Terimakasih sebelumnya, dan salut dengan Pak Priyo yang nggak kenal
menyerah untuk terus mendorong kebangkitan Yon I. Saya mohon maaf
nggak bisa hadir dalam pertemuan tanggal 1 Agustus nanti, mengingat
saya masih di Jepang dalam Studi.
Beberapa usulan topik dari saya untuk rapat tersebut:

1. Mencari kembali status Menwa setelah SKB di cabut (dan dinyatakan
sebagai UKM biasa. Ketidaktentuan akan status ini menyebabkan
ketidakpastian pada anggota yon I yang jelas bisa menghancurkan
motivasi mereka. Untuk kondisi saat ini perlu dipikirkan status model
apa yang bisa diterapakan, atau terus berada UKM dengan revitalisasi.
Kita jangan terlalu berharap pada ROTC saat ini, ini proyek jangka
panjang.
 
2. Mencari solusi anggaran pembinaan dan beasiswa staf Yon I,
diantaranya melalui iuran rutin alumni sebesar 25 000 rupiah/bulan
(katakanlah sama dengan tidak makan Mc Donald sekali). 
Pada saat ini saya dan beberapa alumni muda telah berhasil
mengumpulkan 16 orang yang bersedia untuk ikut iuran rutin ini,
inyaallah mulai agustus ini segera terealisasi. Saya berharap jumlah
alumni yang ikut program iuran rutin ini terus bertambah. Setelah
masalah anggaran pembinaan dan operasional batalyon I/ITB
terselesaikan, kita akan beranjak pada pemberian beasiswa dan
pengadaan karyawan batalyon I/ITB. Berikut daftar alumni (sampi hari
ini) yang telah bersedia untuk ikut iuran rutin bulanan (Rp. 25.000)
(Mudah-mudahan jumlahnya terus bertambah)

1. Rifki Muhida    (Angk 26/'92), 
2. Saiful Hakim    (Angk 26/'92), 
3. Miftah Priyanto (Angk 30/'96), 
4. Reno Andriyono  (Angk 30/'96), 
5. Utomo Tri       (Angk 24/'90), 
6. Imam Arbai      (Angk 24/'90), 
7. Tatang Juhata   (Angk 29/'95), 
8. Hafjal hanief   (Angk 23/'89), 
9. Agus Jubaidi    (Angk 28/'94), 
10. Adi Nur        (Angk 26/'92), 
11. Fahmi          (Angk 29/'95), 
12. Nano Sukarno   (Angk 29/'95), 
13. Herman Wijaya  (Angk 29/'95), 
14. Aris Yunanto   (Angk 26/'92), 
15. Juprianto      (Angk 28/'94),
16. Dodi Sampereru (Angk 25/'91) <telah ditranfer tgl 29 Juli,Rp 600.
000)

3. Perubahan orientasi batalyon I/ITB tanpa mengubah visi. Yaitu
menawarkan kegiatan keilmiahan untuk menaikkan citra batalyon/menwa
dan menjaring anggota baru. Saya pikir resimen teknologi adalah
alternatif terbaik buat batalyon I/ITB. Kegiatan lapangan dan
kemeliteran(walaupun porsinya dikurangi) tetap diperlukan dan
ditujukan untuk melatih keorganisasian, kepemimpinan dan manajemen.
Namun kegiatan yang harus mulai digalakkan adalah kegiatan
keilmiahan, yaitu riset dalam teknologi hankam, minimal menunjukkan
perhatian yang tinggi pada hal ini. Saya pernah bilang beberapa tahun
lalu di milis ini juga, kalau batalyon pengen tetap kuat,eksis dan
terkenal, sebaiknya dikuantisasi dengan keunikannya, yaitu teknologi.
Kita sudah punya keunikan ini tetapi kita belum berhasil mengolanya.
Kegiatan ini mengingat kesibukan mahasiswa ITB dengan kuliahnya dapat
disikronkan dengan penelitian tugas akhir. Beberapa produk kegiatan
yang berkaitan dengan penelitian teknologi hankam yang saya maksudkan
adalah seminar/konfrensi, pameran, workshop, paten, paper dan membuat
jurnal imiah teknologi hankam dan mencari beasiswa melanjutkan
studi dalam bidang teknlogi hankam. Saya pikir dua hulu sungai
(kepemimpinan dan keilmiahan) akan memiliki satu muara yaitu
pengembangan sumber daya manusia. Perubahan orientasi ini secara
otomatis akan menaikkan motivasi sebagian anggota yang benar-benar
berminat dengan kegiatan keilmiahan, juga bisa menjadi magnet untuk
menjaring mahasiswa ITB masuk menwa.
Sebuah topik menarik yang pernah disampaikan oleh Pak Budiono tentang
perang Informasi, saya pikir bisa dijadikan topik penelitian untuk
anggota yon I dari jurusan informatika, kemudian dibuat semacam paper
dan dipresentasikan diberbagai forum ilmiah tentunya memasukkan nama
Pak Budino bersama alumni2 lain yang terlibat.Untuk sponsor
penelitian ini bisa minta pada Pak Budiono (??? hehe) atau ITB atau
Dephankam. Afiliasi yang muncul dibawah judup publikasi/presentasi
adalah" Batalyon I/ITB, Laboratorium Teknologi Hankam" atau "Resimen
Teknologi Batalyon I/ITB" atau "Unit Kajian Teknologi Hankam Batalyon
I/ITB" atau .... . Saya sendiri bisa membantu dalam penelitian untuk
bidang yang berkaitan dengan Fisika, khususnya Fisika Teori, misalnya
bagaimana mendesain material skala nano dengan teori kuantum. Selain
itu kita punya pak Aji, yang sangat piawai dengan GPS, dan ada pak
Iftikar yang pakar dengan argonomi, yang sebentar lagi profesor. Jadi
mahasiswa yang meneliti (bisa sebagai topik TA) kita alumni yang
memberi masukkan, saran dan bimbingan. Berbagai publikasi itu
nantinya bisa kirim ke beberapa jurnal nasional atau internasional
seperti "Military Affairs","Military Balance","Military
Communications Conference", "Military Medicine",  dll.
Kita jangan berpikir bahwa penelitian itu nantinya akan langsung
terasa manfaatnya atau langsung bisa diproyekan, tetapi berpikirlah
bahwa ini sebagai bagian aktifitas buat adik-adik kita untuk
mengangkat Menwa ke jalur yang lebih cerdas dan membanggakan. 

