Mengenal Kista, Mioma, dan Endometriosis
Nyeri hebat setiap kali haid? Hati-hati, bisa jadi itu gejala
endometriosis.  Tapi bisa jadi gejala kista atau mioma uteri juga.
Apa, sih, bedanya?
Endometriosis adalah suatu keadaan dimana endometrium berada di luar tempat
yang seharusnya, yaitu di dalam rongga rahim. "Endometrium sendiri
merupakan  lapisan yang melapisi rongga rahim dan dikeluarkan secara siklik
saat mens  sebagai darah haid," kata dr. Sugi Suhandi Iskandar, Sp.OG dari
RS Mitra  Keluarga Kelapa Gading, Jakarta.    Sementara kista indung telur
adalah suatu massa berisi cairan, bisa kental  seperti gel (mukus), bisa
juga cair (serous).
"Kista ini diproduksi oleh  kelenjar-kelenjar yang ada di ovarium, yang tak
bisa dikeluarkan. Akhirnya  tertampung, dan makin lama makin besar," tambah
Sugi.
Lain lagi dengan mioma uteri.
"Mioma   uteri adalah tumor jinak dari  miometrium (otot rahim). Berdasarkan
letaknya, mioma uteri bisa dibagi  menjadi 3, yakni mioma intramural (di
dalam otot rahim), subserosa (dibawah  lapisan serous, menonjol ke arah
rongga perut),  serta juga submukosa (menonjol ke arah rongga rahim)."
RANGSANGAN ESTROGEN  Penyebab ketiga gangguan di atas sampai saat ini masih
belum diketahui  secara pasti dan masih terus diteliti.
"Sekarang, semua penyakit memang  diarahkan ke faktor genetik sebagai
penyebab. Kanker payudara misalnya,  sudah diketahui gen-nya. Kalau si ibu
kena kanker payudara, anaknya harus  siap-siap. Tapi mioma, kista,dan
endometriosis ini belum,"  terang Sugi.
Sebagian ahli berpendapat, mioma uteri terjadi karena adanya perangsangan
hormon estrogen terhadap sel-sel yang ada di otot rahim.
"Jadi, mioma uteri  ini akibat pengaruh estrogen. Makanya, sangat jarang
ditemukan pada  anak-anak usia pubertas, bahkan nyaris tidak pernah. Anak
usia ini, kan,  belum ada rangsangan   estrogennya. Sementara pada wanita
menopause, mioma  biasanya mengecil, karena estrogen sudah berkurang."
Penyebab kista dan endometriosis pun belum diketahui persis, "Belum
ketahuan, misalnya apakah kista disebabkan oleh kelenjar yang tersumbat
sehingga membesar," kata Sugi.  Sementara salah satu penyebab endometriosis
diduga adalah adanya muntahan  sel-sel endometriosis keluar rongga rahim
saat haid.
"Nah, sel-sel  edometriosis ini kemudian menempel di luar rongga rahim. Ada
juga yang  menyebut endometriosis mengikuti aliran darah atau ikut aliran
kelenjar  limfa, sehingga bisa saja terjadi endometriosis di paru, mata,
dan  sebagainya. Ada lagi yang mengatakan endometriosis disebabkan oleh
pencemaran lingkungan dan pola hidup tak sehat. Jadi, masih belum pasti
sebabnya."
Diagnosis pasti endometriosis biasanya diperoleh lewat pemeriksaan
laparoskopi. Endometriosis bisa sedang bisa berat, tergantung jumlah,
lokasi, dan gejalanya. Kalau berat, bisa muncul nyeri perut,   bahkan
sampai  menyebabkan infertilitas (kemandulan)."
OBATNYA: HAMIL
Ketiga gangguan ini tentu bisa berdampak buruk, tergantung lokasi, ukuran,
dan gejala yang  ditimbulkan. Misalnya mioma. "Kalau tidak menimbulkan
gejala, meski  ukurannya besar, ya, enggak ada dampaknya. Endometriosis,
meski sedikit,  tapi kalau menyebabkan nyeri hebat setiap kali mens, tentu
bisa mengganggu.
