*Gals, Berapa Harga Dirimu?**
**Penulis : Ria Fariana*

*KotaSantri.com : *Berapa harga dirimu? Waduh, seakan-akan harga diri bisa
ditakar dengan materi. Emang begitu kan kondisi saat ini. Yang namanya harga
diri, murah banget. Diobral seribu tiga juga banyak yang mau. Kok bisa?

Coba kamu amati lingkungan sekitarmu. Harga diri, terutama kaum perempuan
alias cewek, sudah banting harga di mana-mana. Mulai dari gaya berpakaian
yang kelihatan pusar, (maaf) celana dalamnya, *underwear* alias kaos
daleman, sampai berpakaian tapi telanjang, yaitu berpakaian tapi semua lekuk
tubuhnya kelihatan dengan amat sangat jelas bentuk dan ukurannya.

Dikomporin oleh sinetron kacangan di TV yang isinya melulu pacaran dan
pacaran, remaja kita jadi ikutan. Tubuh cewek, bagian mana yang belum
terekspos oleh lawan jenisnya (baca : "pacarnya") sih? Dalih palsunya sih
biasanya sebagai bukti cinta. Padahal *mah*, pelecehan harga diri yang
seharusnya nggak boleh dibiarkan begitu saja. Tapi kalo mau sama mau, kan
nggak ada hukumnya tuh. Nah loh, bingung juga kan? Yuk, kita preteli satu
per satu masalah ini.

***


*Cewek dan Harga Sebuah Diri**
*
Perkembangan jaman modern bukannya diikuti dengan perkembangan pola pikir
yang modern pula. Tapi pola pikir hingga pola sikap berkembang ke arah
jahiliyah (kebodohan). Hanya saja kali ini memakai bungkus baru, jahiliyah
modern. Lomba-lomba kecantikan yang semua ujung-ujungnya pamer aurat,
digelar di mana-mana. Mulai tingkat RT hingga dunia. Bahkan institusi kampus
yang katanya tempat intelektual muda, juga terkontaminasi dengan pagelaran *
miss* kampus.

Baju minim dan seronok namun berharga mahal jadi gaya hidup. Lenggak-lenggok
di atas panggung jadi kebanggaan. Paling banter harga dari diri yang
dipajang itu cuma sebuah piala dari kuningan dan karton satu lembar
bertuliskan angka nominal uang.

Bagi mereka yang nggak kebagian lenggak-lenggok di atas pentas, ada cara
lain yang bisa ditempuh untuk menikmati dunia kemilau itu. Malakin cowok
tajir. Si cowok juga nggak kalah 'cerdik', yaitu dengan memanfaatkan cewek
rese dan matre untuk mendapatkan kemauannya. Mau dibawa ke mana aja asal
pulang dibelikan HP. Mau diapa-apakan aja asal ada ongkos ganti pulsa.
Halah!

Akhirnya, muncul istilah cewek bispak, bisa dipake. Dipake betulin genting,
mompa air, atau ngayuh becak? Ya nggaklah. Bisa dipake di sini maksudnya
buat hal-hal yang tak bermoral.

***


*Cewek, Kok Mau Dihargai Rendah?**
*
Kalo dipikir-pikir, kenapa pula para cewek itu mau dihargai rendah ya? Para
cewek yang seharusnya punya rasa malu yang tinggi melebihi kaum adam, jadi
berubah. Sudahlah aurat dipamerkan ke mana-mana, mereka ini mudah banget
dijadikan mangsa oleh cowok-cowok tak bertanggung jawab. Seakan-akan mereka
pasrah dan tak punya sikap untuk menentukan apa yang terbaik bagi dirinya.

Kondisi ini diperparah dengan kurangnya kontrol masyarakat sekitar. Mereka
cuek bebek dengan merosotnya moral para remaja, terutama ceweknya. Tak ada
lagi sanksi sosial semisal didatangi pak RT bila ada cowok bertandang ke
rumah cewek hingga larut malam. Dan semakin lengkap keparahan ini ketika
negara sebagai penegur utama tak berdaya. Tak ada KUHP atau hukum perdata
yang bisa menjerat cowok yang wakuncar (waktu kunjung pacar) ke ceweknya.
Lha wong suka sama suka, bisa-bisa malah dilindungi sama sistem yang bernama
sekulerisme. Apalagi cuma sekadar pakaian yang kelihatan pusar. Dalih
kebebasan perempuan akan menjadi senjata andalan bila ada yang berusaha
mengingatkan.