Rifki Muhida


--- Priyo Pribadi Soemarno <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
> Assalamu'alaikum Rifki ,
> Meskipun anda di Jepang , saya mengharapkan pemikiran2 anda ,
> disela-sela 
> kesibukan belajar , untuk mencoba me-"rescue"  Batalyon I ITB  dari
> 
> permasalahannya dewasa ini .
> Saya mencoba mengkoordinir pertemuan di Jakarta , insyaallah hari
> Jum'at 
> tanggal 1 Agustus 2003 . Mudah2an bisa menjadi tempat bertemunya
> berbagai 
> pemikiran serta pandangan tentang pembinaan Batalyon I . Saya
> sangat 
> berharap , walaupun aliran arus pemikiran dari berbagai rekans 
> menunjukkan dimensi yang berbeda-beda , tetapi dengan niat baik
> kita 
> semua , maka pemikiran tersebut dapat mencapai muara dengan tetap
> jernih 
> agar dapat menghadapi perkembangan persoalan bangsa yang demikian
> berat .
> Saya ingat suatu kata2 yang indah , " unless you spread your wings
> , you 
> will have no idea how far you can fly" .
> Persoalan kita yang sudah nyata adalah , bahwa "perjalanan " kita
> akan 
> sangat jauh dan berat , melelahkan . Karena itu , kita harus 
> mempersiapkan diri kita agar mampu menempuh  "perjalanan"  tersebut
> .
> Saya juga ingat pesan  Bapak Himawan Sutanto (mantan Panglima
> Siliwangi 
> periode 1978) : "  kalian mempunyai bekal yang cukup , karena
> kalian 
> adalah Mahawarman "
> Semoga kita semua bisa memahaminya  dan dapat membawa kita pada
> proses 
> perbaikan dan pendewasaan .
> Rifki , selamat belajar , semoga sukses selalu .
> Salam hangat ,
> Priyo PS
> ---------------
> 
> -----Original Message-----
> From: Rifki Muhida <[EMAIL PROTECTED]>
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Date: Tue, 22 Jul 2003 20:00:03 -0700 (PDT)
> Subject: [yonsatu] Re: Pertanyaan untuk Dan Yon (was: YON I/ITB
> .... 
> oh.... YON I/ITB .....)
> 
> > A. Saya setuju dengan pak Priyo bahwa perlu diteguhkan kembali
> > landasan hukum Menwa (bukan ROTC, ROTC adalah program jangka
> > panjang). Dahulu landasan menwa SKB, sekarang ini??? (terakhir
> yang
> > saya tahu bahwa SKB telah dicabut) dan menwa dinyatakan sebagai
> unit
> > kegiatan mahasiswa (UKM) seperti unit lainnya di ITB. Landasan
> hukum
> > seperti apa yang harus dimiliki menwa selanjutnya? 
> > B. Kegiatan menwa sebagaimana saya tangkap dari pak Aji, harusnya
> > sejalan dengan ITB dan harus dinyatakan hanya sebagai UKM ITB.
> Saya
> > tidak tahu bagaimana caranya sumber masukkan dana dari ITB untuk
> Yon
> > I bisa diperbesar, mengingat kedudukan semua UKM adalah sama, dan
> > mendapat jatah keuangan pertahunnya yang juga sama. Memperbesar
> > penerimaan Menwa tampa sebab yang rasional (yang bisa diterima
> > mahasiswa kampus) hanya akan menimbulkan protes dan demonstrasi
> yang
> > mungkin menurunkan citra menwa. Kegiatan-kegiatan PAM (UMPTN,
> WISUDA
> > dll) hanyalah kegiatan sampingan, dan menurut saya seharusnya
> > ditujukan untuk melatih kedisiplinan, tanggung jawab, manajeman
> dan
> > jiwa karsa, bukan untuk mencari dana kegiatan batalyon, kalaupun
> > mereka dapat komisi dari kegiatan tersebut seharusnya diterima
> untuk
> > mereka secara pribadi bukan di alokasikan untuk kegiatan menwa.
> > C. Kondisi batalyon I ITB saat ini bisa dibilang berada dalam
> stadium
> > akut, kita harus mengambil tindakan-tindakan cepat untuk
> menghidupkan
> > kembali organisasi ini, minimal menaikkan mental adik-adik kita
> lagi
> > untuk terus berada di batalyon I/ITB. 
> > D. Kalau batalyon I/ITB bubar apalgi dibubarkan oleh anggotanya,
> maka
> > milis ini hanyalah tinggal ajang nostalgia dan cuap-cuap diantara
> > kita, padahal kita berharap sebelumnya milis ini memiliki peran
> > startegis untuk mengangkat batlyon dari keterpurukkanya.
> > 
> > Rifki Muhida
> >  
> > 
> 





__________________________________
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software
http://sitebuilder.yahoo.com

--[YONSATU - ITB]----------------------------------------------------------
Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>


Reply via email to