Hi Gank,

Soal Telkom.

Begin forwarded message:

Date: Mon, 15 Apr 2002 10:10:47 +0700
From: PatakaID <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re[2]: [GENETIK@] Re: industri internet, sedang 'luka parah' atau 
'proses alami' ??


Hello Luke,

Sunday, April 14, 2002, 10:15:59 PM, you wrote:

LS> Kalau mau ditarik benang merah emang sangat kompleks banget. Nggak
LS> mungkin bisa diselesaikan cuma dari milis ke milis.

oalah om, penyelesaian persoalan itu hanya mungkin terjadi bila ada
good will dr semua pihak yg terkait, kemudian kesediaan utk melakukan
interaksi dan kajian. milis itu cuman media, mau di warung kopi pun
jadi asalkan ada kemauan.

yg skrg terjadi itu good will hanya muncul di satu sisi, yaitu mereka
yg kebanyakan dirugikan, yaitu masyarakat ITnya. kapan anda lihat di
milis2 para petinggi postel dan telokom ? nggak berani mereka ke sini,
nggak jentelmen. yg bikin milis2 semacam ini ya siapa ? apa mereka itu
pernah inisiatif dan memberikan kontribusi kpd komunitas ?

nggak pernah ! knapa ? krn arogan, nggak butuh, somsek, sok sibuk.

LS> Even kalau mau dibuat task force pun gak akan bisa kelar sepanjang
LS> nggak ada komitmen yang jelas dari semua orang yang berpengaruh
LS> dan dipengaruhi oleh bisnis Internet ini.

anda maksud task force semacam pokja ? well, itu cuman taktik gaya
orba utk kooptasi legitimasi doang. ntar keluar SK ini itu, org ribut
lalu tawarannya selalu bikin pokja. isinya org2 yg entah dr mana di
tunjuknya, catut sana sini (banyak yg gak tau namanya dipakai), lalu
nggak ketahuan deh apa aja yg dilakukan, tau2 keluar : SETUJUUU !

jelas sekali itu upaya pembodohan yg luar biasa dan jelas pula siapa
yg mempengaruhi dan kepentingan siapa yg menonjol. selalu dibelakang
itu biang keroknya adalah incumbant, lalu kroni2 postel, kepentingan
pemegang saham (inilah repotnya, regulator selalu menempatkan diri sbg
komisaris, bukan sbg pemerintah yg mengutamakan kepentingan rakyat)
dan sejumlah lembaga ini itu yg jadi tukang palak asuhannya.

LS> Ngomongin masalah akses yang mahal, orang nyodok TELKOM

memangnya telokom udah ngerasa bener nentukan tarif ? naik buat ngong
kosi investasi ? utk bangun mercusuar multimedia, voip ? udah bener
kah etika bisnisnya, dr hulu ke hilir dikangkangi, breidel E1 ISP dan
main tuduh org nyolong pulsa ? tranfer pricing yg gak jelas dg anak
perusahaan, partner dsb.

LS> Ngomongin masalah bandwidth yang mahal, orang nyodok INDOSAT,
LS> Satelindo, CWHK, SingTel dan lain-lain

singtel murah om, yg mahal itu isat dkk. termasuk telokom. satelit
ente yg telkom 1 itu udah terkenal mahalnya dan bobroknya juga. maka
masalahnya tinggal satu aja yg bikin mahal itu, rantai bisnisnya.

kalo semua org boleh ambil bw langsung ke luar, dijamin murah. di hk
dan china 'ombyokan' (eh, telokom beli ke sana juga kan ?). tapi kan
di sini kudu beli ke NAP, kudu pake isat, kudu ini itu. alhasil ya
harga jadi 2 x lipat, gimana nggak jadi mahal, gimana nggak nyodok ke
incumbant kalo prakteknya kayak gitu ?

apa bedanya NAP sama saya misalnya, wong bisa saja saya turunin bw
langsung di tempat saya KAGAK PERLU KENAL sama isat, telokom, NAP,
postel dan antek2nya ! apa nilai tambah dan jasa yg dijual oleh NAP ?
sama sekali nggak ada, selain selembar SK !

kalo incumbant ngerasa nggak bisa balik modal investasinya krn kini
banyak pesaing dan org bisa ambil bw langsung ke ln, ya bisnis dong yg
bener, gimana caranya penetrasi, promosi, service  dan harga yg bagus.
jangan malah merengek ke bokap dan minta dibikinin sk proteksi.

dasar bisnismen anak2 sih, kolokan ... lucu memenangkan pasar dg cara
maksa hihihi ... gitu kok bangga dan ngaku world class operator. apaan
jaguh kampuang doang ternyata.

