Alhamdulillah, masukan yang baik sekali, akan tetapi sebaiknya pengertian bedah buku yang antum simpulkan disebutkan sumbernya.
Dari penulusuran yang saya dapatkan terjemahan dari bedah buku (Kamus Besar Bahasa Indonesia)adalah : Pembicaraan dan diskusi mengenai isi buku http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php Afwan, saya belum mendapat keterangan bahwa bentuk dari sebuah acara bedah buku harus seperti yang antum simpulkan. Wallahu a'lam To: assunnah@yahoogroups.com From: hary_priya...@yahoo.com Date: Fri, 6 May 2011 05:35:47 -0700 Subject: [assunnah] Istilah "Bedah Buku". Assalamu' alaikum warohmatullahi wabarakatuh, Seringkali dalam acara tabliq Ustadz-ustadz, diberi embel-embel "bedah buku". Saya ada rasa mengganjal tentang pengertian "bedah buku". Beberapa definisi dan pemahaman menerangkan bahwa pengertian "bedah buku" disimpulkan sebagai berikut: "Bedah buku adalah pembicaraan mengenai buku dengan melibatkan beberapa orang atau forum untuk berdiskusi, ada tokoh atau bahkan pengarangnya sendiri ikut terlibat. Pendapat/penilaian tentang buku yang dibedah dapat disimpulkan lebih obyektif karena berdasarkan pendapat para ahli di bidangnya". Dalam sebuah bedah buku yang bersifat ilmiah, biasanya sebuah buku/tulisan dikritisi oleh bukan penulisnya, baik yang berkaitan dengan gaya bahasa, isi/bobot tulisan, rujukan-rujukan yang diambil oleh sang penulis, dan lain-lain. Biasanya dari hasil bedah buku, akan ditarik kesimpulan tentang "kekuatan-kekuatan" dan "kelemahan-kelemahan" sebuah buku, berdasarkan pandangan pembedah. Jadi, kalau "bedah buku" dilakukan hanya oleh penulis, dengan menyampaikan isi buku dalam suatu forum/majelis, yang tidak ada kritisi terhadap buku tersebut, sebaiknya disebut "sosialisasi buku" atau tabliq dengan materi buku yang ditulis oleh pemateri. Wassalamu' alaikum warohmatullahi wabarokatuh, Abu Faisal