Apa yang anda ceritakan itu menggambarkan bahwa Muhammad adalah juga manusia. 
Sebagai seorang muslim sejak kecil saya selalu mendengar cerita-cerita tentang 
kehebatan Muhammmad, jika memang cerita tentang racun itu adalah termasuk 
cerita yang hebat maka kemungkinan  akan menjadi cerita-cerita  yang menghiasi 
setiap buku yang membahas sejarah Muhammad.

Tetapi saya baru sekali ini mendengar cerita itu, itu artinya itu bukan cerita 
yang populer dan mungkin itu hanya cerita yang diada-adakan oleh si penulis 
untuk menambah kehebatan sang Muhammad tokoh yang dikaguminya.

Hadist-hadist juga banyak yang dipalsukan, jadi bisa jadi hadist-hadist yang 
menceritakan tentang itu juga hanyalah hadist palsu.

Mukjizat tidaik datang setiap saat, karena mukjizat itu datangnya dari Allah. 
Jika Allah berkehendak apapun bisa terjadi. Itu yang membedakan mukjizat dengan 
ilmu sihir atau sulap. Dan Muhammad bukanlah dukun. Seperti juga (maaf) Yesus, 
beliau juga tidak bisa menolong dirinya sendiri ketika disalib.

salam
mp

--- On Thu, 7/17/08, Gabriella Rantau <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Gabriella Rantau <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [zamanku] Re: Apakah Muhammad SAW Melakukan Mujizat?
To: [EMAIL PROTECTED], "Ulil Abshar-Abdalla" <[EMAIL PROTECTED]>, "Luthfi 
Assyaukanie" <[EMAIL PROTECTED]>, [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL 
PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], "Agus Hamonangan" <[EMAIL 
PROTECTED]>, [EMAIL PROTECTED], "H. M." <[EMAIL PROTECTED]>, "mediacare" 
<[EMAIL PROTECTED]>, [EMAIL PROTECTED], "Samuel Sam" <[EMAIL PROTECTED]>, "budi 
sulistiyo" <[EMAIL PROTECTED]>, zamanku@yahoogroups.com
Date: Thursday, July 17, 2008, 11:32 PM

ANEH bin AJAIB! Aku cut & paste sepotong dari dongeng mujizat ludah Muhammad
sbb.
Kemudian Rasulullah meludahinya. Disinilah terjadi suatu keanehan yang luar
biasa. Abu Bakar yang sedang kejang-kejang menahan kesakitan dalam sekejab saja
rasa nyeri yang dideritanya terasa hilang begitu saja, seperti tidak pernah
merasakan apa-apa.

Muslims seharusnya bertanya: 'Kalo ludah nabi junjungan itu mampu
menyembuhkan bisa ular, kenafa beliau tidak meludahi dirinya spy racun yg
dioleskan ke kaki kambing yg dimakannya bisa ditangkal?'
Gabriela Rantau



----- Original Message ----
From: "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>; budi sulistiyo <[EMAIL PROTECTED]>;
zamanku@yahoogroups.com
Sent: Friday, July 18, 2008 12:24:33 AM
Subject: [MURTADINKAFIRUN] Apakah Muhammad SAW Melakukan Mujizat?


Apakah Muhammad SAW Melakukan Mujizat?
 
Beberapa literature Islam menyebutkan bahwa Muhammad SAW mampu melakukan
mujizat. Salah satu buku yang membahas tentang mujizat Muhammad SAW adalah buku
yang berjudul 50 Mukjizat Rasulullah, karya Fuad Kauma, terbitan Gema Insani,
Jakarta tahun 2000. 

Satu hal yang ironis adalah karena Al-Qur’an sendiri sebetulnya telah menolak
kemungkinan Muhammad SAW melakukan mujizat. 
QS 28 : 48 : 
Maka tatkala datang kepada mereka kebenaran [1127] dari sisi Kami, mereka
berkata: "Mengapakah tidak diberikan kepadanya (Muhammad) seperti yang
telah diberikan kepada Musa dahulu?". 
QS 6 : 37 : 
Dan mereka (orang-orang musyrik Mekah) berkata: "Mengapa tidak diturunkan
kepadanya (Muhammad) suatu mu'jizat dari Tuhannya?" Katakanlah:
"Sesungguhnya Allah kuasa menurunkan suatu mu'jizat, tetapi kebanyakan
mereka tidak mengetahui." 