Gaya hidup mewah adalah penyebab lain dari fenomena cewek murah harga diri.
Semua ini akibat dari kehidupan yang mengagungkan materi alias
materialistis. Materi *oriented* ini adalah khas milik kapitalisme. Sebuah
paham yang sangat memuja kepemilikan modal atau lapital. Sistem inilah
sebetulnya yang kudu bertanggung jawab terhadap merebaknya cewek-cewek tak
berharga diri. Udahlah ceweknya lemah iman, dikomporin pake kemilau fana
duniawi. Klop, jadi pada lupa daratan.

***


*Cewek, Kamu Bisa Apa?**
*
Biar pun berjenis cewek, perempuan juga manusia. Dengan kemanusiaan ini pula
cewek juga dikaruniai akal untuk membedakan mana baik dan buruk. Sayangnya,
seringkali otak cewek nggak dipake. Bawaannya silau mulu kalo liat barang
mewah sampai harga diri tergadaikan nggak jadi masalah.

Akal yang dipunya cewek, nggak beda dengan yang dipunya cowok. Tapi
seringkali cewek sendiri yang membuat rendah dirinya sehingga mudah aja
dipermainkan cowok. Bukan hanya cowok, tapi pemilik modal juga ikut
menghinadinakan kaum cewek dengan mengeksploitasi keindahan fisik. Oya,
sebelum saya diprotes oleh kaum cowok baik-baik, saya ingin tekankan bahwa
nggak semua cowok suka mempermainkan cewek. Ada kok cowok baik-baik yang
menghargai cewek dengan harga sangat tinggi. Karena tingginya, harganya
sebanding dengan surga.

Dengan potensi akal ini, cewek bisa memilih jalan hidupnya. Mau dijadikan
objek ketelajangan dan permainan jaman edan bernama modern ini atau
sebaliknya. Cewek sebagai subjek perubah dan pelaku sejarah sebuah
peradaban. *How?* Gimana caranya?

Gals, cewek kudu nyadar untuk apa sih dia hidup di dunia ini. Untuk
hura-hura, senang-senang, dan foya-foya? Hmm... Cewek kudu nyadar bahwa
hidup ini sementara. Kalo ada sementara, pasti ada yang selamanya. Kalo
bermakna selamanya, berarti bukan di dunia. Nggak ada orang hidup kekal di
dunia ini. Lha wong dunianya aja fana, kok penghuninya minta kekal. Bila
sudah menyadari kenyataan dunia fana ini, ingatlah bahwa semua yang bernyawa
pasti mati. Kalo sudah mati, lihat tuh jadi teman cacing tanah dan belatung
di tanah pekuburan. Ternyata manusia itu hina ya. Cuma sebegitu aja akhir
hidupnya.

Kalau ingat kematian, manusia normal mana pun juga pasti akan berpikir,
merenung, dan berinsaf diri. Apalagi cewek yang memang dasarnya bersifat
peka. Maka akan mudah tersentuh hatinya dengan ajakan mengingat kematian
ini. Kecuali orang-orang bebal yang telah ditutup hatinya oleh Allah. Mereka
ini adalah yang enggan membicarakan kematian. Bahkan ada yang dengan sengaja
mengolok dan mencemoohnya lho.

Dengan mengingat kematian, manusia termasuk para cewek tergugah untuk
mencari makna hidupnya. Tak lain dan tak bukan, ternyata hidup ini adalah
sarana saja untuk sebuah kehidupan kekal abadi di akhirat kelak. Bila ini
sudah kamu sadari, maka sesungguhnya uang, katu kredit, mobil, dan gaya
hidup mewah jadi tak ada artinya lagi. Ada sesuatu yang lebih penting dari
itu semua.

Beramal untuk akhirat. Jangan bayangkan beramal untuk akhirat ini hanya
dengan sibuk shalat, dzikir, puasa, dan ngaji aja. Bukan!
Aktivitas-aktivitas ini memang harus, tapi tidak berhenti di situ saja. Bumi
dan seisinya perlu dimakmurkan dengan karya nyata kamu, para cewek. Kamu
bisa jadi apa pun yang kamu mau, sukses dunia tapi punya investasi juga
untuk akhirat. Dengan menjadi ahli komputer untuk mengacak-acak radar musuh
Islam yang akan menyerang negeri muslim, misalnya. Atau menjadi bisnis *
woman* yang berhasil dan sebagian laba untuk kepentingan dakwah serta
perjuangan menegakkan Islam sebagai ideologi negara di bawah naungan Daulah
Khilafah. Gimana, keren kan?

***


*Cewek, Punyai Harga Diri!**
*
Harga diri bukan barang obralan yang gampang banget dibeli dengan gepokan
rupiah atau kartu kredit. Masalahnya, gimana caranya agar cewek mempunyai
harga diri yang menjadikannya mulia?
Karena di bahasan awal tadi kita sudah tahu bahwa hidup ini sementara dan
kudu nurut sama aturan Sang Pencipta, maka inilah langkah praktis itu :

Pertama, hiasi diri dengan rasa malu. Malu akan menjadi tameng seorang cewek
dari perbuatan maksiat.

Kedua, tundukkan pandangan. Dengan menundukkan pandangan, cewek akan menjadi
makhluk berharga di muka bumi karena nggak jelalatan.

Ketiga, tutupi auratmu. Auratmu yang indah bukan untuk pajangan apalagi
pameran. Oleh karena itu tutupi dengan pakaian takwa berupa kerudung dan
jilbab.

Keempat, jaga interaksi pergaulan. Langkah di atas nggak bakal ada gunanya
kalo kamu masih enteng aja colak-colek sama cowok. Batasi interaksi dengan
mereka seperlunya dan sewajarnya. Nggak perlu *over*.

Kelima, dekatkan dirimu pada Allah. Dekat dengan Allah itu artinya nggak ada
satu celah kecil pun kamu berbuat dosa. Meski nggak ada kakak pembina
pengajian, ortu nggak liat, atau nggak ada satu orang pun menyaksikan, kamu
nggak bakal bisa lari dari pengawasanNya.

Keenam,* last but not least*, proaktif gals! Kalo kamu udah menjadi cewek
baik-baik, jangan simpen sendiri. Ajak teman-teman dan sodara-sodara kamu
untuk baik juga. Kalo kamu segan untuk negur secara lisan, bisa juga pake
tulisan.

Nah, ternyata nggak susah kan untuk membangun harga diri pada seorang cewek.
Murah meriah kecuali berbekal kemauan aja. Tips di atas bisa kamu amalkan
tuh. Nggak berhenti di sini aja, ternyata memutus rantai rusak ini kamu
nggak bisa sendirian.

Ajak teman-teman dan sodaramu untuk bareng-bareng merusak rantai ini. Kita
ganti dengan rantai baru yang indah dalam balutan ukhuwah Islamiyah,
dasarnya akidah Islam. Setuju kan?

Jadi, kalo ada yang nanya berapa sih harga diri seorang cewek? Kamu bisa
dengan bangganya menjawab 'ridha Allah plus surga dengan segala isinya'.
Bila ini yang jadi jawabanmu, maka gepokan rupiah, kinclongnya mobil nggak
bakal bisa mengusikmu. Harga dirimu bukan lagi obralan seribu tiga. Harga
dirimu saat ini cuma surga yang mampu membeli. Jangan ragu, teriakkan dengan
lantang bahwa harga diri seorang cewek cuma satu jawabnya; ISLAM! Oke? *
[STUDIA-349/8/090707]*

*Bilik @ KotaSantri.com*

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
you have this email because you join to "aga-madjid" GoogleGroups.
to post emails, just send to :
aga-madjid@googlegroups.com
to join this group, send blank email to :
aga-madjid-subscr...@googlegroups.com
to quit from this group, just send email to :
aga-madjid-unsubscr...@googlegroups.com
if you wanna know me, please visit my facebook at aga8...@gmail.com
thanks for joinning this group.
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke