Saya kira ini cuma soal kefasihan berkomunikasi dan perbendaharaan kata
saja. Jika kita mendengar ceramah secara langsung atau bercakap-cakap dan
tidak mengerti suatu istilah, tinggal ditanyakan saja apa artinya.
InsyaAlloh dengan begitu yg berbicara akan menjelaskan apa maknanya dan
pendengar jadi mengerti.

Justru inilah kesempatan kita mempraktekkan kemampuan berbahasa arab dalam
percakapan, baik berbicara maupun mendengar.

2011/7/10 Zaldy <zmas...@indosat.net.id>

> **
>
>
> Assalamu'alaikum,
>
> saya ingin bertanya kenapa banyak orang pengikut salaf atau assunnah yang
> mencampurkan bahasa Arab ke bahasa sehari2 seperti ana, antum, ikhwan dsb.
> Sebelumnya mereka bicara biasa2 saja tapi setelah masuk salaf akhirnya cara
> berbicaranya juga bercampur dgn bahasa Arab.
>
> Buat saya aneh saja kok ada orang Indonesia yg bicaranya ke-Arab2an malah
> kesannya jadi sombong atau eksklusif seperti orang Indonesia yg ngomongnya
> bercampur dgn bahasa Inggris.
>
> Demikian juga dgn ustad2 dari Salaf/Assunah, cara berbicara juga bercampur
> bahasa Arab, buat saya orang awam jadi sulit mengerti dan keliatan "sok
> Arab".
>
> Apakah ada sunnahnya kalau bicara sehari-hari juga harus memakai bahasa
> Arab?
>
> Wassalam,
> Zaldy
>
>  _
>

Kirim email ke