Focus di daerah padat?  Sudah di ajukan proposalnya sejak 2000 dalam diskusi 
Strategic Structural Plan for Kuta; tapi nggak ada respon.

 

From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of 
Ambara, Gede Ngurah (KPC)
Sent: Friday, April 15, 2011 7:33 AM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: BAli on Rails

 

It's ok tapi kenapa harus mengelilingi Bali..kenapa tidak fokus di daerah 
padat..Trem Listrik di Kota, atau monorail..

 

  _____  

From: bali-bou...@lp3b.or.id <bali-bou...@lp3b.or.id> 
To: bali@lp3b.or.id <bali@lp3b.or.id> 
Sent: Thu Apr 14 23:22:10 2011
Subject: [bali] Re: BAli on Rails 

Kalau pendapat saya sih ini adalah maneuver politic saja; harus berbuat sesuatu 
dalam waktu yang cepat karena para turis sudah banyak yang berkomentar tentang 
‘trafic’ di Bali.  Jadi Pernyataan politiknya ya harus di bangun kereta api.

 

Ide yang bagus sebenarnya untuk menanggulangi kemacetan dan kelebihan motor di 
Bali; tapi betapa membutuhkan sosialisasi yang panjang, dan untuk kebutuhan 
populis politik waktunya nggak cukup.

 

Masa sih para penguasa tidak paham community based development prinsip? Nggak 
mungkin kan.  Terlalu naïf lah untuk kita berpikir bahwa pemerintah tidak paham 
processnya yang berhubungan juga dengan ‘good government’ etc.  

 

PT Kereta Api versus Honda, Yamaha, Suzuki dll….. para korporasi ini… lihat 
saja siapa yang unggul akhirnya….

 

Bonusnya lebih banyak selain Helm, Jaket, baju hujan …..

 

JVieb

 

From: bali-bou...@lp3b.or.id [mailto:bali-bou...@lp3b.or.id] On Behalf Of Gde 
Wisnaya Wisna
Sent: Thursday, April 14, 2011 9:39 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: BAli on Rails

 

Menarik sekali diskusi tentang Bali On Rails. Saya sepakat dengan pendapat Pak 
Sudja. Kita kaji dulu proyek itu secara rasional dan bukan dengan emosional. 
Adalah baik bila rencana tersebut sudah terpublikasi melalui media, seperti 
yang disampaikan dalam milis ini. Namun menyimak berita tersebut, nampaknya 
sangat kuat kesan top down project dan bernuansa emosional, karena telah 
menyebut tenggat waktu penyelesaiannya, telah menyebut perkiraan biaya yang 
diperlukan. Itu artinya, proyek ini sudah dibahas dikalangan terbatas. Kalau 
sudah seperti ini, maka jelas telah mengabaikan prinsip-prinsip akuntabilitas 
sebagai sebuah public project. Sayapun menjadi pesimis dengan proyek ini.

Constrain proyek ini , menurut pandangan saya, sangat besar, sebagaimana 
disampaikan oleh beberapa teman-teman. Pertama, banyak sekali Pura yang 
terletak di sepanjang pantai di Bali ini, artinya tidak mungkin rel kereta api 
akan menggusur Pura-Pura tersebut. Maka rel kereta api setidaknya harus lebih 
di selatan dari jalan raya yang ada sekarang, terutama untuk wilayah Bali 
Utara, karena jalan-jalan di Bali Utara yang membentang dari Barat ke Timur 
sudah di pinggir pantai. Kalau rel dibuat di selatan jalan, maka khususnya di 
beberapa tempat di Bali Utara akan menemui halangan besar, karena harus membuat 
terowongan menmbus bukit, contoh di daerah pulaki dan ponjok batu. Kedua, 
masalah pembebasan tanah/lahan. Persoalan ini tidak mudah di Bali, bnyak proyek 
gagal hanya karena tidak ada penyelesaian masalah pembebasan lahan, contoh PLTU 
Celukan Bawang, beberapa investor China lebih memilih ngacir/hengkang dan 
proyek ini sudah menghavbiskan 3 tahun tanpa ada titik terang penyelesaian 
masalah pembebasan tanah. Ketiga, masalah sosial. Melihat kondisi perkereta 
apian di Jawa, dimana banyak di sepanjang rel KA muncul kawasan pemukiman 
kumuh, bukan hal yang tidak mungkin kondisi seperti itu juga akan bisa terjadi 
di Bali. Keempat, masalah kependudukan. Dengan adanya KA, akan terjadi 
peningkatan jumlah penduduk secara cepat diseluruh pelosok Bali. Peningkatan 
penduduk ini bukan karena meningkatnya kelahiran, tetapi karena penambahan 
pendatang. Pendatang tidak harus menyerbu Denpasar, tapi bisa di kabupaten 
lainnya, karena toh akses menuju Denpasar sudah cepat dan mudah melalui KA.. 
Dan masih banyak constrain lainnya.

