Mbak Tia,
menurut saya ini pertanyaan ini tdk remeh justru sangat penting.
Saya juga mengalami hal yg sama, pada anak ke dua saya (Tyo)
padahal waktu masih bayi setiap imunisasi dia tdk pernah nangis
meskipun baru berusia 1 hari. Tapi begitu dia sudah gede 
begitu masuk ruang dr dia sudah beronta, pernah saya baya Molly
kakaknya ke dlm ruangan dr, jadi Molly pura-puranya diperiksa lebih dulu
dan si adik melihat, syukur drnya baik & sabar dan akhirnya si adik mau
di periksa. Selain itu saya belikan main dokter-dokteran dan saya bermain
bersama mereka (dr nya saya), cara ini lumayan ampuh lho mbak.

Mengenai minum obat, kalau obatnya ada yg manis berikan lebih dahulu yg
manis
dgn cara pura-pura berikan dulu ke mainannya (boneka/robot) sambil kita
berbicara
wah obatnya enak ya ....pada mainannya tsb, kayaknya dede coba dech enak
lho!
jangan langsung disodorin sendoknya, coelkan saja sedikit ke bibirnya dgn
jari.
Atau kalo dia punya adek atau kakak malah akan lebih membantu, berikan
sedikit madu 
di sendok lalu berikan ke adek atau kakaknya. Yang penting suasananya harus
menyenangkan
bisa juga di bacain buku yg isinya ada acara minum obat, jadi kita lakuin
sambil bercerita.
Emang sedikit repot tapi kalau hal ini sukses maka berikutnya tdk repot
lagi.
Sekarang Tyo paling gampang  minum obat, meskipun pahit.
Yang perlu diingat jangan sampai dipaksain karena hal ini bisa menimbulkan
trauma bagi sianak.
S'moga membantu.

Regards bundanya Molly & Tyo 
Fifianza 
 IT - CSBS 



-----Original Message-----
From: Meutia Miranti [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 24 Maret 2003 07:29
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [balita-anda] Trauma minum obat & ke dokter


Dear all,

Pertanyaan saya mungkin terasa "remeh", tapi menurut saya hal ini penting
dan berhubungan dengan kejiwaan anak.

Anak saya Zaidan (2 th) sedang batuk pilek, tetapi dia selalu menolak untuk
diberi obat jenis apa pun. Selama ini satu-satunya "senjata" saya adalah
madu. Itu pun harus diam2 saya masukkan ke susunya karena kalau dia tau ada
madu di dalam susu dia nggak mau minum.

Dan satu lagi, Zaidan setiap saya bawa ke dokter selalu ngamuk. Dia sudah
hafal tempat dokternya dan nggak mau turun. Harusnya dia imunisasi Hepatitis
(Booster) bulan Februari, tetapi saya masih mencari ide supaya nggak harus
dia ke dokter sambil mengamuk.

Pertanyaannya :

1. Apakah boleh anak dipaksa minum obat (dicekoki)?
Bagaimana dengan kemungkinan trauma yang malah akan menyebabkan setiap minum
obat harus terjadi "pergelutan"?
2. Apakah ke dokter juga boleh dipaksa? Dan bagaimana juga dengan
kemungkinan traumanya?

Demikian, mohon masukannya.
Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

Terima kasih sebelumnya.

Salam,
Meutia





---------------------------------------------------------------------
>> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke