Re: OOT RE: [budaya_tionghua] Re: Mengapa harus mengharamkah istilah Pribumi dan Non Pribumi?

2005-09-20 Terurut Topik skala selaras
Kalau ketemu orang yang tetap memasalahkan Pribumi non pribumi, saya akan
menjawab kebalikannya:
Saya memang non Pribumi, sama seperti anda, karena yang namanya Pribumi asli
di Indonesia sudah pada musnah semua, tinggal sedikit yang masih asli,
seperti suku2 di Irian, itu profil Pribumi asli. sedangkan anda sekalian,
adalah keturunan perantau yang datang dari utara.

Sebelum ada yang menuding kita Cina, lebih baik kita dengan lantang
mendahului memproklamirkan diri, kita memang  Cina kok,-- meniru kiprahnya
Gusdur---, memangnya kenapa? Hak kita sebagai Wara negara tidak kurang
sedikit pun dibanding kalian.

ZFy

- Original Message -
From: ulysee [EMAIL PROTECTED]


 Salam kenal juga,

 Iya yah kalau dijawab ngga percaya abis matanya sipit, kulitnya kuning
 bisa dijawab apa ya.
 Barangkali disitu baru gue jawab, gue pribumi kok, dari SUKU tionghua.
 Hihihi.



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org!
http://us.click.yahoo.com/Ryu7JD/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: OOT RE: [budaya_tionghua] Re: Mengapa harus mengharamkah istilah Pribumi dan Non Pribumi?

2005-09-20 Terurut Topik ANDREAS MIHARDJA



Yg membikin cina orang asing adalah Suharto - politic. Dia orang yg kurang berpendidikan dan tiba2 mendapat harta karun posisi sebagai presiden. Anak buahnya juga semua pendidikannya kurang dan berpikiran sempit.
Untuk menstabilkan kedudukannya dia memakai system if you are not with me you better move out or you die. Jadi dia masacre orang yg dimata dia adalah "communis'" Wong cina juga pro sosialis a'La RRC jadi dijadikan satu. Tetapi oleh karena tidak dpt dibunuh semua dn mungkin karena posisi suku ini sebagai suku "middlemen" massa - sama seperti suku yahudi di EU -Deutschland maka dia diskriminasi. Suharto polisi adalah polisi orang yg pendidikannya rendah.
Lihat Timor dan Aceh dan Irian - ini kan disebabkan you're with me or you die. Dia kirim tentaranya yg korrupt karena under paid dan achirnya pasukan ini melakukan pelanggaran HAM dan extortion dan hasilnya kalian lihat. Seorang yg berpendidikan tidak memakai tentara utk oposisi - ini adalh mengundang civil war. Negara China hanya waktu TienAnMen - karena hampir civil war nbaru tentara dipakai - juga redguard waktu sudah keterlaluan baru tentara dipakai.
Rupanya oleh prinsip hidup ini dan jealousy didlm pikiran Suharto cs. maka dia mengadakan peraturan diskriminatip ini. Sebetulnya yg dibilang peranakan cina - atau kalau orang Malaysia sebut suku babah - mereka adalah pribumi asli Indonesia. Mereka berbeda dgn pribumi lain hanya dalam soal bah melayu "Jakarta"[memakai melayu yg achirnya oleh Sukarno dijadikan bah. Indonesia] dan pakaian kebaya mereka yg berlainan sedikit dari kebaya Jawa atau Sunda. Wanita pakai bagian atas yg berlainan dan laki2 memakai celana dan baju suku Jawa yg sedikit berlainan. Mungkin agama juga tidak semua muslim ada yg kristen ada yg tridarma. Banyak diantara suku ini tidak memiliki tanah untuk pertanian - keadaan diskriminatip dari belanda - jadi harus hidup menjadi middlemen. Juga nama marga masih memakai nama marga bah hokkian [bukan cina] dan seolah2 berlainan dgn lain suku. Tetapi kalau melihat nama kan dari nama kita bisa lihat mereka itu asal daerah mana -
 Batak dan Timor namanya kan berlainan - jadi suku babah juga berlainan. Cara mereka makan tidak pakai sumpit tetapi pakai tangan dan sendok dan masakannya typical babah culture. Ini suku dalam enzyclopedia sudah dimasukkan sebagai suku. 
Karena itu waktu mereka keluar negeri kebudayaan ini keluar dan waktu mereka dipaksa kirim kechina mereka juga tidak assimilasi dgn cina sana dan tetap berdiri sendiri. Karena itu yg disebut cina diIndonesia sebetulnya adalah suku Babah - dgn babah culture mereka. Mereka mungkin ada darah cina tetapi 100% indonesia.
Andreasskala selaras [EMAIL PROTECTED] wrote:
Kalau ketemu orang yang tetap memasalahkan Pribumi non pribumi, saya akanmenjawab kebalikannya:Saya memang non Pribumi, sama seperti anda, karena yang namanya Pribumi aslidi Indonesia sudah pada musnah semua, tinggal sedikit yang masih asli,seperti suku2 di Irian, itu profil Pribumi asli. sedangkan anda sekalian,adalah keturunan perantau yang datang dari utara.Sebelum ada yang menuding kita Cina, lebih baik kita dengan lantangmendahului memproklamirkan diri, kita memang " Cina" kok,-- meniru kiprahnyaGusdur---, memangnya kenapa? Hak kita sebagai Wara negara tidak kurangsedikit pun dibanding kalian.ZFy- Original Message -From: "ulysee" [EMAIL PROTECTED] Salam kenal juga, Iya yah kalau dijawab "ngga percaya abis matanya sipit, kulitnya kuning" bisa dijawab apa
 ya. Barangkali disitu baru gue jawab, "gue pribumi kok, dari SUKU tionghua." Hihihi.





