nemu di blog, tapi lupa gak ada sumbernya :
Hamil Lagi Setelah Cesar

Hamil lagi setelah caesar

Operasi caesar saat melahirkan memang perlu penanganan
serius sesudahnya. Karena yang namanya operasi dimana
bagian tubuh dibuat luka dengan sengaja, tentunya
perlu perawatan serius sesudahnya.
Seperti halnya operasi caesar untuk mengeluarkan
bayi..tidaklah terbayangkan buat awam yang belum
pernah mengalaminya… Trauma mungkin sehingga apabila
harus hamil lagi dengan selang waktu yang tidak begitu
lama.

Tetapi untuk masa sekarang operasi caesar tidaklah
sesulit yang dibayangkan…
Simak saja pengalaman Mom D USA salah seorang mommies
WRM, "Saya anak pertama caesar, tapi anak kedua
normal. Padahal  anak pertama baru 9 bulan, sudah
hamil lagi, tapi lahirnya bisa normal kok.

Kebalikan dari kasus Mom D tersebut menimpa anak
seorang cleaning service kantor salah seorang mommies
anggota WRM hampir setahun lalu melahirkan secara
caesar karena posisi bayi yang melintang dan sekarang
ketahuan hamil 3 bulan, tetapi disarankan dikter untuk
dikuret (digugurkan) – alasannya sih karena belum 2
tahun operasi caesarnya.
Dan karena yang bersangkutan termasuk kurang beruntung
karena tidak punya biaya untuk kuret maka minum
beberapa jamu dan obat peluntur untuk menggugurkan
kandungannya, tetapi saat ini janin tidak gugur.

Dilema memang melihat kejadian tersebut di mana orang
kurang beruntung yang notabene kurang pengetahuan and
kurang biaya sehingga sulit untuk mendapatkan yang
terbaik untuk kesehatannya.
Tetapi alangkah lebih baik apabila janin yang sudah
tumbuh 3 bulan itu dipertahankan dan diteruskan
kehamilannya dengan menghentikan minum jamu atau obat
peluntur yang bisa mengakibatkan kecacatan mental dan
fisik maupun gangguan kesehatan lain apabila nantinya
Tuhan mengijinkan untuk lahir ke dunia.

Kembali ke masalah jangka waktu untuk hamil lagi
setelah operasi caesar, menurut pengalaman beberapa
mommies minimal 6 bulan pasca operasi caesar rahim
sudah siap untuk menerima janin, hal ini didukung oleh
masukkan salah seorang dokter kandungan mommies WRM
yang bermukim di USA, "….sesudah 6 bulan operasi
caesar udah boleh hamil lagi. Dan melahirkannya pasti
diusahakan normal dulu oleh dokter, kecuali kalau
misal ada emergency situation / bayi hilang nafas,
sakit mendadak  atau tidak segera lahir lebih
dari 4 jam sejak pembukaan 10, dilaksanakan dioperasi
caesar lagi"

Tetapi ada pula yang menyarankan bahwa yang lebih baik
adalah minimimal setahun setelah operasi caesar untuk
hamil kembali karena dalam jangka waktu setahun rahim
dan kulit sekitar perut diharapkan sudah benar-benar
siap.

Untuk melahirkan kembali secara normal, ada pendapat
dokter kandungan seorang mommies, kalau sebaiknya
perlu menunggu 2 tahun untuk persalinan normal pasca
operasi caesar.

Apabila ibu sudah siap untuk hamil kembali pasca
operasi cesar (dalam jangka waktu yang tidak terlalu
lama) tentunya harus mengikuti saran dan nasihat
dokter kandungan masing-masing, jangan sampai terjadi
seperti kasus tetangga salah seorang mommies WRM di
Biak di mana ada seorang ibu yang jaitannya 'jebol'
karena belum 1 tahun cesar ddan sudah hamil lagi.
'Jebol'-nya itu waktu usia kandungan sudah 8 bulan.
Akibat sering menyetir mobil sendiri dan naik motor
sendiri.

Untuk menutup diskusi ini, ada satu masukkan menarik
dari nasihat DSOG salah satu mommies WRM:
- Sejauh ini (waktu itu taun 99) sebenarnya tidak ada
kata pasti tentang kapan boleh hamil lagi setelah
sesar. Biasanya para dsog mengambil amannya setahun.
- Pelbagai hal yang dipertimbangkan antara lain
kembalinya elastisitas otot perut (yg relatif beragam
tergantung watak kulit dan kebiasaan hidup si pasien),
bekas luka sudah merapat sempurna atau belum, benang
jahit sudah terserap sempurna atau  belum, terjadi
pelengketan pada organ lain atau tidak
- 6 lapis kulit dan otot yang dibuka (cmiiw ya para
dokter. Yang teringat baru epidermis, endodermis, otot
rongga perut, kantong rahim). Semuanya ini perlu
dijahit lagi. Nah, kepulihan irisan dan jahitan yg
dalam itu kan tidak bisa dilihat. Walau waktu
keterserapan benang jahit sudah bisa diperkirakan oleh
produsen pembuatnya, pada setiap pasien bisa
berbeda-beda tergantung penerimaan tubuh terhadap
benda asing.
- Pada sebagian orang, bisa terjadi perlengketan pada
organ-organ lain di dalam rongga perut karena adanya
"gangguan" sesar ini. Semakin sering operasi, semakin
tinggi risikonya. makanya biasanya para dokter
melarang ibu yang udah tiga kali sesar untuk hamil
lagi. (ci/wrm)
[balita-anda] [artikel[ Jarak Kehamilan Yang Aman
Andrie S. Praputranto
Mon, 26 Sep 2005 00:31:24 -0700

*J**arak kehamilan terlalu dekat maupun jauh bisa
membahayakan ibu dan
janin. Idealnya, tak kurang dari 9 bulan hingga 24
bulan. Namun jarak ideal
ini tak berlaku buat mereka yang sebelumnya menjalani
persalinan sesar. *

**

Idealnya, terang *dr. Agus Supriyadi, SpOG* dari RSIA
Hermina, Jatinegara,
jarak kehamilan tak kurang dari 9 bulan hingga 24
bulan sejak kelahiran
pertama. Namun untuk jarak 9 bulan masih
diembeli-embeli prasyarat, yaitu
asalkan nutrisi si ibu baik. "Bila gizi si ibu tak
bagus, berarti tubuhnya
belum cukup prima untuk kehamilan berikutnya."

Perhitungan tak kurang dari 9 bulan ini atas dasar
pertimbangan kembalinya
organ-organ reproduksi ke keadaan semula. Makanya ada
istilah masa nifas,
yaitu masa organ-organ reproduksi kembali ke masa
sebelum hamil. Namun masa
nifas berlangsung hanya 40 hari, sementara organ-organ
reproduksi baru
kembali ke keadaan semula minimal 3 bulan.

"Bayangkan saja, rahim atau uterus sewaktu tak hamil
beratnya hanya 30 g.
Setelah hamil, beratnya hampir 1 kg atau 1000 g.
Kenaikannya hampir 30 kali
lipat, kan? Setelah persalinan, beratnya berkurang
mencapai 60 g. Nah, untuk
mencapai 30 g kembali butuh waktu kira-kira 3 bulan."

Begitu juga dengan sistem aliran darah. Selama hamil,
ada sistem aliran
darah dari ibu ke janin. Setelah lahir, tentunya
aliran darah ini terputus.
Untuk kembali ke kondisi aliran darah yang normal, si
ibu butuh waktu
sekitar 15 hari setelah melahirkan.

Sementara untuk memulihkan energinya, si ibu harus
meningkatkan gizinya.
"Nah, untuk ibu-ibu yang gizinya bagus, energinya baru
benar-benar prima
seperti keadaan sebelum melahirkan setelah 9 bulan.
Kalau belum 9 bulan,
belum begitu prima energinya walaupun kelihatan
tubuhnya sehat-sehat saja."

Jadi, setelah istirahat selama 9 hingga 24 bulan,
diharapkan semua organ
reproduksi dan bagian genital interna maupun eksterna
si ibu akan kembali
seperti sebelum hamil.

*JARAK TERLALU PENDEK*

Dengan demikian, bila jarak kehamilan terlalu pendek
atau kurang dari 9
bulan akan sangat berbahaya, karena organ-organ
reproduksi belum kembali ke
kondisi semula. Selain, kondisi energi si ibu juga
belum memungkinkan untuk
menerima kehamilan berikutnya. "Keadaan gizi ibu yang
belum prima ini
membuat gizi janinnya juga sedikit, hingga pertumbuhan
janinnya tak memadai
yang dikenal dengan istilah PJT atau pertumbuhan janin
terhambat."

Itulah mengapa, saran Agus, ibu-ibu setelah bersalin
agar menggunakan alat
kontrasepsi yang tepat untuk menghindari kegagalan KB
alias kebobolan.
Jangan sampai, haid pertama setelah melahirkan belum
muncul, ibu sudah hamil
lagi. Jikapun sudah kadung hamil, "si ibu harus
menjaga kondisi kehamilannya
dengan lebih intensif." Artinya, kehamilan tersebut
harus terus dipantau
lebih ketat. Pertumbuhan janin akan dipantau dengan
pemeriksaan USG serial,
semisal pada usia sekian apakah beratnya sesuai dengan
usianya. "Jika tak
sesuai, kita harus intervensi dengan obat-obatan,
vitamin, dan makanan
berkalori tinggi agar beratnya kembali ke keadaan
normal."

Yang pasti, tegas Agus, ibu harus memeriksakan
kehamilannya secara medis,
entah ke dokter kandungan dan kebidanan ataupun bidan
secara teratur.
"Anjuran WHO, selama kehamilan sekurang-kurangnya
memeriksakan diri sebanyak
4 kali. Sekali pada trimester I, yaitu untuk
memastikan kehamilannya, apakah
di dalam atau di luar rahim; sekali di trimester II
untuk memantau
kehamilannya; dan 2 kali di trimester III untuk
memantau dan meramalkan
persalinannya, apakah persalinannya akan normal atau
sesar."

Namun untuk kasus yang riskan seperti kebobolan ini,
pemeriksaan sebaiknya
dilakukan lebih sering. Pada trimester I hingga II
dilakukan sebulan sekali;
menginjak usia kehamilan 28 minggu 3 minggu sekali; di
usia kehamilan 32
minggu dilakukan pemeriksaan 2 minggu sekali; dan
setelah usia kehamilan 38
minggu seminggu sekali. "Jangan lupa, makan makanan
berglukosa tinggi untuk
meningkatkan berat badan."

*KEGUGURAN DAN PREMATUR*

Selain BB janin rendah, kemungkinan kelahiran prematur
juga bisa terjadi
pada kehamilan jarak dekat, terutama bila kondisi ibu
juga belum begitu
bagus. Padahal, kelahiran prematur erat kaitannya
dengan kematian, khususnya
jika paru-paru si bayi belum terbentuk sempurna.

Bisa juga terjadi perdarahan selama kehamilan yang
diakibatkan plasenta
previa atau plasenta yang letaknya tak sempurna.
"Plasenta previa sangat
erat kaitannya dengan gizi yang rendah, karena
plasenta punya kecenderungan
mencari tempat yang banyak nutrisinya. Kalau yang
banyak nutrisinya itu
terletak di bagian bawah uterus atau rahim, maka di
situlah ia akan
menempel. Akibatnya bisa menutup jalan lahir yang
memungkinkan untuk terjadi
perdarahan."

