--- In zamanku@yahoogroups.com, "Iman K." <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> Salam...
> 
> 
> Sekarang kita akan meneliti apa yang dikatakan oleh mereka yang
disebut kaum intelektual. Mereka mengatakan bahwa dimata Tuhan semua
manusia adalah sama saja dan barang siapa yang melakukan perbuatan
baik maka sudah semestinya dia akan mendapatkan pahala dari sisi Tuhan.

Nice

Ini tulisan seolah2 berbau universal padahal jelas2 berbau Islam. Wong
agama yang mengenal pahala cuma ISlam doang. Jadi intelektualnya yg
mana neh?

=========================

>  
> Masih jelas didalam ingatan kita sebagaimana yang sudah kita lihat
dipostingan sebelumnya yang berjudul ‘mereka yang disebut kaum
intelektual’ , mereka mengatakan bahwa Pertama, Allah tidak memiliki
ikatan keluarga dan hubungan khusus dengan siapapun dan dari bangsa
manapun, tidak dengan orang barat, timur, utara, selatan atau yang
lainnya. Oleh karena itu tidak masuk akal kalau Tuhan memilih-milih
siapa yang akan dimurkainya dan siapa yang akan dikasihinya dengan
mengabaikan amal perbuatan manusia dari golongan tertentu dan menerima
amal perbuatan dari kelompok yang lain.
>  
> Karena hubungan Allah dengan semua manusia adalah sama saja, maka
tidak mungkin dan tidak masuk akal kalau Allah menerima perbuatan baik
dari satu orang dan tidak dari orang yang lain. Jika perbuatan baiknya
sama maka seyogyanya diterima dengan cara yang sama pula berdasarkan
perinsip keadilan Illahi.


Nice

LAgi2 ini adalah prinsip agama Islam. Tidak universal. Ga berbobot...

=======================

>  
> Kedua, Kebaikan dan keburukan itu hakikatnya ada pada perbuatan
tersebut. Misalnya kejujuran, berkata-kata sopan, menegakkan keadilan
dan lain-lain disebut baik karena pada hakikatnya pekerjaan tersebut
adalah baik. Demikian juga keburukan, seperti mencuri, berbohong,
korupsi dan lain-lain disebut buruk karena hakikat perbuatan tersebut
memang sudah buruk dari sononya (innate). 

Kirim email ke