Saya nggak tahu apakah buku2 yang bereda di Gramedia itu ada tugas2nya, karena yang lebih penting menurut saya adalah latihan2nya, atau tugas2nya, yang umumnya dilakukan dalam group. Kalau cuma kasih kursus teori sih nggak ada gunanya. Mendingan suruh baca sendiri aja. Pengetahuan yang musti ditraining juga nggak usah macem2. Dianggap yang paling berguna aja dalam meningkatkan pengertian mengenai kepemimpinan dan manajemen, dan bisa langsung segera di aplikasikan dalam ativitas studi, aktivitas sosial maupun diawal meniti karier.
Misalnya: 1- Pengantar Psikologi. Dengan main2 (training) kita akan mengerti bahwa setiap orang akan punya persepsi berbeda atas suatu objek, tergantung dari sudut mana melihatnya. Pengertian ini penting bagi seorang leader agar dapat mengkomunikasikan visinya ke anak buahnya sedemikian rupa sehingga sang anak buah mempunyai persepsi yang sama. 2- Teknik rapat, presentasi, diskusi dan debat. Nah, ini pasti akan sangat menarik main2nya (trainingnya). Penghayatan dan penguasaan atas teknik rapat, presentasi, diskusi dan debat jelas sangat dibutuhkan oleh seorang pemimpin. 3- Kreativitas dan Inovasi Ini main2nya juga menarik. Karena kita akan mengerti bahwa pembagian pekerjaan secara kaku ternyata dapat menghambat proses inovasi dan berpikir kreatif. Seorang pemimpin perlu mengetahui pembagian pekerjaan macam apa yang harus dia terapkan dalam memecahkan masalah yang bagaimana dan kapan dia perlu melakukan 'brainstorming', atau teknik kreativitas lainnya. 4- Visi, Misi, Leadership, Management dan Organisasi. Lewat main2nya kita akan mengerti apa sih yang dimaksud dengan Visi dan Misi, apa perbedaan antara Leadership dengan management dan apa hubungan antara Leadership dan Management dengan Visi dan Misi itu. Bagaimana kita membuat suatu organisasi, dan organisasi yang macam apa yang cocok untuk keperluan yang bagaimana. 5- Project Management Lewat main2nya (kalau bisa sekalian pake Microsoft Project), kita akan memahami bagaimana mengelola suatu proyek. 6- Coaching Skill Lewat main2nya kita bisa mengerti bagaimana cara mengcoach anak buah, sehingga ybs. dapat berkontribusi secara optimal didalam group (diberdayakan), dan sebaliknya bagaimana kita sebagai anak buah menempatkan diri didalam group secara optimal. Ke 6 topik training diatas adalah yang pernah saya ikuti training coursenya dan saya rasakan ternyata sangat bermanfaat apakah itu untuk pekerjaan kantor, maupun dalam kehidupan sehari2. Saya yakin banyak rekan alumni yang telah mengikuti training2 semacam dan bahkan lebih canggih lagi. Menurut saya alangkah baiknya kalau rekan2 alumni tsb. bersedia menjadi trainer untuk adik2 Yon I. Mudah2an ada pointnya, Salam, HermanSyah XIV. Rifki Muhida <[EMAIL PROTECTED]> 08/12/2003 17:45 Please respond to yonsatu To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject: [yonsatu] Re: Strategi Penyelamatan Batalyon I/ITB Saya pikir kegiatan kursus-kursus dan teori-teori kepemimpinan dan manajemen, apalagi banyak mengadopsi dari buku-buku di gramedia (yang kebanyakan ditulis oleh penulis2 bule) hanya akan menambah kebingungan para mahasiswa dan menyita banyak waktu mereka.Kita lupa permasalahan awal adik-adik kita untuk aktif di Yon I adalah masalah waktu, dimana waktu kuliah yang padat dan sesak membuat mereka tidak bisa melirik kegiatan extrakulikuler, kecuali yang memberi manfaat langsung kemreka. Materi2 seperti 'Quantum Learning', 'Learning Revolution', 'Spiritual Question/Transcedential Intelligence/kecerdasan Ruhaniah', 'Berpikir Lateral', 'Effectif Presentation/Discussion, dll, yang dariistilahnya saja sudah pusing, hanya akan menambah keruwetan. Dahulu saya sering baca buku-buku semacam ini, dan beberapa menjadi pustaka di batalyon, ketika saya menjadi danyon. Saya pikir teori-teori yang disampaikan oleh buku-buku (kebanyakan tersedia di gramedia) sangat positif bila diterapkan di batalyon, eh ternyata saya keliru. Apa yang disediakan di batalyon, terutama yang sifatnya praktek kepemimpinan dan manajemen lebih dari pada apa yang ditulis dalam dalam buku itu. Menurut saya kegiatan-kegiatan yang mengandung muatan kepemimpinan yang tinggi di