Main option berharap suatu event dgn probabilitas sgt kecil. Tapi, seperti Bernoulli bilang dalam St. Petersburg paradox, you loose often, but when you win you win BIG.
Aku pernah tanya sama Nassim Taleb (trader, part time profesor, penulis buku Dynamic Hedding dan jg Fooled by Randomness kenapa dia hanya main option (dan jg hanya buy option, dan ngak sell option). Menurut dia, di stock and bond ada blow up; option hanya enggak, hanya "bleed to death". Main option rasanya perlu kedispilinan diri yg tinggi. Jgn pikirin untung yg akan didapat; tapi loss yg bisa ditolerir. Enda --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "franky.w" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Dear Pak Herman, Bang Poltak, dan rekan milis > > Saya pernah ikut seminar Abraham Lembang mengenai option. Saya setuju dengan Bang Poltak bahwa mengambil untung dari bermain option tidak semudah yg kita dengar di radio atau seminar. Menurut saya bermain option tanpa memiliki induknya (underlying assetnya) sangat beresiko. Walaupun preminya kecil tapi kalau option tsb tidak bernilai (out the money) sampai jatuh tempo kita kehilangan uang kita semua (100% loss, walaupun kecil nilainya). Apalagi bila kita sebagai 'writer' atau penjual kerugian kita bisa tak terbatas. Manfaat option baru bisa maksimun kalau kita punya underlying asetnya, tanpa underlying aset sama saja berspekulasi. Intinya di seminar itu hanya diceritakan yg bagus-bagusnya aja yg jeleknya tidak diceritakan. > > > > Rgds, > Franky