Bung Abas yth, Saya mencoba mengemukakan apa yang saya ketahui dan rasakan (pikirkan), mungkin itulah alasan2nya untuk dapat menjawab beberapa pertanyaan dibawah ini. Secara pasti jawabannya mudah, yaitu "saya tidak tahu" dan juga masih ragu. Tetapi kita bisa mereka-reka. -----Original Message----- From: Abas F Soeriawidjaja [ <mailto:[EMAIL PROTECTED]> mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, February 13, 2003 1:07 PM ------------------ beberapa jawaban dan komentar-----------------
Tapi masih ada beberapa pertanyaan dalam benak saya yang belum terjawab secara meyakinkan. No.1. Dalam perkembangannya, sebagian negara2 Barat/NATO tidak setuju dengan "ketidak sabaran" AS, kenapa ? Apakah mereka juga takut kepentingan mereka terganggu dengan pengusaan minyak dunia oleh AS ? Mungkin yang mereka inginkan pengaturan bukan penguasaan, sehingga mereka juga takut berakibat pada kebebasan mereka dalam perekonomiannya terhadap AS Apakah sebagian negara2 Barat tersebut sudah cukup puas dengan pengendalian Rezim Sadam selama ini melalui "oil for Food" nya PBB dan "no fly zone" di Irak. Yang jelas Perancis dan Jerman adalah negara yang agak sosialis (umumnya negara2 Eropah). pertimbangan mereka tidak se-"Cowboy Kapitalis Amerika". Masih ada rasa kasihan, kenapa harus Perang, kalau ada solusi damai. Jerman dan Perancis secara historis masih sayang (dekat hubungannya dengan) Arab. Sebaiknya jangan mengantagonis negara Arab. Minimum perang harus didukung oleh PBB (DK). Dalam hal ini semuanya setuju begitu. Jerman sedang defisit saya kira begitu juga kebanyakan negara Eropah termasuk Perancis. Perang berarti pengeluaran ekstra. Dan lagi pemerintahan sekarang dimenangkan dengan margin kecil, jadi harus hati2 bertindak dengan dengan mengakomodasi oposisi. No.2 Apakah "ketidak sabaran" AS didorong oleh ekonomi AS yang memburuk ( pengangguran meningkat menjadi 6%, pertumbuhan 2002 hanya 3%) dan ingin segera menurunkan harga minyak dengan segera, agar terjadi penghematan devisa, mengingat AS adalah pengguna/pengimpor energy yang paling rakus? Menurut analisa yang pernah saya baca, harga minyak yang ideal bagi pertumbuhan ekonomi AS adalah 18 - 20 USD per Barrel.----------------- Bush perlu tindakan (politis) terobosan yang elegant untuk dapat memenangkan pemilihan presiden yad. , supaya tidak seperti bapaknya yang berhenti sekali masa jabatan. Ekonomi AS buruk kemungkinan menang berkurang, ini pasti. Saya kira sasaran jangka penjang lebih dominan dari sasaran jangka pendek (perang dan haraga minyak naik, kemudian turun lagi, kalau Sadam tidak menghancurkan lapangan minyak sendiri dengan alasan supaya tidak dikuasai AS dan sekutu2nya. Ini yang paling sulit dan mahal ongkosnya. No.3 Bagaimana dengan kepentingan Amerika terhadap posisi Israel vs Rezim Sadam ? Apakah ini juga "kartu" yang dimainkan AS ? Yang terang Israel tidak punya minyak. Arti strategis ekonominya tidak banyak kecuali teman setia (karena banyak hutang budi lahir dan bathin) di lingkungan Arab yang patuh kepadas AS. Supaya Arab "nurut" mereka perlu sedikit ancaman. Sejarah bersirinya Israel sangat menarik dipandang dari kaca mata negara2 Barat. Mereka mempunyai hubuingan bathin yang dalam. Negara Irael lahir karena dibidani Negara pemenag perang Dunia 2............ (saya harus segera pergi nati dilanjutkan lagi, sorry...) Salam Indradjaja Dalel --[YONSATU - ITB]---------------------------------------------------------- Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net> Moderators : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Unsubscribe : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Vacation : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu>