tsb.

Banyak orang-orang mengklaim bahwa berjihad dan terlibat di medan jihad 
dianggap sebagai orang yang pasti mendapat petunjuk. Klaim ini sangat gegabah, 
karena melihat kenyataan apa yang dilakukan oleh kelompok IS ternyata aqidahnya 
rusak. Saya katakan rusak aqidahnya karena melihat cara-caranya yang 
menimbulkan kerusakan. Jika kelompok IS benar aqidahnya, mana ada jihad fi 
sabilillah biayanya dapat dari hasil merampok. Lantas dimana letak Jihad fi 
sabilillahnya?

Kemabali ke tulisan Sdr. Tb Chaery Wardana yang dikomentari oleh Sdr. 
Isbatullah, maka pandangan saya tulisan Sdr. TB. Chaery tidak ada unsur pro 
western, justru mengingatkan kepada kita selaku muslim untuk senantiasa 
menegakan sendi-sendi agama agar kita hidup menjunjung tinggai akhlaqul karimah 
dan menjauhkan sikap dan cara-cara jahiliyah yang mengedepankan emosi dan 
kekerasan. Bukankah Islam itu rahmat bagi semesta alam? Bagi orang-orang 
muslim, mari kita buktikan.





________________________________
Dari: Isbatullah Alibasja <isbatullahalibasja@ yahoo.com>
Kepada: wongban...@yahoogro ups.com
Terkirim: Kam, 29 April, 2010 12:06:35
Judul: Re: [WongBanten] IMAM SAMUDRA CS MUJAHID ATAU MUJAHIL

  
aneh memang, seorg tb.chaery wardana mengomentari tentang imam samudra? ada apa 
gerangan? apakah seorg tb. chaery wardhana sudah mnjd antek amerika?





________________________________
From: mustain jiddan <jidda...@yahoo. com>
To: wongban...@yahoogro ups.com
Sent: Wed, April 28, 2010 9:14:08 PM
Subject: Re: [WongBanten] IMAM SAMUDRA CS MUJAHID ATAU MUJAHIL

  
Masing2 punya pemikiran sendiri tentang jihad... , termasuk mujahid Aceh .... 
jangan anggap mereka Jahil.. karena mereka melakukan hal tersebut... 
berdasarkan ilmunya...  dan gugurnya 1 mujahid.. akan muncul 1000 mujahid.. 





________________________________
From: Tb Chaery Wardhana <andikahazrumy86@ yahoo.co. id>
To: wongban...@yahoogro ups.com
Sent: Thu, April 29, 2010 5:06:49 AM
Subject: [WongBanten] IMAM SAMUDRA CS MUJAHID ATAU MUJAHIL

  
Tinggal menunggu hari eksekusi hukuman mati terhadap terpidana bom bali akan 
segera di laksanakan. Segala persiapan telah dilakukan baik oleh pihak 
pemerintah maupun pihak keluarga. Beberapa kali IMAM SAMUDRA Cs mengajukan 
Grasi ( pengampunan ) namun di tolak. Hari -hari yang dilalui oleh ketiga 
terpidana Mati itu penuh dengan tanda tanya ” akankah Alloh Terima segala amal 
yang selama ini mereka yakini sebagai sesuatu yang di benarkan Islam? Kami 
telah melakukan Jihad dan akan mati syahid “Kami tidak takut terhadap hukuman 
mati ” dengan lantang IMAM SAMUDRA CS berkomentar.
Wallohu a’lam …….hanya Alloh yang tahu mereka akan mati syahid atau 
tidak….hanya Alloh yang tahu mereka mendapat surga atau jurang neraka….hanya 
Alloh yang tahu Mereka Mujahid ( orang yang berjihad) atau Mujahil ( orang yang 
bodoh)….Sebagai manusia awam kita tidak akan tahu pasti nasib manusia kelak 
kita hanya berharap segala amal ibadah diterima Alloh swt.
Apa yang telah IMAM SAMUDRA Cs lakukan adalah menurut keyakinan yang selama ini 
mereka anggap benar. belum tentu benar menurut ajaran Islam. Seorang ulama di 
jawa timur pernah mengatakan Bahwa mengaji itu jangan setengah-setengah, baru 
ngaji Babul Jihad ( bab tentang jihad ) sudah berhenti mengaji, maka tahunya 
Jihad saja ..kekerasan saja …mengkapirkan yang beda pendapat…. padahal 
mempelajari Islam harus Kaffah ( menyeluruh) ajaran Islam bukan hanya Jihad 
saja tapi ada bab-bab lain yang perlu di pelajari oleh seorang Muslim seperti 
Babul Tawadhu’(bab tentang Tawadhu’), babul Qona’ah, babul Tasauf dll. Muslim 
yang hanya mengedepankan kekerasan ( muslim petentengan) tak ubahnya dengan 
prilaku manusia yang kurang berakhlak dan Jahiliyyah .
Marah dan sakit hati mungkin tentu ini yang dialami oleh IMAM SAMUDRA Cs 
melihat pembantain Tentara sekutu yang dipimpin Amerika membantai warga sipil 
Afganistan, memporak porandakan Irak dan menghina Junjungan kita Nabi Muhammad 
SAW. Semua umat islam juga pasti marah akan tetapi tetap dalam koridor dan 
mengedepankan kesantunan serta mencari solusi bukan dengan menghalalkan segala 
cara .Pemboman yang dilakukan IMAM SAMUDRA cs di negeri sendiri telah 
mengorbankan anak bangsa yang tak berdosa dan hal yang terpenting adalah Kasus 
pemboman di bali serta teror di nusantara telah mencoreng Islam sebagai agama 
yang mengedepankan akhlaqul karimah sebagaimana yang telah di contohkan oleh 
baginda Rosulululloh Saw . Kesan yang berkembang baik itu di negri sendiri 
maupun seluruh dunia bahwa seakan-akan Islam agama yang penuh dengan kekerasan.
Persoalannya sekarang adalah apakah akan Muncul IMAM SAMUDRA – IMAM SAMUDRA 
jilid 2 yang akan menebarkan teror di tanah air yang kita cintai, Inilah tugas 
Para ulama dan habaib sebagai ujung tombak dalam membina umat islam agar 
tertanam di hati para jama’ah nilai-nilai Islam yang luhur. Dan tentu ini tugas 
kita juga sebagai umat islam menjaga akhlaq karimah dan melaksanakan segala 
ajaran-ajaran islam dengan istiqomah dan jangan pernah berhenti untuk tetap 
menuntut ilmu . Dekatlah selalu dengan para ulama dan habaib agar kita dapat 
bimbingannya menggapai ridho alloh. Semoga Alloh mengampuni dosa-dosa kita 
semua amiinn
  









Kirim email ke