Memang ucapan selamat, kalopun ada yg mau mengucapkan, masih terlalu dini. Akan 
tetapi, kita juga perlu paham IHSG bukanlah indikator yang berdiri sendiri. Itu 
merupakan resultante dari berbagai indikator lainnya.

Sederhananya, IHSG bisa naik, karena sovereign risk Indonesia yg membaik, 
sehingga banyak investor portfolio mau menanamkan uangnya dipasar keuangan 
kita. Membaiknya sovereign risk, tentu juga karena membaiknya indikator2 makro 
seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar dst....

Saya paham bahwa banyak yg berpendapat keberhasilan ekonomi seharusnya diukur 
dengan apa yg dirasakan masyarakat secara riel, sehari-hari. IHSG naik, tapi 
harga sembako naik tak terkontrol, biaya pendidikan dan kesehatan menggila, 
sementara peningkatan upah tak sebanding. 

Kita pasti tak bisa menerima ketika IHSG naik dan Pemerintah diberi selamat, 
padahal kasat mata, orang miskin tambah banyak. Tetapi secara statistik, 
dikatakan orang miskin berkurang......

Saya tak menafikan keberhasilan yg sudah dibuat. Cuma, kita seharusnya lebih 
berani dan progresif, sehingga tdk ada kesan kita menipu diri sendiri ketika 
mengclaim keberhasilan. Misalnya, apakah benar kemiskinan diukur dg pendapatan 
Rp. 8000-an perhari? Apa benar yg disebut penganggur adalah orang yg bekerja 
kurang dari 2 jam selama seminggu? Dan berbagai asumsi, indikator atau 
statistik apapun namanya....

Jabat erat dan tabik


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: "Muh. Nurul Falah" <matfa...@gmail.com>
Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Fri, 23 Jul 2010 16:17:52 
To: <AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com>
Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Selamat kepada Team Ekonomi Indonesia

Sebagai rakyat biasa, saya hanya akan mengucapkan selamat kepada team
ekonomi Indonesia kalau pengangguran turun drastis, harga kebutuhan pokok
terjangkau, daya beli meningkat pesat, aparat di segala lapisan merasa takut
untuk korupsi sehingga pelayanan bisnis menjadi lancar, adil & efisien serta
hal-hal ril lainnya.

Kalo hal - hal ril di atas masih jauh dari harapan & sebatas diwacanakan,
IHSG hanya semu  belaka, ibarat balon yg ketusuk dikit bisa meletus &
langsung kempes. Tapi kalo hal ril diatas tercapai otomatis IHSG akan ikut
terkerek.


Pada 23 Juli 2010 00:39, herisetiono004 <herisetiono...@yahoo.com.sg>menulis:

>
>
> Sebagaimana warga Spanyol yang memberikan penghargaan kepada Team
> Sepakbolanya yang memenangkan kejuaraan sepak bola, tentu sebagai warga
> negara Indonesia saya juga memberikan apresiasi kepada Team Ekonomi
> pemerintahan sekarang dimana rekor baru telah terpecahkan yaituh IHSG
> akhirnya tembus ke level 3000. Hasil ini menunjukkan tingginya kepercayaan
> masyarakat internasional akan kinerja dan stabilitas fundamental ekonomi
> kita yang kuat di tengah tengah turunnya kepercayaan masyarakat bisnis
> terhadap perkembangan ekonomi di belahan dunia negara negara lain. Rekan
> kerja saya dari luar bahkan menyatakan Indonesia adalah "sleeping dragon"
> yang mulai menggeliat menyusul RRC. Boleh jadi kedepannya indeks akan naik
> turun seperti gelombang laut, namun pencapaian level ini masih dimungkinkan
> akan terjadi kenaikan berikutnya. Dengan telah dipilihnya Gubernur BI Darmin
> Nasution diharapkan prospek stabilitas dan pertumbuhan ekonomi akan makin
> pesat.
>
> Di bawah ini kutipan dari sebagian berita koran tempo terbitan hari ini:
>
> IHSG Akhirnya Tembus 3000
> Indeks harga saham gabungan (IHSG) akhrinya menembus level psikologis 3000.
> Di perdagangan bursa saham kemarin, indeks ditutup naik 17,96 poin ke level
> 3013,41, rekor harga tertingginya dalam sejarah Bursa Efek Indonesia.
>
> Analis PT Financorpindo Nusa, Helen mengatakan banjir likuiditas dari
> kawasan Eropa menjadi sebab utama penguatan indeks. Krisis utang kawasan
> Eropa yang belum berakhir membuat investor memilih kawasan Asia, yang lebih
> cepat pulih. Stabilitas keamanan dan politik yang terjaga serta fundamental
> makroekonomi yang cukup solid membuat Indonesia menjadi tujuan investasi
> para pengelola dana.
>
> Helen mengingatkan pekerjaan rumah pemerintah untuk mengatur banjir dana
> asing yang bersifat hot money, bisa didorong masuk sektor riil sehingga
> efeknya terasa pada tumbuhnya lapangan kerja dan perekonomian. Hambatan
> birokrasi, ketersediaan infrastruktur, dan kepastian hukum menjadi
> tantangan.
>
> 
>


[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke