Bli Ambara,

adi jeg keras gati komentarne. Hehe...kalem atuh kang...

Selain semua cons yang disampaikan beberapa semeton seperti kumuh, polusi, 
resiko kecelakaan tinggi karena kurang waspada, pasti ada pros-nya juga.

Kalo bicara polusi dan resiko, tampaknya kereta memiliki resikonya lebih kecil 
ketimbang sepeda motor bahkan mobil untuk jarak tempuh yang sama. Pun juga 
masalah polusi, kereta tentu jauh lebih efisien.

Resiko itu kan pengaruh dari severity x likelihood.
Jika dibanding kereta, tentu mobil dan motor ini punya severity yang lebih 
rendah ketimbang kereta, tapi likelihood yang lebih tinggi. Tentu, jika 
sekarang 
situasinya adalah melasti diatas rel kereta akan berbeda. Hanya, tak bisa 
begitu 
saja dikatakan bahwa resiko akan tinggi. Hazard itu kan sesuatu yang bisa kita 
kendalikan toh?!

Permasalahan kumuh tentunya tak serta merta bawaan dari adanya rel kereta api. 
Kalo dilihat di jakarta sepanjang rel KRL, hanya beberapa tempat saja yg kumuh, 
sisanya lapang...

Rahajeng,
 
ngurah beni setiawan
P Save a tree...please don't print this e-mail unless you really need to




________________________________
From: "Ambara, Gede Ngurah (KPC)" <gede.amb...@kpc.co.id>
To: bali@lp3b.or.id
Sent: Wed, 13 April, 2011 8:59:14
Subject: [bali] Re: BAli on Rails

 
Jero Wacik sing nawang ape..terus terang rage kecewa dengan Alumnus SMA-1 
Singaraja dan alumnus Ganesha ITB yang memalukan …
SAY NO to Kereta Api di BALI…
 
-----Original Message-----
From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of 
nyoman 
suwela
Sent: Wednesday, April 13, 2011 9:57 AM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: BAli on Rails
 
Kalau kita lihat di Jawa, sepanjang rel berdiri rumah-rumah kumuh, padagang 
acung, segala aktivitas untuk mengais rejeki. Sedangkan rencana rel itu 
sepanjang pantai, sedangkan wisatawan datang karena ingin menikmati pantai yang 
tenang, kalau dah begitu, apakah masih ada wisatawan yang datang? Satu aspek 
mungkin menguntungkan yaitu memudahkan masyarakat berpergian, tapi karena 
lokomotif ekonomi Bali adalah pariwisata, bagaimana dengan aspek pariwisata? 
Apakah masih menguntungkan? Agak menarik juga justru Menteri Budpar yang 
kesannya sangat mendukung proyek ini. 

Nyoman Suwela
 

________________________________
 
From:Made Wirata <madew...@indonesian-aerospace.com>
To: bali@lp3b.or.id
Sent: Wed, April 13, 2011 8:29:58 AM
Subject: [bali] Re: BAli on Rails

Maaf Rekan-rekan, ikutan sedikit komentar :
Menurut saya kurang setuju dibangunnya rel KA di Bali, alasannya:
1) melihat aktualitas di Jawa (yang sudah dikatakan maju), hampir semua stasion 
fasilitasnya kurang memadai terutama toilet/ kamar mandi, ..ya seperti umumnya 
stasiun 

bus, juga seperti diBadung, mana ada yang bersih
2) disekitar rel baik di stasiun, apalagi diluar stasiun spanjang jalan KA rada 
jorok 

juga, karena kereta WC-nya tidak seperti bus atau pesawat..langsung bolong..
3) penumpangnya saya rasa tidak banyak. Belakangan ini (3th terakhir) saya 
hampir tiap 

3 bulan pulang Bandung-Bali naik kereta, ini karena terpaksa, istri tdk berani 
naik 

pesawat maupun bus karena tarauma dg bumpy, dan bus suka ngebut. Dari Bandung 
ke 

