Dear mbak,

coba bantu. Berikut ada kumpulan jawaban dari milis sebelah mengenai baby
walker.

u/ pengalaman pribadi, mang apin ndak pakai baby walker. mulai belajar
merambat usia 10 bulan. mulai bisa jalan dengan tegap dan sempurna usia 14
bulan.

mohon maaf jika kurang membantu,
=listi=



re-post
====================================
Dari dr. wati :

Dear
Di Kanada... pemakaian baby walker dilarang
di Usa juga

tak ada keuntungannya memberi baby walker untuk bayi2 kita
wati

----------------------------------------------------
About baby walker...

Aku gak kasih Kavin 11 bln baby walker... krn  bahaya spt artikelnya FW-an
mama Gabby

Aku pake yg sederhana aja..buat lat jln aku pake kotak tempat mmainan
(kontainer plastik) yg ada rodanya..hrganya sekitar 50 ribuan... sejak Kavin
9
bln dah seneng dorong2..awalnya dorong sambil mrangkak..lama berdiri sambil
jln dorongnya... Kavin jug aseneng rambatan sendiri kok...gak mau
dititah,,,,

Skarang Kavin juga dah jln 1 or  2 langkah but trus brangkang lagi..

Yg penting kalo anak blajar jln jln dipaksa cepet bisa..yg samar aja n perlu
diawasin biar gak sering jatuh duduk..bahaya...

Uci mamaKavin

----------------------------------------------------

Mbak....Tenang aja.Hacqueline saya ( 23 bulan ) dulu saya dudukkan di baby
walker pada usia 6 bulan dan kemudian 14 bulan usianya dia baru berjalan
lancar.Lain halnya dengan putri kedua saya,Gillian ( 9 bulan ), ketika
usianya 6 bulan sampai 7 bulan, saya mencoba mendudukkannya di baby walker
tapi dia tidak mau.Malah sekarang di usianya 9 bulan, dia sudah bisa berdiri
sendiri.
Jadi saran saya mendingan baby jangan didudukkan di baby walker deh....

salam,
Susan

----------------------------------------------------

Mbak Yuliana,

kalau emang dari anaknya udah aktif minta di titah nggak pa pa
kok...pelan-pelan aja. Perkembangan tiap anak kan berbeda ya mbak, ada
anak yang dari 8 bulan udah minta titah, 10 bulan, 11 bulan...jadi tiap
anak itu unik. Menurut saya sih nggak berbahaya kok klo anak mbak usia 9
bulan udah maunya titah, nggak juga bikin kaki bengkok hehehe...

Anak mbak pinter nggak suka baby walker. Baby walker itu nggak ada
keuntungannya kok mbak malah lebih banyak ke ruginya. Di Canada, baby
walker udah di banned. Anak saya dulu juga belajar jalan tanpa baby
walker, 100% dengan proses titah plus dorong-dorong kursi plastik saat
kakinya udah makin kokoh menginjak lantai.

Salam,
Dewi

-------------------------------------------------------

yang udah udah..kalau di browse kemana mana intinya melarang dan tidak
menganjurkan pemakaian baby walker karena gak ada gunanya dan lebih
cenderung
berbahaya..mending disimpen aja duitnya..lumayan lho..bisa ada yang 700rb
harganya..buat apa?
Dolly

-----------------------------------------------------

dear mama nina,.. kebetulan saya masih simpen artikel dari www.aap.org (maaf
banget.. dulu ga sempet simpen link-nya..).. tentang baby walker...

dulu beberapa sps pernah sharing bahwa ga pa pa kok baby walker.. yang
penting diawasi dan waktunya dibatasi...cuman kalo dari artikel
ini...kliatan banget kalo baby walker dibilang berbahaya..

saya sendiri,.. ga menggunakan baby walker ini buat bumi.. sampe sekarang
(14 bulan), belum pede jalan sendiri... (kalo jalan diatas kasur.. baru mau
sendiri.. dan bisa...), tapi kalo jalan2 di lantai.. pasti cari2 tangan kita
buat jadi pegangan.. tapi saya sih ga kuatir, cuman masalah waktu
aja...kemaren sps disini juga banyak yang sharing.. kalo ternyata banyak
juga yang baru bisa (pede) jalan diumur 15 bulan... tapi tetangga saya,
anaknya (2 bulan lebih muda dibanding bumi).. minggu yang lalu udah bisa
berdiri sendiri... dan kebetulan sejak umur 7 bulanan sudah dikasih baby
walker ini....

jadi.. keputusan akhir ada ditangannya mama nina...mmhhh.. jadi parents
emang ga gampang ya mba...pasti ada konsekuensi2 dari pilihan yang
diambil...

