Assalamualaikum, wr. wb

Salam hormat saya sampaikan terhadap Adi dusanak sekalian semoga Allah SWT
senantiasa memberkahi kita dengan buah pemikiran yang baik bagi kemajuan Ranah
Minang.
Sudah lama saya tidak ikut berdiskusidi palanta
RN ini. Dalam kesempatan ini perkenankan saya
menyumbang buah pemikiran – yang mungkin bermanfaat bagi diri saya dan juga 
orang lain. Semoga pemikiran ini sebagai keberkahan yang datangnya dari
Allah SWT.

1. Jati diri orang minang
:
Saya tidak akan menunjuk orang lain, dalam memahami
jati diri orang minang pada umumnya, namun saya akan mengumpamakan diri saya
sebagai orang minang tersebut ( meskipun saya besar dirantau), bahwa :
        1. Sebagai orang minang – saya menganut paham egaliter didalam 
kehidupan bermasyarakat dan dunia kerja. Sikap saya ini tidak perlu 
dipermasalahkan karena budaya saya mengajarkan dalam pepatah yang berbunyi : “ 
duduk sama rendah – berdiri sama tinggi. Dalam kenyataan didunia kerja saya 
yang birokrasi, maka hubungan atasan dan bawahan hanya berlaku pada jam 
kedinasan belaka. Saya paling tidak suka pengidolaan seseorang, karena budaya 
saya tidak mengenal pendewaan dan feodalisme. 
b.        Saya orangnya terbuka – tidak perlu ada dusta diantara
kita – padahal dialam birokrasi dusta diantara kita itu mesti dilakukan demi
melaksanakan tugas kantor yang kadang-kadang seret dananya.
c.         Saya sangat menjunjung tinggi martabat dan harga diri
saya – karena bukankah saya berasal dari keturunan dari Iskandar Zulkarnain –
kisah yang ada pada tambo – tambo yang hingga saat ini masih diperbincangkan.
Selain itu karena saya menganggap budaya saya lebih tinggi dari etnis lain.
Bahkan dalam menjunjung tinggi martabat itu saya diajarkan dalam pepatah minang
yang berbunyi : " Jika hendak mulia – harus suka memberi, jika ingin ternama
(terkenal) dirikan kemenangan, jika mau pandai rajin berguru, jika ingin kaya
harus kuat berusaha”
Bunyi
pepatah ini merupakan suatu prestasi yang mesti saya raih dan saya capai.
Barangkali inilah yang menjadi visi dan misi saya sebagai orang minang.
Akibatnya nilai yang dicapai pada suatu persaingan itu adalah melawan dunia 
orang. Yaitu bila orang mampu tentu kita mampu pula. Sebaliknya bila kita mampu 
tentu
orang lain mampu pula.
        1. Saya selalu bisa bekerja alias sama sama bekerja tapi.., jika ingin 
bekerja sama.. tunggu dulu..!!. Saya harus melihat kapsitas dan kapabilitas 
orang itu dulu. Hidup saya selalu ingin nilai orang lain….!!! Karena bukankah 
saya juga punya target – target yang mesti bisa saya realisasikan demi sebuah 
pepatah yang berbunyi : “ jika ingin mulia bertabur urai -  jika ingin ternama 
(terkenal) dirikan kemenangan. “
Duh .. banyak yang ingin saya ungkapkan apa –
siapa dan bagaimana diri saya. Akibatnya  sifat saya adalah menjadi egois – 
kurang
mempercayai orang lain.
 
Bahkan terkadang saya mentertawakan
diri saya ini – bahwa sesungguhnya saya bagai seekor “ jerapah “  yang 
anggukannya melebihi tinggi badannya… Sementara
pada etnis lain – angguaknyo angguak balam.  Padahal orang jipun saja yang sudah
mendunia berkat kekuatan ekonominya masih membudayakan anggukan yang santun. Nah
bagaimana dengan saya….? Coba Anda menelaah diri saya. Ketika saya menyapa Anda
pastikan  saya bukan menganggukkan kepala
kebawah melainkan keatas. Cobalah praktekkan cara saya itu…
Akhirnya, Saya selalu mengharga diri melebihi ukuran
kemampuan saya.. Untuk menutupi defisit harga diri saya, maka jadilah saya
tukang pancimeeh. 
Baa gak ati Sanak dengan ulasan saya ini….????  Ini contoh pada diri saya 
lho…..??!!
 