Kista berukuran di atas 4 cm, misalnya, cenderung terpuntir. Jika
terpuntir,  ia akan kekurangan oksigen dan makanan, sehingga timbul nyeri
yang sangat.  Ini harus dioperasi," jelas Sugi.    Untuk mengatasinya, upaya
yang dilakukan sekarang lebih ke pencegahan.  "Hidup sehat, pola makan dan
pola hidup yang baik, lakukan check-up medis  minimal setahun sekali untuk
ibu-ibu atau wanita yang sudah pernah  berhubungan seks. Dengan pemeriksaan
teratur, gejala awal bisa terdeteksi  lebih dini," ujar Sugi.
Pada waktu melakukan pap smear, sebaiknya sekalian dilakukan pemeriksaan
ultrasonografi (USG) untuk   melihat rahim dan indung telur.
"Kalau tidak ada  fasilitas USG, bisa dilakukan pemeriksaan dalam. Dilihat
rahimnya bagaimana,  besarnya normal apa enggak, bentuknya konsisten apa
enggak, indung telur  kanan dan kiri bagaimana, dan sebagainya. Kalau teraba
ada massa, harus  hati-hati."    Pengobatan endometriosis sendiri bisa
dengan obat minum, suntik, atau  operasi.
"Kalau endometriosis ringan, begitu hamil, biasanya  endometriosisnya malah
sembuh, karena endometriosis, kan, dikeluarkan selama  haid. Selama tidak
haid, ia biasanya mati/tidur," ujar Sugi seraya  meneruskan, "Jadi,
sebetulnya obatnya adalah hamil."
Oleh karena itu, pengobatan endometriosis biasanya dengan pengobatan
pseudo-pregnancy atau pseudo menopause. "Dibuat seperti menopause atau
hamil, sehingga endometriosisnya tidak tumbuh."
WASPADAI KANKER OVARIUM!
Hati-hati, selain kista, ada pula gangguan yang mirip kista, yakni kanker
ovarium. "Waspada bila terdapat massa di dalam perut berbentuk seperti
kista,   dan dari pemeriksaan USG terlihat berpupil-pupil, pola pembuluh
darahnya tersebar tidak beraturan. Biasanya diperiksa dengan tumor marker.
Kalau hasilnya tinggi, berarti bukan kista biasa. Kemungkinan besar kista
endometriosis atau keganasan (kanker)," kata Sugi.
Kanker ovarium merupakan silent kiler. "Diam-diam tanpa gejala, tapi
mematikan. Berbeda dengan kanker leher rahim yang memiliki gejala seperti
perdarahan, kanker ovarium tidak. Tidak ada gejala apa-apa, tahu-tahu sudah
menyebar kesana kemari. Sulit diobati. Oleh sebab itu, pencegahan dininya
adalah melakukan pemeriksaan teratur."
KAPAN DIANGKAT?
Salah satu terapi mioma dan kista adalah dengan pengangkatan (operasi).
Kapan mioma harus diangkat?
1. Bila ukurannya lebih besar dari ukuran kehamilan usia 12 minggu.
2. Bila mengganggu keadaan umum, misalnya perdarahannya banyak sampai perlu
transfusi.  3. Bila pembesarannya cepat. Misalnya 3 bulan lalu masih 2 cm,
sekarang  sudah 6 Cm.    Kapan kista harus   diangkat?
* Bila besarnya lebih dari 4 cm, karena di atas 4 cm, risiko untuk
terpuntir  besar. Besar kista di atas 4 cm bukan kista folikel. Kista
folikel adalah  kista yang pecah setiap menjelang masa subur. "Kalau
besarnya di atas 4 cm,  biasanya kista fungsional. Pada saat haid, biasanya
tidak ada folikel.  Begitu saat haid ada massa, berarti kista
ungsional.Untuk meyakinkannya,  dilakukan USG saat haid," terang Sugi.
NYERI HEBAT SAAT HAID
Bagaimana, sih, mengenali gejala endometriosis, kista, atau mioma?
Berikut  beberapa gejala yang hampir sama dan harus diwaspadai:
1. Nyeri haid hebat dan terus menerus.
2. Pembesaran di perut. Kadang-kadang, kalau masih kecil, belum teraba.
Tapi, semakin besar, akan makin teraba seperti ada benjolan.
3. Muncul gejala-gejala penekanan akibat pembesaran kista/mioma. Misalnya,
ke depan menekan kandung kencing, ke belakang ke rektum. Akibatnya, muncul
gangguan buang air besar dan buang air kecil.
4. Pada mioma uteri, jika ukurannya   besar, bisa menekan organ-organ
sekitarnya.