Nah, pada kehamilan jarak dekat, kemungkinan
kekurangan gizi ini amat besar.
Bukankah si ibu juga harus menyusui bayinya? Dengan
demikian, nutrisi si ibu
jadi berkurang, hingga janinnya juga bisa semakin
kekurangan gizi. Makanya,
saran Agus, bila ketahuan hamil, pemberian ASI
sebaiknya segera dihentikan.
Masalahnya bukan cuma ibu jadi kekurangan gizi, tapi
juga bisa mengakibatkan
keguguran. "Selama menyusui, ada pengaruh oksitosin
pada isapan mulut bayi.
Oksitosin ini membuat perut si ibu jadi tegang atau
kontraksi. Pada
kehamilan muda, bisa terjadi perdarahan atau ancaman
keguguran."

Penting diketahui, syarat kehamilan yang sehat ialah
cukup gizi dan
penambahan BB minimal 10-12 kg, hingga BB bayi yang
dilahirkan bisa mencapai
di atas 2,5 kg.

Jikapun si ibu bisa mempertahankan kehamilannya hingga
waktu persalinan
tiba, tak berarti aman-aman saja. Soalnya, bukan tak
mungkin kendala justru
menghadang saat persalinan. Bahayanya, ibu mengalami
kelelahan saat proses
persalinan. Untuk mengejan dan hisnya juga susah.
Hingga, bisa menimbulkan
partus atau persalinan lebih lama.

*JANGAN TERLALU JAUH*

Akan halnya kehamilan dengan jarak di atas 24 bulan,
menurut Agus, sangat
baik buat ibu karena kondisinya sudah normal kembali.
Jadi, organ-organ
reproduksinya sudah siap menerima kehamilan kembali.

Bukan berarti kita bisa hamil kapan saja asal jaraknya
lebih dari 24 bulan,
lo. Dianjurkan, kehamilan berikutnya jangan lebih dari
59 bulan. Ingat, kita
juga harus memikirkan usia saat kehamilan berikutnya!
"Bila lebih dari 35
tahun usia si ibu saat kehamilan berikutnya, berarti
si ibu masuk dalam
kategori risiko tinggi," terang Agus. Sementara usia
reproduksi yang bagus
adalah 20-30 tahun.

Yang paling dikhawatirkan jika usia ibu di atas 35
tahun ialah kualitas sel
telur yang dihasilkan juga tak baik. Hingga, bisa
menimbulkan
kelainan-kelainan bawaan seperti sindrom down.
Soalnya, ibu hamil usia ini
punya risiko 4 kali lipat dibanding sebelum usia 35
tahun.

Tak hanya itu, saat persalinan pun berisiko terjadi
perdarahan post partum
atau pasca persalinan. Hal ini disebabkan otot-otot
rahim tak selentur dulu,
hingga saat harus mengkerut kembali bisa terjadi
gangguan yang berisiko
terjadi *hemorrhagic post partum* (HPP) atau
perdarahan pasca persalinan.

Risiko terjadi preeklampsia dan eklampsia juga sangat
besar, lantaran
terjadi kerusakan sel-sel endotel. "Pada kasus
preeklampsia berat, kita
punya kebijaksanaan untuk melahirkan setelah 35 minggu
dengan cara
diinduksi." Adapun tanda-tanda preeklampsia: BB ibu
naik terlalu cepat,
terjadi pembengkakan/odem di seluruh tubuh, serta
tekanan darah terlalu
tinggi.

Pada kasus ini, pemeriksaan kehamilan harus lebih
intensif agar bisa
dipantau dan diberi obat-obatan untuk menormalkan
tekanan darahnya,
mengingat pertumbuhan janin akan mengalami gangguan.
Bukankah suplai makanan
ke janin lewat plasenta dan aliran darah ibu? Nah,
pada kasus preeklampsia,
sirkulasi darah ibu ke janin dan plasenta terganggu,
hingga suplai makanan
dari ibu ke janin jadi terganggu pula.

Itulah mengapa, janin harus terus dipantau memakai USG
serial. "Bila tetap
terhambat, lebih bagus ia hidup di luar rahim, minimal
setelah kehamilan 35
minggu. Kecuali bila ada kelainan yang mengancam si
ibu semisal ada ancaman
pembekuan darah, berapa pun usia janin harus segera
dikeluarkan demi
menyelamatkan si ibu. Pun bila janinnya belum matang."

