Sebenarnya dia bukan nyentrik, tapi lagi menjalankan akal2an menggelapkan pajak penghasilannya.
Dia mengaku bagi2 dana lebih dari 1 milyard padahal enggak ada bukti2nya, dan untuk bisa diterima pernyataan nya itu biasanya dia nyogok petugas pajak-nya. Dia nikahi anak2 gadis dibawah umur kemudian dijadikan general managernya yang akan dihadapkannya kepada petugas pajak untuk tawar menawar uang sogokannya. Kalo nantinya ketangkep petugas anti korupsi, Syeh Puji ini bisa menyangkalnya, dan anak dibawah umur tidak syah untuk dimajukan sebagai saksi dimuka pengadilan. Ny. Muslim binti Muskitawati. --- In zamanku@yahoogroups.com, Eben Grey <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Masya allah! > > Di Indonesia apakah sudah ada hukum yang mengatur batasan minimal usia perkawinan? terlebih untuk perempuan? > Jika memang ada, kenapa hal seperti ini masih bisa terjadi? siapa yang mengesahkan perkawinan ini? > Bukankah seharusnya negara melindungi hak-hak anak yang masih di bawah umur? > > Sungguh ironis...seorang bocah yang baru lulus SD harus mengubur impiannya demi dikawinkan dengan pria yang SUDAH BERISTRI. > Bayangkan...ketika teman-teman sebayanya baru mulai memasuki dunia remaja yang penuh warna-warni, Ulfa sudah harus menjadi seorang ibu rumah tangga. > Dan anehnya...si Syeh Puji ini tega..koq dia sampai hati ya? > > Bagaimana kaum perempuan bisa maju dalam hal pendidikan?? jika baru lulus SD sudah dinikahi...tanya kenapa? > > > > ----- Original Message ---- > From: Sunny <[EMAIL PROTECTED]> > To: [EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, October 21, 2008 1:28:15 PM > Subject: [zamanku] Ulah sensasional Pengusaha Nyentrik Semarang Syeh Puji > > > Jawa Pos > > > > [ Senin, 20 Oktober 2008 ] > > > Ulah sensasional Pengusaha Nyentrik Semarang Syeh > Puji > SEMARANG - > Pengusaha nyentrik asal Bedono, Jambu, Semarang, Pujiono Cahyo Wicaksono tidak > henti memunculkan sensasi. Akhir Ramadan lalu dia membagikan zakat sebesar Rp > 1,3 miliar. > > Pengusaha yang akrab dipanggil Syeh Puji itu kembali berbuat nyeleneh dengan menunjuk istri keduanya yang baru berusia 12 > tahun, Lutfiana Ulfa, menjadi manajer umum (general manager/GM) > sejumlah perusahaan miliknya. > > Penunjukan Ulfa dilakukan secara terbuka di > hadapan para santri pondok pesantrennya kemarin (19/10). Bocah manis berkerudung > tersebut diserahi penuh mengelola perusahaan yang bergerak di bidang ekspor > kuningan, kaligrafi, dan buku agama itu. ''Dia bisa jadi GM termuda di > Indonesia. Bahkan, mungkin bisa dikatakan di dunia," kata Syeh Puji saat > melantik Ulfa sebagai GM di halaman Ponpes Mifthul Jannah milik Syeh > Puji. > > Meski resmi menjadi GM, Ulfa masih terlihat malu-malu. Saat > diwawancarai wartawan, dia lebih banyak diam. Justru sang suami yang banyak > memberikan jawaban. ''Insya Allah, segala kepercayaan yang diberikan Syeh kepada > saya akan saya jalankan dengan sebaik-baiknya, '' ujarnya > singkat. > > Hebatnya, meski masih malu-malu, setelah dilantik, dia langsung > memberikan sambutan dalam bahasa Inggris. Padahal, dia hanya lulusan sekolah > dasar. > > Syeh Puji menjelaskan bahwa pilihannya jatuh kepada Ulfa karena > istri pertamanya, Umi Hanni yang berusia 26, menyatakan tidak sanggup. Hanni > lebih menginginkan mengelola dan memimpin Ponpes Miftahul Jannah. > > Hanni > memang ikhlas madunya itu mengelola perusahaan sang suami. Bahkan, dia jugalah > yang dulu memilih Ulfa untuk dijadikan istri kedua. > > Saat itu Hanni > sengaja mencarikan istri kedua untuk suaminya, gadis yang masih muda. > Pertimbangannya ialah membantu suaminya tirakat. > > ''Istri pertama saya > tidak sanggup. Karena itu, saya dicarikan yang usianya muda,'' ucap peraih tokoh > sosial yang dianugerahkan Pemkab Semarang pada 2006 tersebut. Lelaki berusia 43 > tahun itu mengungkapkan bahwa dirinya menikahi Ulfa 8 Agustus 2007. (dm/isk/jpnn/ ruk >