United Nation Bukanlah Memperbudak Atau Diperbudak
                                     
UN itu hanyalah tempat kerja sama semua negara termasuk menyelesaikan sengketa 
antar negara tanpa melalui kekerasan. Tujuannya tetap untuk melindungi semua 
negara yang jadi anggautanya, bukan yang diluar anggautanya.

Jadi tidak mungkin organisasi Hamas bisa dilindungi karena Hamas itu bukan 
anggauta UN, sebaliknya Abbas itu mewakili Palestina menjadi anggauta UN.

> "tawangalun" <tawanga...@...> wrote:
> Dan ajakan Bung Karna untuk keluar dari PBB
> itu akibat Dia wong idealis,bukan orang
> bermental budak kayak kamu.

Kamu ini tetap aja ngawur, idealis itu bukan artinya mengangkat diri jadi 
penguasa seumur hidup.  Mengangkat diri jadi penguasa seumur hidup itu 
dinamakan "diktaktor".  Bung Karno itulah yang se-benar2nya budak komunis, 
karena hanya budak yang rela menderita dan rela menjerumuskan saudara2 dan 
bangsanya untuk diperbudak.  Budak itu beda dengan memperbudak.  Jepang 
memperbudak Bung Karno agar bangsanya dijadikan budak untuk tugas romusha di 
Thailand.

Kalo yang namanya budak itu pasti tidak ada gajinya, tidak ada pangkatnya, 
tidak ada harga dirinya, dan tidak punya pertimbangan pendapat yang bisa 
dipertimbangkan oleh mereka yang bukan budak.

Kalo saya sih.... lebih bisa memperbudak meskipun karena HAM tentunya tidak 
akan melakukannya.  Kalo mau anggap saya ini diperbudak, tentu cuma idealisme 
saya yang bisa memperbudak saya dalam menegakkan HAM dan mengutuk Syariah 
Islam.  Karena untuk idealisme ini saya memang tidak dibayar dan tidak ada yang 
mampu membayarnya.

Budak itu artinya, orang yang bukan warganegara Arab tapi membela Arab tanpa 
dibayar meskipun jelas2 Arab itu salah.  Padahal dia hidup ditanah yang bukan 
milik negara2 Arab.  Hal inilah yang dulu juga dialami orang2 Afika yang 
meskipun bukan bule tetapi membela bule tanpa dibayar diatas tanah bukan milik 
orang Afrika dan bukan milik bule.

Orang2 yang tidak bisa diperbudak itu selalu bisa berpikir selalu punya 
idealisme, kalo jelas salah dia pasti menyatakan salah, kalo pasti benar dia 
akan berkata benar sehingga benar salahnya sama sekali bukan datangnya dari 
keimanan, bukan datang dari Quran, bukan datang dari Allah, karena idealisme 
itu bukan datang dari luar dirinya.

Quran yang mewajibkan umat untuk cuma menyembah satu Allah sudah jelas artinya 
memperbudak, karena hanya budak yang wajib menyembah.  Padahal Allah itu 
dongeng atau angan2 yang diciptakan orang Arab, akibatnya mereka yang jadi 
budak2 ini secara langsung diperbudak oleh mereka yang menjadi para pencipta 
Allah yaitu orang2 Arab ini.

Contohnya ya, saya bukan yahudi, tetapi karena idealisme saya yang berdiri 
diatas HAM yang adil ini, saya berpihak membela yahudi yang didholimi oleh 
Islam dan Arab.  Semua itu ada landasannya yang bukan atas keserakahan.  Tanah 
orang Yahudi dirampas dan diakui sebagai tanah Islam, sebagai tanah Arab.  Tapi 
terbukti semua bangsa2 dan negara2 didunia tidak bisa berpihak kepada Islam dan 
Arab.  Hal ini bukan karena Amerika yang superpower karena keberhasilan Amerika 
menjadi superpower pun merupakan dukungan seluruh dunia itu sendiri yang 
mengagumi teknologi2 yang diciptakan untuk membantu membahagiakan kebahagiaan 
semua umat manusia didunia tanpa mem-beda2kan agamanya.

Demikianlah, seorang budak tidak punya idealisme karena itulah dia jadi budak.  
Dan mereka yang punya idealisme otomatis melarang perbudakan, yang artinya 
mengutuk Quran yang membenarkan perbudakan dan memperbudak umatnya dengan 
ancaman neraka yang tidak pernah dibuktikannya ada.  Jadi dulunya diAmerika ada 
perbudakan, tapi kemudian dilarang dan ini dibuktikannya dengan memerangi 
terrorist jihad Islam karena jihad Islam memperbudak umat Islam untuk menjadi 
terrorist dengan cara2 terror terhadap yang bukan Islam dan juga terhadap 
sesama Islam itu sendiri yang menolak jadi budak.

> Masak kalau pemilu itu harga suara
> tukang becak dg Professor kan dihargai
> sama, masak kalau PBB ada 5 negara
> yang punya Hak Veto.

Namanya pemilu itu adalah memilih presiden bukan memilih Caliph karena Caliph 
itu bukan dipilih tapi diangkat oleh Allah.  Beda cara pengangkatannya 
disebabkan keduanya juga berbeda fungsinya, kalau presiden itu bertugas 
melindungi maupun mensejahterakan pemilihnya, sebaliknya Caliph itu membela 
Allah yang mengangkatnya, padahal Allah itu angan2 ciptaannya sendiri yang 
dipaksakannya untuk disembah oleh rakyatnya.  Dengan kata lain, Caliph itu 
memperbudak rakyatnya, sebaliknya presiden itu diperbudak oleh rakyatnya.

Itulah sebabnya, suara tukang becak tidak bisa lebih rendah dari suara 
professor, karena hanya tukang becak saja yang lebih tahu kebutuhannya sendiri, 
sedangkan professor lebih tahu kebutuhan dirinya daripada kebutuhan tukang 
becak.  Itulah sebabnya tukang becak tahu siapa yang harus dipilihnya untuk 
bisa membela nasibnya.

Demikianlah, dalam memilih pemimpin, para pemilih itu tidak boleh di-beda2kan 
suaranya misalnya kalo beragama Islam nilai suaranya dua dan orang kafir 0 dan 
para ulama 10.  Karena dengan cara mem-beda2kan pemilih, penguasa yang terpilih 
itu hanya membela kepentingan sekelompok agama saja bukan kepentingan semuanya.

Pemilih sudah pasti tidak boleh di-beda2kan haknya dalam memilih, yang harus 
dibedakan itu bukan pemilihnya tapi calon presiden-nya yang boleh dipilih yang 
harus punya persyaratan membela kepentingan semuanya meskipun masing2 mempunyai 
cara2 yang berbeda.  Demikianlah demokrasi yang sebenarnya.

Sebaliknya, persyaratan presiden hanya beragama Islam saja yang dibolehkan jadi 
calon2 presiden.....  itu bukan demokrasi.

Demikianlah bedanya Demokrasi dan Syariah Islam.

Demokrasi tidak boleh mem-beda2kan pemilih maupun calon presiden
tapi sebaliknya dengan Syariah Islam, hanya Allah yang bisa memilih dan hanya 
beragama Islam yang boleh dipilih.

> Baru2 ini saja setelah China jadi
> negara kuat dan punya nuklir lantas
> Amerika mengkeret lalu dirampaslah
> Hak Veto Taiwan dan dialihkan ke China.


Masalah hak veto itu enggak bisa dialihkan karena sejak berdirinya United 
Nation memang China sudah memiliki hak veto, jadi bukan karena punya nuklir.  
Dunia ini menegakkan HAM berdasarkan keadilan bukan berdasarkan kekuatan.  
Meskipun china sudah bisa punya nuklir waktu itu, tetap saja Taiwan yang 
memegang hak veto-nya karena yang menduduki wakil China itu justru Taiwan.

