Satu lagi ditambah kecenderungan masyarakat akan brand image mobil nasional (made in negara yang belum maju teknologi otomotifnya) cenderung kurang diminati. Apapun merk kendaraan apakah buatan negara maju seperti dari Jerman, Italia, AS atau Jepang permintaannya masih cukup tinggi, karena memang mereka tidak tanggung-tanggung dalam berinvestasi dan berinovasi untuk mendukung sektor industri otomotif negaranya dari hulur ke hilir dari pembangunan infrastruktur, riset dan pengembangan, proses produksi, distirbusi & pemasaran, bahkan layanan purna jual plus pendanaan dengan suku bunga yang murah untuk subsidi lembaga pembiayaan agar mampu menarik minat membeli masyarakat guna mendongkrak penjualan.
Seperti kata bung Dave mereka punya strategi jangka panjang karena para konsumennya diyakini bukan hanya dinegara mereka sendiri tapi sudah diekspor kenegara lain.Jadi kalo dibilang proyek mobnas merugi memang benar anggap saja sebagai cost of promotion seiring dengan berjalannya waktu (entah berapa lama) selama pihak produsen tetap konsisten dan didukung oleh kebijakan pemerintah yang melindungi pengusaha nasional (tanpa embel2 politis), saya yakin mobnas akan menjadi icon kebanggaan masyarakat. Sekedar info aja berdasarkan pengalaman saya bekerja dilembaga pembiayaan untuk kendaraan roda empat merk proton memang tidak tercover karena harga jualnya tidak seimbang dengan pengembalian profit dan cost of fund yang dikeluarkan. Jadinya saya sedih juga kalo panser ditukar dengan proton lha wong harga jualnya aja jatoh kok, mungkin saja ya menurut saya pribadi karena minimnya layanan purna jual, dukungan teknologi yang kurang mumpuni, kurang layak dibiayai kecuali ada proton finance ya...(mungkin ada yang tahu), brand image dimasyarakat yang kurang informasi. Jadi kalo dibilang Mobnas tidak perlu ? ngga juga yah mungkin hanya masalah waktu aja ya kedepannya pasti akan ada lagi mobnas made in Indonesia....buktinya motor nasional sudah mulai dikembangkan bukan di jakarta tapi cikal bakalnya di yogyakarta jadi tidak menutup kemungkinan akan ada mobnas kedua, ketiga, dstrsnya.... Sukses Mobnas kualitas terjamin dengan harga minim, Best regards, Muluk Wijaya Pecinta produk lokal --- Pada Jum, 11/6/10, Bali da Dave <dfa...@yahoo.com> menulis: Dari: Bali da Dave <dfa...@yahoo.com> Judul: Re: [Keuangan] Panser ditukar Proton Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Tanggal: Jumat, 11 Juni, 2010, 2:23 PM Emang industrinya lagi turun untuk pangsa luar negeri. Amerika dan Eropa aja perlu pake program "Cash for Clunker" buat boost industri mobil dalam negeri mereka. JAman susah, orang cenderung menahan diri dari beli barang-barang yang 'mahal' atau 'big spending items'. Kalau kulkas aja termasuk big spending, apalagi mobil... Tuker-tukeran atau counter trade ini kan salah satu cara mengatasi bila trade terhambat hanya gara-gara kesulitan likuiditas (arus uang nya kurang lancar). Jadi kalau memang bisa bermanfaat bagi kedua pihak ya kenapa nggak. Masalah mobnas atau bukan, atau mobnas ini merugikan dan tidak strategis sih tergantung keberhasilannya. Kalau berhasil ya dibilangnya strategis, tapi kalau tidak berhasil dibilang jelek. Cuma masalah mencoba atau tidak, bisa berjuang atau tidaknya itu ya memang tergantung dari 'kompetisi'. Kalau kita rasa kompetisinya terlalu berat, walaupun strategis memang musti dihitung juga siapa yang musti menanggung kerugiannya... Untuk masalah strategis kan sifatnya jangka super panjang, beda dengan investasi yang sifatnya jangka panjang. Resiko jangka super panjang memang sangat besar. Jadi kalau Malaysia bisa sukses dengan proyek strategis protonnya... ini adalah bukti keberanian, komitmen dan ke-'kekeuhan' nya mereka. Prinsip 'gagal coba lagi lebih baik' mereka mungkin lebih baik daripada kita. Mungkin kita pakai prinsip yang beda, 'gagal ... I TOT U... bukannya dari dulu aja berenti..' he he... Atau prinsip satu lagi, "gagal, coba lagi dengan cara yang sama...." he he... --- On Thu, 10/6/10, Oka Widana <o...@ahlikeuangan-indonesia.com> wrote: From: Oka Widana <o...@ahlikeuangan-indonesia.com> Subject: Re: [Keuangan] Panser ditukar Proton To: "Millis AKI" <ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com> Received: Thursday, 10 June, 2010, 9:35 PM Bener....jadi kita jualan panser, tapi bantuin Proton...tapi kita emang udah beberapa kali begitu...beli Hawk jaman pak Harto, beli LST jaman pak Habibie Poin saya, bukan bantu industri orang lain, melainkan model bisnis yg mungkin reliable kita jalankan. Terutama untuk jualan atau beli produk2 yg "susah"...misalnya jualan kapal, kereta api dituker kapas atau kedelai... He he tapi mungkin bisa dibalik juga, ngapain buat produk "susah" dijual...mendingan buat yg "gampang"....istilah susah dan gampang tentu dikaitkan dg competitive advantage kita dan pasar. ....saya yakin pasti nanti ada yg challenge, bagaimana dg issue kemandirian...? Oka Powered by Telkomsel BlackBerry® -----Original Message----- From: Poltak Hotradero <hotrad...@gmail.com> Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Thu, 10 Jun 2010 19:02:55 To: <AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com> Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] Panser ditukar Proton At 03:27 PM 6/10/2010, you wrote: Pabrik Proton-nya yg sedang bermasalah. Pabrik itu sudah mau dijual oleh Petronas karena selama beberapa tahun ini merugi terus setelah fasilitas subsidi pemerintahnya dicabut. Terbukti kan bahwa konsep mobnas cuma akan membebani konsumen secara tidak perlu. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]