-----------------------------------------------------

dear mamanya nina,

anakku dulu aku kasih baby walker mulai umur 7 bulan. tapi di bawah
pengawasan penuh, bukan berarti dia bisa kemana2, cuman biar dia bebas kalo
berkeliaran di halaman (kebetulan halaman rumah luas). menurutku dia lebih
baik pake baby walker daripada merangkak. maklum suka pungut2 dan masukin
mulutnya segala yang dia temuin. yang aku pernah baca, baby walker malah
bikin anak males, kan enak tuh buat  leyeh2.
bahayanya tuh kalo dibiarin, karena dia bisa meraih barang2 yang berbahaya.
soal pengaruh kapan dia mulai jalan, wallahualam ya. aku dulu mengira baby
walker bisa bikin dia cepet jalan, eh, taunya umur 11,5 bulan baru bisa
jalan. kupikir umur 10 bulan dia udah bakalan lari2 karena umur 8 bulan udah
jalan sambil pegangan perabot.

bundanya dika.

------------------------------------------------------

Dear mba Pur,
Saya mau ikut share nih, kalau saya kok cenderung tidak perlu baby walker
karena anakku Nita 15.5(mo) dulu gak pakai baby walker juga cepet kok jalan
(11
bulan dah lancar). kalau pendapat saya belajar berjalan kan tergantung rasa
percaya diri si anak jadi ya dimotivasi dan dirangsang untuk berani
melangkah
sudah cukup. Juga masalah kekuatan otot dan tulang si anak jadi ya
semampunya dia saja tak usah dipercepat di luar kemampuannya.
Banyak kasus anak malah cepet jalan tapi dengan jinjit makanya aku putuskan
tidak pakai, selain takut akan bahaya yang lain misal karena beda ketinggian
lantai
anak bisa terjungkal atau karena ruangan agak sempit malah nabrak
benda-benda lain takutnya si anak kejatuhan benda yang ditabrak.
Selain itu ada keuntungannya kalau ngikutin anak belajar berjalan
alami(nitah atau jagain dari belakang) ehm...kita kan bisa sekalian exercise
toh?
tapi kalau Mba masih ingin mempertimbangkan ada artikel yang saya browse,
semoga bermanfaat.
Sus sayang buat Nina

nb: artikelnya ada di bawah ya mom.. Considering baby walker ?
------------------------------------------------------

Mbak Desy...

Aku sharing dikit ya...anakku sengaja gak aku kasih baby walker sebab dari
banyak buku dan bacaan lain serta beberapa sumber yang aku dapat dan dengar,
baby walker itu gak ada manfaatnya malah bisa bikin celaka...banyak bayi
yang luka dan cedera akibat terjungkal atau jatuh dari baby walker ini.
Anakku sebelum umur 1 tahun sudah bisa jalan tanpa baby walker.
Jadi kalau berdasarkan pengalaman dan pendapatku, just forget the baby
walker, kasih semacam mainan atau kalau mungkin dibuat benda2 yang bisa
merangsang baby buat rambat2...dari situ dia bias "olah raga" sekaligus
melatih otot motorik supaya kuat buat belajar jalan.
Itu pendapatku dari info2 yang aku tau lho Mbak. Please, becareful aja kalau
pake baby wakler apalagi kalau lantai pake karpet dan ada tangga2.

Salam,
Sera

---------------------------------------------------

Betul yg dibilang Mba' Sera ... saya pun juga engga pake babywalker, untuk
Gabby saya kasih mainan dorong (baby gym yg bisa dipakai dr umur 3 bln) dan
umur 11.5 bln dia udah bisa jalan. Ini saya ada artikel dr milis ini juga ..
semoga bisa membantu dan bisa jd bahan pertimbangan.

Devi, mama Gabby

--------------------------------------------------------


www.aap.org

Baby walkers sent an estimated 8,800 children younger than 15 months to the
hospital in 1999. Thirty-four children died during the years of 1973 through
1998 because of baby walkers.

Walkers are dangerous ?
even with adult supervision. Children in baby walkers can:

Roll down the stairs ?
which often causes broken bones and severe head injuries. This is how most
children get hurt in baby walkers.

Get burned ?
a child can reach higher when in a walker. A cup of hot coffee on the table,
pot handles on the stove, a radiator, a fireplace or a space heater are all
now in baby's reach.

Drown ?
a child can fall into a pool, bathtub or toilet while in a walker.

Be poisoned ?
reaching high objects is easier in a walker. You may think a walker can help
your child learn to walk. But, in fact, walkers do not help children walk
sooner. Walkers can delay normal muscle control and mental development.

Most walker injuries happen while adults are watching. Parents and other
caregivers simply cannot respond quickly enough. A child in a walker can
move more than 3 feet in one second! Therefore, walkers are never safe to
use, even with close adult supervision. Make sure there are no walkers at
home or wherever your child is being cared for. Child care facilities should
not allow the use of baby walkers. If your child is in child care at a
center or at someone else's home, make sure there are no walkers.

Baby walkers just aren't worth the danger they present. Try something just
as enjoyable but safer, such as the following:

"Stationary walkers" ? have no wheels but have seats that rotate, tip and
bounce.

Playpens ? great safety zones for children as they learn to sit, crawl or
walk.

High chairs ? older children often enjoy sitting up in a high chair and
playing with toys on the tray.

On July 1, 1997, new safety standards were implemented for baby walkers.
Walkers are now made wider so they cannot fit through most doorways, or are
made with a braking mechanism to stop them at the edge of a step. But these
new walker designs will not prevent all injuries from walkers. They still
have wheels, so children can still move fast and reach higher.

The American Academy of Pediatrics and the National Association for
Children's Hospitals and Related Institutions (NACHRI) have called for a
ban on the manufacture and sale of baby walkers with wheels. Keep your child
safe...throw away your baby walker.

------------------------------------------------------------

Considering a Baby Walker?
Learn the Facts

by Robert Steele, MD (see more from this expert)


More than half of all babies between the ages of 5 and 15 months use
walkers. Estimated sales have been as high as three million per year. Babies
almost universally love them, and parents love to use them because they may
keep an otherwise fussy baby entertained -- often for hours. However, they
are one of the most dangerous inventions made for children, causing a lot of
harm and heartache each year.

There are several types of baby walkers, but most people are familiar with
the typical plastic base, wheeled frame, and fabric seat that have leg holes
to allow the child to scoot along the floor. Aside from the entertainment
this toy gives a child, parents give other reasons for using the walker such
as
promoting walking and providing exercise. However, up to one-third of
parents have said they use the walker because they feel it will keep their
infant safe.
Unfortunately, none of these are true. The few studies that have been done
looking at the how walkers affect development have shown that they do not
affect the time at which a child learns to walk. And in fact, most studies
have shown that if there is any effect on walking, it is a delay of a few
weeks. Babies
who use a walker tend to have an abnormal gait at first, but this tends to
resolve quickly with time.

Safety, however, is an entirely different issue, and is one in which there
is a lot known. In 1997, baby walkers sent more than 14,000 babies to the
hospital emergency room. Walkers were even involved in 34 deaths from 1973
to 1998.

The initial standards for safety of walkers set by the Consumer Product
Safety Commission dealt with injuries to the hands from pinching, but did
nothing to address the issue of falls. And the majority of the severe
injuries occur when the walker goes down the stairs.

About one-fourth of all reported injuries with walkers involved injuries to
the head, including fractures. Walkers allow for an infant who isn't
normally very mobile to become quite efficient at getting around. So, other
injuries including pinched fingers, burns and accidental poisonings have all
been reported due to the child being able to get into dangerous areas with
lightening speed.

The track record with walkers was so dismal that the American Academy of
Pediatrics recommended banning the manufacture and sale of mobile infant
walkers. This never occurred, and a response was made in the form of a new
standard, adopted as of July 1, 1997. To meet the new standard, the new
generation walker must have one of two features. Walkers are now made wider
so they cannot fit through most doorways and can stop at the edge of a step.

It's important you understand that these new walker designs will not prevent
all injuries from walkers. Because they still have wheels, young children
can still move faster and reach higher than they could on their own. A baby
in a walker can move three feet in one second, so they are not even safe
with close adult supervision.

Parents who are considering toys for infants will find their money best
spent on playthings other than walkers. There are stationary walkers that
have no
wheels, but have seats that rotate and bounce while keeping baby in one
spot.

Source: Pediatrics, September, 2001

-----------------------------------------------------

BABY WALKER TIDAK MEMBUAT BAYI CEPAT BERJALAN

Selain rentan kecelakaan, penggunaan baby walker juga diduga dapat
mengakibatkan kelainan kaki.

Berikut adalah petikan sebuah e-mail dari orang tua Indonesia yang tinggal
di Australia: Di sini baby walker sangat tidak direkomendasi penggunaannya
karena banyak kecelakaan terjadi akibat penggunaan yang tidak diawasi dengan
ketat. Dengan tidak adanya rekomendasi tersebut, otomatis barang ini
jadi langka. Kalaupun ada yang beli dan sampai terjadi kecelakaan, konsumen
enggak bisa menyeret produsen ke pengadilan (ibaratnya sudah tahu
bahayanya, kok masih dipakai.. yah salah sendiri). Lagi pula kalau si anak
udah siap jalan, dia akan jalan kok... malah baby walker bikin anak menjadi
malas untuk berjalan.....

Bunyi surat itu sangat pas mewakili kesadaran orang tua akan bahaya yang
bisa ditimbulkan baby walker. Sayang, kesadaran orang tua di Indonesia akan
keamanan baby walker yang kurang tampaknya masih minim. Nyatanya di sini
baby walker masih saja digunakan, atau setidaknya produk ini masih banyak
dijual di pasaran. Padahal, seperti dijelaskan dr. Karel A.L. Staa. M.D.,
dari Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, kalau mau melirik kembali ke
negara-negara barat, Amerika katakanlah, soal keamanan baby walker ini sudah
menjadi ajang perdebatan seru sejak lama.

Sampai-sampai, desain "alat bantu" belajar jalan ini, tidak pernah sama dari
tahun ke tahun dan diberi semacam masa "kedaluwarsa" oleh pihak
pemerintahnya. Jika setelah diteliti, desainnya dianggap tidak cukup baik
untuk bayi, anjuran pemakaiannya akan ditinjau kembali bahkan kalau perlu
dihapuskan. Pada tahun 1997, umpamanya, desain baby walker pernah diubah
menjadi lebih besar dari ukuran sebelumnya dengan maksud agar benda itu
tidak bisa menerobos pintu rumah

Sayang, ukuran yang diubah tersebut tetap tidak dapat mencegah terjadinya
kecelakaan lain. Oleh karena alasan inilah akhirnya produksi baby walker di
negeri Paman Sam tersebut dihentikan. "Sementara desain baby walker yang
beredar di Indonesia merupakan desain kuno yang sebenarnya sudah
ditinggalkan di negara asalnya," ujar Karel. Akhirnya, kecelakaan pada bayi
yang sudah dialami beberapa tahun lalu di Amerika Serikat sampai kini masih
terjadi di Indonesia.

TERKESAN PRAKTIS

Lalu kenapa alat bantu jalan ini tetap diminati? Menurut Karel karena baby
walker secara sekilas terkesan praktis. Si kecil tinggal dimasukkan ke
dalamnya, lalu ia pun bisa berjalan ke sana kemari dengan leluasa. Bagi bayi
berusia 7-12 bulan yang sedang tidak bisa diam dan tengah melatih
kemampuannya berjalan, baby walker merupakan penyelamat tenaga orang tua.
Bukankah dengan begitu orang tua jadi tak perlu capek-capek menatih si
kecil?

Apalagi di balik bahaya tersembunyi yang ada, baby walker tampak sebagai
benda yang bermanfaat. Ketika bayi duduk atau berdiri dalam baby walker-nya,
ia bisa menggerakkan kaki-kakinya dengan lincah. Jadilah orang tua berpikir,
"Ah, kaki anakku jadi terlatih untuk bergerak. Ini kan baik untuk persiapan
fase berjalannya!" Namun, alasan penggunaan baby walker yang paling utama
biasanya berkaitan dengan upaya mengatasi keinginannya bergerak ke sana
kemari. Dengan bisa bergerak leluasa ia menjadi lebih tenang dan tidak
bosan. Sementara bagi orang tua, ketenangan si bayi memberi kesempatan
kepadanya untuk mengurus berbagai pekerjaan rumah tangga tanpa harus
mendampingi si kecil setiap saat.

