[ See You in Lembang 4-5 Januari 2003 ] Widya Çastrena Dharmasiddha !
At 23:05 02-01-2003 +0700, "Syafril Hermansyah" wrote: >> Mengenai ROTC, dari mana / apa memulainya ? > >Coba search di google.com dg keyword 'rotc'. Maksud saya bagaimana strategi pemberlakuannya di negara kita ? Tentunya sebagai kelanjutan wacana yang sudah dibicarakan beberapa bulan silam di sini. >Konsep perang semesta yg memgikutsertakan partisipasi segenap komponen >rakyat rasanya belum dihapus, Apakah benar bahwa asalnya dari 'konsep' Landsdale ? Ada yang mengatakan -salah seorang 'tokoh' di Republikini- bahwa sistem itu tidak tepat -lagi- diberlakukan di sini. Saya lupa, apa alasannya. >dan konsep itu menawarkan 'biaya' yg jauh >lbh murah dpd memelihara sekian banyak tentara. Menurut saya, justru memberdayakan rakyat -mengingat keadaan perekonomian kita saat ini- akan membutuhkan beaya yang sangat besar. Lihat saja nasib GND (Gerakan Nasional Kedisiplinan), yang berbeaya besar namun tidak ada tanggapannya seperti yang diharapkan. >Mengajar orang awam utk menggunakan senjata, menyetir tank, >bahkan pesawat terbang bukan pekerjaan susah yg makan waktu banyak. Bagaimana tahapan pemilihan dan penyaringannya ? Coba tandingkan dengan peristiwa 911 di USA, yaitu siapa yang menabrakkan pesawat ke dua gedung kembar WTC. Juga mengenai tindakan Hambali dkk di Bali. Lalu kelakukan jelek sebagian anggota Polri / TNI. Diperlukan sistem -juga manusianya- yang tajam untuk menangani semua itu, karena tidak ada yang bisa menduga secara pasti isi hati orang lain. >mengajarkan mereka untuk bisa bertempur dalam formasi, >berpartisipasi dalam TeamWork, strategi/taktik tempur bukan pekerjaan >1-2 bulan. Apakah semuanya harus menjalani tahapan baris berbaris ? Siapa yang akan menanganinya ? >Tentu saja, masalahnya prioritas, layak dilakukan atau tidak. Kalau >'bungkus' atau positioningnya tepat, besar harapan utk diterima :-) Siapa yang menilai 'bungkus' tersebut ? Yang akan 'sibuk' menyambut 2004 ? Duh ! :( >Wah blm baca novel 1984, idenya apa di novel itu ? Novel karangan George Orwell, ditulis tahun 1950-an, berlatar belakang kehidupan dalam Uni Soviet, saat Stalin berkuasa. Dia melukiskan bagaimana keadaan Bumi 30-an tahun kemudian, ketika hanya 3 negara saja yang ada di Bumi ini : Eurasia (meliputi hampir semua daratan Eropa, Amerika dan sebagian kecil Asia), Asiatimur (Sebagian besar daratan Asia) dan Oceania (Asiatenggara, Australia dan sekitarnya). Ketiga negara ini senantiasa saling bertempur satu dengan lainnya, dengan keadaan 1 lawan 2, saling berganti sekutu dan seteru, tergantung keadaan. Selama bertahuntahun, garis perbatasan selalu maju dan mundur secara tidak berarti. Semua penduduk ketiga negara ini hidup dalam kemiskinan, karena semua sumberdaya alam senantiasa diarahkan untuk keperluan perang. Artinya juga : tentara selalu 'sibuk'. Inilah yang antara lain melahirkan salah satu semboyan partai (kekuatan satusatunya yang menguasai negara dan segenap isinya) : Peperangan adalah Perdamaian. Buku ini saya dapatkan ketika masih SMP, dari sebuah toko buku tua. Si bapak pemilik toko itu tahu benar nilai buku bersampul merah dan berhalaman 200-an, terbitan Bandung, dengan harga Rp. 3.950, sehingga saya terpaksa harus 'menyerah'. Saya sudah membacanya berulang kali. Isinya senada dengan film "Brazil". Perlu saya lanjutkan ? Atau bisa membacanya sendiri dari www.gutenberg.net ? Sharif Dayan -- -== http://www.ksatrian.or.id ==- -== [EMAIL PROTECTED] (defense matter forum) ==- -== To contribute article - write to [EMAIL PROTECTED] ==- --[YONSATU - ITB]---------------------------------------------------------- Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net> Moderators : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Unsubscribe : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Vacation : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu>