dear mbak meutia dan mbak wiwin, dulu reva anakku juga gitu susah kalau mau minum obat, kalau dipaksa akan muntah atau dipaksa olehnya sampai muntah.
akhirnya aku ambil cara cara sbb, 1. semua obat aku beri nama sesuai nama mereknya, jadi kalau waktunya minum ryzen ya aku kasih liat botolnya, dan dialog. 2. obatnya pun aku kasih air minum yang banyak jadi seperti sirup. 3. dia juga aku bolehin pegang sendok dan aku pegang sendok juga. ya tapi habisinnya jadi lama.pernah untuk habisin satu sendok teh elkana dan satu sendok teh vistrum yang aku campur dengan 10 ml air bisa satu jam. tapi targetku yang penting masuk. dan kalau ada obat tambahan diluar vitamin yang biasa dia minum ya aku kenalkan juga pakai nama merek obat, nggak pernah sekalipun aku sebut ini obat. cara ini juga aku praktekin ke sepupu reva yang 2,5 tahun lumayan cuocok. 4. oh iya kalau puyer juga aku campur air, tapi untungnya puyernya manis tuh sepertinya diberi campuran bahan gula atau madu atau pemanis. kalau nggak manis ya aku beri madu atau gula sedikit atau setetes, sekedar pengabur rasa, dan tetep diberikan dalam bentuk air minum. kadang kadang aku juga sedikit berbohong dengan menempelkan gelas minum ke mulutku dan berpura pura minum. maaf kalau kepanjangan semoga berguna ya mbak, bunda reva ----- Original Message ----- From: <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Monday, March 24, 2003 10:30 AM Subject: RE: [balita-anda] Trauma minum obat & ke dokter > Mbak Meutia, > > Maaf sebelumnya, saya bukan mau kasih masukan, tapi juga justru ingin tanya > juga. > Kondisi Zaidan sama persis sama anak saya yang besar, umurnya udah 3thn > 5bln, laki2, namanya Rendra, tapi panggilannya Utu, sama sekali tidak mau > minum obat yang manis sekalipun, apalagi yang namanya puyer, sama juga > dengan mbak Meutia, kalau dia batuk pilek obat yang bisa masuk cuman madu, > karena obat sama sekali ga mau, kalau dibawa ke dokter, udah pasti bikin > heboh, karena nangis menjerit2 dan keras sekali, sampai rumahpun obat tidak > mau minum, percuma kan, > > akhirnya sekarang kalau dia masuk angin atau batuk pilek (kalau sakit > biasanya cuman itu sih), ga saya bawa ke dokter, paling saya gosok pake > viks, dikasih perasan kencur + madu, atau malah dikerokin pake bawang merah, > kalau dikerok atau diurut dia mau, abis daripada ga diapa2in sama sekali, > biasanya memang terus sembuh sih kalau sudah dikerok/diurut,.. > > Untuk masalah dicekoki obat (dipaksa) menurut saya jangan mbak, saya pernah > paksa anak saya minum obat, yang ada malah muntah dan sekarang makin ga mau > minum obat,.. > Mohon masukannya rekans,.. > > Thanks, Wiwin > > -----Original Message----- > From: Meutia Miranti [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Monday, March 24, 2003 7:29 AM > To: [EMAIL PROTECTED] > Subject: [balita-anda] Trauma minum obat & ke dokter > > << File: VirusWall_Message.txt >> << File: ATT38607.txt >> Dear all, > > Pertanyaan saya mungkin terasa "remeh", tapi menurut saya hal ini penting > dan berhubungan dengan kejiwaan anak. > > Anak saya Zaidan (2 th) sedang batuk pilek, tetapi dia selalu menolak untuk > diberi obat jenis apa pun. Selama ini satu-satunya "senjata" saya adalah > madu. Itu pun harus diam2 saya masukkan ke susunya karena kalau dia tau ada > madu di dalam susu dia nggak mau minum. > > Dan satu lagi, Zaidan setiap saya bawa ke dokter selalu ngamuk. Dia sudah > hafal tempat dokternya dan nggak mau turun. Harusnya dia imunisasi Hepatitis > (Booster) bulan Februari, tetapi saya masih mencari ide supaya nggak harus > dia ke dokter sambil mengamuk. > > Pertanyaannya : > > 1. Apakah boleh anak dipaksa minum obat (dicekoki)? > Bagaimana dengan kemungkinan trauma yang malah akan menyebabkan setiap minum > obat harus terjadi "pergelutan"? > 2. Apakah ke dokter juga boleh dipaksa? Dan bagaimana juga dengan > kemungkinan traumanya? > > Demikian, mohon masukannya. > Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan. > > Terima kasih sebelumnya. > > Salam, > Meutia > > > > > --------------------------------------------------------------------- >> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.com >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]