RIBUAN KASUS

Kenyataannya, menurut penelitian di Amerika Serikat sekitar 14.000 kasus
bayi masuk rumah sakit diakibatkan oleh kecelakaan saat menggunakan baby
walker. Antara lain karena si kecil suka bereksplorasi ke setiap sudut
rumah, komposisi roda yang tidak mendukung keamanan, komposisi rangka kurang
kokoh, dan bentuknya yang membuat anak rentan jatuh. Namanya juga bayi,
tentu saja ia belum bisa mengenal situasi lingkungan; belum bisa membedakan
mana permukaan curam atau landai, tangga atau lantai, benda berbahaya atau
aman. Inilah beberapa kecelakaan yang sering terjadi akibat penggunaan baby
walker:

* Menggelinding di tangga
- kecelakaan ini kemungkinan besar mengakibatkan patah tulang dan luka
serius pada kepala.
* Terkena benda panas
- ketika duduk dalam baby walker anak jadi bisa meraih benda-benda yang
dapat membahayakan dirinya. Contohnya secangkir kopi panas di atas meja.
* Tenggelam
- tanpa disadari anak meluncur (dengan menggunakan baby walker-nya) ke dalam
kolam renang, bath tub, atau toilet lalu tercemplung.
* Meraih obyek berbahaya
- dengan baby walker, anak lebih mudah meraih obyek berbahaya seperti
gunting, pisau, atau garpu yang tergeletak di atas meja misalnya.
* Terjepit
- ketika melewati permukaan yang bercelah, kaki bayi bisa terjepit dan
terkilir. Tangannya juga bisa saja terjepit saat meraih celah daun pintu.

Yang mengejutkan, penelitian menyatakan bahwa mayoritas kecelakaan baby
walker terjadi ketika orang tua atau pengasuh sedang mengawasi anaknya.
Mengapa demikian? Karena kita seringkali kalah cepat dengan kecepatan bayi
dalam baby walker yang dapat meluncur lebih dari 1 meter dalam 1 detik.
Untuk itulah baby walker sama sekali tidak aman untuk digunakan, meskipun di
bawah pengawasan orang dewasa.

MENYEBABKAN KELAINAN KAKI

Karel masih menambahkan soal penggunaan baby walker yang dari sisi medis pun
tidak cukup bermanfaat, malah cenderung merugikan. Soalnya, aktivitas
motorik yang terjadi pada saat anak menggunakan baby walker hanya melibatkan
sebagian serabut motorik otot saja, yaitu otot-otot betis. Padahal untuk
bisa berjalan dengan lancar dan benar, fungsi otot paha dan otot pinggul
juga perlu dilatih. Kemampuan berjalan, lanjut Karel, merupakan salah satu
keterampilan motorik kasar (gerakan yang dihasilkan oleh koordinasi
otot-otot besar), yang umumnya harus sudah bisa dilakukan anak 1 tahun
dengan toleransi waktu 3
bulan. Bila proses pelatihannya tidak benar maka akan membuat anak justru
jadi lambat berjalan. Sebaliknya, semakin intensif dan tepat stimulasi
fisiknya maka perkembangannya pun semakin pesat. Bila dibarengi dengan
asupan gizi yang seimbang, mungkin saja di usia 9-10 bulan bayi sudah bisa
berjalan. Jadi manfaat pemakaian baby walker tidak cukup membantu anak
latihan berjalan. Di tempat berbeda Dra. Jacinta F. Rini, M.Si., dari
e-psikologi.com, menambahkan, secara psikologis penggunaan baby walker
memang tidak menguntungkan, "Secara psikologis baby walker akan membuat
anak malas untuk belajar berjalan sendiri karena anak sudah keburu merasa
enak bisa bergerak ke mana pun tanpa harus susah payah menjejakkan kakinya."

Penggunaan baby walker bahkan dicurigai bisa mengakibatkan kelainan kaki
pada anak. Memang belum ada penelitian yang menunjang. Namun, kenyataan
bahwa bayi duduk sambil mengangkang dalam baby walker­nya diduga bisa
menyebabkan kelainan tulang paha. Nah, berdasarkan pemahaman inilah, banyak
ahli menduga penggunaan baby walker dapat menyebabkan anak berjalan seperti
bebek alias agak mengangkang.

Terbiasa berjalan dengan baby walker juga bisa menimbulkan kelemahan
otot-otot tungkai. Ketika diajarkan berjalan anak cenderung jatuh yang
akhirnya sering membuatnya trauma dan tidak mau mencoba melakukannya lagi
sehingga kemampuan berjalannya pun menjadi lebih lambat.

ALAMI LEBIH BAIK

Jadi menurut Karel, tinggalkan baby walker. Juga, ketimbang mencari-cari
alternatif alat bantu jalan lainnya, ia lebih menyarankan agar si kecil
diajak berenang, karena dengan begitu semua otot tubuhnya bergerak, dari
otot kaki, lengan, dan leher. Kalaupun tidak, cara melatih anak berjalan
yang terbaik adalah yang alami. "Sangat baik anak belajar berjalan secara
alami karena dapat melatih 100 persen serabut motorik otot. Mulai otot
betis, paha, maupun pinggul. Bila keseluruhan serabut otot dilatih maka anak
bisa berjalan dengan lebih baik. Jadi secara medis lebih menguntungkan kalau
kita pakai cara alami daripada cara penunjang." Meskipun si kecil harus
jatuh bangun, anggaplah hal ini sebagai pelajaran dari pengalamannya
sendiri. Yang patut dicermati, sebaiknya latihan berjalan dilakukan dengan
bertelanjang kaki. Cara ini akan melatih jari-jari kakinya agar lebih
terkoordinasi. Tentu, lantainya pun harus bersih dari partikel atau benda
yang dapat melukainya. Juga hindari lantai yang terlalu licin karena bisa
membuatnya terpeleset yang mungkin saja membuat anak trauma dan takut
dilatih berjalan.

TAHAP PERKEMBANGAN KEMAMPUAN FISIK ANAK

Sudah seharusnya, orang tua mengetahui tahap demi tahap proses perkembangan
kemampuan fisik anak sehingga bila terjadi keterlambatan pertumbuhan kita
bisa segera mendeteksinya. Berikut, perkembangan motorik kasar anak secara
garis besar:

0 - 1,5 bulan: Sudah bisa mengangkat kepala sekitar 45 derajat.

1,5 - 3,5 bulan: Kemampuan mengangkat kepalanya meningkat sampai 90 derajat.
Kemudian bila bayi didudukkan dengan disandarkan ke tubuh kita
maka kepalanya harus sudah bisa tegak.

3,5 - 4,5 bulan: Sudah bisa mengangkat dadanya bila diposisikan tengkurap.
Bayi pun sudah bisa melakukan tengkurap sendiri dan membolak-balik tubuhnya.

5 bulan: Bayi sudah dapat duduk dengan hanya ditopang punggungnya.

6 - 8 bulan: Sudah dapat duduk sendiri tanpa bantuan. Di usia ini pun
kebanyakan bayi sudah mulai belajar merangkak. Namun, merangkak bukan
merupakan tonggak perkembangan utama. Bila bayi tidak merangkak maka bukan
suatu kelainan karena beberapa bayi yang tidak melaluinya terbukti mengalami
perkembangan motorik yang normal.

7,5 - 10 bulan: Bayi sudah mulai berusaha belajar berdiri dengan berpegangan
pada tepi meja atau kursi. Beberapa anak ada yang sudah mulai belajar
berjalan dengan cara merambat maupun berjalan beberapa langkah.

12 - 15 bulan: Anak sudah bisa berjalan tanpa harus berpegangan.

-----------------------------------------------------

Mbak Arin,

Sepertinya rumah kita berdekatan nih, masih daerah prumnas juga. Anak kita
juga seumuran, Rara (6bl 3mg) juga lagi aktif2nya, mrangkak, duduk, manjat2
bantal+guling, teriak2 dan kalo berdiri maunya loncat2an, pokoknya heboh
deh, sampe2 oma-nya nyerah ngak bisa lama2 jagain Rara.

Untuk penggunaan baby walker seperti yg sdh sering di bahas pada SP, lebih
baik jangan mbak selain kurang bermanfaat juga berbahaya karena dibeberapa
negara maju sudah dilarang penggunaanya. Dibawah ini saya copy jawaban &
artikel dr mbak Melanie yg pernah di post bbrp bulan yg lalu. Semoga
membantu.

