Bang Poltak, Saya kira Andalah yg harus menulis, biar publik punya bahan discourse yg sehat, dan dari dua sisi. Apa yg dilakukan Kompas hari ini dengan menyajikan tulisan dua ekonom dari perspektif berbeda, Prasetyantoko dan Tony Prasetiantono, saya kira baik bagi public discourse. So, silahkan tulis ini.Berharap pd wartawan, rasanya sulit. Kita lihat saja kemarin pas press conference Menkeu, betapa belepotannya struktur dan substansi pertanyaan para wartawan ini :-(
salam ________________________________ Dari: Poltak Hotradero <hotrad...@gmail.com> Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Terkirim: Ming, 13 Desember, 2009 15:49:36 Judul: Re: [Keuangan] Century Bailout Higher than Presumed At 06:33 PM 12/12/2009, you wrote: >Bang Poltak, > >Saya benar2 awam dgn masalah bail-out bank ini. Sebenarnya untuk apa >uang 6,5 T itu? Apa untuk melunasi kewajiban Century atau sekedar >menjaga likuiditas saja. Trus bagaimana Century mengembalikan uang >itu? Apakah ditukar dengan saham di Century? 1. Untuk membantu likuiditas 2. Untuk memenuhi kewajiban pihak ketiga Bank Century Sebagai ganti likuiditas dan bail out yang dilakukan oleh LPS, saat ini LPS menjadi pemegang saham mayoritas Bank Century sekitar sebesar 99,996%. Pemilik lama dan pemegang saham lama lainnya telah terdilusi. Ini semua bisa dibaca di laporan keuangan Bank Century edisi terakhir. Bila suatu saat nanti Bank Century dijual - maka uang hasil penjualannya menjadi milik LPS kembali. Saya sendiri heran, mengapa wartawan tidak ada yang menulis tentang hal ini, padahal jelas-jelas tercantum dalam laporan keuangan Bank Century dan pengumuman LPS. Kenapa BBM mesti naik? Apakah tidak ada solusi selain itu? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]