batalyon tetap dipertahankan seperti job-job dantim ataupun kasie-kasie. Hanya kegiatan-kegiatan yang menyita banyak waktu dikurangi, pemecahannya, mensingkronkan beberapa kegiatan di menwa dengan kegiatan perkuliahan dan penelitian/TA. Rifki Muhida --- EVY ARYANTI <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Ass.Wr.Wb. > > Kondisi Batalyon saat ini sedang 'sakit' karena itu perlu 'dirawat' > dulu (dengan intensive care), strateginya antara lain seperti yang > sudah saya sampaikan. Jika organisasi itu sudah 'sembuh' dan > 'sehat' maka barulah kita lepas untuk tumbuh dan berkembang > sendiri. Jadi peran aktif alumni hanya bersifat sementara, sampai > batalyon bisa bernafas lagi dengan baik. Program-program yang saya > usulkan bukan bermaksud untuk mendapatkan nilai plus bagi > alumninya, tapi para alumni hanya 'menularkan' nilai plusnya lewat > knowledges dan experiences untuk membantu batalyon mendesign > organisasinya menjadi organisasi yang lebih 'flexible', 'maju' dan > 'berkembang' sesuai tuntutan/perubahan jaman. > Kelihatannya anda semua tidak menangkap maksud saya. > > Evy > > Priyo Pribadi Soemarno <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Assalamu'alaikum Bung Syafril yang baik , > Saya sangat senang dan beruntung punya seorang "Syafril" yang rela > begadang dan ngurusi teman2 CORPS dengan penyelenggaraan milis ini > . > Tanpa adanya milis , tidak terbayangkan bagaimana kita bisa gerak > cepat > dan "komando" mengumpulkan rekans2 dalam HANATA dan dalam Pertemuan > > kemarin . Inilah yang saya maksudkan sebagai "fungsi cadangan" yang > > telah dijalankan , disela-sela kegiatan kita sehari-hari , tidak > peduli > ada ROTC ataupun SEPACAD , dll . > Yang ingin kita rancang rame2 , adalah yang disebut "re-building > Batalyon I" , bagaimana membuat mahasiswa ITB ikut lagi kegiatan > Menwa > didalam segala keterbatasan yang ada dan ditengah situasi anti > militerisme di kampus2 . Tetapi tujuan kita khan bukan mau mencetak > > prajurit , melainkan sarjana yang tangguh dan "siap pakai" . > Bagaimana > bentuk dan formula serta kurikulum untuk mahasiswa calon kader > inilah > yang akan dirumuskan . Tentang LTC dll , seperti yang disebut mas > Koni , > tidak ditujukan pada anggota Batalyon yang ada sekarang , tetapi > didisain > untuk peserta luar , baik mahasiswa ataupun umum , untuk menaikkan > citra > Resimen Mahasiswa yang otomatis akan membuat peminat (calon kader) > pada > tahun2 berikut akan bertambah . > Untuk mengatasi keadaan dimana hanya ada empat (empat) > "SSK-Kompie", > alias cuma empat orang anggota termasuk Dan Yon nya , maka perlu > kita > gandeng dulu , ibaratnya mas Sukris , kalau belum berani terjun > sendiri , > ya "tandem" gitu ,... tanpa kita menghilangkan peran mereka . > Bung Syafril , Team Crash Program sedang menyusun rinciannya yang > tentu > akan kita bahas rame2 untuk menemukan rancangan yang paling pas , > agar > sarjana plus tetap dapat dilahirkan dari ITB , bukan alumni nya > yang > plus ,...(kita sedang memerankan "cadangan" tadi ,..) > Team nya mas Susilo akan menampung semua usulan serta ide2 yang > kreatif > dari Rekans semuanya ,... Silahkan terus menulis dan mengritisi > kami ,.. > Salam hangat , > Priyo PS > ---------------- > > -----Original Message----- > From: Syafril Hermansyah > To: [EMAIL PROTECTED] > Date: Mon, 11 Aug 2003 13:15:12 +0700 > Subject: [yonsatu] Re: Re-building Batalyon I ..Re: [anggota] > Perasaan > Kebangsaan > > > On Sat, 09 Aug 2003 04:05:00 +0700 > > "Priyo Pribadi Soemarno" > wrote: > > > > > Bung Syafril , apa yang kita semua lakukan , kelihatannya cuma > untuk > > > Batalyon I ITB ,...yang kata mas Koni sudah kejet2 , mau bubar > ,... > > > Tetapi , sebetulnya hakekat utama perbuatan para CORPS yang > concern > > > dengan kehidupan Batalyon I , adalah pencerminan dari sikap > kita > > semua > > > yang "siap sedia" berfungsi sebagai "cadangan" (meskipun bukan > > > perwira cadangan atau ROTC) , yang menginginkan kelangsungan > > > penyediaan sumber daya manusia yang terbaik bagi bangsa ini . > > > > Saya setuju dg apa yg sudah disampaikan, cuma saya lihat ada yg > kurang > > dicover