Waduh neo liberal lagi dibawa-bawa ... masih mau muter-muter diisu itu aja ya :)??? Sekarang bagaimana jika kondisinya kita balik, anggap saja kita memiliki uang USD 1 Milyar untuk diinvestasikan di negara lain, nah apa saja sih yang akan kita lihat dan hitung? tentu resiko negara tersebut dan likuiditas investasi. Apabila seorang investor masih melihat bahwa resiko berinvestasi di sebuah negara cukup besar (tetapi memiliki prospek yang cerah) maka mereka akan berusaha berinvestasi di aset-aset yang likuid terlebih dahulu agar jika ada apa-apa mereka bisa segera keluar.Sebaliknya ketika resiko pada negara tersebut semakin kecil barulah uang yang tadinya parkir di aset likuid akan pindah ke sektor riil karena bagaimanapun investasi di sektor riil selalu menawarkan return investasi yang lebih besar. Nah dari penjelasan diatas dapat dilihat bahwa saat ini kita telah memiliki peluang yaitu dana dana yang sudah jelas parkir di aset-aset likuid milik Indonesia walaupun. Berdasarkan fakta tersebut maka jelaslah bahwa tugas kita selanjutnya sebagai warga negara bangsa adalah bagaimana agar aset tersebut dapat berpindah ke sektor riil sehingga ekonomi dapat bertumbuh secara riil. Jadi menurut hemat saya bukan dananya yang kita ributkan tetapi bagaimana agar dana tersebut dapat memberikan keuntungan maksimal kepada kita ... Oh ya lagipula IHSG itu leading indicator kok bagi ekonomi jadi setidaknya kepercayaan sudah ada dan tinggal bagaimana kita mengelola kepercayaan tersebut :). Semoga bermanfaat dan Happy Investing. Salam JV
--- On Sat, 24/7/10, Dyah Anggitasari <dyahanggitas...@yahoo.com> wrote: From: Dyah Anggitasari <dyahanggitas...@yahoo.com> Subject: Re: [Keuangan] Selamat kepada Team Ekonomi Indonesia To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Saturday, 24 July, 2010, 9:19 PM Saya juga tidak habis mengerti apa hubungannya keberhasilan ekonomi dengan IHSG. Harga harga pada naik, listrik naik, tabung elpiji yang meledak di mana mana tanpa ada yang merasa bertanggung jawab, kok begitu dibilang berhasil semata mata karena indikator IHSG. Ini adalah pemikiran neo liberal yang tidak membumi dengan masyarakat di Indonesia. Sebaiknya lebih membumilah dengan kenyataan masyarakat sekarang ini. Realistis perlu dilakukan dengan melihat sesuatu yang lebih riil. Menteri mundur IHSG turun jadi panik bukan main yang katanya ekonomi mundur karena IHSG. Saya lebih menyenangi pernyataan Pak JK kalau melihat ekonomi Indonesia ya pergilah ke Tanah Abang, pergilah ke pasar pasar. Di sana itu baru namanya ekonomi masyarakat. Kuat nggak masyarakat membeli barang barang di pasar. Baru itu namanya keberhasilan bisa diukur. ________________________________ From: Oka Widana <o...@ahlikeuangan-indonesia.com> To: Millis AKI <ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com> Sent: Sat, July 24, 2010 1:40:07 PM Subject: Re: [Keuangan] Selamat kepada Team Ekonomi Indonesia Memang ucapan selamat, kalopun ada yg mau mengucapkan, masih terlalu dini. Akan tetapi, kita juga perlu paham IHSG bukanlah indikator yang berdiri sendiri. Itu merupakan resultante dari berbagai indikator lainnya. Sederhananya, IHSG bisa naik, karena sovereign risk Indonesia yg membaik, sehingga banyak investor portfolio mau menanamkan uangnya dipasar keuangan kita. Membaiknya sovereign risk, tentu juga karena membaiknya indikator2 makro seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar dst.... Saya paham bahwa banyak yg berpendapat keberhasilan ekonomi seharusnya diukur dengan apa yg dirasakan masyarakat secara riel, sehari-hari. IHSG naik, tapi harga sembako naik tak terkontrol, biaya pendidikan dan kesehatan menggila, sementara peningkatan upah tak sebanding. Kita pasti tak bisa menerima ketika IHSG naik dan Pemerintah diberi selamat, padahal kasat mata, orang miskin tambah banyak. Tetapi secara statistik, dikatakan orang miskin berkurang...... Saya tak menafikan keberhasilan yg sudah dibuat. Cuma, kita seharusnya lebih berani dan progresif, sehingga tdk ada kesan kita menipu diri sendiri ketika mengclaim keberhasilan. Misalnya, apakah benar kemiskinan diukur dg pendapatan Rp. 8000-an perhari? Apa benar yg disebut penganggur adalah orang yg bekerja kurang dari 2 jam selama seminggu? Dan berbagai asumsi, indikator atau statistik apapun namanya.... Jabat erat dan tabik [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]