Bagi saya terserah anda mau ngomong apa , saya sendiri gak peduli. yang
jelas pendapat saya begitu
kalo anda berpendapat lain ya itu urusan anda. yang salah pemikiran anda
sendiri.

yang jelas bagi saya , manusia itu omnivora
kalo ingin jadi herbivora ya salah sendiri, tapi bukan berarti saya
menyalahkan mereka, toh itu perut mereka, mulut mereka sendiri.

yang jelas bagi saya daging sapi, daging ayam  itu enak rasanya
kalo bagi yang lain tidak suka ya urusannya sendiri

soal hubungan antara makanan dengan kebijaksanaan yang anda omongkan tidak
koheren
anda tau suku chukhi? hampir 80% setahun kehidupannya makan daging
toh buktinya mereka adalah suku bangsa yang bijaksana dan bersahaja hidupnya
jadi jangan mengklaim mengkonsumsi vegetarian lantas bisa jadi suci mulut
dan perbuatannya




Pada 19 Mei 2010 09:00, Ketut <ke...@infracell.net> menulis:

>
>
>
> Pak Agus,
> Saya bukan vegetarian, tapi saya menghormati, bahkan sangat menghormati
> teman2 saya yang vegetarian, dan mereka semakin banyak jumlahnya. Seorang
> sahabat dekat saya vegetarian, istrinya vegetarian, anak2nya sejak lahir
> "menolak" daging mungkin karena sejak di kandungan tidak mengenal rasa
> daging, setiap kali disuapi muntah, akhirnya susunyapun pake susu kedelai.
>
> Apakah mereka sebaiknya jadi "wedus" ?
>
> Saya kira setiap aliran kepercayaan/agama memiliki keyakinan masing2,
> seperti muslim mengharamkan babi, hindu dianjurkan tidak membunuh sapi/tidak
> makan daging sapi dan pada penerapan prinsip ahimsa (tidak menyakiti) yang
> lebih mendalam dianjurkan untuk tidak makan segala jenis daging. Apakah
> teman2 agama lain terima jika keyakinannya mereka dipertanyakan, apalagi
> diberi pertanyaan retoris model "lapo kok gak dadi wedus ae".
>
> Kalau dengan menjadi vegetarian seseorang bisa lebih bijak sehingga tidak
> menuliskan kalimat penghinaan seperti yang anda tulis diatas, bagi saya itu
> cukup untuk membuat saya lebih respek kepada orang yang tidak makan daging
> itu ketimbang anda yang merasa baik2 saja dengan mengungkapkan pertanyaan
> itu. Bagi orang yang terbiasa menghina, mungkin ungkapan2 seperti yang anda
> tulis itu menjadi sesuatu yang "biasa".
>
> Mengurusi yang masuk ke mulut adalah penting, tapi menurut saya, lebih
> penting memikirkan apa yang keluar dari mulut.
>
>
>
>
>
> ----- Original Message -----
> *From:* Agus Bimantara <lancangkun...@gmail.com>
> *To:* zamanku@yahoogroups.com
> *Sent:* Tuesday, May 18, 2010 10:10 AM
> *Subject:* Re: [zamanku] Re: Vegetarian, Makanan Religius? Bukan! Ia Cuma
> Pilihan Selera Makan..Ngga Lebih Dari Itu!
>
>
>
> hahahahahahaha..............
> iso ae gak ngono dab. lha nek ibuke panganane vegetarian kan
> intisari asine yo vegetarian.
> nek manungso mulai cilik gak mangan daging, lapo kok gak dadi wedus ae????
>
>
>
>
>
> Pada 16 Mei 2010 06:09, Tawangalun <tawanga...@yahoo.com> menulis:
>
>>
>>
>> Gak ada yg Vegetarian murni itu gak ada,soale ketika bayi pasti nyesep ASI
>> yg jelas non tumbuh2-an.kalau ASI ditolak terus piye wong malah sing paling
>> apik.
>>
>> Shalom,
>> Tawangalun.
>>
>>
>> --- In zamanku@yahoogroups.com <zamanku%40yahoogroups.com>, wirajhana eka
>> <wirajh...@...> wrote:
>> >
>> > Sayur dan buah jelas bermanfaat bagi kesehatan namun entah mengapa
>> > sekelompok orang gemar sekali membonceng issue global warming dan
>> > mengkampanyekan vegetarian sebagai cara paling ampuh untuk menyelamatkan
>> > Bumi.
>> >
>> > Di artikel sebelumnya<
>> http://wirajhana-eka.blogspot.com/2010/02/kambing-hitam-itu-bernama-global.html>sudah
>>
>>
>> > kita bedah bahwa ternyata global warming sendiri merupakan bagian dari
>> > siklus alam.
>> >
>> > Disamping issue global warming, kelompok inipun gemar menggunakan
>> pendekatan
>> > keagamaan dengan embel-embel vegetarian lebih suci daripada makanan
>> lainnya
>> > [daging] namun inipun hanyalah kedok yang menyesatkan berbalut
>> kepentingan
>> > bisnis/aliran semata.
>> >
>> > Ini merupakan pembukaan artikel yang saya buat, di dalam artikel ini
>> saya
>> > kutip pernyataan kitab suci 4 Agama [Hindu, Buddha, Jain, Nasrani dan
>> Islam]
>> > mengenai orientasi makanan yang di haruskan, dan hanya Jainisme yang
>> konfirm
>> > menyatakan lebih baik hidup dengan cara vegetarian, namun ada alasan di
>> > balik itu..juga ternyata Hare Kresna yang konon menjalani praktek
>> vegetarian
>> > ternyata juga membolehkan makan daging
>> >
>> > Disamping itu, saya bahas ngaconya artikel di BBC.uk dengan judul "High
>> IQ
>> > link to being vegetarian", bahanya pola hidup vegan yang ternyata
>> berpotensi
>> > mengakibatkan penyusutan otak dan sample beberapa tokoh vegetarian
>> terkenal
>> > dalam sejarah yang mengasihi binatang namun ternyata tidak mengasihi
>> > sesamanya.
>> > *
>> > Karena artikel itu puanjanggg dan gw juga takut gebuki moderator, ya
>> bagi
>> > yang lagi iseng..buat ngisi waktu, silakan buka di:
>> >
>> > *
>> >
>> > - *Pojokan Wirajhana*<
>> http://wirajhana-eka.blogspot.com/2010/05/vegetarian-makanan-religius-bukan-ia.html
>> >
>> > - *Pisbook gw*<
>> http://www.facebook.com/note.php?saved&&suggest&note_id=403442512360#%21/notes/wirajhana-eka/vegetarian-makanan-religius-bukan-ia-cuma-pilihan-selera-makanngga-lebih-dari-it/403442512360>
>>
>>
>> >
>> > Ya udah itu aja deh..
>> >
>> >
>> > salam
>> >
>>
>>
>   
>

Reply via email to