Saya sebagai seorang Muslim kadang malu lihat tindakan orang - orang dan 
penguasa ini. Sok suci dan soak religius..Kenapa sekarang orang yang berpuasa 
belajar untuk menghargai orang yang tidak puasa. Selama ini kan hanya orang 
yang tidak puasa saja yang menghargai yang puasa. Sampai gak boleh makan 
didepan umum, warung harus tutup atau harus ditutup dengan kain lah...

Saya kok malah sedih kalau berjalan ama teman yang tidak puasa pada saat bulan 
ramadhan. Apalagi kalau saya puasa. Karena bolak - balik teman saya merasa gak 
enak kalau lagi mau makan atau minum.
Dan biasanya kalau makan juga sangat pilihan terakhir bagi teman saya. Kadang 
sering teman saya harus menahan lapar hanya karena tidak enak dengan saya. 
Saya merasa kenapa saya yang berpuasa, membuat orang lain jadi tidak bebas 
untuk makan dan minum. Bukan kah itu hak teman saya untuk makan dan minum?? 
Sama hal nya hak saya untuk tidak makan dan minum karena berpuasa.

Sberaya pikir marilah kita sama - sama saling menghargai orang yang puasa dan 
tidak berpuasa.
Biarkan orang makan dan minum tanpa harus dibatasi tempat dan jumlahnya hanya 
karena kita sedang puasa. Justru saya pribadi bangga apabila saya bisa 
menyediakan makanan siang buat teman saya yang sedang tidak puasa, walaupun 
saya sedang puasa.

Belajar lah untuk menghargai orang lain kalau mau dihargai orang lain.


Wasalam


Toyo

--- On Mon, 9/1/08, gkrantau <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: gkrantau <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [zamanku] Re: Saat Ramadan, tamu hotel hanya diperbolehkan makan di 
kamar
To: zamanku@yahoogroups.com
Date: Monday, September 1, 2008, 12:28 AM










    
            SANGAT MUNGKIN pemda Banjarmasin tidak menyadari bhw: 1) Di masa2 
mendatang penghasilan negara itu datangnya dari tourists. Kalo tourists 
dibatasi secara tidak wajar, maka mereka akan pergi ke tempat2 lain yg tidak 
mempersulit mereka mengeluarkan duitnya. 2) Di berbagai negara di Timur Tengah, 
tourists tidak dibatasi spt ini. Mereka tetap diijinkan makan minum di 
restaurant hotel, asalkan jangan makan minum di depan umum.

Aku selalu miris mendengar bhw larangan2 spt ini bertujuan 'menghormati' umat 
Islam. Rasanya aneh kalo sebagian umat Islam perlu dimanjakan, i.e. kalo mereka 
berpuasa aorang laen harus juga turut menderita. Aku pikir tujuan berpuasa itu 
justru bersikap tegar ketika meliat orang lain makan-minum.

Gabriela Rantau
--- In [EMAIL PROTECTED] .com, "mediacare" <[EMAIL PROTECTED] .> wrote:
>
> Ramadan, Tamu Hotel Hanya Makan di Kamar 
> 
> Friday, 29 August 2008 
> 
> BANJARMASIN (SINDO) - Pemkot Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), 
> mengeluarkan kebijakan khusus bagi penghuni hotel di Banjarmasin selama 
> Ramadan 1429 Hijriah. 
> 
> Kebijakan itu menyatakan bahwa tamu hotel hanya diperbolehkan makan 
> dan minum pada siang hari di dalam kamar hotel."Bila ada tamu hotel 
> yang makan di luar kamar hotel atau di ruangan umum, itu bisa 
> dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan daerah (Perda) No 13 tahun 
> 2003 tentang Larangan Kegiatan Selama Ramadan," kata Kepala Dinas 
> Pariwisata Seni dan Budaya Kota Banjarmasin Hesly Junianto kemarin. 
> 
> Hesly Junianto menyadari,kebijakan tersebut memang memberatkan jika 
> dilihat dari aspek kepariwisataan. Sebab, hal itu akan mengurangi 
> jumlah tamu hotel dan berdampak pada pendapatan daerah. Namun, karena 
> merupakan kebijakan maka harus tetap dilaksanakan.
> 
> "Sebab,langkah itu untuk menghormati umat Islam yang sedang 
> berpuasa," paparnya. Hesly juga mengaku, Pemkot Banjarmasin telah 
> mengeluarkan surat edaran peraturan selama Ramadan. Di antaranya 
> larangan beroperasi bagi tempat hiburan seperti 
> diskotek,karaoke, pub,restoran, rumah makan,warung, dan sejenisnya 
> selama bulan Ramadan. 
> 
> Makan, minum, dan merokok di restoran maupun rumah makan tidak 
> diperbolehkan sejak imsak hingga berbuka puasa. (amir syarifudin) 
> 
> Seputar Indonesia
>



      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      

Reply via email to