Gereja2 Kristen Kunci Utama Kemerdekaan RI !!!!
                                             
Kunci Kemerdekaan Indonesia berada ditangan pendeta Kristen bukan
ditangan Sukarno Hatta.  Ternyata sang pendeta adalah sahabat Bung
Besar yang memanggil beliau sebagai "Bung Palar".

http://id.wikipedia.org/wiki/Lambertus_Nicodemus_Palar
http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0208/16/opini/meng27.htm

Memang benar, Sukarno Hatta hanyalah orang yang membacakan teks
proklamasi Kemerdekaan RI.

Tapi renungkanlah, apakah karena cuma bisa membaca teks proklamasi
bisa membuat Indonesia jadi Merdeka ???  Jelas tidak !!!

Apakah cuma dengan membaca kalimat syahadat kemudian Indonesia bisa
mendapatkan kemerdekaannya??? jelas tidak !!!

Apakah dengan mengucapkan Allahuakbar bisa membuat Indonesia kemudian
jadi Merdeka ???  Jelas juga tidak.

Marilah kita mengakui kunci utama keberhasilan kemerdekaan Republik
Indonesia bukan ditangan Sukarno atau Hatta melainkan ditangan seorang
Pendeta Kristen yang diangkat Sukarno jadi pahlawan Republik ini. 
Pendeta ini bernama LN Palar !!!

Kalo saja Bung Karno tidak ditolong oleh Palar, tidak mungkin
Indonesia bisa merdeka.

Indonesia bisa merdeka bukan atas jasa FPI, bukan atas jasa Masyumi,
bukan atas jasa PNI, bukan atas jasa ABRI atau TNI.  Buat apa
berperang mengorbankan banyak jiwa merebut kemerdekaan yang tidak
pernah bisa mendapatkan pengakuan seperti halnya dengan nasib Hamas???

Meskipun Hamas dan Sadam Hussein bisa merebut, bisa memiliki wilayah,
bisa menterror dunia, tapi tanpa pengakuan dunia, maka negaranya cuma
puing2 dan akhirnya dirinya sendiri cuma jadi mayat yang dihina
bangsanya sendiri.

Lihatlah contohnya Sadam Hussein, meskipun mulanya diberi pengakuan
namun karena kelakuannya betul2 terorist negara, menyalahgunakan
kekuasaan dan pengakuan atas negaranya, akhirnya pengakuannya dicabut,
sanksi dan embargo diberlakukan.  Apalah artinya pengakuan dunia kalo
kemudian dicabut lagi pengakuan itu sehingga nasibnya kita sama2
menyaksikannya.

Apalagi nasibnya Hamas, belum juga diakui sudah menterror negara2 yang
mendapat pengakuan dunia, akhirnya Hamas bukan diakui sebagai sebuah
negara, melainkan diakui sebagai organisasi terrorist aliran Jihad
Syariah Islam.  Mungkinkan Hamas bisa mendapat pengakuan dunia dengan
Syariah Terror Jihad ini ??? Kenyataannya tidak.

Sebagai umat Islam dan bangsa Indonesia, saya menangis melihat gereja2
dibakar, saya mengenang pendeta yang sangat berjasa yang menjadi
pahlawan bangsa yang oleh Bung Karno dan Bung Hatta sendiri sangatlah
dihormatinya.

Saya pribadi, pernah mendengar dengan kuping saya sendiri bahwa Bung
Karno menyatakan dihadapan ayahku yang adalah pemimpin Islam terbesar
dinegeri ini sebelum kemerdekaan RI.  

Bung Karno berkata bahwa "saya bersedia menyembah sujut kepada
pahlawan nomor satu RI yang menjadi kunci sukses saya dalam
memperjuangkan kemerdekaan RI ini".

Ayahku bertanya, "Apakah artinya saya harus menyembah sujut kepada
anda yang jadi orang nomor satu RI ini ???".

