Saya tanya ke laoshi anak saya di sebuah international school apa itu Tionghoa 
Culture dia tdk mengerti, apa lagi saya sebut cina culture tambah bingung dia, 
tapi begitu saya katakan chinese culture, beliau bisa bercerita panjang lebar.
Jadi jika bung Gunawan berpendapat bahwa budaya tionghoa ya budaya cina, saran 
saya lebih baik sering buka milis budaya cina, mungkin member disana bisa 
memberi input yg lebih akurat.
wassalam mualaikum wr wb,
Sojah wushu,
Koay Hiap.


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, guna...@... wrote:
>
> Sodara Uli anda menanyakan Budaya tionghoa?
> Tapi yg anda paparkan itu kok malah budaya peranakan.
> Ya jelas bukan itu donk yg namanya budaya tionghoa. Itu budaya alien. Atau 
> bahasa lainnya budaya yang mengalami mutilasi kemudian dari bekas mutilasi 
> tersebut lahir kecambah baru bernama budaya baru, yg oleh segelintir orang 
> memaksakan melabelkannya sebagai budaya tionghoa.
> Kalau saya sih tidak setuju yg dipaparkan sodara uli itu adalah budaya 
> tionghoa.
> Kalau budaya peranakan boleh lah, istilah ini lebih netral, lebih mewakili 
> perkecambahan budaya.
> 
> Kalau menurut saya ya, cmiiw, budaya tionghoa, ya budaya cina, budaya bangsa 
> tengah. Ini sesuai istilahnya tionghoa yang merupakan dialek fujian dari kata 
> zhong hua. So budaya tionghua ya budaya yg datang dr daratan tengah seperti 
> ajaran confuse sius, festival musim semi, dayung sampan berkepala naga, 
> memakai hanfu, bakar kertas bergambar dewa, bla bla bla, de el el 
> Budaya seperti masakan lontong, cap cai,  tari cokek, bokek dan tetek bengek 
> lainnya bukanlah budaya tionghua, let it as it is, jgn kita paksakan jd 
> tionghoa..... Namakan saja  budaya mutant, budaya hibrid, atau lebih pantas 
> dan memuaskan kuping khalayak ramai: budaya peranakan. Atau secara literal ya 
> cocoknya, budaya Indonesia huakiao (yin ni hua qiao). 
> 
> Jadi budaya tionghua tidak ada eklusipan dan harus dipaksa metamorfosis atau 
> berkecambah atau kawin illegal serta  paksa dengan jawa kek, batak kek, timor 
> leste kek. 
> 
> Kenapa budaya tionghoa harus kita perlakukan demikian? Sedangkan budaya 
> korea, budaya nippon bahkan budaya arab kita definisikan as it is?
> 
> Wasalam.
> 
> 
> Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
> 
> -----Original Message-----
> From: "ulysee_me2" <ulysee_...@...>
> Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Fri, 20 Aug 2010 17:11:22 
> To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
> Reply-To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Subject: [budaya_tionghua] yang mana Budaya Tionghoa
> 
> Tadi sore ikut seminar tentang Indonesian Chinese Mixtures of Identity, ada 
> sebuah pertanyaan dari seorang mahasiswi, 
> dia menyatakan kebanggaan menjadi tionghoa, dan ingin mempertahankan 
> kebudayaan tionghoa, dan dia mempertanyakan, 
> 
> Sebetulnya yang namanya Budaya tionghoa itu yang bagaimana sih, dan bagaimana 
> penjabarannya?
> 
> Pertanyaan mengenai identitas Tionghoa, mau tidak mau bersinggungan dengan 
> pertanyaan mengenai budaya Tionghoa. 
> 
> Pertanyaan ini dijawab dengan :
> Sama hal nya dengan pertanyaan ' sebetulnya yang namanya budaya nasional 
> Indonesia itu yang mana dan bagaimana penjabarannya?' dari sabang sampai 
> merauke itu budaya nasional, berbeda satu daerah dengan yang lain,  begitupun 
> budaya Tionghoa.
> 
> Budaya tionghoa mana dulu, tionghoa Jawa? tionghoa Medan?  Tionghoa Aceh? 
> tionghoa Kalimantan? sebab kebudayaan tionghoa itu sudah ber akulturasi 
> dengan budaya setempat, sehingga budaya yang berkembang di masing masing 
> daerah berbeda satu dengan yang lain.
> 
> Seperti misalnya lontong cap go meh,  di negeri leluhur ngga ada itu.  Ada 
> cap go meh nya aja, tapi lontong cap go meh adalah wujud budaya tionghoa. 
> Jadi nggak usah pusing, budaya apapun yang layak dilestarikan ya dilestarikan 
> saja.
>


Kirim email ke