2. Masalah Status Hukum RN :
 
Orang minang itu menganut paham : “karajo baik ba
imbauan dan bilo dapek musibah bahambauan “ . Dalam kenyataannya – inilah
yang dilakukan oleh orang minang pada umumnya, seperti yang kita saksikan pada
musibah gempa… Disini kita memahami bahwa sifat orang minang itu suka 
spontanitas. Karena ada falsafah yang baik yang jadi pegangannya yaitu : awak 
samo awak,
kesamaan dan kebersamaan, se iya sekata, sama sama mempertahankan rasa malu. 
Barek samo dipikua – ringan samo dijinjiang. Saciok ba’ ayam sadanciang ba’
basi. 
Nah bagaimana dengan implikasinya terhadap legalitas
suatu kelompok yang berada di alam maya…? 
Rasanya saya kok ndak yakin jika RN ini perlu di Badan
Hukum kan. Mengapa ?
a.              Siapa yang ditunjuk sebagai ayah dan ibu yang
melahirkannya.
b.             Bagaimana tanggung jawab untuk memenuhi kewajibannya
sebagai Subyek hukum ?
c.              Bagaimana memenuhi persayaratan hukum yang akan
dibentangkan dalam dokumentasi hukumnya ?
Ini sekedar tantangan yang harus diselesaikan tentang
mewacanakan Badan Hukum – komunitas alam maya.
 
Dimata saya Palanta RN – telah memiliki Visi dan
misi yang bagus sebagai milist yang sudah memiliki reputasi yang baik. Orang
yang datang dan pergi dari Palanta tidak terkira. Ada yang betah berlama – lama
untuk duduk di Palanta ini. Ada yang Cuma numpang sekedar merokok dan ngopi –
ngopi. Ada yang duduk untuk bersitegang leher .. silahkan. Ada yang bersenda
gurau .. silahkan. Namun ada satu kesamaan kita orang minang bahwa kita masih
mencintai adat dan budaya minang. 
Berpedoman bahwa Orang Minang itu memiliki “ Hati
nurani “ yang tinggi.. Bukan maksudnya “ partai Hanura lho… Bagi saya inilah
warisan yang tidak ternilai yang diturunkan dari generasi ke genarasi sejak –
Iskandar the Great itu menjejakkan kakinya dipuncak Gunung Merapi, hingga
menjadi kearifan yang kita wariskan pula kepada anak cucu kita nantinya.
 
Jadi menurut saya, meskipun RN telah berdiri beberapa
tahun yang lalu, ternyata Palanta ini masih kokoh – karena dipagari oleh para
cendekiawan, budayawan dan para pemerhati social dan budaya kita.
Saya yakin – meskipun hanya sekedar “ buah pemikiran “  saja yang dihasilkan, 
namun tetap akan memiliki
nilai kearifan yang tak ternilai bagi keberlangsungan adat dan budaya 
minangkabau.
 
Sebagai padusi minangkabau saya berharap –
kepada calon pemimpin Ranah Minang, yang saya tahu ada yang menjadi member RN
ini, membangun ranah saat ini memang bukan perkara mudah. Akan tetapi memerlukan
daya juang yang tinggi dan ketabahan yang luar biasa agar ranah minang itu
bangkit kembali. Bahkan saya punya obsesi untuk memindahkan Ibu kota NKRI ini
ke Kabupaten Darmasraya. Sumbar Bukan tidak mungkin kita bisa menyaingi Putera 
Jaya,
Canberra dan Washington DC. 
 
Mari kita diskusikan uraian Saya ini dalam skala kearifan yang Dusanak miliki.
 
Terlebih terkurangnya mohon saya dimaafkan.
 
 
Wassalam,
 

~ 3vy Nizhamul~
(Kawasan Puspiptek, Kota Tangerang Selatan)

http: //bundokanduang.wordpress.com
http://hyvny.wordpress.com





________________________________
Dari: ajo duta <ajod...@gmail.com>
Kepada: rantaunet@googlegroups.com
Terkirim: Sel, 15 Desember, 2009 01:18:05
Judul: Re: [...@ntau-net] Suku Minang : low trust society


Antah baa ambo manyapo sanak Teddy ko. Indak tahu umuanyo. Tapi sudahlah sanak 
sajo yo.
 
Bagi ambo ungkapan nan mengutip kanda Dr. Saafroedin Bahar bahaso urang awak tu 
low trust
society tentu berdasarkan pengalaman hiduik sebagai orang Minang selamo labiah 
60 tahunko.
Baik itu dalam internal keluarga maupun dalam berkomunitas/berorganisasi 
ditanah-air maupun
di AS.
 
Tantu sebagai orang Minang ambo telah melakukan self-critic atau manapuak aia 
didulang.
Tapi itu harus dikemukakan dengan niat untuk melakukan perbaikan.
 
Contoh RN ambo kemukakan, memang bagi ambo memang suatu kekecewaan karena
belum berhasil meyakinkan para pendiri dan pemikir RN perlunya organisasi 
patembayan
yang teratur, punya anggaran dasar dan badan hukum. Bukan paguyuban yang hanya
putuih urusan di palanta sajo. Apolai ado amanah nan perlu diemban antaronyo 
nan penting
soal keuangan. Bayangkan telah hampr 20 tahun RN masih punya kacio dengan 
memakai
akun pribadi.
 
Berbagai diskusi dan pertemuan telah ambo ikuti dan terus menekankan perlunya 
BH untuk
RN. Namun tetap tak berujung dan bersipongang saja. Itu tadi siapa siapa dan 
siapa yang
harus dipercaya. Itu yang timbul dalam pertemuan. Padahal kita banyak orang 
baik dan
dapat dipercaya di RN. Tapi dalam kenyataannya kita tetap tidak bisa memberikan
kepercayaan itu secara resmi.
 
Bisakah kita menepis tesis Uda Saaf itu, paling kurang di RN ini. Saya yakin 
bisa dan
mari kita buktikan. Ambo akan kembali ke Jakarta di bulan Februari untuk urusan 
keluarga..
Ambo menantang sanak di Jakarta, untuk bisa bertemu mendeklarasikan dan 
menugaskan 
beberapa orang untuk menghadap notaris untuk mendirikan Yayasan Rantau Net.
 
Yes We Can!


2009/12/14 teddy alfonso <teddyalfo...@yahoo.com>

Ajo Duta bilang bahwa suku minang adalah masyarakat yang low trust society. 
Beliau memberi contoh, salah satunya adalah sulitnya komunitas RN u dibadan 
hukumkan.
>
>Hemat ambo, pernyataan dimaksud merupakan ungkapankritis, namun sangat 
>tendensius, mengandung unsur kekecewaan yang dalam serta tidak akademik. 
>Agaknya, ajo Duta perlu lebih menjelaskan pernyataan tersebut lebih lanjut. 
>Penjelasan ajo Duta diperlukan guna memancing pendapat2 banding dan munculnya 
>pimikiran-pimikiran baru terkait dengan situasi masyarakat minang hari ini.
>
>Padang, 14 Desember 2009
>
>Teddy Alfonso Sikumbang
>
>--- On Mon, 12/14/09, Riri Mairizal Chaidir <riri.chai...@rantaunet.org> wrote:
>
>
>>From: Riri Mairizal Chaidir <riri.chai...@rantaunet.org>
>>>>Subject: RE: [...@ntau-net] 33 TH KKSS, Bagaimana dg MINANG ???
>>To: rantaunet@googlegroups.com
>>Date: Monday, December 14, 2009, 9:42 PM
>>
>>
>>Pak Saaf,
>> 
>>Saya pernah 1-2 kali mencoba “membaca” isi milis urang awak. Saya pilih milis 
>>yang tidak terlalu banyak members nya. Mungkin pak Saaf ingat saya pernah 
>>memaparkan “penelitian” saya tentang milis MPKAS dulu. Yang berani saya 
>>paparkan Cuma yang murni kuantitatif saja. 
>> 
>>Yang kuantitatif tapi sudah menyangkut topik? Saya agak ragu2 
>>menyampaikannya. 
>> 
>>Yang benar2 menyangkut content? Saya tidak berani, he he
>> 
>>Apalagi dengan milis sebesar RN ini, saya lebih tidak berani lagi …
>> 
>>Tapi – menurut saya – palanta ini memang bisa jadi tempat kajian terbatas, 
>>Pak. Karena para dunsanak nan ado di dalam sangat beragam dari berbagai aspek
>> 
>> 
>>Riri
>>Bekasi, l, 47
>> 
>> 
>> 
>>From:rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantau...@googlegroups.com] On Behalf 
>>Of Dr.Saafroedin BAHAR
>>Sent: Monday, December 14, 2009 8:37 PM
>>To: rantaunet@googlegroups.com
>>Cc: Dr Mochtar NAIM; Ir. Raja Ermansyah YAMIN; azmi datuk bagindo; Farhan 
>>Muin DATUK BAGINDO; gebuminang pusat
>>Subject: RE: [...@ntau-net] 33 TH KKSS, Bagaimana dg MINANG ???
>> 
>>
>> 
>> 
>>-- 
>>. 


      Terhubung langsung dengan banyak teman di blog dan situs pribadi Anda? 
Buat Pingbox terbaru Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

Kirim email ke