Emang industrinya lagi turun untuk pangsa luar negeri. Amerika dan Eropa aja perlu pake program "Cash for Clunker" buat boost industri mobil dalam negeri mereka. JAman susah, orang cenderung menahan diri dari beli barang-barang yang 'mahal' atau 'big spending items'. Kalau kulkas aja termasuk big spending, apalagi mobil...
Tuker-tukeran atau counter trade ini kan salah satu cara mengatasi bila trade terhambat hanya gara-gara kesulitan likuiditas (arus uang nya kurang lancar). Jadi kalau memang bisa bermanfaat bagi kedua pihak ya kenapa nggak. Masalah mobnas atau bukan, atau mobnas ini merugikan dan tidak strategis sih tergantung keberhasilannya. Kalau berhasil ya dibilangnya strategis, tapi kalau tidak berhasil dibilang jelek. Cuma masalah mencoba atau tidak, bisa berjuang atau tidaknya itu ya memang tergantung dari 'kompetisi'. Kalau kita rasa kompetisinya terlalu berat, walaupun strategis memang musti dihitung juga siapa yang musti menanggung kerugiannya... Untuk masalah strategis kan sifatnya jangka super panjang, beda dengan investasi yang sifatnya jangka panjang. Resiko jangka super panjang memang sangat besar. Jadi kalau Malaysia bisa sukses dengan proyek strategis protonnya... ini adalah bukti keberanian, komitmen dan ke-'kekeuhan' nya mereka. Prinsip 'gagal coba lagi lebih baik' mereka mungkin lebih baik daripada kita. Mungkin kita pakai prinsip yang beda, 'gagal ... I TOT U... bukannya dari dulu aja berenti..' he he... Atau prinsip satu lagi, "gagal, coba lagi dengan cara yang sama...." he he... --- On Thu, 10/6/10, Oka Widana <o...@ahlikeuangan-indonesia.com> wrote: From: Oka Widana <o...@ahlikeuangan-indonesia.com> Subject: Re: [Keuangan] Panser ditukar Proton To: "Millis AKI" <ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com> Received: Thursday, 10 June, 2010, 9:35 PM Bener....jadi kita jualan panser, tapi bantuin Proton...tapi kita emang udah beberapa kali begitu...beli Hawk jaman pak Harto, beli LST jaman pak Habibie Poin saya, bukan bantu industri orang lain, melainkan model bisnis yg mungkin reliable kita jalankan. Terutama untuk jualan atau beli produk2 yg "susah"...misalnya jualan kapal, kereta api dituker kapas atau kedelai... He he tapi mungkin bisa dibalik juga, ngapain buat produk "susah" dijual...mendingan buat yg "gampang"....istilah susah dan gampang tentu dikaitkan dg competitive advantage kita dan pasar. ....saya yakin pasti nanti ada yg challenge, bagaimana dg issue kemandirian...? Oka Powered by Telkomsel BlackBerry® -----Original Message----- From: Poltak Hotradero <hotrad...@gmail.com> Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Thu, 10 Jun 2010 19:02:55 To: <AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com> Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] Panser ditukar Proton At 03:27 PM 6/10/2010, you wrote: Pabrik Proton-nya yg sedang bermasalah. Pabrik itu sudah mau dijual oleh Petronas karena selama beberapa tahun ini merugi terus setelah fasilitas subsidi pemerintahnya dicabut. Terbukti kan bahwa konsep mobnas cuma akan membebani konsumen secara tidak perlu. [Non-text portions of this message have been removed]