Bahaya lain, masalah psikis. "Bisa saja, kan, si ibu
sudah lupa dengan
cara-cara menghadapi kehamilan dan persalinan.
Bagaimana cara mengejan,
misal. Hingga menimbulkan stres baru lagi," tutur
Agus.

*TIDAK UNTUK YANG SESAR*

Jadi, perhatikan betul-betul jarak kelahiran yang aman
ini, ya, Bu-Pak.
Namun tentu saja, jarak ideal ini hanya berlaku bila
persalinan sebelumnya
dilakukan dengan cara pervaginam atau normal. "Bila
sebelumnya dilakukan
sesar, sebaiknya kehamilan berikut setelah 24 bulan,"
anjur Agus.

Soalnya, mereka yang melahirkan lewat bedah sesar
butuh waktu lebih lama
lagi karena ada cacat di uterus atau rahimnya bekas
tindakan operasi. "Jika
sebelum 2 tahun sudah hamil lagi, dikhawatirkan
jahitan-jahitan saat operasi
bisa lepas. Robeknya rahim juga bisa tak terduga atau
tak beraturan dan tak
bisa diramalkan kapan robekan itu akan terjadi karena
tak dapat didiagnosa
secara dini. Kejadiannya akan sangat tiba-tiba setelah
kehamilan itu
menginjak usia 9 bulan."

Hal lain yang harus diperhatikan, jarak ideal ini
berlaku bukan cuma untuk
kehamilan kedua, tapi juga kehamilan-kehamilan
berikutnya. Namun bukan
berarti tingkat risikonya tetap sama, lo. Bukankah
makin banyak anak berarti
usia si ibu juga makin meningkat? "Nah, bila umurnya
sudah tua, tentu sangat
riskan untuk hamil dan melahirkan. Selain itu,
*recovery* tubuhnya untuk
kembali ke keadaan semula juga makan waktu lebih lama
lagi," tutur Agus.

*Tips Sebelum Hamil Kembali*

**

* Periksakan fisik ke dokter agar bisa diperbaiki atau
dipantau bila ada
masalah yang bisa mengganggu kehamilan kelak.

* Pergilah ke dokter gigi untuk mendapatkan
pemeriksaan menyeluruh mengenai
keadaan gigi. Jika perlu penambalan, pembersihan,
maupun pencabutan gigi,
lakukan segera sebelum hamil karena hal ini tak
mungkin dilakukan kala
hamil.

* Pilih dokter ahli kebidanan dan kandungan atau bidan
yang akan menangani
dan lakukan pemeriksaan prahamil dari sekarang.

* Perbaiki masalah ginekologi úbila ada- yang bisa
mengganggu kehamilan,
entah kista, polip, tumor jinak, dan lainnya. Bila
punya masalah serius
dengan kehamilan sebelumnya, misal, keguguran atau
kelahiran prematur,
diskusikan langkah-langkah yang mesti diambil untuk
mencegah terulang
kembali

* Lakukan beberapa tes sebelum hamil, seperti
hemoglobin, Rh, air kemih, tes
kulit, hepatitis, dan lainnya. Bila tes-tes itu
menunjukkan ada masalah,
lakukan perawatan sebelum hamil.

* Pastikan kita imun terhadap rubella, cacar air,
serta hepatitis B.

* Lakukan pemeriksaan genetik jika ada riwayat
kelainan genetika pada
keluarga atau anak pertama. Caranya, periksa lewat
darah kita dan suami.

* Mulailah meningkatkan gizi, karena yang paling baik
adalah kondisi hamil
dengan BB seideal mungikin. Jika kurang atau
kelebihan, usahakan mencapai BB
ideal itu.

* Hindari pemaparan terhadap radioaktif, misal, sinar
X untuk keperluan
pekerjaan. Pastikan organ reproduksi kita terlindungi
dari sinar X.

* Batasi obat bebas, terlebih yang membahayakan
kehamilan. Konsultasikan ke
dokter bila terpaksa menggunakannya.