5. Jika kista bertangkai, bisa muncul nyeri perut tiba-tiba, bahkan
muntah-muntah akibat tangkai kista yang terpuntir.
6. Bisa juga membuat luas permukaan endometrium menjadi lebih tebal,
sehingga haid jadi lebih banyak.
"Ini karena kontraksi rahim berkurang atau  terganggu, sehingga perdarahan
saat mens lebih banyak," terang Sugi.
 --------------------
Tambahan Mbak...di member Sehat, ada dua moms yg saya kenal bisa sukses
hamil lagi, padahal sebelumnya memiliki riwayat kista...dua2nya pun dapet
penghargaan khusus di milis kita ini....yaitu Mama Kavin dan Mbak Intan
Utoyo....
so, Mbak Devita, stressnya diilangin yah....
kl emang dah siap, mending hamil  lagi deh...^_^
On 2/2/06, Oktriana Devita <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Dear dokter dan smart parents..
Maaf agak melenceng
Kemaren waktu saya mau pasang Spiral kedokter kandungan, ternyata sewaktu
di USG dilihat ada Kista berdiameter 7 cm, stress juga saya, karena saya
baru melahirkan anak yang ke dua 10 bln yang lalu lewat sesar, dan tidak
ditemukan Kista,
Dan menurut dokternya saya disuruh balik lagi 2 minggu   lagi, dan klo
semakin besar harus segera di operasi. Ohya pada waktu itu  saya lagi mens.
Yang jadi pertanyaan bagi saya, saya tidak ada merasa  apa-apa dan haid
sayapun nggak masalah, cuma kemaren itu sempat telat 2  minngu dan saya
pikir saya hamil, ternyata tidak.
dan kalau seandainya saya tidak ke dokter, pastilah sampai saat ini saya
tidak tahu klo saya ada   kista. Mohon tanggapannya dok...
Dan kalau ada artikel tentang kista saya mau donk...
 TQ  > Mama Adam &Puti
--------------------
Subject: Re: [sehat] Re: [Tanya] Kista  [EMAIL PROTECTED]
Dear smart parents,  Saya juga mau sharing.
Dulu sebelum menikah, tahun  1999, saya juga pernah dioperasi endometriosis.

Waktu  itu diamternya 8.5cm. Setelah itu saya menikah dan    alhamdulillah
setahun kemudian melahirkan Pasha.
Tapi  April 2005 kemarin saya juga melakukan operasi  laparaskopi untuk yang
kedua kali, karena setiap mens  saya merasakan sakit yang sangat
mengganggu.
Saat ini saya sedang memprogram untuk anak kedua, tapi  saya tidak terlalu
memaksa, toh saya sudah diberi  kesempatan untuk melahirkan dan membesarkan
Pasha.
Menurut saya, bisa melahirkan atau tidak itu lebih  pada kehendak yang di
Atas. Untuk menekan perkembangan  kista, saat ini saya mengurangi makanan
berlemak atas  saran dokter kandungan.    Regards,    Chairani
 -------------------------
Endometriosis
 Lilies (bukan nama sebenarnya) tadinya tidak merasa terlalu bermasalah
dengan haidnya. Seperti juga yang dirasakan oleh teman-temannya, haid memang
bukan masa yang menyenangkan karena selain harus ekstra hati-hati menjaga
jangan sampai tembus, haid juga kadang disertai dengan sakit perut atau kram
ringan. Namun, hal ini belakangan berubah.
Sudah beberapa bulan belakangan ini, setiap kali datang bulan, Lilies merasa
sakit luar biasa sampai dia tidak bisa menjalankan aktivitas normal. Tidak
jarang, dia bahkan harus bolos sekolah karena rasa sakitnya tidak
tertahankan. Oleh ibunya, Lilies diajak ke dokter spesialis kebidanan dan
kandungan. Dokter tersebut mendiagnosis Lilies menderita dysmenorrhea, yaitu
rasa sakit berlebihan ketika haid, dan memberinya obat pereda rasa sakit
untuk diminum saat haid.
Namun, keadaan Lilies tidak membaik. Dia bahkan merasakan sakit tidak saja
pada saat menstruasi, tapi juga ketika tidak mens. Bahkan suatu siang ketika
Lilies terpaksa bolos sekolah karena sakit perut, dia sangat kesakitan
sampai pingsan. Sekali lagi ibunya mengajak Lilies kembali ke dokter.
