Muslim India Malu, Sebaliknya Muslim Indonesia Bangga !!!
                                       
Lain Muslim India, lain lagi Muslim di Indonesia.  Demikianlah berita
dari India, para Mujahidin Al-Taiba yang berjihad membunuhi turis2
asing dan domestic di Bombay India baru2 ini kesemuanya mati konyol
ditembak pasukan komando India, namun satu ada yang pura2 mati
akhirnya ditangkap dan di Interogasi.

Mayat2 terrorist Jihad Islam di Bombay ini sedianya akan dikuburkan
dipemakaman muslimin yang ada dikota Bombay, namun ribuan umat Islam
dikota Bombay berdemonstrasi MENOLAK penguburan terrorist Jihad Islam
Al-Taiba ini ditempat pemakaman Muslim karena dianggap memalukan agama
Islam, dianggap mencemarkan agama Islam, dan perbuatan mereka dianggap
tidak mencerminkan ajaran islam.

Itu di Bombay India, lain lagi kasusnya dengan di Indonesia,
perbuatannya sama yaitu membunuh juga turis2 asing dan domestic, namun
setelah pelakunya dihukum mati, oleh para ulama dan umat Islam
kebanyakan di Indonesia malah diminta untuk dikuburkan secara Islam
dipemakaman Islam dikampung halaman masing2 dengan Nisan bertulisan
"Disini Dimakamkan Seorang Mujahidin, Amrozy".  Ber-ribu2 umat Islam
meng-elu2kan terrorist Amrozy cs, mereka tidak malu seperti muslimin
India, bahkan sebaliknya sangat bangga atas perbuatan Amrozy cs ini
hingga digelari mujahidin dan diabadikan autobiografinya disemua
mesjid2 untuk dijadikan tauladan.

Memang susah, Islam disatu tempat tidak sama dengan Islam ditempat
lain meskipun Quran dan Hadist-nya sama.  Lebih2 ditempat lainnya yang
Quran dan Hadist-nya tidak sama, lebih2 lagi perbedaan sikap umatnya,
bahkan sesama antara umat Islam sendiri diwilayah yang sama sering
juga tidak sama Islamnya. Perbedaan2 akidah ini menyebabkan mereka
saling bokong tidak terang2an membunuh lawannya secara 0berhadapan. 
Biasanya mereka saling membunuh dengan alasan2 lain yang meng-ada2
seperti menuduhnya lebih dulu sebelum dibunuh dengan tuduhan dukun
teluh, tukang santet, dll.  Meskipun dipermukaannya cuma terlihat
tuduhan2 seperti itu, tapi kedua belah pihak sama2 menyadari penyebab
dilatar belakangnya namun mereka sama2 menyembunyikannya agar tidak
mencemari aliran Islam yang mereka anut sehingga bisa2 dilarang polisi.

Tidak ada siapapun yang bisa membenarkan pihak manapun dalam
pertentangan perang akidah sesama Islam ini.  Mereka malah saling
memaksakan satu sama lainnya dengan argument yang sama yaitu
"Mempersatukan Akidah Islamiah".  Salah satu debat kusir dalam
mempersatukan pandangan Islam ini terjadi sewaktu FPI mengajak
berdebat dengan pihak lawan Islam lainnya yang dituduhnya Islam
Liberal. Kasus pertikaian ini seputar larangan terhadap Islam Ahmadiah.

Islam Liberal menganggap Islam Ahmadiah berhak beda dan berhak
memiliki akidah mereka sendiri terlepas mana yang benar dan mana yang
salah serahkan saja kepada Allah yang diatas dan manusia tidak berhak
menghakiminya.

Pihak FPI marah, mereka bilang bahwa Islam bukan begitu, kalo ada yang
mau merusak akidah Islam harus ditebas batang lehernya begitulah Uztad
Sobri berkilah mengenai sunah nabi yang wajib bagi setiap umat Islam
untuk meneladaninya.

Dari pihak Islam Liberal kembali mendongengkan sejarah nabi yang
katanya tidak pernah marah dan sabar dirinya diludahi orang Yahudi
setiap kepasar. Jadi disini bisa dilihat betapa besarnya toleransi
nabi yang dihina oleh orang Yahudi dipasar.

Pendekar2 FPI geram mendengar cerita2 seperti itu.  Mereka nyerocos
langsung: "bohoooong lu, jangan karang2 cerita yang menghina nabi
ya.... gua bunuh lu" demikian kata uztad Sobri Lubis.  Dia bilang
tidak pernah ada kejadian nabi Muhammad memberi toleransi kepada orang
Yahudi untuk meludahi dirinya, itu penghinaan bukan toleransi,
demikian si FPI mendenguskan ancamannya.

Lucu ya, satu muslim ingin membuktikan bagaimana Yahudi yang meludahi
nabi dibalas dengan senyuman, tapi muslim lainnya malah marah karena
merasa belum pernah nabi-nya diludahi Yahudi, cerita itu bukan untuk
toleransi melainkan untuk menghina nabi katanya.....!!!

Begitulah biasanya isi pertemuan Islam dan Islam berebut akidah yang
benar dimana semua muslimin pada hakekatnya tidak tahu akidah mana
yang benar, cukup yakini dirinya saja yang benar dan yang lainnya
dianggap tidak benar dan halal dibunuh.

Ny. Muslim binti Muskitawati.




Kirim email ke