y.i. motivasi dari anggota aktifnya sendiri. > > Akan lebih bagus jika nantinya latihan kepemimpinan dls > disampaikan > > oleh > > anggota aktif, bukan alumni (alumni hanya mendampingi). > > Titik berat dari kerangka kegiatan kelihatannya lbh mengarah ke > > exposure, ini bagus dari sudut pandang "marketing", akan tetapi > tetap > > harus ada kemauan dari anggota aktif untuk punya potensi > melakukan itu > > sendiri. > > > > Saya ingat dulu Aussie berkomentar thd kegiatan-2x kami yg di > nyinyir > > oleh sebagian senior krn apa yg kami lakukan terkesan spt main-2x > > (jalan-2x sembari latihan potong kompas malam, membentuk sel dan > > terkadang malam-2x sel diminta berkumpul cuma utk mencheck > kesiagaan > > dll > > yg aneh-2x). > > Aussie saat itu ngomong "tidak usah perduli dg omongan orang > lain, > > tidak > > usah perduli dg teman-2x yg tidak mau aktif, berlatih saja > sendiri, > > jadi > > pinter sendiri, dan semua itu untuk kemajuan diri kita sendiri". > > > > Anggota aktif ibaratnya anak kita, merekalah tunas masa depan. > Dari > > pertemuan-2x yg sudah ada, anggota aktif selalu menceritakan soal > masa > > lalu, soal kehebatan anggota-2x kita di masa lalu. Menurut saya, > > berhentilah bicara soal kejayaan masa lalu, bicaralah soal masa > kini > > dan > > pusatkan pikiran bgm menyiapkan mereka dg situasi masa depan. > > > > > Kelak dikemudian hari , apabila program ROTC atau cadangan > nasional > > > sudah diberlakukan , terdapat aturan yang jelas mengenai > mobilisasi > > > dan penugasan untuk situasi darurat , dimana kita harus > meninggalkan > > > kegiatan sehari-hari , hanya untuk melaksanakan panggilan > negara > > > sebagai cadangan. > > > > Kalau arah kita memang ke ROTC, ya siapkan mereka utk menjadi > ROTC, tdk > > usah perdulikan ROTC sdh berlaku atau belum, anggap saja sudah > jalan > > dan > > berpikir serta bertindak bgm mengisi kegiatan itu. > > > > Jadi saran saya utk anggota aktif, beraktivitaslah apapun > aktivitas > > itu, > > apa yg masih bisa terpikirkan utk dilakukan ya dilakukan, kalau > yg bisa > > melakukan aktivitas cuma berdua, lakukan berdua, jika bisa lebih > tentu > > lebih baik. Tidak usah menunggu keadaan berubah dulu baru > beraktivitas, > > akan tetapi berlatih sehingga jika pada saatnya kesempatan itu > tiba (UU > > ROTC diberlakukan) maka Anda semua sudah siap. > > > > Saya sampaikan sajak yg dibuat oleh salah seorang anggota Wanadri > yg > > mengilhami kami dulu saat melakukan aktivitas > > > > --- Kerendahan Hati, karya : Wanadri-0041-Siwa --- > > > > ... Kalau Engkau tak sanggup menjadi beringin yang tegak diatas > bukit, > > jadilah saja belukar, tetapi belukar yang terbaik yang tumbuh di > tepi > > danau. > > ... Kalau Engkau tak sanggup menjadi belukar, jadilah saja > rumput, > > tetapi rumput yang memperkuat tanggul dipinggiran jalan. > > ... Kalau Engkau tak sanggup menjadi jalan raya, jadilah saja > jalan > > kecil, tetapi jalan setapak yang membawa orang ke mata air. > > ... Tidak semua orang menjadi Kapten, tentu ada awak kapalnya. > > ... Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi rendahnya > nilai > > dirimu. > > ... Jadilah saja DIRIMU, sebaik-baik DIRIMU SENDIRI. > > > > > > --- Bandung 2 Juni 1979 --- > > > > -- > > syafril > > ------- > > Syafril Hermansyah > > > > > > > > --[YONSATU - > === message truncated === __________________________________ Do you Yahoo!? Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software http://sitebuilder.yahoo.com --[YONSATU - ITB]---------------------------------------------------------- Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net> Moderators : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Unsubscribe : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Vacation : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> --[YONSATU - ITB]---------------------------------------------------------- Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net> Moderators : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Unsubscribe : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Vacation : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>