* Hentikan mengkonsumsi minuman beralkohol dan rokok.
Penelitian
menunjukkan, alkohol dan nikotin amat berbahaya buat
kehamilan, juga bisa
menghambat terjadi kesuburan untuk kehamilan.


On 4/13/06, Ummu Auliya <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> heran deh ni pak alfin... mungkin lama2 dikasih aja mrs alfin agung...
> gabungan nama anak laki sama suami gendernya jelas : LAKI! bun bun...
> liburan ke selot gak bun?
> sayang nih auliya lagi pilek...
> hiks...
> lagi nyari berkas batuk pilek di blog gak nemu2...
>
>
>
> On 4/13/06, Bunda_Zalwa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > yup, Pak Alfin dah banyak benernya.
> >
> > On 4/13/06, Alfin Agung <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >
> > > ini mah bukan ngeyakinin temennya bu ela. tapi meyakinkan diri
> > > sendiri...hehehehhe...soale ini curhat pribadi (sori la :D)
> > >
> > > emang kata siapa ndak boleh diinduksi, la? alasannya apa?
> > > emang waktu itu keputusan sesarnya kenapa? apa memang ada kendala kalo
> >
> > > melahirkan normal?
> >
> >
> > buat dsog yg pro-sectio, mo ngejan normal mo kagak, intinya sectio.
> > diLombok
> > Timur sana, benarn ada loh dsog yg bgini.
> >
> > bukan mengejan itu memang proses alami? kalo diinduksi kan memang dibuat
> >
> > > supaya mengejan bukan siy?
> >
> >
> > induksi diberikan kl proses mengejan gak segera bikin bayi mantap
> > dijalan
> > lahir ato siep2 brojol.
> > sectio diambil kalo ngejan, induksi dah gak mempan alias bayi ndekem
> > doang
> > diperut n ogah kluar.
> > beda kl dsog pro-sectio, blum ada klainan apa2, tetep aja nyuruh sectio.
> > seandainya sectio gratis, pasti Zalwa pk sectio. hiks
> >
> > On 4/13/06, Bunda_Zalwa < [EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > > >
> > > > wah, kita baca artikel yg beda kali ya Mbak.
> > > > kl yg aku baca, utk Ibu yg riwayat kesehatannya normal dan kehamilan
> > > > pertama
> > > > jg normal [walo sectio], jarak 6 bulan sudah cukup buat hamil lagi
> > dan
> > > tdk
> > > > ada batasan hrs sectio [alias lahirannya bisa normal].
> > > > bulan ini di BA kyknya dah pernah diskusi ini deh.
> > > > mungkin pas libur besok aku bisa bantu browse.
> > > > temen Mbak diyakinin aja biar bisa lahiran normal dan kl perlu, cari
> >
> > > > second
> > > > opinion ke dsog lain yg cenderung pro-lahiran normal.
> > > >
> > >
> > >
> >
> >
> > --
> > Muslifa Aseani
> > http://semarangan.multiply.com
> > http://www.bayipertama.com?id=lucky
> > http://www.indotext.com/?ref=4636839815
> > http://www.indomutiara.com
> > Open Minded&Positive Thinking, Good Combination 4 Ur Brain
> >
> >
>
>
> --
> Laksmi Juwita
> Jualan : http://www.freewebs.com/aqua_marlin/
> FS : [EMAIL PROTECTED]
> Multiply : http://ummuauliya.multiply.com
> Babyrate: http://www.ratemybabypics.com/view/ummu_auliya.html#comm
> Blog:http://ummuauliya.blogspot.com (Not yet finish )
>



--
Laksmi Juwita
Jualan : http://www.freewebs.com/aqua_marlin/
FS : [EMAIL PROTECTED]
Multiply : http://ummuauliya.multiply.com
Babyrate:http://www.ratemybabypics.com/view/ummu_auliya.html#comm
Blog:http://ummuauliya.blogspot.com (Not yet finish )

Kirim email ke