dalam konteks gempa bumi, dari mana bung teddy bisa bilang kalo ini hasil dari 
keserakahan manusia?

saya sepakat dengan sentimen untuk nggak mengikutsertakan tuhan dengan semena2 
dan sepihak seperti ini, tapi untuk bilang bahwa bencana alam ada karena 
keserakahan manusia yang menyalahgunakan alam ini dengan sewenang-wenang 
kayaknya juga nggak kalah ignorant.




________________________________
From: teddy sunardi <teddysuna...@gmail.com>
To: zamanku@yahoogroups.com
Sent: Fri, October 9, 2009 1:37:52 PM
Subject: Re: [zamanku] Robohnya Syariat Kami

  
Adanya bencana alam bukan atas dasar kuasa dan murka dari Tuhan tapi 
keserakahan manusia yang menyalah gunakan alam ini dengan sewenang-wenang.


Teddy

Pada 9 Oktober 2009 22:27, mediacare <mediac...@cbn. net.id> menulis:

>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>  >
>> 
>>
>
>Robohnya Syariat 
>Kami
>"Kamu tinggal di tanah Indonesia yang maha kaya raya. Tapi, 
>engkau biarkan dirimu melarat, hingga anak cucumu teraniaya semua. Aku beri 
>kau 
>negeri yang kaya raya, tapi kau malas. Kau lebih suka beribadat saja, karena 
>beribadat tidak mengeluarkan peluh, tidak membanting tulang."
>
>Petikan dari cerpen "Robohnya Surau Kami" oleh AA 
>Navis
> 
>____________ _________ _________ ___
> 
>Protes
> 
>Kenapa bencana alam kini banyak terjadi di wilayah yang menegakkan Syariat 
>Islam? 
> 
>Banyak orang protes atas  terjadinya G-30-S (Gempa  30 September) 
>di wilayah Sumatra Barat yang  berkekuatan cukup dahsyat: 7,6 SR. Kenapa 
>di  wilayah yang sudah menegakkan Syariat Islam kok  masih dikirim 
>bencana alam? Protes serupa juga  pernah terjadi saat sebagian wilayah Aceh 
>digulung  tsunami. Dalam sebuah video amatir sempat terekam 
>seorang perempuan Aceh berujar, kira-kira isinya  seperti ini: "Ya 
>Allah, Kenapa bukan non-muslim  yang dikasih bencana? Kenapa kami yang 
>diberi azab,  bukan mereka?" 
>
>Sebelum terjadi tragedi G-30-S Sumbar, beberapa  minggu sebelumnya 
>sebagian wilayah Jawa Barat, khususnya Tasikmalaya yang menerapkan Syariat 
>Islam, juga diguncang oleh gempa bumi. Ada apa ini, ya Tuhan? 
>
>Terkait dengan tragedi G-30-S Sumbar, ramailah  kiriman pesan 
>lewat SMS, milis, facebook, twitter  dan jejaring sosial online lainnya: 
>Gempa bumi di Sumbar yang terjadi pada 30 September  2009 pukul 17.16 
>dikaitkan Surat 17 Ayat 16  Alquran. Orang ramai menyebutnya "ilmu gathuk 
>mathuk":
> 
>"Tuhan akan membinasakan suatu negeri karena  keingkaran 
>orang-orang yang hidup mewah di negeri  itu."
>
>Kenapa terjadi di Sumbar, bukan di Jakarta yang  serba mewah? 
>Warga Sumbar banyak yang miskin, taat  beribadah!" Protes urang awak. 
>
> 
>Robohnya Surau Kami
> 
>Terkait dengan Ranah Minang, penulis A.A Navis pernah menuliskan sebuah 
>cerpen berjudul "Robohnya Surau Kami". Cerpen ini bercerita tentang  kisah 
>tragis matinya seorang Kakek penjaga surau  (masjid yang berukuran kecil) 
>di kota kelahiran  tokoh utama cerpen itu. Dia - si Kakek, meninggal  
>dengan menggorok lehernya sendiri setelah mendapat  cerita dari Ajo Sidi - 
>si pembual, tentang Haji Soleh  yang masuk neraka walaupun pekerjaan 
>sehari-harinya  beribadah di Masjid, persis yang dilakukan oleh si  
>Kakek. Haji Soleh dalam cerita Ajo Sidi adalah  orang yang rajin beribadah, 
>semua ibadah dari A  sampai Z ia laksanakan semua, dengan tekun.Tapi,  
>saat "hari keputusan", hari ditentukannya manusia  masuk surga atau neraka, 
>Haji Soleh malah  dimasukkan ke neraka. Haji Soleh memprotes Tuhan,  
>mungkin dia alpa pikirnya.
> 
>Tapi, mana mungkin Tuhan alpa, maka dijelaskanlah  alasan dia masuk 
>neraka. "Kamu tinggal di tanah  Indonesia yang maha kaya raya,tapi, engkau 
>biarkan  dirimu melarat, hingga anak cucumu teraniaya  semua. Aku beri 
>kau negeri yang kaya raya, tapi kau  malas. Kau lebih suka beribadat saja, 
>karena  beribadat tidak mengeluarkan peluh, tidak  membanting tulang." 
>Merasa tersindir dan tertekan  oleh cerita Ajo Sidi, Kakek memutuskan bunuh 
>diri.  Dan Ajo Sidi yang mengetahui kematian Kakek hanya  berpesan 
>kepada istrinya untuk membelikan kain  kafan tujuh lapis untuk Kakek, lalu 
>pergi kerja. 
>
> 
>  
>Facebook:
>Bizzcomm Indonesia
>

   


      

Kirim email ke