Mbak, coba bantu ttg disentri... dari wikipedia.
btw, usia 13 bulan harusnya siy ndak disentri, soalnya masih di rumah aja kan, makannya ndak jajan macem2? u/ pembagian makanan, ndak papa. asal benar2 bersih dan ndak basi. Disentri Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia. (Dialihkan dari Disentri Amuba) Langsung ke: panduan arah, cari Disentri berasal dari bahasa Yunani, yaitu dys (=gangguan) dan enteron (=usus), yang berarti radang usus yang menimbulkan gejala meluas, tinja lendir bercampur darah [1]. Gejala-gejala disentri antara lain adalah: Buang air besar dengan tinja berdarah Diare encer dengan volume sedikit Buang air besar dengan tinja bercampur lender(mucus) Nyeri saat buang air besar (tenesmus) Etiologi Bakteri (Disentri basiler) Shigella, penyebab disentri yang terpenting dan tersering (± 60% kasus disentri yang dirujuk serta hampir semua kasus disentri yang berat dan mengancam jiwa disebabkan oleh Shigella [2]. Escherichia coli enteroinvasif (EIEC) Salmonella Campylobacter jejuni, terutama pada bayi Amoeba (Disentri amoeba), disebabkan Entamoeba hystolitica, lebih sering pada anak usia > 5 tahun Patogenesis Transmisi : fecal-oral, melalui : makanan / air yang terkontaminasi, person-to-person contact. Disentri basiler Shigella dan EIEC MO --> kolonisasi di ileum terminalis/kolon, terutama kolon distal invasi ke sel epitel mukosa usus --> multiplikasi --> penyebaran intrasel dan intersel --> produksi enterotoksin --> ↑ cAMP --> hipersekresi usus (diare cair, diare sekresi). --> produksi eksotoksin (Shiga toxin) --> sitotoksik --> infiltrasi sel radang --> nekrosis sel epitel mukosa --> ulkus-ulkus kecil --> eritrosit dan plasma keluar ke lumen usus --> tinja bercampur darah. --> invasi ke lamina propia ? --> bakteremia (terutama pada infeksi S.dysenteriae serotype 1) Salmonella MO --> kolonisasi di jejunum/ileum/kolon --> invasi ke sel epitel mukosa usus --> invasi ke lamina propia --> infiltrasi sel-sel radang --> sintesis Prostaglandin --> produksi heat-labile cholera-like enterotoksin --> invasi ke Plak Peyeri --> penyebaran ke KGB mesenterium -->hipertrofi --> penurunan aliran darah ke mukosa --> nekrosis mukosa --> ulkus menggaung --> eritrosit dan plasma keluar ke lumen --> tinja bercampur darah. Campylobacter jejuni MO --> kolonisasi di jejunum/ileum/kolon --> invasi ke sel epitel mukosa usus --> invasi ke lamina propia --> infiltrasi sel-sel radang --> Prostaglandin --> produksi heat-stabile cholera-like enterotoksin --> produksi sitotoksin ?? --> nekrosis mukosa --> ulkus --> eritrosit dan plasma keluar ke lumen --> tinja bercampur darah. --> masuk ke sirkulasi (bakteremia). Disentri amoeba Bentuk histolitika (trofozoit) --> invasi ke sel epitel mukosa usus --> produksi enzim histolisin nekrosis jaringan mukosa usus --> invasi ke jaringan submukosa --> ulkus amoeba --> ulkus melebar dan saling berhubungan membentuk sinus-sinus submukosa --> kerusakan permukaan absorpsi malabsorpsi --> ↑ massa intraluminal --> tekanan osmotik intraluminal --> diare osmotik. Manifestasi Klinis Disentri basiler Diare mendadak yang disertai darah dan lendir dalam tinja. Pada disentri shigellosis, pada permulaan sakit, bisa terdapat diare encer tanpa darah dalam 6-24 jam pertama, dan setelah 12-72 jam sesudah permulaan sakit, didapatkan darah dan lendir dalam tinja. Panas tinggi (39,50 - 400 C), appear toxic. Muntah-muntah. Anoreksia. Sakit kram di perut dan sakit di anus saat BAB. Kadang-kadang disertai dengan gejala menyerupai ensefalitis dan sepsis (kejang, sakit kepala, letargi, kaku kuduk, halusinasi). Disentri amoeba Diare disertai darah dan lendir dalam tinja. Frekuensi BAB umumnya lebih sedikit daripada disentri basiler (≤10x/hari) