At 04:04 PM 11/25/2009, you wrote: > > >Persis, saya baru mau tulis ini, terima kasih Bang Poltak. >Tentu saja kita tidak bisa memaksa orang seperti >Salk, sama juga kita tak bisa menyimpulkan bahwa >tanpa insentif pasti orang tak bisa berinovasi.
Betul bahwa bisa saja tanpa insentif finansial orang tetap bisa berinovasi. Tapi berapa banyak? Lebih banyak manfaat atau mudaratnya? Coba anda lihat para seniman. Mereka adalah mahluk penuh inovasi (dalam seni) - tetapi kalau kita tidak mau membayar mereka - padahal kita menikmati karya mereka -- seberapa jauh mereka bisa berkarya? Anak-istri mereka dikasih makan apa? Disekolahkan seperti apa? Hidup seperti apa? Dan kalau seorang seniman harus narik becak supaya anak istrinya bisa makan -- berapa lukisan yang bisa dia bikin? Hal serupa juga berlaku untuk ilmuwan dan juga perusahaan yang mempekerjakan mereka. Seorang ahli farmasi biasanya harus sekolah sangat lama. Kalau sampai gelar doktor - berarti 12 tahun. Dan itu belum ikut menghitung puluhan ribu jam waktu di laboratorium.... Istri saya dulu kuliah di farmasi ITB dan saya tahu persis bagaimana tidak enaknya di laboratorium farmasi. Banyak zat kimia dan sangat tinggi resiko terkena kanker. Banyak bahan biologis (virus, jamur, bakteri, dkk.) yang tinggi resiko kontaminasi. Saya sangat beruntung karena dia nggak mau jadi ahli farmasi. Tapi kalau semua orang tidak ingin istri / suaminya jadi ahli farmasi -- lantas apa yang bisa membujuk orang supaya mau bekerja di laboratorium farmasi untuk menciptakan obat???? >Satu contoh lagi, kasus Prof. Betty Dong. Ia >tahun 1990 melakukan riset bahwa ada empat >pabrik farmasi yang menemukan obat semanjur >syntroid ( patent ada di Flint Lab), ia justru >digugat bahwa temuannya salah. Akhirnya ia >diperiksa tim independen, dan justru temuannya >dibenarkan, bahkan dimuat di jurnal >terkenal Journal of the American Medical Association. >Kasus Dong ini menjadikan konsumen menghemat USD >365 juta/tahun, karena tidak perlu mengonsumsi >syndroid yg mahal dan memperkaya Flint Lab USD 500 jt/tahun. >Kenapa kita tidak bisa meniru ini? atau >pertanyaannya, bisakah ini jadi gejala global? Bisa saja kita meniru. Anda mau coba duluan??