Hmm... kayaknya the case is still open yah?

Saya juga termasuk yang menolak RUU APP yang saat ini dibuat oleh Pansus
itu...
Karena masalah MORAL seharusnya tidak diatur oleh pemerintah.

Kalau soal media cetak/elektronik plus VCD&DVD yang terjual dengan bebasnya,
itu yang harus DIATUR!!!
Kalau memang konsumsinya kudu 17th keatas, yah diatur donk, jangan malah
cari jalan pintas dengan RUU APP. Itu namanya bukan cari solusi jangka
panjang...jadi TIDAK DENGAN MENDUKUNG RUU APP, tapi minta pemerintah
merevisi UU untuk media2 tersebut.

saya terpancing untuk mengkomentari kalimat2 dibawah ini....
Kalau saat anda lengah, anak anda tergoda, berarti imannya tidak kuat pak...
sama halnya dengan orang berpuasa (maaf yah bukannya saya cari musuh dengan
isu SARA, tapi memang saya bertanya2 akan hal ini dari dulu2), di Indonesia
hampir semua rumah makan (khususnya di mall) harus ditutupi dengan kain
supaya kegiatan di dalam tidak diketahui, klub malam atau klub disco
diberantas oleh FPI atau ormas2 Islam lainnya karena masih buka... NAH
LHO... apa itu artinya puasa? apa orang puasa itu kudu dihormati dengan cara
seperti itu? menurut saya kalo kuat iman, pas puasa ngeliat makanan kayak
apapun menggodanya, yah kudu kuat, bukannya itu justru pahalanya? *saya
bener2 ga habis pikir lho.... mungkin ada yang bisa kasih pencerahan
sehingga saya ga geleng2 kepala setiap bulan puasa liat di TV ada ormas yang
hancurin klub2 tertentu?*
nah, untuk yang mendukung RUU APP, saya anjurkan ajar anak anda bahwa "puasa
itu bukan cuma satu bulan dari subuh-magrib, tapi all the time..."

no hurt feeling yah...

-sari-
sama sekali ga berniat cari musuh...



On 3/15/06, Mulyadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Menolak UU APP ?  silahkan
>
> Anak laki2 Anda langganan Majalah Playboy ?  silahkan
> Anak perempuan Anda memamerkan celana dalem Pink-nya yg tipis ?  silahkan
> Anak perempuan Anda pakai baju nge-gantung keliatan pusernya ? silahkan
> Tato di paha, di bokong, di perut ? silahkan
>
> Tapi, tolong pleaseeeeeee....jangan ajarin anak kami seperti itu.
> Jangan goda dengan memamerkan kelakuan itu didepan anak kami.
>
> Kami mohon pleaseeeeeee......
> Sepanjang hari kami sudah berusaha mengajak anak kami berlaku baik,
> bertutur
> kata baik, bertingkah sopan. Tetapi bisa saja kami lengah......
>
> Sekali lagi Tolong....  jangan goda anak kami bertingkah seperti itu.
> Jangan manfaatkan kelengahan kamii....
>
>
>

Kirim email ke