Jadi belakangan China mendapatkan hak veto karena sudah menjadi anggauta UN 
menggantikan kedudukan Taiwan.  Bahkan Taiwan kehilangan bukan cuma hak vetonya 
tapi juga hak keanggautaannya di UN, hal ini bukan karena nuklir China 
melainkan karena Taiwan merupakan bagian dari China bukan mewakili China.

Jadi untuk masalah ini jangan diputer balik, baik Amerika, China, maupun Taiwan 
sudah bisa menerimanya sehingga tak bisa yang lainnya mau memperdebatkannya.  
Sedangkan Amerika itu tidak bisa mengubah aturan sama sekali karena aturan 
tidak boleh dilanggar bukan karena mengkeret seperti anggapan anda.

Itulah sebabnya saya anjurkan anda untuk sekolah yang cukup jangan baca Quran 
karena Quran tak akan pernah membuat anda jadi bisa berpikir tapi hanya 
memenjarakan anda jadi budak.  Karena budak2 seperti anda itu enggak punya 
idealisme, sekali waktu bilang begini, diwaktu lain bilang begitu tidak pernah 
bisa konsistent tergantung kemauan yang memperbudak saja.  Kalo Amerika 
menghancurkan terrorisme Jihad Islam yang meng-injak2 HAM, malah anda tuduh 
Amerika melanggar HAM.  Sebaliknya kalo Amerika kemudian keluar dari Iraq, anda 
tuduh sebagai kalah.  Dilain saat kalo Amerika tidak mau menyerang negara lain 
yang berdaulat, malah anda tuduh Amerika takut.  Kemudian Amerika tidak 
melarang China jadi anggauta UN dengan hak veto malah anda tuduh Amerika 
mengkeret.

Tapi memang Amerika merupakan superpower yang paling kuat tetapi tidak menyalah 
gunakan powernya untuk mendholimi siapapun justru sebaliknya melindungi 
siapapun.  Oleh karena itu tidak mungkin anda bisa memperbudak Amerika dengan 
tuduhan2 yang tidak benar, tidak bisa anda menyebar fitnah2 karena yang anda 
fitnah itu jauh lebih dipercaya, jauh lebih mulia, jauh lebih bisa membuktikan 
kebenaran tindakannya, sedangkan anda yang menuduh itu tidak lebih daripada 
budak2 hina yang diracuni oleh kepercayaannya saja.


> Lalu opo Obawa gelem nerima seandainya
> Partai Republik punya hak Veto yang
> digunakan untuk menjatuhkan Obama
> dalam pemilu kemarin? 


Semua itu sudah ada aturannya, kalopun di Amerika ada hak veto maka hak vetonya 
berlaku sama karena Amerika itu dimilik bersama.

Sama saja, UN itu khan didirikan oleh Amerika, karena pendirinya mula2 adalah 
Amerika maka aturan mula2nya juga Amerika jugalah yang membuatnya.  Jadi UN ini 
mulanya milik Amerika baru belakangan semua negara ingin menjadi anggautanya 
yang tentu harus tunduk kepada aturan mula2.  Jadi meskipun sekarang Amerika 
sudah menyumbangkan UN menjadi milik dunia, maka untuk mengubah aturan itu 
tetap tidak boleh melanggar aturan yang dijunjung semua negara.

Jadi kalo anda tidak setuju dengan hak veto ini, kenapa harus susah2, keluar 
saja dari UN dan berdirikan yang baru, bisa enggak????  Terbukti Sukarno itu 
khan udah didukung seluruh dunia, ternyata cuma ditipu saja.  Dukungan yang 
didapatkan Sukarno itu cuma dukungan basa basi saja agar bisa diundang makan2.

Mau jadi anggauta UN sama sekali bukan dipaksa bahkan dulunya khan China juga 
mau masuk UN malah ditolak, dan Sukarno mau keluar UN enggak dilarang.  Beda ya 
dengan Syariah Islam yang harus pakai terror, harus mengancam neraka, harus 
me-nakut2i dengan Jihad, harus berkorban ini dan itu, itulah sebabnya Syariah 
Islam itu biadab sehingga ditolak dunia.

Ny. Muslim binti Muskitawati.




Kirim email ke