Setelah menjalani berbagai pemeriksaan, kali ini dokter menyimpulkan bahwa
Lilies menderita endometriosis. Endometriosis seringkali tidak mendapatkan
perhatian serius baik dari penderitanya maupun oleh dokter yang memeriksa,
karena seringkali rasa sakit pada saat menstruasi dianggap sebagai hal yang
sudah selayaknya dialami setiap bulan. Sebetulnya, rasa sakit luar biasa
yang membuat kita tidak dapat beraktivitas bukanlah hal yang dapat diabaikan
begitu saja.
Beberapa penelitian di negara-negara maju mengungkapkan bahwa setengah dari
remaja yang mengalami rasa sakit pada perut bagian bawah pada saat
menstruasi menderita endometriosis.
Endometriosis berasal dari kata endometrium, yaitu jaringan yang melapisi
dinding rahim. Endometriosis terjadi bila endometrium tumbuh di luar rahim.
Lokasi tumbuhnya beragam di rongga perut, seperti di ovarium, tuba falopii,
jaringan yang menunjang uterus, daerah di antara vagina dan rectum, juga di
kandung kemih. Endometriosis bukanlah suatu infeksi menular seksual,
sehingga tidak ada hubungannya dengan apakah seorang remaja pernah
berhubungan seksual atau tidak.
Untuk memahami masalah endometriosis ini, kita perlu memahami siklus
menstruasi. Dalam setiap siklus menstruasi lapisan dinding rahim menebal
dengan tumbuhnya pembuluh darah dan jaringan, untuk mempersiapkan diri
menerima sel telur yang akan dilepaskan oleh indung telur yang terhubungkan
dengan rahim oleh saluran yang disebut tuba falopii atau saluran telur.
Apabila, telur yang sudah matang tersebut tidak dibuahi oleh sel sperma,
maka lapisan dinding rahim tadi luruh pada akhir siklus. Lepasnya lapisan
dinding rahim inilah yang disebut dengan peristiwa menstruasi. Keseluruhan
proses ini diatur oleh hormon, dan biasanya memerlukan waktu 28 sampai 30
hari sampai kembali lagi ke awal proses.
Dalam kasus endometriosis, walaupun jaringan endometrium tumbuh di luar
rahim dan menjadi "imigran gelap" di rongga perut seperti sudah disebutkan
tadi, struktur jaringan dan pembuluh darahnya juga sama dengan endometrium
yang berada di dalam rahim. Si imigran gelap (yang selanjutnya akan kita
sebut endometrial implant) ini juga akan merespons perubahan hormon dalam
siklus menstruasi. Menjelang masa menstruasi, jaringannya juga menebal
seperti saudaranya yang berada di "tanah air". Namun, bila endometrium dapat
luruh dan melepaskan diri dari rahim dan ke luar menjadi darah menstruasi,
endometrial implant ini tidak punya jalan ke luar. Sehingga, mereka membesar
pada setiap siklus, dan gejala endometriosis (yaitu rasa sakit hebat di
daerah perut) cenderung makin lama makin parah.
Intensitas rasa sakit yang disebabkan oleh endometriosis ini sangat
tergantung pada letak dan banyaknya endometrial implant yang ada pada kita.
Walaupun demikian, endometrial implant yang sangat kecil pun dapat
menyebabkan kita kesakitan luar biasa apabila terletak di dekat saraf.
Apa penyebab endometriosis?
Sampai saat ini para dokter belum mengetahui alasan yang pasti mengapa
endometrium sampai dapat tumbuh di luar rahim. Sejauh ini hanya diketahui
bahwa endometriosis banyak ditemui di kalangan perempuan yang keluarganya
menderita endometriosis juga. Ada beberapa teori yang menjelaskan mengapa
endometrial implant dapat sampai keluar rahim.
Salah satu teori mengatakan bahwa darah menstruasi masuk kembali ke tuba
falopii dengan membawa jaringan dari lapisan dinding rahim, sehingga
jaringan tersebut menetap dan tumbuh di luar rahim. Teori lain mengatakan
bahwa sel-sel jaringan endometrium keluar dari rahim melalui pembuluh darah
atau kelenjar getah bening, kemudian mulai tumbuh di lokasi baru. Namun, ada
pula teori yang mengatakan bahwa beberapa perempuan memang terlahir dengan
sel-sel yang "salah letak", dan dapat tumbuh menjadi endometrial implant
kelak. Berbagai penelitian masih terus dilakukan untuk memahami
endometriosis ini dengan baik sehingga dapat menentukan cara yang tepat
untuk mengobatinya.
Apa saja tanda-tanda dan gejala endometriosis?
Tanda paling umum adalah rasa sakit yang parah pada perut bagian bawah, bisa
terasa sekali-kali maupun terus-menerus, atau bisa juga terkait dengan masa
menstruasi. Rasa sakit ini seringkali tidak tertahankan sehingga menyebabkan
penderitanya tidak bisa melakukan kegiatan seperti biasa, sehingga dia harus
bolos pelajaran olahraga, atau bahkan bolos sekolah atau kuliah dan kegiatan
lainnya. Rasa sakit ini sering kali menjadi lebih parah selama berolahraga,
selama berhubungan seks, atau sesudah pemeriksaan panggul. Gejala lainnya
bisa berupa menstruasi yang sangat berat, sakit punggung bagian bawah, sulit
buang air besar, diare, atau merasa sakit bahkan mengeluarkan darah ketika
buang air kecil. Endometrial implant ini juga bahkan dapat menekan organ
tubuh yang membawa kotoran keluar dari tubuh, seperti kandung kemih, usus,
dan rectum. Walaupun demikian, bila kita mengalami gejala-gejala di atas,
tidak serta- merta berarti bahwa kita mengalami endometriosis. Gejala ini
juga mungkin disebabkan oleh hal-hal lain, misalnya infeksi. Oleh karena
itu, kita harus segera ke dokter dan menceritakan apa yang kita alami dengan
lengkap dan jelas. Kalau sebelumnya kita belum pernah ke dokter ahli
kebidanan dan kandungan (DSOG), inilah saat yang tepat untukpergi.
----- Original Message ----- From: "Angina's Mom" <[EMAIL PROTECTED]> To: "Liza
Karmina" <[EMAIL PROTECTED]<http://us.f338.mail.yahoo.com/ym/[EMAIL PROTECTED]>>

Sent: Wednesday, March 30, 2005 1:27 PM
Subject: Re: [sehat] Tanya "Endometriosis"
 Ini mba, artikel tentang endometriosis. > >
http://cyberwoman.cbn.net.id/detil.asp?kategori=Health&newsno=744
Endometriosis : Jangan Anggap Enteng Sakit Saat Menstruasi
indosiar.com - Penyakit endometriosis merupakan satu jenis penyakit yang
agak luar biasa. Banyak diantara wanita yang tidak mengetahui tentang
penyakit ini, padahal penderitanya bisa dibilang lumayan banyak. Masalah
yang ditimbulkan penyakit ini diantaranya ialah keguguran dan kemandulan.
Ada juga berbagai jenis masalah seperti sakit sewaktu melakukan hubungan
intim atau pendarahan dari anus pada waktu buang air besar yang sangat
sakit.
Endometriosis seringkali tidak mendapatkan perhatian serius baik dari
penderitanya maupun oleh dokter yang memeriksa, karena seringkali rasa sakit
pada saat menstruasi dianggap sebagai hal yang sudah selayaknya dialami
setiap bulan.
Apakah Sebenarnya Penyakit Endometriosis?
Endometriosis berasal dari kata endometrium, yaitu jaringan yang melapisi
dinding rahim. Penyakit endometriosis ini adalah tumbuhnya jaringan dinding
rahim di luar rahim. Lokasi tumbuhnya beragam di rongga perut, seperti di
ovarium, tuba falopii, jaringan yang menunjang uterus, daerah di antara
vagina dan rectum, juga di kandung kemih.
Gejala penyakit tersebut adalah sakit saat haid, nyeri saat hubungan seks,
dan berkurangnya kesuburan. Diduga hubungan seks dapat mendorong aliran
darah haid yang mengandung sel-sel dinding rahim kembali ke saluran telur
dan ke rongga perut, sehingga dapat tumbuh di tempat yang tidak sebenarnya.
Tentang hubungannya dengan kanker belum diketahui apakah hubungan seks saat
haid dapat menyebabkan kanker atau tidak.