Salam,
Ely_iburara


----- Original Message -----
From: "Melanie" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, September 10, 2004 10:06 AM
Subject: RE: [sehat] [Tanya] Baby Walker dan kemampuan berjalan


> Hallow Ari...;-)
>
> Ri, jauh sebelum Alief mulai belajar jalan, waktu masih baby banget, aku
> dah pernah baca ulasan mengenai bahaya penggunaan baby walker di suatu
> media cetak (lupa Kompas atau Tempo), dan juga beberapa artikel juga
> dari milist ini ttg himbauan/pelarangan penjualan dan penggunaan baby
> walker di AS (Kanada, kalo gak salah).
> Waktu Alief mulai belajar merangkak dan berdiri, neneknya Alief pun
> nyuruh beli baby walker tuh. Tapi syukurlah, aku bisa meyakinkan beliau
> soal bahaya baby walker dan kurang bergunanya baby walker utk belajar
> berjalan anak, dgn modal artikel di Nakita.
> Eh, di Nakita juga pernah ada lho artikel soal bahaya baby walker ini,
> coba deh search ke tabloid-nakita.com, siapa tau bisa search artikel di
> situ.
> Gara2 artikel baby walker di tabloid Nakita ini, foto ku dan Alief masuk
> Koran looohhh....;-):-D
>
> Atau kalau bisa, cari aja di folder milist SEHAT Ri, kayaknya ada deh.
> Aku ndak bisa Bantu seach di folder milist SEHAT di yahoo, soalnya
> sedang gak bisa internet. Tapi ada postingan di milist ini yg pernah aku
> simpen.. nih tak copy-paste-kan di bawah ini. Aku mau cari dulu di
> direktori aku, kalo ketemu yg lain, aku postingin juga deh. Atau bisa
> juga lewat japri aja yah Ri...
> Salam buat Naila yah, kapan yah bisa ketemu ama ALief...??
>
> -Memei, mamahnya Alief
>
> -------------------------------------------------

> AAP Fact Sheet
> Baby Walkers are Dangerous!
>
> Baby walkers send more than 14,000 children to the hospital every year.
> 34 children have died since 1973 because of baby walkers.
>
> Children in baby walkers can:
> 1. Roll down the stairs - which can cause broken bones and head
> injuries. This is how most children get hurt in baby walkers.
> 2. Get burned - a child can reach higher when in a walker. A cup of
> hot coffee on the table, pot handles on the stove, a radiator,
> fireplace, or space heater are all now in baby's reach.
> 3. Drown - a child can fall into a pool, bathtub, or toilet while
> in a walker.
> 4. Be poisoned - reaching high objects is easier in a walker.
> 5. Pinch fingers and toes - by getting them caught between the
> walker and furniture.
>
> There are no benefits to baby walkers
> You may think a walker can help your child learn to walk. But, in fact,
> walkers do not help children walk sooner. Also, some babies may get sore
> leg muscles from spending too much time in a walker. Most walker
> injuries happen while adults are watching. Parents and other caregivers
> simply cannot respond quickly enough. A child in a walker can move more
> than 3 feet in 1 second! Therefore, walkers are never safe to use, even
> with close adult supervision. Make sure there are no walkers at home or
> wherever your child is being cared for. Child care facilities should not
> allow the use of baby walkers. If your child is in child care at a
> center or at someone else's home, make sure there are no walkers. Throw
> out your baby walkers!
>
> Try something just as enjoyable but safer, like:
> 1. "Stationary walkers" - have no wheels but have seats that rotate
> and bounce.
> 2. Play pens - great safety zones for children as they learn to
> sit, crawl, or walk.
> 3. High chairs - older children often enjoy sitting up in a high
> chair and playing with toys on the tray.
>
> As of July 1, 1997, new safety standards were implemented for baby
> walkers. Walkers are now made wider so they cannot fit through most
> doorways and can stop at the edge of a step. But these new walker
> designs will not prevent all injuries from walkers. They still have
> wheels, so children can still move fast and reach higher. The American
> Academy of Pediatrics and the National Association for Children's
> Hospitals and Related Institutions (NACHRI) have called for a ban on the
> manufacture and sale of baby walkers with wheels. Keep your child safe -
> throw away your baby walker.
>
> C 2004 - American Academy of Pediatrics






On 3/6/06, Juwita Petralia <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Aku mau donk artikel bahayanya Pakai Baby Walker kalau ada.
> Soalnya anakku 8 1/2 bln selalu makan dan main di baby walker.
> Japri jg boleh...
> Thank you...
>
>
> Juwita Petralia
> PT. MITRA ADIPERKASA
> 33rd Fl, Wisma 46 - Kota BNI
> Jl. Jend Sudirman Kav. 1
> Jakarta 10220
> INDONESIA
> Ph.  +62215750695
> Fax. +62215746502
> E-mail. [EMAIL PROTECTED]
>

Kirim email ke