Namun karena Alkitab dan Al-Qur’an banyak menceritakan bagaimana nabi-nabi
melakukan mujizat, makanya status Muhamamad SAWpun harus dikatrol supaya
sederajat dengan nabi-nabi terdahulu. 

Saya akan mengutip beberapa kisah mujizat tersebut dan melihat apakah Muhammad
SAW memang mempunyai kemungkinan kuasa mujizat tersebut. 


I. LUDAH MUHAMMAD SAW MAMPU MENGUSIR RACUN 

Kisah “mujizat” berikut menceritakan ludah Muhammad SAW mampu menyembuhkan
racun akibat bisa ular yang menggigit Abu Bakar. 
Sumber : 
50 Mukjizat Rasulullah 
Fuad Kauma 
Gema Insani, Jakarta 2000, halaman 122 – 124 
… 
Untuk menyelamatkan diri dari pengejaran kaum kafir Mekah ini. Rasulullah dan
Abu Bakar bersembunyi di Gua Tsur. Sewaktu beliau hendak memasuki gua tersebut.
Abu Bakar berkata kepadanya, “Wahai Rasululla, biar aku saja yang masuk
terlebih dahulu … barangkali didalam lubang-lubang itu terdapat ular atau
kalajengking, maka aku bisa mengeluarkannya terlebih dahulu.” … Disaat
Rasulullah sedang tidur dengan nyenyaknya, tiba-tiba ada ular berbisa yang
hendak keluar dari sarangnya ….. Abu Bakar sangat mengkhawatirkan keselamatan
Rasulullah. Untuk itu demi menyelamatkan tubuh Rasulullah dari gigitan ular, ia
menutup lubang tersebut dengan kakinya. Karuan saja telapak kaki Abu Bakar
digigit oleh ular berbisa yang hendak keluar tadi. Dalam waktu singkat, racun
yang dikeluarkan oleh ular yang menggigitnya sudah merasuk ke tubuh Abu Bakar.
Rasa sakit, panas dan kejang berbaur jadi satu kedalam tubuh Abu Bakar. ……
Abu Bakar menjawab, “Ular yang ada
 dilubang ini telah menggigit kakiku.” Mendengar jawaban Abu Bakar itu, nabi
segera memeriksa telapak kaki Abu Bakar yang digigit ular tadi. Kemudian
Rasulullah meludahinya. Disinilah terjadi suatu keanehan yang luar biasa. Abu
Bakar yang sedang kejang-kejang menahan kesakitan dalam sekejab saja rasa nyeri
yang dideritanya terasa hilang begitu saja, seperti tidak pernah merasakan
apa-apa. 

Jadi konon air ludah Muhammad bisa menyembuhkan racun bisa ular. 
Namun sungguh ironis karena air ludah yang sama justru tidak berdaya apa-apa
saat menenggak racun yang disuguhkan oleh wanita Yahudi di Khaybar. 
Sumber : 
Sahih Bukhari 
Volume 5, Book 59, Number 551: 
Narrated Abu Huraira: 
When Khaibar was conquered, a (cooked) sheep containing poison, was given as a
present to Allah's Apostle 

Dikisahkan oleh Abu Huraira : 
Ketika Khaibar ditaklukkan, sepotong daging kambing yang mengandung racun,
diberikan sebagai hadiah untuk Rasulullah. 

Selama beberapa tahun, air ludah yang sama juga tidak berdaya menetralisir
racun tersebut hingga saat meninggalnya Muhammad. 
Sumber : 
Sahih Bukhari 
Volume 5, Book 59, Number 713: 
Narrated Ibn Abbas: 
'Umar bin Al-Khattab used to let Ibn Abbas sit beside him, so
'AbdurRahman bin 'Auf said to 'Umar, "We have sons similar to
him." 'Umar replied, "(I respect him) because of his status that
you know." 'Umar then asked Ibn 'Abbas about the meaning of this
Holy Verse:-- "When comes the help of Allah and the conquest of Mecca . .
.." (110.1) 
Ibn 'Abbas replied, "That indicated the death of Allah's Apostle
which Allah informed him of." 'Umar said, "I do not understand of
it except what you understand." 
Narrated 'Aisha: The Prophet in his ailment in which he died, used to say,
"O 'Aisha! I still feel the pain caused by the food I ate at Khaibar,
and at this time, I feel as if my aorta is being cut from that poison." 