Bung Karno membantah, "sama sekali bukan, pahlawan kemerdekaan RI
nomor satu bukan saya, tetapi teman saya pendeta LN Palar". 
Selanjutnya beliau berteriak "semuanya dengar baik2, catat dalam
sejarah pernyataan saya hari ini...."

Sadam Hussein bisa berperang, AlQaeda juga mampu perang, Hamas bahkan
menang perang, Hesbollah juga menang perang, TNI juga bisa perang, FPI
juga bisa perang bahkan menang perang di Monas, Masyumi dan PRRI juga
pernah menang perang, Permesta dan juga Kartosuwiryo mampu perang,
bahkan Aceh sudah menunjukkan mampu berperang, demikianlah perang demi
perang yang dalam kenyataannya tidak pernah mampu mendapatkan
pengakuan kemerdekaan sebagai negara tapi cuma sebatas gelar sebagai
pemberontak, sebagai terorist, sebagai pengacau, dll.

Mendapatkan pengakuan dunia atas kedaulatan atau kemerdekaan kita
sudah jelas lebih sulit daripada berperang ataupun menang perang.

Indonesia bisa menang perang menduduki Timor Leste, tapi apa artinya
perang dengan korban besar ini tidak mendapatkan pengakuan dunia
bahkan sebaliknya Timor Leste yang meskipun kalah perang justru
mendapatkan pengakuan dunia sehingga mempermalukan RI yang kena
embargo dan sanksi2 yang menyakitkan dan sangat memalukan reputasi dan
harga diri bangsa ini ????

Kata2 atau pernyataan Bung Karno atas jasa2 Palar ini adalah kenyataan
bahwa kemerdekaan RI bukan berasal dari menang berperang melainkan
menang diplomasi yang dilakukan oleh PEJUANG TUNGGAL SEORANG PENDETA
KRISTEN YANG BERNAMA LN PALAR.

Ayah saya termenung, kemudian meminta Bung Karno untuk memperkenalkan
sang Pendeta itu kepadanya.

Sebagai pemimpin Islam, ayahku merasa malu sewaktu Masyumi meminta
bantuan ayah untuk memaksa Bung Karno menerima Syariah Islam, dan atas
dukungan ayah-lah Bung Karno akhirnya berani menolak Syariah Islam. 
Artinya, ayah tidak bisa mentang2 mayoritas Islam bisa seenaknya
mendholimi minoritas yang justru memberi sumbangan jasa2 yang paling
mayor dalam kemerdekaan RI ini.


> Creature First <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> " (apa bila orang islam semua pembunuh,
> saya yakin di indonesia sejak dahulu
> setelah kemerdekaan tidak akan ada greja
> sampai saat ini)..."
> 


Enggak semua umat Islam yang mau jadi pembunuh, contohnya saja saya,
contohnya saja Gus Dur, contohnya saja Ullyl, contohnya saja Islam
Liberal, contohnya saja umat Islam Ahmadiah.

Tapi mereka semua dituduh murtad, dituduh tidak mengerti Islam,
dituduh salah memahami Islam, dituduh bukan Islam, dipaksa untuk
jangan mengaku Islam.

Sebagai umat Islam saya berdiri diatas landasan HAM bukan diatas
landasan Syariah Islam.  Ternyata bukan cuma saya, tapi juga Gus Dur,
juga Ullyl, juga Islam Liberal, juga Islam Ahmadiah, juga Muhammad
Ali, juga prof. Nurcholis, masih terlalu banyak untuk disebut nama2
umat Islam yang menolak Syariah Islam meskipun dituduh sebagai bukan
Islam.

Memang, meskipun saya beragama Islam, saya mengakui bahwa banyak ayat2
Quran yang tidak seharusnya ditulis, tidak seharusnya memaksakan
pembunuhan terhadap orang kafir, pembunuhan terhadap penyembah
berhala, pembunuhan terhadap orang Yahudi, pembunuhan terhadap sesama
umat Islam baik itu Ahmadiah, Syiah ataupun Sunni yang sepanjang
sejarahnya memang saling membunuh bukan karena diadu domba oleh orang
kafir tetapi karena diadu domba oleh Allah melalui wahyu2nya dalam Quran.

