Mohon ma'af, sekedar memperjelas ..... Di pertanyaan sebelumnya, sudah dijelaskan bahwa setelah membaca buku : "kalau nama-nama malikat termasuk nama yang dilarang untuk diberikan kepada anak". Apabila sudah terjadi, tinggal diganti saja dengan nama-nama yang dianjurkan. Barakallahu fikum
To: assunnah@yahoogroups.com From: hendrix_so...@yahoo.com Date: Wed, 10 Apr 2013 00:31:23 +0000 Subject: Re: [assunnah]>>Nama Anak yang Dilarang Memakainya<< Ini tidak menjawab pertanyaan si penanya bolehkah memberi nama dg nama malaikat ? Dan apa yg harus dilakukan bila itu sudah terjadi ? Sykron Sent from BlackBerry® on 3 -----Original Message----- From: Abu Harits <abu_har...@hotmail.com> Sender: assunnah@yahoogroups.com Date: Tue, 9 Apr 2013 22:48:30 To: assunnah assunnah<assunnah@yahoogroups.com> Reply-To: assunnah@yahoogroups.com Subject: RE: [assunnah]>>Nama Anak yang Dilarang Memakainya<< From: rami.th...@yahoo.co.id Date: Sun, 7 Apr 2013 18:09:35 -0700 Bismillaah... Saya telah memberikan nama anak saya dengan nama "Mikail" (nama Malaikat). Kemudian saya dapatkan pada sebuah buku kalau nama-nama malikat termasuk nama yang dilarang untuk diberikan kepada anak. Tolong penjelesannya mengenai ini. Syukron. >>>>>>>>>>>>>>>> URUTAN NAMA-NAMA TERBAIK Disunnahkan memilih nama terbaik, demikian dinyatakan oleh Imam Nawawi rahimahullah [1]. Dengan urutan-urutannya, seperti dipaparkan Syaikh Bakr Abu Zaid rahimahullah, secara ringkas sebagai berikut. Pertama. Dianjurkan penamaan dengan dua nama berikut, yaitu: 'Abdur-Rahmân dan 'Abdullah. Keduanya merupakan nama yang paling dicintai Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena mengandung makna 'ubudiyah yang merupakan sifat hakiki manusia. Ibnu Umar Radhiyallahu anhuma meriwayatkan, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: إِنَّ أَحَبَّ الْأَسْمَاءِ إِلَى اللَّهِ عَبْدُ اللَّهِ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ Nama-nama yang paling disukai oleh Allah ialah 'Abdullah dan Abdur-Rahmân. [HR Muslim 2132, dan lainnya] Kedua. Dianjurkan menggunakan nama ta'bid (penisbatan kata ‘abdan) kepada nama-nama Allah Subhanahu wa Ta’ala yang lain, seperti 'Abdul-'Aziz, 'Abdul-Mâlik, 'Abdul-Ghafuur, 'Abdul-Kariim, dan lain-lain. Kata 'abdun (hamba), wajib dikaitkan dengan nama Allah Subhanahu wa Ta’ala . Karena itu, nama-nama semisal 'Abdur-Rasuul, 'Abdul-Ka'bah, 'Abdu 'Ali, semua initerlarang (haram). Ibnu Hazm rahimahullah telah mengutip ijma' para ulama tentang pengharamannya.[2] Ketiga. Nama-nama para nabi dan rasul Allah. Sebab mereka itu merupakan tokoh-tokoh terkemuka umat manusa. Mereka memiliki moralitas yang amat tinggi dan amalan yang bersih. Penamaan dengan nama-nama para nabi dan rasul akan membuat sifat-sifat dan perilaku baik mereka senantiasa terkenang. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: وُلِدَ لِي اللَّيْلَةَ غُلَامٌ فَسَمَّيْتُهُ بِاسْمِ أَبِي إِبْرَاهِيمَ Malam ini telah lahir anakku. Aku menamainya dengan nama ayahku, Ibrâhîm. [HR Muslim] Dari Yuusuf bin 'Abdillah bin Salaam, ia berkata: "Nabi memberiku nama dengan nama Yuusuf". [HR. al-Bukhâri dalam al-Adabul-Mufrad, dan at-Tirmidzi dalam asy-Syamâ`il. Al-Hâfizh Ibnu Hajar berkata: "Sanadnya shahîh".]. Dan nama nabi yang paling utama, tentu nama-nama Rasulullah Muhammad bin Abdillah Shallalahu ‘alaihi wa sallam . Keempat. Nama-nama dari orang-orang shâlih. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda tentang orang-orang terdahulu: "Mereka itu memberi nama (anak-anaknya) dengan nama-nama nabi-nabi dan orang-orang shâlih sebelumnya". [HR. Muslim] Dalam konteks ini, para sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah para pelaku utama sebagai kaum yang shâlih. PETUNJUK DARI NAMA YANG BAIK Syaikh Bakr Abu Zaid rahimahullah menyatakan, tingkat keagamaan dan ketaatan seorang ayah dapat pula ditelisik dari nama-nama anak-anaknya. Pemilihan nama yang baik (sesuai dengan syariat) ini menandakan besarnya pengaruh dan keterikatan seorang ayah dengan petunjuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Pemilihan nama yang baik dan indah, juga menunjukkan lurusnya akal sang ayah dari segala pengaruh yang bisa membelokkannya dari upaya berbuat baik kepada anak. Oleh karena itu, seorang ayah dituntut untuk memilihkan nama bagi buah hatinya sesuai dengan ketentuan-ketentuan syariat dan mengacu pada bahasa Arab, supaya tidak berbuat jinâyah (jahat, tindakan jelek) kepada anak-anak lantaran memilihkan nama yang buruk. DAMPAK BURUK BAGI UMAT ISLAM Meski hanya sebuah nama, namun nama-nama itu sangat jelas berpengaruh bagi umat Islam itu sendiri. Ketika nama-nama orang-orang kafir mendominasi, ini berarti lebih mengutamakan nama-nama orang-orang yang tidak beriman. Yang secara tidak langsung, itu menjadi pertanda kelemahan dan rasa rendah diri. Realita ini dapat diketahui dari kebiasaan tabiat manusia, ia akan takjub kepada orang-orang yang berhasil memegang tongkat kemenangan. Akibat yang kemudian timbul, ialah jati diri sebagai seorang muslim akhirnya bisa pudar. Padahal, seorang yang beriman dituntut untuk bangga dengan keimanan dan keislamannya di hadapan orang kafir. Dengan demikian, apabila kaum Muslimin lebih memilih nama-nama orang-orang kafir, maka sesungguhnya, sadar atau tidak telah mengelu-elukan dan menyanjung mereka. Selengkapnya baca di http://almanhaj.or.id/content/3341/slash/0/jauhi-nama-nama-orang-kafir-bagi-buah-hati-anda/ Wallahu Ta'ala A'lam