Pada endometriosis, jaringan rahim yang menyimpang ini berjalan seperti
jaringan normal, sehingga menyebabkan perdarahan abnormal atau rasa sangat
sakit dan kram pada waktu datang bulan. Penyakit biasa terjadi pada wanita
antara usia 30-40 tahun.   Gejala-gejala bisa dirasakan jika panggul
mengalami kesakitan, 1 minggu sebelum datang bulan yang makin bertambah
sakit sampai pendarahan berkurang.
Apa Penyebab Endometriosis
 Sampai saat ini para dokter belum mengetahui alasan yang pasti mengapa
endometrium sampai dapat tumbuh di luar rahim. Sejauh ini hanya diketahui
bahwa endometriosis banyak ditemui di kalangan perempuan yang keluarganya
menderita endometriosis juga. Ada beberapa teori yang menjelaskan mengapa
endometrial implant dapat sampai keluar rahim.
Terdapat beberapa teori yang diuraikan mengenai hal ini. Diantaranya ialah
adanya kemungkinan darah kotor melimpah atau tumpah ke belakang rahim
melalui saluran fallopian. Ada juga yang mengatakan endometrium ini dibawa
ke tempat lain melalui saluran darah atau saluran kelenjar dan bisa juga
karena wanita-wanita yang sering tertekan jiwanya (stress).
Tanda-tanda Endometriosis
Tanda paling umum adalah rasa sakit yang parah pada perut bagian bawah, bisa
terasa sekali-kali maupun terus-menerus, atau bisa juga terkait dengan masa
menstruasi. Rasa sakit ini seringkali tidak tertahankan sehingga menyebabkan
penderitanya tidak bisa melakukan kegiatan seperti biasa. Rasa sakit ini
sering kali menjadi lebih parah selama berolahraga, selama berhubungan seks,
atau sesudah pemeriksaan panggul. > > Gejala lainnya bisa berupa menstruasi
yang sangat berat, sakit punggung bagian bawah, sulit buang air besar,
diare, atau merasa sakit bahkan mengeluarkan darah ketika buang air kecil.
Endometrial implant ini juga bahkan dapat menekan organ tubuh yang membawa
kotoran keluar dari tubuh, seperti kandung kemih, usus, dan rectum.
Walaupun demikian, bila kita mengalami gejala-gejala di atas, tidak serta-
merta berarti bahwa kita mengalami endometriosis. Gejala ini juga mungkin
disebabkan oleh hal-hal lain, misalnya infeksi. Oleh karena itu, kita harus
segera ke dokter dan menceritakan apa yang kita alami dengan lengkap dan
jelas.
Endometriosis bisa juga menyebabkan keguguran pada kehamilan. Penyebab
pastinya belum diketahui, tetapi ada kemungkinan endometriosis menyebabkan
gangguan dalam hormon wanita yang menimbulkan keadaan keracunan sehingga
menganggu pertumbuhan janin. Kadangkala wanita yang mengidap penyakit
endometriosis bisa beberapa kali mengalami keguguran.
Perawatan dan Pengobatan
Bagi wanita yang sering mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan
diatas, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Melalui pemeriksaan
terhadap rahim dengan pemeriksaan ultrasound melalui vaginal sonography.
Jika terdapat 'chocolate cyst' ataupun keadaan rahim yang terbalik
(retroverted), pembedahan akan dilakukan. Pembedahan akan membetulkan rahim
dengan menjahit rahim ke otot perut di bagian depan (ventro-suspension of
the uterus). Setelah ini dilakukan, bagian peranakan serta bagian sekitarnya
akan dibasuh dengan cairan untuk menghilangkan segala kotoran dan keracunan
yang dikeluarkan oleh endometriosis. Jika pembedahan pada saluran fallopian,
tersumbat ketika pembedahan, maka pembedahan akan dilakukan sekali lagi.
Selain operasi, perawatan bisa dilakukan dengan minum obat, diantaranya obat
yang mengandung hormon Progesterone. Bahkan seiring dengan kemajuan ada juga
pengobatan dengan cara penyuntikan sebulan sekali.(berbagai sumber/Indah JS)
> Sumber: Indosiar.com

--
Muslifa Aseani
Jalan Kanfer Utara V 246 Banyumanik Semarang
http://www.bayipertama.com?id=lucky
http://www.indotext.com/?ref=4636839815
http://www.indomutiara.com
Open Minded&Positive Thinking, Good Combination 4 Ur Brain

Kirim email ke