Ajaran Islam memang sangatlah hina, sangatlah biadab, bukan berarti
saya menghina Islam, bukan pulah artinya saya sebagai umatnya juga
harus ikut2an biadab agar bisa mendapat pahala masuk kesorga.

Kenyataannya, sejak Indonesia merdeka, negara ini bukan didirikan atas
dasar Syariah Islam tetapi atas dasar Pancasila yang melarang membakar
gereja.  Dan sebagai umat Islam saya menghormati Pancasila.

Jadi bagaimana bisa memusnahkan gereja kalo dasar negaranya Pancasila
bukan Syariah Islam !!!  Bung Karno juga beragama Islam dan menolak
Syariah Islam !!!

Mana mungkin bisa memusnahkan gereja dan juga memusnahkan orang Yahudi
dan juga memusnahkan orang kafir, dan juga memusnahkan berhala dari
muka bumi ini karena kenyataannya semua ini justru dilindungi oleh
HAM, dilindungi oleh PBB, dilindungi oleh superpower semua negara yang
pegang hak veto di PBB ???

Kalo Syariah Islam bisa ditegakkan diatas muka bumi ini seperti yang
dijanjikan Quran itu, barulah anda bisa memusnahkan gereja dan
berhala.  Tapi bagaimana caranya untuk menegakkan Syariah Islam kalo
ternyata Syariah Islam sudah dengan jelas dan tegas ditolak diseluruh
dunia maupun ditolak oleh mayoritas umat Islam itu sendiri ???

Satu milyard umat Islam sedunia menolak Syariah Islam.  Rakyat Irak
menolak Syariah Islam karena akibat Syariah Islam terjadi pembunuhan,
terjadi terrorisme sesama umat Islam yang saling membunuh antara
Syiah, Kurdi, Sunni, dan pembunuhan manusia yang bukan Islam.

Umat Islam Turki menolak Syariah Islam, umat Islam Pakistant menolak
Syariah Islam, umat Islam Indonesia yang mewakili lebih dari
seperempat umat Islam sedunia juga menolak Syariah Islam dan menerima
Pancasila sebagai landasan diatas ajaran2 Islam.

Bahkan, bagaimana Indonesia bisa merdeka kalo enggak ada Gereja2 di
Indonesia????

Indonesia bisa merdeka karena diakui oleh UN, tanpa pengakuan UN tak
mungkin Indonesia bisa merdeka.

Kalo saja anda mau meneliti sejarah Indonesia, ternyata Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia mulanya ditolak oleh UN, artinya ditolak seluruh
dunia.....  mana mungkin sih bisa merdeka kalo kemerdekaannya tidak
diakui bahkan ditolak seluruh dunia ????

Untung saja ada Gereja yang pendetanya teman baik Bung Karno, sang
pendeta inilah kemudian diangkat Bung Karno sebagai pahlawan bangsa
yang mewakili Indonesia untuk menegosiasi UN, menegosiasi Amerika,
menegosiasi Russia, menegosiasi Perancis, yang menyebabkan akhirnya
Indonesia diberi pengakuan kedaulatannya untuk merdeka sekaligus
diterima sebagai anggauta PBB waktu itu dengan catatan bahwa dasar
negara kita adalah Pancasila bukan Syariah Islam.

Pendeta tsb dinyatakan atau diangkat Bung Karno sebagai pahlawan
bangsa atas jasa2nya yang membawa kemerdekaan Indonesia dalam
realitasnya bukan dalam angan2, bukan dalam kepercayaan, melainkan
dalam kenyataan sebagai HASIL KARYA SANG PENDETA YANG BERNAMA Mr. Palar.

http://id.wikipedia.org/wiki/Lambertus_Nicodemus_Palar

LN Palar adalah kunci utama kemerdekaan Indonesia bukan Sukarno atau
Hatta.

Ny. Muslim binti Muskitawati.




Kirim email ke