Kira-kira demikian urun rembug saya. Mari kita pikirkan bersama ide Bali On 
Rails ini , sumbangan2 pemikiran patut kita berikan sebagai warga negara yang 
baik.

salam
gde wisnaya

On Thu, Apr 14, 2011 at 6:55 AM, wayan artika <batung...@yahoo.com> wrote:

Jangan melihat satu kebijakan secara sempit dan teknis. Lihat satu kebijakan 
atau rencana dengan harapan da kepentingan yang lebih besar, Tak ada gunanya 
hanya "takut". Ini pikiran mistis.

salam
Artika


--- On Tue, 4/12/11, Made Wirata <madew...@indonesian-aerospace.com> wrote:

> From: Made Wirata <madew...@indonesian-aerospace.com>

> Subject: [bali] Re: BAli on Rails

> To: bali@lp3b.or.id

> Date: Tuesday, April 12, 2011, 9:29 PM

> Maaf Rekan-rekan, ikutan sedikit
> komentar :
> Menurut saya kurang setuju dibangunnya rel KA di Bali,
> alasannya:
> 1) melihat aktualitas di Jawa (yang sudah dikatakan maju),
> hampir semua stasion
> fasilitasnya kurang memadai terutama toilet/ kamar mandi,
> ..ya seperti umumnya stasiun
> bus, juga seperti diBadung, mana ada yang bersih
> 2) disekitar rel baik di stasiun, apalagi diluar stasiun
> spanjang jalan KA rada jorok
> juga, karena kereta WC-nya tidak seperti bus atau
> pesawat..langsung bolong..
> 3) penumpangnya saya rasa tidak banyak. Belakangan ini (3th
> terakhir) saya hampir tiap
> 3 bulan pulang Bandung-Bali naik kereta, ini karena
> terpaksa, istri tdk berani naik
> pesawat maupun bus karena tarauma dg bumpy, dan bus suka
> ngebut. Dari Bandung ke
> Surabaya atau sebaliknya rata-rata full, sedangkan yang ke
> timur (Surabaya ke
> Banyuwangi) paling banter sampai Jember terisi 80-90% dari
> 6 s/d 7 gerbong, begitu
> naik kapal menuju Denpasar tinggal satu bus kecil
> (fasilitas bus kayak angkot, tempat
> barang aja enggak punya), mana ada tourist yang mau naik
> kereta.
> Mungkin....kalau monorel seperti di Jepang atau semacam
> trem di Eropa..bisa jadi lebih
> baik. Trem maupun monorel cuman 2-3 gerbong saja tapi
> frequency ditingkatkan. Atau
> seperti yang sekarang sudah dibangun kearah timur Denpasar
> yaitu "by pass" lebih baik,
> tau ruas tertentu TOL.
>
> Made W
>
>
>
> --
> Open WebMail Project (http://openwebmail.org)
>
>
> ---------- Original Message -----------
> From: wayan artika <batung...@yahoo.com>
> To: bali@lp3b.or.id
> Sent: Tue, 12 Apr 2011 15:49:21 -0700 (PDT)
> Subject: [bali] Re: BAli on Rails
>
> > Ini kabar gembira namanya!
> >
> > --- On Tue, 4/12/11, Asana Viebeke Lengkong <asan...@indo.net.id>
> wrote:
> >
> > From: Asana Viebeke Lengkong <asan...@indo.net.id>
> > Subject: [bali] BAli on Rails
> > To: bali@lp3b.or.id,
> bali-b...@yahoogroups.com
> > Date: Tuesday, April 12, 2011, 8:56 AM
> >
> > Circumnavigating Bali
> > on Rails
> >
> > Posted on 12 April 2011.
> >
> > Bali Moving Ahead with Plans for a US$ 770
> > million Rail System.
> >
> > (2011-04-11) The Indonesian government is moving
> > ahead with plans to construct a 560 kilometer long