LS> Ngomongin masalah aturan ini dan itu, orang nyodok DIRJEN POSTEL

hehehe emangnya postel itu pernah transparan ? kapan mereka mau omong
sama masyarakat TI scr langsung ? kapan mereka peduli ? diajak omong
selalu sariawan, ngacir, ngibrit tapi di belakang ngancam ! apaan tuh

sikap PENGECUT dan AROGAN semacam itu kan sama sekali nggak pantas
ditunjukkan oleh lembaga pelayan masyarakat semacam ini. postel itu
hanya khusus jadi mesin keruk pemerentah, partai dan ormas, melayani
incumbant, pengusaha slumun sloman slamet apa masyarakat ? di pihak
mana dia seharusnya ? kok kebijakannya nggak pernah pro rakyat ?

kalo ngomongnya demi rakyat sih ojo kuatir : SELALU ! tapi faktanya
NOL BESAR. semua tahu, alokasi frekuensi sampai band2 tinggi sudah
sejak lama dikapling2 sama postel. oh, di situ punya bapak A, PT B dst
padahal teknologinya aja blom ada ! lisensi dah keluar, hebat kan ?!.

org postel sendiri bilang kok bahwa kenapa pemakaian WLAN di 2.4 itu
misalnya jadi susah banget (dan nanti bakal di 5.8, itu dah ada yg
punya kaplingnya). ya itu sebabnya, krn ada pemain yg ngerasa udah
sejak lama dikasih kapling, lalu ada incumbant yg ngotot main di situ
juga, lalu ada TELOKOM (nih saya sebut jelas2) yg punya keinginan buat
BUNUH pelan2 ISP.

org telokom kalo ketemu kita bilangnya sih nggak2, oh kita profesional
boss tapi jangan lupa gw punya sumber di telokom, sodara2 saya cari
makan di telokom & mereka paham betul doktrin dr atas supaya disetiap
lini selalu menjegal gerak langkah ISP. krn mereka kuasai kabel maka
ya segala hal yg berhubungan dg kabel nggak dikasih, dipersulit. misal
sdh jadi praktik yg umum, permintaan jaringan LC buat ISP susah untuk
dituruti, kalo ada pun kualitasnya jelek, instalasi lama dan service
nya payah banget. tapi kalo astinet ? wow, sim salabim, sekarang apply
ntar sore dah wus wus ... ok, kalo anda org telokom mau ngeles ke mana
coba ? hihihihi ... fakta nih fakta

kemudian soal wireless, telokom kelimpungan krn soal ini bukan lahan
yg mereka kuasai buat menghambat gerak pebisnis ISP dan UKM bangsanya
warnet. maka mereka sikat dr atas tuh, merengek ke postel dg alasan
itu potensial 'pencurian pulsa', itu band nggak legal (lagian di ITU
emang ada celah : ISM band diserahkan kebijakan masing2 negara - meski
seharusnya itu tdk boleh lantas menafikan fakta bahwa produk WLAN 2.4
sudah jadi standar industri internasional dan menjadi mass product yg
digunakan scr luas oleh pasar - masyarakat) dan konyolnya lagi minta
status dinas tetapnya dipertegas.

weleh, padahal telokom makai fixed wireless link 2.4 itu powernya kan
sampai puluhan bahkan mungkin ratusan watt, ini mosok takut sama WLAN
yg cuman sekian mili watt. sungguh banyolan yg bikin sakit perut.

LS> Ngomongin masalah UU yang tahu ada apa nggak (saya sendiri) kurang
LS> jelas, orang nyodok DPR

semua tahu, UU 36 siapa yg nyeponsorin dan gimana perilaku anggota DPR
yg terhormat itu. lagian sekarang mah pd sibuk mikirin 2004.