Surabaya atau sebaliknya rata-rata full, sedangkan yang ke timur (Surabaya ke 
Banyuwangi) paling banter sampai Jember terisi 80-90% dari 6 s/d 7 gerbong, 
begitu 

naik kapal menuju Denpasar tinggal satu bus kecil (fasilitas bus kayak angkot, 
tempat 

barang aja enggak punya), mana ada tourist yang mau naik kereta. 
Mungkin....kalau monorel seperti di Jepang atau semacam trem di Eropa..bisa 
jadi 
lebih 

baik. Trem maupun monorel cuman 2-3 gerbong saja tapi frequency ditingkatkan. 
Atau 

seperti yang sekarang sudah dibangun kearah timur Denpasar yaitu "by pass" 
lebih 
baik, 

tau ruas tertentu TOL.

Made W



--
Open WebMail Project (http://openwebmail.org)


---------- Original Message -----------
From: wayan artika <batung...@yahoo.com>
To: bali@lp3b.or.id
Sent: Tue, 12 Apr 2011 15:49:21 -0700 (PDT)
Subject: [bali] Re: BAli on Rails

> Ini kabar gembira namanya!
> 
> --- On Tue, 4/12/11, Asana Viebeke Lengkong <asan...@indo.net.id> wrote:
> 
> From: Asana Viebeke Lengkong <asan...@indo.net.id>
> Subject: [bali] BAli on Rails
> To: bali@lp3b.or.id, bali-b...@yahoogroups.com
> Date: Tuesday, April 12, 2011, 8:56 AM
> 
> Circumnavigating Bali
> on Rails
> 
> Posted on 12 April 2011.
> 
> Bali Moving Ahead with Plans for a US$ 770
> million Rail System.
> 
> (2011-04-11) The Indonesian government is moving
> ahead with plans to construct a 560 kilometer long rail system 
circumnavigating
> Bali at a total cost of Rp. 7 trillion (US$770 million).
> 
> The State news agency Antara quoted the Minister
> of Culture and Tourism, Jero Wacik, who said: [UTF-8?]“A survey is now being
> conducted on the feasibility (of the project) by a consultant of PT Kereta Api
> Indonesia (PT KAI). In three [UTF-8?]month’s time, a plan will be published 
,
> including both the grand design and a [UTF-8?]budget.�
> 
> (image from embraceadventure.com)
> 
> Wacik states that the new Bali rail system will
> redistribute wealth and improve the welfare of the Balinese public. The
> minister said that both foreign and local investors would be invited to take
> part in the creation of the Bali rail system.
> 
> [UTF-8?]“While a
> 
> number has not been created, PT KAI estimated the round Bali system including
> stations will cost Rp. 7 trillion. There are many private and foreign 
investors
> who want to take part in building the 560 kilometer long 
>[UTF-8?]rail.�explained
> Wacik.
> 
> A main goal of undertaking the construction of
> the rail system circling Bali is to achieve a more even distribution of 
tourist
> visitors to the now less-visited areas of north Bali.
> 
> Explained Wacik: [UTF-8?]“The political will is to
> evenly distribute development, because in south Bali there is an over
> accumulation of hotels, tourists and human population. The airport is already
> small while the number of tourists continues to increase. By building the
> proposed rail system we will achieve a more equitable distribution (of
> tourists) in Bali. This will create new economic opportunities in 
>[UTF-8?]Bali’s
> [UTF-8?]north.�
> 
> The Minister hopes the round-Bali rail system can
> be operation by 2014, near the end of President [UTF-8?]Yudhoyono’s final 
>term of
> office. Adding, [UTF-8?]“if we [UTF-8?]can’t
> 
> (finish the project) in 2014, at least half of the rail system in Bali will be
> finished. Then by the end of this administration a part of the rail system can
> [UTF-8?]operate.�
> 
>   
------- End of Original Message -------


--
Milis Diskusi Anggota LP3B Bali Indonesia.

Publikasi    : http://www.lp3b.or.id
Arsip        : http://bali.lp3b.or.id
Moderators    : <mailto: bali-moderat...@lp3b.or.id>
Berlangganan  : <mailto: bali-subscr...@lp3b.or.id>
Henti Langgan : <mailto: bali-unsubscr...@lp3b.or.id>

Reply via email to