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Indonesia
  
  
Culture
  
  
Chinese
  
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "budaya_tionghua" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









OOT RE: [budaya_tionghua] Re: Mengapa harus mengharamkah istilah Pribumi dan Non Pribumi?

2005-09-17 Terurut Topik ulysee
Salam kenal juga, 

Iya yah kalau dijawab ngga percaya abis matanya sipit, kulitnya kuning
bisa dijawab apa ya.
Barangkali disitu baru gue jawab, gue pribumi kok, dari SUKU tionghua.
Hihihi. 


-Original Message-
From: andri halim [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Saturday, September 17, 2005 12:09 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Mengapa harus mengharamkah istilah
Pribumi dan Non Pribumi?


jangan mau kalau dibilang non-pri, kalau ada yang
bilang kamu non-pri yah? langsung aja jawab, saya
pribumi koq   --- mana aku percaya, mata lo sipit
begitu - heheheheheheee (kiding)

salam kenal, ngejawabnya pake otak yang dingin bgt, jd
nga ada panas2nya lagi




 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org!
http://us.click.yahoo.com/Ryu7JD/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




RE: [budaya_tionghua] Re: Mengapa harus mengharamkah istilah Pribumi dan Non Pribumi?

2005-09-16 Terurut Topik ulysee
Pertanyaan Bung Chan CT untuk menghilangkan noda kotor pada istilah
pribumi itu membuat saya kepingin nimbrung nih. 

Saya setuju sama Bung Asahan. Bahwa istilah itu sendiri yang arti
harfiahnya tidak berkonotasi jelek, tidak perlu dihilangkan. Terlalu
banyak buang tenaga untuk menghilangkan suatu istilah. Lebih gampang
mengubah 'kesan' yang tersampaikan. 

Bahwa sebelumnya istilah itu digunakan untuk kepentingan politik /
dipolitisir untuk memisahkan atau membedakan kita/kami dari mereka
sepertinya bisa dilawan lagi dengan cara politisir KONTRADIKTIF (heheheh
ini istilah beken dari perguruan sebelah) 

Usul 'gila' saya adalah : tionghua lawan dengan cara politisir lagi,
jangan mau kalau dibilang non-pri, kalau ada yang bilang kamu non-pri
yah? langsung aja jawab, saya pribumi koq dengan demikian label jelek
pri- dan non-pri akan luntur sendiri. Dengan demikian tionghua sendiri
yang mendobrak pengkotak-kotakkan itu. Jangan mau dikotak-kotakin lagi.