> rail system circumnavigating
> > Bali at a total cost of Rp. 7 trillion (US$770
> million).
> >
> > The State news agency Antara quoted the Minister
> > of Culture and Tourism, Jero Wacik, who said:
> [UTF-8?]“A survey is now being
> > conducted on the feasibility (of the project) by a
> consultant of PT Kereta Api
> > Indonesia (PT KAI). In three [UTF-8?]month’s
> time, a plan will be published ,
> > including both the grand design and a
> [UTF-8?]budget.�
> >
> > (image from embraceadventure.com)
> >
> > Wacik states that the new Bali rail system will
> > redistribute wealth and improve the welfare of the
> Balinese public. The
> > minister said that both foreign and local investors
> would be invited to take
> > part in the creation of the Bali rail system.
> >
> > [UTF-8?]“While a
> >
> > number has not been created, PT KAI estimated the
> round Bali system including
> > stations will cost Rp. 7 trillion. There are many
> private and foreign investors
> > who want to take part in building the 560 kilometer
> long [UTF-8?]rail.� explained
> > Wacik.
> >
> > A main goal of undertaking the construction of
> > the rail system circling Bali is to achieve a more
> even distribution of tourist
> > visitors to the now less-visited areas of north Bali.
> >
> > Explained Wacik: [UTF-8?]“The political will is
> to
> > evenly distribute development, because in south Bali
> there is an over
> > accumulation of hotels, tourists and human population.
> The airport is already
> > small while the number of tourists continues to
> increase. By building the
> > proposed rail system we will achieve a more equitable
> distribution (of
> > tourists) in Bali. This will create new economic
> opportunities in [UTF-8?]Bali’s
> > [UTF-8?]north.�
> >
> > The Minister hopes the round-Bali rail system can
> > be operation by 2014, near the end of President
> [UTF-8?]Yudhoyono’s final term of
> > office. Adding, [UTF-8?]“if we
> [UTF-8?]can’t
> >
> > (finish the project) in 2014, at least half of the
> rail system in Bali will be
> > finished. Then by the end of this administration a
> part of the rail system can
> > [UTF-8?]operate.�
> >
> >   
> ------- End of Original Message -------
>
>
> --
> Milis Diskusi Anggota LP3B Bali Indonesia.
>
> Publikasi     : http://www.lp3b.or.id
> Arsip         : http://bali.lp3b.or.id
> Moderators    : <mailto: bali-moderat...@lp3b.or.id>
> Berlangganan  : <mailto: bali-subscr...@lp3b.or.id>
> Henti Langgan : <mailto: bali-unsubscr...@lp3b.or.id>
>

--
Milis Diskusi Anggota LP3B Bali Indonesia.

Publikasi     : http://www.lp3b.or.id
Arsip         : http://bali.lp3b.or.id
Moderators    : <mailto: bali-moderat...@lp3b.or.id>
Berlangganan  : <mailto: bali-subscr...@lp3b.or.id>
Henti Langgan : <mailto: bali-unsubscr...@lp3b.or.id>




-- 
Gde Wisnaya Wisna
Jl.Dewi Sartika Utara 32A
Singaraja-Bali
website : www.lp3b.com

Kirim email ke