Dikisahkan oleh Aisha : Rasulullah dalam keadaan sakit yang menyebabkan
kematiannya, biasa berkata, "O, Aisha. Aku masih merasakan sakit akibat
makanan yang aku makan di Khaibar, dan saat ini, aku merasa seolah-olah urat
nadiku terputus akibat racun itu 

Bahkan kolaborasi air ludah dan Jibril yang ikut memohon kesembuhan Muhammad
SAW ternyata tidak mempan lagi untuk mengusir racun tersebut. 
Sumber : 
"Kitab al-Tabaqat al-Kabir" (Book of the Major Classes), 
Muhammad Ibn Sa'd 
Terjemahan oleh S. Moinul Haq, M.A., PH.D dibantu oleh H.K. Ghazanfar M.A. 
Volume 2, halaman 263 dan 265 : 

Verily during his illness the prophet recited "al-Mu'awwadhatayn"
[Sura 113, and 114], and blow his breath upon his body while rubbing his face.
[This was done in an effort to be healed]. 

Selama sakitnya Rasulullah membaca "al-Mu'awwadhatayn" [Sura 113
dan 114], dan menghembuskan nafasnya pada tubuhnya sambil menggosok wajahnya.
(Ini dilakukan agar dapat disembuhkan.) 

The apostle of Allah fell ill and he i.e. Gabriel, chanted on him, saying,
"In the name of Allah I chant on to ward off from you every thing that
harms you and (to ward off you) against every envier and from every evil eye and
Allah will heal you." 

Rasulullah merasa sakit dan Jibril melafalkan dengan berkata, “Dalam nama
Allah, aku melafal agar engkau terhindar dari segala yang membahayakan engkau,
segala yang mengirikan engkau dan dari segala mata iblis dan agar Allah
menyembuhkan engkau. 

Rasulullah yang konon air ludahnya berkhasiat menyembuhkan racun dan sudah
dibantu Jibril memohonkan kesembuhan, ternyata permohonannya diacuhkan oleh
Aulloh SWT sehingga Muhammad SAW harus tetap mengalami kematian yang menyakitkan
atau dengan kata lain sekarat. 

Sumber : 
Sejarah Hidup Muhammad – Sirah Nabawiyah 
Syaikh Shafiyur Rahman Mubarakfury 
Robbani Press, Jakarta, 1998, hal 714 – 716 : 
Sakit beliau semakin parah, dan pengaruh racun yang pernah beliau makan dari
daging yang disuguhkan oleh wanita Yahudi ketika di Khaibar muncul,
sampai-sampai beliau berkata, “Wahai Aisyah, aku masih merasakan sakit karena
makanan yang kumakan di Khaibar. Sekarang saatnya aku merasakan terputusnya urat
nadiku karena racun tersebut..” …… Sementara itu dihadapan beliau ada
bejana yang berisi air. Beliau memasukkan kedua tangannya ke dalam air itu, lalu
mengusapkan ke wajah beliau seraya berkata, “La ilaha illallah, sesungguhnya
kematian itu ada sekaratnya” 

Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, dan pertemukan aku dengan kekasih yang
maha tinggi, Ya Allah, kekasih yang maha tinggi. 
Beliau mengulang kalimat terakhir sampai tiga kali, lalu tangan beliau lunglai
………….

Dalam hal ini, Mubarakfurry mengutip dari Sahih Bukhari vol 5, buku 59, hadis
no 730 

Jadi bagaimana dengan keabsahan kisah ludah Muhammad SAW menyembuhkan bisa ular
yang menggigit kaki Abu Bakar, sementara Muhammad SAW sendiri sekarat saat
kematiannya karena racun.. 

Bandingkan dengan nabi Musa, saat kematiannya beliau masih kuat. 
Ulangan 34:7 : 
Musa berumur seratus dua puluh tahun, ketika ia mati; matanya belum kabur dan
kekuatannya belum hilang 


II. MUHAMMAD SAW MENGEMBALIKAN MATA DAN MENYEMBUHKAN LUKA. 

Kisah “mujizat” berikut menceritakan bagaimana Muhammad SAW dapat
mengembalikan biji mata yang terpanah dan menyembuhkan luka-luka. 
Sumber : 
50 Mukjizat Rasulullah 
Fuad Kauma 
Gema Insani, Jakarta 2000, halaman 153 – 156 
… Ditengah-tengah usahanya melindungi Rasulullah SAW, tiba-tiba mata Qatadah
terbidik panah hingga biji matanya meleleh keluar, darahnya mengucur dengan
deras. Ia lalu cepat-cepat menghampiri Rasulullah SAW, seraya mengadukan tentang
matanya yang terbidik panah hingga biji matanya keluar. Melihat hal tersebut,
tenpa berkomentar Rasulullah dengan cepat langsung mengembalikan biji mata
Qatadah yang keluar dari tempat asalnya ……. Dalam sekejab itu juga biji mata
Qatadah kembali seperti semula, seperti tidak terluka dan darah yang mengucur
dari matanya juga berhenti. 