(maap, saya bilang usul gila, abisnya waktu saya cetuskan diantara teman
dan kerabat, mereka komentarnya gila luh sambil ketawa-ketiwi dan
diskusi berhenti)

catatan: 
pengertian pribumi menurut KBBI = penghuni asli, berasal dari tempat
yang bersangkutan. 
{Dan tio-in berasal dari Indonesia, jadi berhak untuk menyandang sebutan
pribumi juga toh?} 

Tapi kalau buka KBBI mencari pengertian asli.. kya! Hehehehe.

-Original Message-
From: ChanCT [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, September 16, 2005 3:22 PM
To: HKSIS-Group; budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengapa harus mengharamkah istilah
Pribumi dan Non Pribumi?

Bung Asahan yang budiman,

Penegasan bung untuk mempertahankan penggunaan istilah Pribumi
cukup menarik, kita harus membuang segala pengertian kotor yang telah
menodai istilah Pribumi itu. Kata bung: Kita bersihkan kata pribumi
dari  semua noda dan kotoran yang diberikan oleh penguasa dan diktator
bangsa di masa lalu. Semua kita adalah pribumi-pribumi dari segala macam
ras dan suku, sama derajat dan semua kita adalah bangsa Indonesia yang
mencintai keadilan dan melawan semua bentuk diskriminasi politik,
ekonomi, kebudayaan maupun ras.

Setuju! Saya juga sangat setuju dengan pengertian bung itu. Tapi,
pernahkah bung pikirkan bagaimana cara menghilangkan noda dan begitu
kotornya, jahatnya pengertian yang selama ini melekat keras pada istilah
Pribumi itu? Bukankah salah satu cara yang dekat, adalah menghentikan
penggunaan istilah Pribumi dan Non-Pribumi itu, yang jelas selama
ini digunakan untuk mengkotak-kotak warga negara Indonesia ini menjadi,
Pribumi dan Non-Pribumi untuk sekelompok yang etnis Tionghoa. 



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Give at-risk students the materials they need to succeed at DonorsChoose.org!
http://us.click.yahoo.com/Ryu7JD/LpQLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [budaya_tionghua] Re: Mengapa harus mengharamkah istilah Pribumi dan Non Pribumi?

2005-09-16 Terurut Topik andri halim
Salam kenal Bung Dana,

Menurutku yang menjadi akar permasalahan bukan di kata
Pribumi dan Non-Pribumi, tetapi diskriminasi yang
terjadi begitu hebatlah sehingga membuat seolah-olah
kata-kata tersebut sebagai senjata yang mematikan,
andaikata benar kata-kata tersebut dihilangkan dari
kamus Indonesia, maka pasti juga akan timbul kata-kata
atau masalah baru karena yang hanya
dipikirkan/dipermasalahkan kata-kata tersebut saja,
tetapi akar dari permasalahan tersebut hanya dibiarkan
saja.

Satu negara yang menurutku kejadiaannya hampir sama
dengan dengan kejadiaan di Indonesia, yaitu negara
Afrika selatan, yang ada orang kulit hitam sebagai
Pribumi dan orang kulit putih sebagai Non-pribumi,
tahun 1960'an dibuatlah Hukum Apartheid yang digunakan
untuk mengatur sistem ekonomi dan sistem sosial
masyarakat, seperti yang diketahui pahlawan Afika
Nelson mandela yang akhirnya menang dalam
memperjuangkan hak-hak mereka agar mereka tidak
didiskriminasikan sebagai warga no.2. Apa yang
mereka(pribumi) minta pada saat 1980an adalah agar
mereka tidak dianggap sebagai manusia-manusia no.
akhir dan hak-hak mereka dihormati, bukan meminta agar
menghapuskan kata negro.
Nah..., setelah diskriminasi kepada kulit hitam
berhasil diredam, maka mereka baru
mempersoalkan/memikirkan bagaimana dengan nasib
orang-orang kulit hitam yang telah tinggal di USA,
yang akhirnya disepakatilah agar digunakan nama :
afro-american(non pribumi) kepada mereka, walaupun
pada kenyataannya kata-kata negro masih kadang
digunakan utk menghina orang-orang kulit hitam, tetapi
setidaknya diskriminasi terhadap mereka telah dapat
lebih diredam, cth : orang-orang kulit hitam telah
dapat kerja dipemerintahan dengan jabatan tinggi.
NB : Sampai sekarang kata Negro pun masih ada krn
apa?, krn kata tersebut menunjukan bahwa orang
tersebut adalah orang niger(non pribumi).

Disetiap negara pasti terjadi yang saya namakan :
permasalahan sosial, hanya bagaimana cara suatu negara
menyelesaikannya itulah yang sangat berharga, bukan
melihat bahwa negara ini nga rasialis, nga
membeda-bedakan etnis, karena pasti dahulunya negara
tersebut menghadapi permasalahan yang sama, Cth : di
Singapura, banyak orang bilang bahwa negara itu aman
sekali , tidak ada namanya rasial walaupun dinegara
tersebut ada beberapa etnis, memang benar, tatapi
tahukah kita bagaimana cara Lee Kuan Yeuw
menyelesaikan masalah tersebut(krn itulah yang
seharusnya bangsa ini pelajari, dari sejarah cara
penyelesaian masalah sosial oleh suatu negara), krn
nga mungkin Mr. Lee menyelesaikannya dengan hanya
membuat undang2 agar diharamkannya kata melayu
kepada orang2 melayu, dan juga mengharamkan kata
Cina kepada orang2 pendatang tiong hua, karena kalo
Mr. Lee hanya begitu gampangnya menyelesaikan masalah
sosial/etnis pada tahun 1960an, nga mungkin singapura
semaju ini, iya kan.

Salam hangat kepada teman-teman yang nimbrung di
diskusi ini, Andri

--- RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Sebuah masyarakat yang madani (Civil Society) dan
 maju tak akan 
 menggunakan istilah pri dan bukan pri, walau
 disetiap bahasa, ada 
 istilah ini. Indigeneous dalam bahasa Inggris,
 Einheimische(r) dalam 
 bahasa Jerman.
 
 Namun, di Jerman, Austria, kita tak pernah mendengar
 pemakaian bahasa 
 ini dalam kehidupan se-hari hari. Tidak dikantor,
 tidak dijalan, atau 
 dimanapun. Puluhan tahun saya hidup di Austria ini,
 dimana banyak 
 kaum pendatang, namun tak dipakai istilah ini.
 
 Andaipun ada istilah yang setengah resmi seperti
 Zugereiste(r), 
 yang berarti yang baru datang, ini hanya merujuk
 pada kelompok 
 penduduk yang belum benar benar terintegrasikan,
 terutama dari sisi 
 bahasa.
 
 Tetapi pemakaian resmi, seperti dinegeri kita. Ini
 harus ditolak 
 tegas. Orang Jawa bagi saya, adalah orang Jawa yang
 turun temurun, 
 maupun mereka keturunan Arab, India, Tionghoa, Indo
 atau manapun, 
 yang telah membudaya di Jawa.
 
 Hal yang sama terlihat di Minahasa. Mereka hanya
 membedakan Kawanua 
 yakni warga Minahasa, ataupun bukan. Yang bukan
 adalah yang belum 
 membudaya. Pengunjung. Otherwise mereka tak bedakan
 agama, ataupun 
 etnis. Kawanua ya Kawanua.
 
 Kalau kita belum juga mampu menyingkirkan hal ini,
 maka kita tak akan 
 mampu menyongsong haridepan kita.
 
 Pembedaan ini selain tak ada faedahnya dari sisi
 apapun, malah hanya 
 memperrsulit nation building yang benar yang kita
 butuhkan.
 
 Atau, kalau kita memang mau mendirikan negara kecil
 kecil berdasarkan 
 ethnis. Maka jangan heran, kalau kelak di Bagan Si
 Api Api atau 
 Pontianak ada negara kecil yang warganya adalah
 Tionghoa. Mirip 
 Singapura. Tetapi, jangan bicara Bhineka Tunggal
 Ika, lalu memakai 
 istilah pri dan non pri.
 
 
 
 Salam
 
 RM Danardono HADINOTO
 
 
 
 




 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
1.2 million kids a year are victims of human trafficking. Stop slavery.
http://us.click.yahoo.com/X3SVTD/izNLAA/E2hLAA/BRUplB/TM

RE: [budaya_tionghua] Re: Mengapa harus mengharamkah istilah Pribumi dan Non Pribumi?

