Moms, Jadi bingung nih, waktu anakku diperiksa sama dr THTnya (anakku 8 bln), suamiku sempet tanya ke dr THT itu apa kita boleh mengorek atau membersihkan telinga anak. dr THT itu bilang tidak boleh, karna cairan itu justru untuk menghindari masuknya virus bakteri, etc lah (aku lupa).. bahkan dia bilang orang dewasa juga tidak perlu mengorek kuping bahkan dia aja nggak berani mengorek kuping.. Yang bener jadinya bagaimana ya?
Ada yang bisa share??? Thanks. Mamanya Yeremia > -----Original Message----- > From: Rini Suryanti [SMTP:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Friday, April 04, 2003 2:35 PM > To: [EMAIL PROTECTED] > Subject: [balita-anda] Pentingnya "Ritual" Korek Kuping > > Pentingnya "Ritual" Korek Kuping > > > Publikasi: 20/02/2002 09:51 WIB > > > eramuslim - Dulu waktu kita kecil, orang tua biasa membuat "ritual" korek > kuping. Namun, setelah jadi orang tua, justru kita sering mendengar, > "Jangan > sembarangan mengorek kuping anak." Maka kita pun ragu-ragu melakukan > rutinitas yang satu ini. Padahal yang benar, kita harus membersihkan > telinga > anak kita yang belum bisa melakukannya sendiri, mengajari anak yang sudah > bisa mandiri untuk membersihkan telinganya, dan membersihkan telinga kita > sendiri. Mengapa? > > Telinga merupakan alat indera yang boleh disebut "barometer" masalah. > Banyak > hal dapat terjadi pada telinga. Belum tentu menyangkut pendengaran, > memang, > tetapi dapat mengganggu pendengaran, mengganggu keseimbangan, atau bahkan > menimbulkan nyeri hebat. Karenanya, telinga perlu dibersihkan secara > teratur > agar selalu dalam kondisi baik. > > Telinga luar, yang berupa daun dan saluran telinga, adalah bagian yang > paling memerlukan perhatian. Dinding saluran telinga selalu menghasilkan > cairan berlemak. Bagian itu juga menghasilkan cairan lain, yang > bersama-sama > cairan berlemak tadi membentuk serumen. Fungsi serumen membawa kotoran ke > luar liang telinga dengan bantuan gerakan rahang sebelum akhirnya menguap. > Bila cairan sampai menumpuk dan membentuk sumbatan, pendengaran dapat > berkurang. Ini sering terjadi pada balita, karena ia belum dapat > membersihkan sendiri lubang teliganya. Karena itu, orang tualah yang > bertugas membersihkannya. > > Caranya mudah. Untuk bayi dan anak kecil, rebahkan kepala anak di pangkuan > kita. Tarik daun telinganya ke atas belakang untuk mempermudah melihat isi > saluran telinganya, lalu keluarkan kerak-kerak putih di dinding saluran > itu > memakai kapas telinga (cotton bud). Selain telinga sehat, dari kegiatan > ini > pula terjadi "kontak pribadi" antara orang tua dan anak, yang bila > dilakukan > dengan kasih sayang, akan selalu menjadi kenangan indah bagi anak. > > Anak yang lebih besar (sudah dapat mandi sendiri) dapat diajari > membersihkan > telinganya sehabis mandi. Frekuensinya 2 - 3 hari sekali, seperti > dilakukan > oleh orang dewasa. Serumen basah dapat dibersihkan dengan kapas telinga, > sedangkan yang keras harus dikeluarkan dengan pengait khusus untuk > telinga. > Ketika membersihkan, kapas telinga cukup masuk sekitar 1 cm, yaitu pada > bagian yang menghasilkan serumen. Bila kapas terlalu ke dalam dan > menyentuh > gendang telinga, kita akan terbatuk secara refleks. > > Pada bayi, sedikit saja gangguan pada telinga, misalnya radang, sudah > dapat > membuatnya gelisah dan menangis terus sambil menarik-narik telinganya. > Periksalah saluran telinga luarnya, barangkali ada bisul di sana. Meski > tidak berbahaya, bisul bisa menimbulkan nyeri hebat pada bayi. Bawalah ia > ke > dokter keluarga; ia membutuhkan tetes telinga antibiotik. Untuk mengurangi > nyerinya, kita juga dapat memberinya pereda nyeri seperti parasetamol dan > kantung hangat yang ditempelkan pada telinga yang sakit. Ingat, jangan > memasukkan kapas atau apa pun ke telinganya! Bila ia tampak tidak sehat, > apalagi disertai demam, mungkin ia mengalami radang telinga tengah. > Segeralah ke dokter keluarga Anda. > > Balita juga punya kebiasaan memasukkan sesuatu, seperti manik-manik, ke > telinganya. Bila itu terjadi dan kita masih dapat melihatnya serta yakin > benda itu tidak melukai/merusak dinding saluran yang halus itu, kita dapat > mengeluarkannya sendiri dengan kait telinga khusus. Tetapi, bila kita > bimbang, mintalah pertolongan dokter. Bila yang nyelonong serangga, > pertolongan pertamanya adalah memasukkan air suam kuku ke telinganya. > Dengan > cara itu serangga akan terbawa keluar bersama aliran air. Jangan lupa > menarik-narik daun telinga untuk membuat salurannya lebih lurus. > > Sementara itu, kita juga mesti hati-hati terhadap selesma atau alergi. > Keduanya bisa mengakibatkan gangguan pendengaran atau tuli lantaran lendir > menghalangi sirkulasi udara di hidung dan tenggorok yang berhubungan > langsung dengan kuping. Hati-hati pula terhadap radang telinga tengah > kronis > yang menghasilkan cairan radang (sekret) dan sering terjadi tanpa tanda > radang yang menonjol. Radang macam ini juga bisa bikin tuli. (dr. Zunilda > S. > Bustami, dokter keluarga) > > > > > Ibundanya Farras > ----------------------------------------------------------------- > > > > > > --------------------------------------------------------------------- > >> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/ > >> Info balita, http://www.balita-anda.com > >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] --------------------------------------------------------------------- >> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.com >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]