Seingat saya training-training seprti yang pak hermansyah sebutkan
sudah mewabah di ITB, sejak saya masih mahasiwa dulu, dan banyak
unit-unit kegiatan seperti kokesma, gamais, kemahaiswaan salman,
kokesma, unit kewirausahaan ITB, unit filsafat, dll, juga di
latihan-latihan kepemimpinan di himpunan-himpunan ITB, melakukan
training seperti yang pak hermasyah sampaikan tentunya dilengkapi
dengan simulasi dll. Di organisasi-organisasi external kampus juga
banyak yang mengadakan, seperti HMI , KMB, HIPMI dll. Pemberi materi
banyak dari alumni juga tak jarang dari praktisi SDM di berbagai
perusahaan. Bahkan disekolah-sekolah formal, seperti sekolah
kewirausahaan, sekolah sekretaris, MM dll semua itu diajarkan lebih
detil lagi, dengan guru-guru yang yang lebih berpengalaman dan
dibayar mahal. 
Di menwa sendiri, dalam dinas staf yang saya ikuti ataupun yang saya
laksanakan entah sebagai kolat atau danlat, selalu menyelipkan
beberapa materi yang seperti pak Hermansyah sebutkan. Ketika para
mahasiswa lulus dan diterima diperusahaan, para manajer SDM akan
kembali memberikan petuah-petuah dan kursus-kursus yang kebanyak
mirip semacam itu. Teori-teori kepemimpinan dan amanjemen semcam itu
menurut saya hanyalah mengubah baju atau mengganti baju yang lebih
bagus dan baru atau semacam penambahan asesoris/ornamen. Pendidikan
Yon I bukan sekolah para calon sekretaris atau sekolah calon
wirausaha (walau setelah lulus nantinya memungkinkan jadi pengusaha),
pendidikan yon I  adalah pendidikan untuk mengubah  dan pembentukan
karakter, tampa melihat ingin jadi apa mahasiswanya setalah lulus
nanti, pakah mau jadi pengusaha, ibu rumah tangga,atau profesor.
Membuat orang bertanggung jawab, jiwa karsa pantang menyerah, ulet
dll, lebih sulit membentuknya ketimbang pengetahuan tentang berbagai
prosedur rapat dll. Situasi yang sulit di batalyon saat ini, ditambah
dengan krisis anggota, menyebabkan nilai-nilai, dokrin dan budaya
yang dibangun dari wkatu kewaktu dalam self consistent, hilang dan
rasanya perlu waktu lama lagi untuk membangunnya.

Rifki Muhida


--- [EMAIL PROTECTED] wrote:
> Saya nggak tahu apakah buku2 yang bereda di Gramedia itu ada
> tugas2nya, 
> karena yang lebih penting menurut saya adalah latihan2nya, atau
> tugas2nya, 
> yang umumnya dilakukan dalam group.  Kalau cuma kasih kursus teori
> sih 
> nggak ada gunanya.  Mendingan suruh baca sendiri aja.
> Pengetahuan yang musti ditraining juga nggak usah macem2.  Dianggap
> yang 
> paling berguna aja dalam meningkatkan pengertian mengenai
> kepemimpinan dan 
> manajemen, dan bisa langsung segera di aplikasikan dalam ativitas
> studi, 
> aktivitas sosial maupun diawal meniti karier.
> 
> Misalnya:
> 1- Pengantar Psikologi. 
> Dengan main2 (training) kita akan mengerti bahwa setiap orang akan
> punya 
> persepsi berbeda atas suatu objek, tergantung dari sudut mana
> melihatnya. 
> Pengertian ini penting bagi seorang leader agar dapat 
> mengkomunikasikan 
> visinya ke anak buahnya sedemikian rupa sehingga sang anak buah
> mempunyai 
> persepsi yang sama. 
> 
> 2- Teknik rapat, presentasi, diskusi dan debat.
> Nah, ini pasti akan sangat menarik main2nya (trainingnya). 
> Penghayatan 
> dan penguasaan atas teknik rapat, presentasi, diskusi dan debat
> jelas 
> sangat dibutuhkan oleh seorang pemimpin.
> 
> 3- Kreativitas dan Inovasi
> Ini main2nya juga menarik.   Karena kita akan mengerti bahwa
> pembagian 
> pekerjaan secara kaku ternyata dapat menghambat proses inovasi dan 
> berpikir kreatif.  Seorang pemimpin perlu mengetahui pembagian
> pekerjaan 
> macam apa yang harus dia terapkan dalam memecahkan masalah yang
> bagaimana 
> dan kapan dia perlu melakukan 'brainstorming', atau teknik
> kreativitas 
> lainnya.
> 
> 4- Visi, Misi, Leadership, Management dan Organisasi.
> Lewat main2nya kita akan mengerti apa sih yang dimaksud dengan Visi
> dan 
> Misi, apa perbedaan antara Leadership dengan management dan apa
> hubungan 
> antara Leadership dan Management dengan Visi dan Misi itu. 
> Bagaimana kita 
> membuat suatu organisasi, dan organisasi yang macam apa yang cocok
> untuk 
> keperluan yang bagaimana.
> 
> 5- Project Management
> Lewat main2nya (kalau bisa sekalian pake Microsoft Project), kita
> akan 
> memahami bagaimana mengelola suatu proyek.
> 
> 6- Coaching Skill
> Lewat main2nya kita bisa mengerti bagaimana cara mengcoach anak
> buah, 
> sehingga ybs. dapat berkontribusi secara optimal didalam group 
> (diberdayakan), dan sebaliknya bagaimana kita sebagai anak buah 
> menempatkan diri didalam group secara optimal.
> 
> Ke 6 topik training diatas adalah yang pernah saya ikuti training 
> coursenya dan saya rasakan ternyata sangat bermanfaat apakah itu
> untuk 
> pekerjaan kantor, maupun dalam kehidupan sehari2.
> 
> Saya yakin banyak rekan alumni yang telah mengikuti training2
> semacam dan 
> bahkan lebih canggih lagi.  Menurut saya alangkah baiknya kalau
> rekan2 
> alumni tsb. bersedia menjadi trainer untuk adik2 Yon I. 
> 
> Mudah2an ada pointnya,
> Salam,
> HermanSyah XIV.
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Rifki Muhida <[EMAIL PROTECTED]>
> 08/12/2003 17:45
> Please respond to yonsatu
> 
>  
>         To:     [EMAIL PROTECTED]
>         cc: 
>         Subject:        [yonsatu] Re: Strategi Penyelamatan
> Batalyon I/ITB
> 
> 
> Saya pikir kegiatan kursus-kursus dan teori-teori kepemimpinan dan
> manajemen, apalagi banyak mengadopsi dari buku-buku di gramedia 
> (yang kebanyakan ditulis oleh penulis2 bule) hanya akan menambah
> kebingungan para mahasiswa dan menyita banyak waktu mereka.Kita
> lupa
> permasalahan awal adik-adik kita untuk aktif di Yon I adalah
> masalah
> waktu, dimana waktu kuliah yang padat dan sesak membuat mereka
> tidak
> bisa melirik kegiatan extrakulikuler, kecuali yang memberi manfaat
> langsung kemreka. Materi2 seperti 'Quantum Learning', 'Learning