2005-09-16 Terurut Topik andri halim

jangan mau kalau dibilang non-pri, kalau ada yang
bilang kamu non-pri yah? langsung aja jawab, saya
pribumi koq   --- mana aku percaya, mata lo sipit
begitu - heheheheheheee (kiding)

salam kenal, ngejawabnya pake otak yang dingin bgt, jd
nga ada panas2nya lagi


--- ulysee [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pertanyaan Bung Chan CT untuk menghilangkan noda
 kotor pada istilah
 pribumi itu membuat saya kepingin nimbrung nih. 
 
 Saya setuju sama Bung Asahan. Bahwa istilah itu
 sendiri yang arti
 harfiahnya tidak berkonotasi jelek, tidak perlu
 dihilangkan. Terlalu
 banyak buang tenaga untuk menghilangkan suatu
 istilah. Lebih gampang
 mengubah 'kesan' yang tersampaikan. 
 
 Bahwa sebelumnya istilah itu digunakan untuk
 kepentingan politik /
 dipolitisir untuk memisahkan atau membedakan
 kita/kami dari mereka
 sepertinya bisa dilawan lagi dengan cara politisir
 KONTRADIKTIF (heheheh
 ini istilah beken dari perguruan sebelah) 
 
 Usul 'gila' saya adalah : tionghua lawan dengan cara
 politisir lagi,
 jangan mau kalau dibilang non-pri, kalau ada yang
 bilang kamu non-pri
 yah? langsung aja jawab, saya pribumi koq dengan
 demikian label jelek
 pri- dan non-pri akan luntur sendiri. Dengan
 demikian tionghua sendiri
 yang mendobrak pengkotak-kotakkan itu. Jangan mau
 dikotak-kotakin lagi.
 
 (maap, saya bilang usul gila, abisnya waktu saya
 cetuskan diantara teman
 dan kerabat, mereka komentarnya gila luh sambil
 ketawa-ketiwi dan
 diskusi berhenti)
 
 catatan: 
 pengertian pribumi menurut KBBI = penghuni asli,
 berasal dari tempat
 yang bersangkutan. 
 {Dan tio-in berasal dari Indonesia, jadi berhak
 untuk menyandang sebutan
 pribumi juga toh?} 
 
 Tapi kalau buka KBBI mencari pengertian asli..
 kya! Hehehehe.
 
 -Original Message-
 From: ChanCT [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 Sent: Friday, September 16, 2005 3:22 PM
 To: HKSIS-Group; budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengapa harus
 mengharamkah istilah
 Pribumi dan Non Pribumi?
 
 Bung Asahan yang budiman,
 
 Penegasan bung untuk mempertahankan penggunaan
 istilah Pribumi
 cukup menarik, kita harus membuang segala pengertian
 kotor yang telah
 menodai istilah Pribumi itu. Kata bung: Kita
 bersihkan kata pribumi
 dari  semua noda dan kotoran yang diberikan oleh
 penguasa dan diktator
 bangsa di masa lalu. Semua kita adalah
 pribumi-pribumi dari segala macam
 ras dan suku, sama derajat dan semua kita adalah
 bangsa Indonesia yang
 mencintai keadilan dan melawan semua bentuk
 diskriminasi politik,
 ekonomi, kebudayaan maupun ras.
 
 Setuju! Saya juga sangat setuju dengan
 pengertian bung itu. Tapi,
 pernahkah bung pikirkan bagaimana cara menghilangkan
 noda dan begitu
 kotornya, jahatnya pengertian yang selama ini
 melekat keras pada istilah
 Pribumi itu? Bukankah salah satu cara yang dekat,
 adalah menghentikan
 penggunaan istilah Pribumi dan Non-Pribumi itu,
 yang jelas selama
 ini digunakan untuk mengkotak-kotak warga negara
 Indonesia ini menjadi,
 Pribumi dan Non-Pribumi untuk sekelompok yang
 etnis Tionghoa. 
 
 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Help Sudanese refugees rebuild their lives through GlobalGiving.
http://us.click.yahoo.com/V8WM1C/EbOLAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~- 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/