Jadi konon Muhammad SAW dapat membuat mujizat dengan mengembalikan biji mata
yang keluar dan menghentikan perdarahan hingga seolah-olah tidak terjadi
apa-apa. 
Namun sungguh ironis karena Muhammad SAW sendiri tidak dapat mengembalikan
giginya yang tanggal dan kepayahan karena luka-lukanya. 

Sumber : 
Sejarah Hidup Muhammad 
Muhammad Husain Haekal 
Pustaka Jaya, Jakarta, 1980 
http://media. isnet.org/ islam/Haekal/ Muhammad/ index.html

BAGIAN KESEBELAS : PERANG UHUD1 
Sesampainya Muslimin di ujung bukit itu, Ali pergi lagi mengisi air ke dalam
perisai kulitnya. Darah yang di wajah Muhammad dibasuhnya serta menyirami
kepalanya dengan air. Dua keping pecahan rantai besi penutup muka yang menembus
wajah Rasul itu oleh Abu 'Ubaida bin'l-Jarrah dicabut sampai dua buah
gigi serinya tanggal….. 
Sementara itu orang-orang Islam sudah makin tinggi mendaki gunung. Tetapi
keadaan mereka sudah begitu payah, begitu letih tampaknya, sampai-sampai Nabi
melakukan salat lohor sambil duduk – juga karena luka-luka yang dideritanya,
… 

Jadi bagaimana dengan keabsahan kisah Muhammad SAW menyembuhkan Qatadah, kalau
diri sendiri tidak bisa mengembalikan gigi dan menyembuhkan luka-luka secara
sekejab dan justru kepayahan akibat luka-lukanya. 

Tanggalnya gigi Muhammad SAW tampaknya menjadikan Muhammad SAW sang Rasulullah
adalah satu-satunya utusan Aulloh SWT yang giginya ompong.. 
Mungkin ini sebabnya Muhammad SAW tidak pernah mau dilukis, habis malu khan
kalau kelihatan giginya ompong. 
Mungkin wajahnya jadi mirip pak Tile, babenya si Dul anak Betawi?! 


III. MUHAMMAD SAW MELINDUNGI DIRI DENGAN BATU 

Kisah “mujizat” berikut menceritakan bagaimana Muhammad SAW bisa membuat
batu melindungi dirinya dari batu lainnya. 
Sumber : 
50 Mukjizat Rasulullah 
Fuad Kauma 
Gema Insani, Jakarta 2000, halaman 120 
Selanjutnya tanpa membuang-buang waktu, Syihab langsung menjatuhkan batu besar
yang dibawanya kearah Rasulullah yang ada dibawah. Tiba-tiba keluarlah batu dari
dalam dinding Kabah. Batu ini menahan batu besar yang dijatuhkan oleh Syihab
dari atas sampai Rasulullah SAW berdiri dan pergi dari tempat tersebut. Setelah
Rasulullah pergi, batu tadi jatuh ketanah, sedangkan batu yang keluar dari
dinding Kabah kembali ketempat semula, yakni masuk ke dalam dinding Kabah lagi. 

Jadi konon Muhammad SAW dapat membuat mujizat dengan menahan batu dengan batu. 
Namun sungguh ironis karena dilain kesempatan Muhammad SAW justru luka parah
terkena batu yang dilemparkan oleh Quraish. Saat itu mujizat Muhammad SAW
mungkin baru macet jadi tidak ada batu yang keluar untuk menahan batu yang
dilempar kepadanya. 

Sumber : 
Sejarah Hidup Muhammad 
Muhammad Husain Haekal 
Pustaka Jaya, Jakarta, 1980 
http://media. isnet.org/ islam/Haekal/ Muhammad/ index.html

BAGIAN KESEBELAS: PERANG UHUD1 
Iman mereka makin besar, keberanian mereka makin bertambah bilamana mereka
melihat batu yang dilemparkan Quraisy itu telah mengenai diri Nabi. Gigi
gerahamnya yang setelah terkena, wajahnya pecah-pecah dan bibirnya luka-luka.
Dua keping lingkaran rantai topi besi yang menutupi wajahnya, telah menusuk pula
menembusi pipinya. Batu-batu yang menimpanya itu dilemparkan oleh 'Utba b.
Abi Waqqash. 