> Revolution', 'Spiritual Question/Transcedential
> Intelligence/kecerdasan Ruhaniah', 'Berpikir Lateral', 'Effectif
> Presentation/Discussion, dll, yang dariistilahnya saja sudah
> pusing,
> hanya akan menambah keruwetan. Dahulu saya sering baca buku-buku
> semacam ini, dan beberapa menjadi pustaka di batalyon, ketika saya
> menjadi danyon. Saya pikir teori-teori yang disampaikan oleh
> buku-buku (kebanyakan tersedia di gramedia) sangat positif bila
> diterapkan di batalyon, eh ternyata saya keliru. Apa yang
> disediakan
> di batalyon, terutama yang sifatnya praktek kepemimpinan dan
> manajemen lebih dari pada apa yang ditulis dalam dalam buku itu.
> Menurut saya kegiatan-kegiatan yang mengandung muatan kepemimpinan
> yang tinggi di batalyon tetap dipertahankan seperti job-job dantim
> ataupun kasie-kasie. Hanya kegiatan-kegiatan yang menyita banyak
> waktu dikurangi, pemecahannya, mensingkronkan beberapa kegiatan di
> menwa dengan kegiatan perkuliahan dan penelitian/TA. 
> 
> Rifki Muhida
> 
> 
> 
> 
> 
> --- EVY ARYANTI <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Ass.Wr.Wb.
> > 
> > Kondisi Batalyon saat ini sedang 'sakit' karena itu perlu
> 'dirawat'
> > dulu (dengan intensive care), strateginya antara lain seperti
> yang
> > sudah saya sampaikan.  Jika organisasi itu sudah 'sembuh' dan
> > 'sehat' maka barulah kita lepas untuk tumbuh dan berkembang
> > sendiri.  Jadi peran aktif alumni hanya bersifat sementara,
> sampai
> > batalyon bisa bernafas lagi dengan baik.  Program-program yang
> saya
> > usulkan bukan bermaksud untuk mendapatkan nilai plus bagi
> > alumninya, tapi para alumni hanya 'menularkan' nilai plusnya
> lewat
> > knowledges dan experiences untuk membantu batalyon mendesign
> > organisasinya menjadi organisasi yang lebih 'flexible', 'maju'
> dan
> > 'berkembang' sesuai tuntutan/perubahan jaman.
> > Kelihatannya anda semua tidak menangkap maksud saya. 
> > 
> > Evy 
> > 
> > Priyo Pribadi Soemarno <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> > Assalamu'alaikum Bung Syafril yang baik ,
> > Saya sangat senang dan beruntung punya seorang "Syafril" yang
> rela 
> > begadang dan ngurusi teman2 CORPS dengan penyelenggaraan milis
> ini
> > . 
> > Tanpa adanya milis , tidak terbayangkan bagaimana kita bisa gerak
> > cepat 
> > dan "komando" mengumpulkan rekans2 dalam HANATA dan dalam
> Pertemuan
> > 
> > kemarin . Inilah yang saya maksudkan sebagai "fungsi cadangan"
> yang
> > 
> > telah dijalankan , disela-sela kegiatan kita sehari-hari , tidak
> > peduli 
> > ada ROTC ataupun SEPACAD , dll .
> > Yang ingin kita rancang rame2 , adalah yang disebut "re-building 
> > Batalyon I" , bagaimana membuat mahasiswa ITB ikut lagi kegiatan
> > Menwa 
> > didalam segala keterbatasan yang ada dan ditengah situasi anti 
> > militerisme di kampus2 . Tetapi tujuan kita khan bukan mau
> mencetak
> > 
> > prajurit , melainkan sarjana yang tangguh dan "siap pakai" .
> > Bagaimana 
> > bentuk dan formula serta kurikulum untuk mahasiswa calon kader
> > inilah 
> > yang akan dirumuskan . Tentang LTC dll , seperti yang disebut mas
> > Koni , 
> > tidak ditujukan pada anggota Batalyon yang ada sekarang , tetapi
> > didisain 
> > untuk peserta luar , baik mahasiswa ataupun umum , untuk
> menaikkan
> > citra 
> > Resimen Mahasiswa yang otomatis akan membuat peminat (calon
> kader)
> > pada 
> > tahun2 berikut akan bertambah .
> > Untuk mengatasi keadaan dimana hanya ada empat (empat)
> 
=== message truncated ===


__________________________________
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software
http://sitebuilder.yahoo.com

--[YONSATU - ITB]----------------------------------------------------------
Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>


Reply via email to