Dasar dodol.

Sebelumnya anda sendiri yang menyatakan kalau mertua pun dapat menceraikan 
menantunya, dan hak untuk menceraikan adalah hak suami maupun istri. Sekarang 
anda menyatakan bahwa hak untuk menceraikan adalah hak suami saja?

Penyesatan apa? Hak untuk menceraikan istri sudah ada sejak jaman Nabi, makanya 
baca Quran dan Hadits. Hadits bahwa seorang wanita meminta cerai kepada 
suaminya ada tertulis, dan ketika disampaikan kepada Nabi, maka Nabbi 
mengijinkan. Kalau bego, mbo ya jangan keliatan keliatan amat-lah..

Dimana letak analisa logis dari tulisan anda? Anda tidak pernah memberikan 
dasar penilaian anda yang sangat subyektif terhadap Islam, hal demikian tidak 
dapat dikatakan sebagai uraian yang analistik dan logis. Pernyataan anda lebih 
sering irasional dibandingkan rasionalnya. Banyak menggunakan perasaan dan 
emosi dibandingkan dengan akal logika. Kalau tidak begitu, ttidak mungkin saya 
menilai anda sebodoh sebagaimana saya menilai anda sekarang.

 Salam,
Stephanus Iqbal




________________________________
From: muskitawati <muskitaw...@yahoo.com>
To: zamanku@yahoogroups.com
Sent: Fri, January 22, 2010 11:59:48 AM
Subject: [zamanku] Re: Talak itu Hak Suami bukan Hak isteri!!!

  


> Nuril Mustofa <newrea...@. ..> wrote:
> Niat kamu menulis itu sebenernya apa?
> Karena ngawur banget...

Niat menulis itu adalah menyebarkan atau memberitakan pengetahuan dan juga 
meluruskan mereka yang ngawur atau kebangetan ngawurnya.  Banyak umat muslimin 
yang salah kaprah menyangka wanita atau isteri bisa atau berhak menceraikan 
suaminya.

Padahal isteri atau wanita tidak bisa menceraikan suaminya, karena bisa 
dibuktikan bahwa tidak ada ayat di Quran yang menunjukkan seorang isteri bisa 
menjatuhkan talaq kepada suaminya.  Yang ada cuma suami yang bisa menjatuhkan 
talaq kepada isterinya.

Ulama Islam sering menipu, menyesatkan masyarakat se-olah2 isteri yang meminta 
cerai itu disamakan dengan hak isteri untuk menceraikan suaminya.... .  disini 
terjadi penyesatan yang direncanakan.

> Dulu kamu mengaku beragama Islam,
> dan ingin membersihkan ajaran Islam dari
> kesalahan dan kekurangan, tapi
> realitasnya terbalik, kamu lebih sering
> menghujat dan menghina sedikitpun kata2
> kamu yang membahas ajaran islam
> tidak bisa dipegang sebagai referensi.

Saya enggak pernah ngaku2 Islam karena saya betul2 sejak belum dilahirkan sudah 
beragama Islam sejak nenek moyang saya.

Lalu bagian mana dari tulisan2 saya yang anda tuduh sebagai menghujat dan 
menghina???

Mau menjadikan tulisan saya sebagai referensi tentu bisa saja karena isinya 
sangat analitik, logis, dan rasional.  Enggak bisa dibandingkan dengan isi 
Quran dan Hadistnya yang penuh dengan tahyul, penuh dengan kontradiksi, dan 
penuh dengan penyesatan2 maupun pemutar balikkan arti kata2.

> Mungkin semua syarat dan ajaran Islam
> sudah kamu langgar smuanya.. Jadi
> untuk apa kamu menulis semuanya ini?
> atau kamu menulis tentang Islam karena
> kamu disuruh ya oleh bos kamu, demi
> harta dan duniawi ya??
> 

Memang semua tulisan saya sama sekali bukan atau tidak menganjurkan para 
muslimin untuk mematuhi ajaran Islam, melainkan mengajak semua umat Islam untuk 
berpikir mana yang benar dan mana yang salah, mana yang beradab dan mana yang 
biadab.

Ny. Muslim binti Muskitawati


 


      

Reply via email to