Jadi selain gigi serinya tanggal, gerahamnya juga sangat mungkin tanggal, dan
pipinya juga bopeng akibat tertembus rantai topi besi. 
Jadi makin jelaslah alasan kenapa Muhammad SAW tidak mau dilukis dirinya. 
Bagaimana mungkin, wajah yang tidak lagi tampan harus dilukis bersama dengan
gerombolan istri-istri dan gundik-gundiknya yang muda-muda dan
cuwantik-cuwantik. 


IV. TUBUH MUHAMMAD SAW MENEBARKAN BAU HARUM 

Kisah “mujizat” berikut menceritakan bagaimana Muhammad SAW bisa membuat
tubuhnya menebarkan bau harum. 
Sumber : 
50 Mukjizat Rasulullah 
Fuad Kauma 
Gema Insani, Jakarta 2000, halaman 97 
Dikisahkan oleh Abu Juhaifah, “…… Pada waktu tangan Rasulullah kupegang,
aku merasakan tangan tersebut sangat dingin, sedangkan ketika aku mencium tangan
beliau ternyata baunya sangat harum, lebih harum daripada minyak mistik.”
…… Apabila beliau duduk dalam sebuah majelis maka ruangan majelis tersebut
akan berbau harum. 

Jadi konon Muhammad SAW dapat membuat mujizat dengan menebar bau harum. 
Namun sungguh ironis karena saat berhujan-hujan, ternyata gerombolan perompak
pimpinan Muhammad SAW ini justru bau domba. 

Sumber : 
Sunan Abu Dawud 
Buku 027, Hadis nomor 4022. 
Narated By Abu Musa al-Ash'ari : Abu Burdah said: My father said to me: My
son, if you had seen us while we were with the Apostle of Allah (pbuh) and the
rain had fallen on us, you would have thought that our smell was the smell of
the sheep. 

Dikisahkan oleh AbuMusa al-Ash'ari: 
Abu Burdah berkata: Ayahku berkata padaku: Anakku, jika kau melihat keadaan
kami ketika bersama Rasul Allah dan hujan lalu turun ke atas kami, kamu pasti
menduga bau badan kami seperti bau domba. 

Mungkin bagi Muhammad SAW bau domba itu sangat harum sehingga tubuhnya
menebarkan bau domba yang kemudian menular ke gerombolan pengikutnya. 


V.. PENUTUP 

Dari 4 contoh kisah “mujizat” diatas, ternyata justru bertolak belakang
dengan apa yang dialami Muhammad SAW dalam kehidupan nyatanya. 

• Muhammad konon bermujizat menyembuhkan racun, namun justru Muhammad sendiri
meninggal sekarat karena racun (kasihan yah) 
• Muhammad konon bermujizat menyembuhkan luka secara seketika, namun justru
Muhammad sendiri kepayahan karena luka 
• Muhammad konon bermujizat mengembalikan biji mata, namun justru Muhammad
sendiri giginya tanggal dan tidak ada kisah beliau mengembalikan giginya 
• Muhammad konon bermujizat membuat batu melindungi dirinya, namun justru
terluka akibat lemparan batu. 
• Muhammad konon bermujizat tubuhnya menebar bau harum, namun ternyata baunya
busuk seperti domba kehujanan 

Otoritas final bagi Islam adalah Al-Qur’an, dan Al-Qur’an jelas telah
menutup peluang Muhammad melakukan mujizat. 

Jadi mujizat apa yang dilakukan Muhammad SAW ?? 

Mujizat itu adalah “mampu membuat orang percaya beliau bermujizat padahal
sebetulnya tidak bisa bermujizat sama sekali” 

Mujizat atau ..........?? ?Tahukah anda bahwa sesungguhnya MUJIZAT terakbar
Nabi adalah ketika beliau mengawini Aisyah yg masih berumur 6 tahun? Menurut
ukuran norma sekarang ia akan dihujad sebagai seorang phediophil, namun lihat
sangat banyak yg bahkan memuja dan mencintainya. Tentu ini merupakan Mujizad
terakbar. 

------------------------------------

Ingin bergabung di zamanku? Kirim email kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]

Klik: http://zamanku.blogspot.comYahoo! Groups Links






      

Kirim email ke