Mbak, kalo anaks saya sih alhamdulilah dua-duanya gak ada kesulitan dalam minum obat. Tapi kalo masalah ke dokter, antara annisa & kevin agak beda ya... Si Annisa ini dari bayi seneng banget kalo diajak ke dokter. Karena memang dokter ini akrab sekali sama pasien-2nya. Setiap kali si Annisa saya bawa ke sana, pertama kali yang diajak ngomong & ngobrol ya si Annisa ini dulu. Bahkan setiap berkunjung Annisa selalu cium tangan maupun pipi ke dokternya. Akrab banget deh. Sedangkan si Kevin ngeliat dokternya pasti nangis. Hal ini karena saya membawanya ke dokter kalo gak untuk imunisasi ya pas dia sakit. Jadi keliatannya dia agak trauma sama imunisasinya. Jadinya untuk membuat dia tidak berpikiran bahwa ke dokter = imunisasi, kadang saya ke dokter hanya tuk kontrol aja, sengaja mengakrabkan si kevin dengan dokternya. Keliatannya sih agak menghambur-hamburkan uang ya..., tapi saya memang gak pengen si kevin takut sama dokter. Jadi mungkin anaks mbak agak trauma sama imunisasinya, pikirnya kalo ke dokter pasti akan disuntik imunisasi. Atau setiap ke dokter pas si anaks sakit, jadi dia makin rewel. Menurut saya sekali-kali perlu juga ke dokter hanya untuk kontrol tumbuh kembang anak, disamping secara gak langsung kita memberi pengertian bahwa ke dokter gak selalu disuntik. O iya, saya pernah tuh bawa anaks ke dokter di sekitar ciniru/ciranjang jakarta selatan, waktu aku masuk ternyata dokternya pake tutupan mulut. Tau gak, annisa & kevin jadi ketakutan. Jadi saya pikir, semua itu bisa tegantung dengan cara dokternya menghadapi anaks. Kalo dengan dokter yang pake tutupan mulut, saya yakin setiap anaks pasti takut ngeliatnya dan otomatis diperiksanya dengan jejeritan.
Smoga sharing saya bermanfaat. -----Original Message----- From: Meutia Miranti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 24, 2003 7:29 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [balita-anda] Trauma minum obat & ke dokter << File: VirusWall_Message.txt >> << File: ATT38607.txt >> Dear all, Pertanyaan saya mungkin terasa "remeh", tapi menurut saya hal ini penting dan berhubungan dengan kejiwaan anak. Anak saya Zaidan (2 th) sedang batuk pilek, tetapi dia selalu menolak untuk diberi obat jenis apa pun. Selama ini satu-satunya "senjata" saya adalah madu. Itu pun harus diam2 saya masukkan ke susunya karena kalau dia tau ada madu di dalam susu dia nggak mau minum. Dan satu lagi, Zaidan setiap saya bawa ke dokter selalu ngamuk. Dia sudah hafal tempat dokternya dan nggak mau turun. Harusnya dia imunisasi Hepatitis (Booster) bulan Februari, tetapi saya masih mencari ide supaya nggak harus dia ke dokter sambil mengamuk. Pertanyaannya : 1. Apakah boleh anak dipaksa minum obat (dicekoki)? Bagaimana dengan kemungkinan trauma yang malah akan menyebabkan setiap minum obat harus terjadi "pergelutan"? 2. Apakah ke dokter juga boleh dipaksa? Dan bagaimana juga dengan kemungkinan traumanya? Demikian, mohon masukannya. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan. Terima kasih sebelumnya. Salam, Meutia --------------------------------- Do you Yahoo!? Yahoo! Platinum - Watch CBS' NCAA March Madness, live on your desktop!