Bung Methosz, 
 
Saya cukup senang diskusi dengan anda, semoga anda juga 'tidak mersa terganggu' 
diskusi dengan saya.
 
Dalam pandangan Manusia pada umumnya, manusia dikatakan memiliki derajat 
tinggi, kalau sudah mampu meninggalkan kehidupan duniawi, seperti Nabi Isa 
mengatakan, kerajaan dunia dan kerajaan akhirat tidak mungkin bersatu, dalam 
redaksi alkitab Nabi Isa menganalogikan, Tidak mungkin seorang Hamba memiliki 
dua tuan, harus memilih salah satu, Tuan Dunia atau Tuan Akhirat. Sehingga 
seorang yang hanya memiliki 1 lembar kain, membawa batok, bertapa adalah 
memiliki derajat tinggi.
 
Dalam ajaran ISLAM, pandangan seperti itu agar berbeda, atau sedikit lain, dan 
ini dalam ilmu Kejawen disebut, "Sangkan paraning dumadi", darimana kita 
berasal, untuk apa kita hidup didunia, dan kemana setelah kita nanti mati..
 
dalam ISlam. ketiga pertanyaan itu bisa dijawab demikian, Kita berasal dari 
Allah, kembali menyatu kepada Allah, dan didunia ini kita memiliki misi 
'menjadi wakil Allah".
 
Kita bahas yang masalah kedua, Hidup didunia menjadi  wakil Allah. Bagaimana 
menajdi Wakil Allah di dunia ini ? hal yang pertama harus kita miliki adalah 
KASIH SAYANG atau Lemah Lembut.  Ajaran Kasih sayang ini, sering di simbolkan 
bahwa PELACUR NAIK SORGA karena Memberi Minum Anjing karena dorongan Kasih 
sayang. Juga ada Cerita seorang Ulama yang umurnya Ratusan Tahun dan sepanjang 
Hidupnya Bertapa digua untuk melakukan Ibadah. Tapi begitu dia bertanya kepada 
Tuhan, apakah dia nanti masuk sorga ? di jawab Oleh Tuhan, Anda akan masuk 
Neraka.
Mendengar jawaban Tuhan bahwa dia nanti masuk Neraka, dia termenung. Dan 
akhirnya berfikir, Wahai Tuhan, kalau nanti saya masuk Neraka, saya mohon 
kepadaMu ya TUHAN, jadikanlah Tubuhku di neraka ini besar sebesar-besarnya, 
sehingga neraka penuh dengan Tubuhku, sehingga manusia lain tidak memiliki 
tempat di enraka, sehingga tidak ada manusia lain yang masuk neraka selain aku.
Jawab Tuhan, kalau begitu, Kamu masuk sorga dengan dasar kasih sayangmu.
Dalam tengah-tengah Al Qur'an ( juz 15 ), ada kalimat ( baisanya ditulis di AQ 
dengan warna berbeda dengan warna huruf lainnya ) tertulis WALYATALATTOF yang 
artinya "berlakulah lemah lembut".
Kalimat Walyatalattof eprsis tertulis ditengah-tengah AQ, sehingga memebri 
simbol, bahwa INTI atau HATI dari ajaran AQ adlah Walyatalattof.
 
Setalah kita memiliki rasa KASIH SAYANG, maka untuk menajdi Wakil Tuhan di 
Dunia adalah masing-masing kita memiliki PERAN, untuk menjaga KELESTARIAN 
KEHIDUPAN dan jangan merusak kehidupan.
 
Ada yang berperan sebagai dokter, insinyur, ahli hukum, ekonom, semua silahkan 
berperan sesuai dengan BAKAT yang diberikan TUHAN, untuk 'MEMAYU HAYUNING 
BAWONO".
 
Agar kita berperan sesuai dengan PERAN KITA, Kemampuan kita, kita 
manifestasikan dengan cara BEKERJA sesuai dengan peran dan bakat kita.
 
Bekerja dalam ISLAM, tidak hanya mencari REJEKI, tetapi lebih kepada 
Menjalankan PERAN KITA sebagai KHALIFAH TUHAN sesuai dengan yang DIRENCANAKAN 
TUHAN.
 
Tidak hanya Manusia, bahkan Hewan, tumbuhan, Batu, Gunung, Mineral, semua 
Berperan demi kelangsungan Hidup didunia sesuai dengan Peran-masing-masing.
 
LEBAH memiliki peran untuk MEMBANTU PENYERBUKAN, maka TUHAN memberi CARA, 
supaya LEBAH mencari MADU, dengan mencari Madu, secara tidak sadar, Lebah 
MEMBANTU PENYERBUKAN.
 
Cacing, Rayap, bertugas menghancurkan sisa-sisa agar bisa hancur menjadi tanah.
 
Jadi semua memiliki PERAN, dan kita bekerja adalah layaknya Lebah mencari MADU, 
coba anda bayangkan, kalau Manusia meninggalkan FUNGSI BEKERJA, itu laksana 
LEBAH tidak mau mencari MADU.
 
Salam, 

 

--- On Thu, 9/25/08, methos z <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: methos z <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: muhammad bebas dari keterikatan? Re: [zamanku] 7 lapis langit
To: zamanku@yahoogroups.com
Date: Thursday, September 25, 2008, 6:53 AM






2008/9/23 unix74id <[EMAIL PROTECTED] com>:
> Kalau anda belajar spiritual, dimana pikiran anda terbebas dari
> keterikatan dunia (memiliki doesn' mean terikat) seperti Yesus, Nabi
> Muhammad, Sang Budha, dll anda akan mengerti hal ini.

M :
sori, kalo gue kok meragukan muhammad terbebas dari keterikatan.
berperang, memiliki istri banyak, dsb. sepertinya itu menunjukkan keterikatan.
memiliki istri belon tentu terikat, okelah.
walaupun dalam kisah muhammad amat diragukan, karena waktu melihat
paras cantik, dia tertarik dan langsung diusulkan kawin, dia tidak
menolak. (terpaksa menerima?).
tapi berperang?
orang yang tidak memiliki keterikatan dunia, apakah dia bisa dengan
sengaja melukai orang lain?
ini yang buat gue sangat meragukan.
muhammad sebagai panglima besar, ini gue setuju.
 














      

Kirim email ke