LS> Kalau kita mau bahas ini semua secara komprehensif kita harus
LS> runut dari last mile solution ke pelanggan lalu berjenjang sampai
LS> ke peraturannya.

kuncinya satu saja, CABUT MONOPOLI dan beri kesempatan pd pengusaha
selain incumbant utk bergerak terutama kelas lokal. kalo mau kasih
proteksi itu bukan pd incumbant, KEBALIK SAYANG ! ya yg kecil itu dong
yg lebih layak buat diproteksi, besar tambun kok masih sembunyi di
balik ketiak babe, malah takut sama yg kecil hihihi ...

ayo nih, ngaku aja, bilang, telokom takut dan gemeter banget ngeliat
ada warnet bisa buka voip dan sljj huahahahaha ...

LS> OK sekarang alternatif last mile solution ada banyak : Kalau dulu
LS> pakai kabel telp, sekarang ada cable modem, ADSL ada kabel PLN

bicaranya kabel mulu sih, krn hanya telokom yg punya ijin gelar kabel
kalo saya sih cuek aja, sekarang otonomi daerah, kalo penguasa di
daerah ijinkan pengusaha lokal gelar kabel sendiri, mau apa telokom ?
minta SK lagi ke babe ? nakut2i masyarakat lagi ? nggak ku ku lah ...

PREK. nggak ada yg takut sama telokom. all we need is to be patient.
sebentar lagi, amblas lu pade ... 2004 dst !

LS> Jadi kalau yang merasa pakai dial up kemahalan bisa pakai yang
LS> lain. Ada yang bilang TLKM gak pakai tarif flat....boleh-boleh aja
LS> tarif flat tapi masyarakat mau gak. Wong hampir 40% telp di
LS> Jakarta pulsanya dibawah 50 ribu perak kok.

senyum deh gw hehehe ...

kemaren ada berita, ada solusi teknologi wireless CDMA yg akan dipakai
telokom utk (katanya sih) last mile. bisa bikin sekian ribu SST hanya
dg biaya 300 USD per SST. yg bikin gw ketawa, pak menterinya selalu
bilang bahwa TIDAK ADA TEKNOLOGI yg seharga di bawah usd 1000 buat
bangun 1 SST. sampai si mister OWP membantah, ada teknologi yg cuman
di bawah usd 100 per SST huahahahaha ... sekarang si telokom malu2in
menterinya sendiri hehehe ...

udah ah capek, ngomongin masalah2 kayak gini.

BUBARKAN TELOKOM, pecah jadi perusahaan kecil2 di tingkat lokal. lalu
BUBARKAN POSTEL hihihi ... gabung kementrian KOMINFO dg POSTEL biar
nggak simpang siur. CABUT MONOPOLI TELEKOMUNIKASI, delegasikan semua
kewenangan ke daerah (ngapain sih kudu diatur pusat, supaya gampang
dipalakin yah ? knapa ijin pengusaha telekomunikasi kudu nasional ?)
nggak ngerti gw cara berpikirnya.

orba banget.

hoeiii oom, tante ente semua skrg hidup di jaman reformasi lho, ente
udah tua, masa depan itu milik org muda, milik mereka yg berpikiran ke
depan, jangan dimakan sendiri dong Indonesia, sadar dong, anak2 ente
bakal hidup di masa depan stlh ente semua dikubur. percuma jadi kaya
dan berkuasa kalo nggak barokah. jadi jangan serakah dan bikin aturan
yg menyulitkan masa depan anak2 ente sendiri ... ya ya ya

auk ah gelap ...

-- 
Best regards,
 PatakaID                            mailto:[EMAIL PROTECTED]


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor ---------------------~-->
Buy Stock for $4
and no minimums.
FREE Money 2002.
http://us.click.yahoo.com/orkH0C/n97DAA/ySSFAA/9rHolB/TM
---------------------------------------------------------------------~->

To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

 

Your use of Yahoo! Groups is subject to http://docs.yahoo.com/info/terms/ 



-- 
syafril
=======
"Syafril Hermansyah"<[EMAIL PROTECTED]>

--[YONSATU - ITB]----------------------------------------------------------
Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu>
1 Mail/day     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest>

Reply via email to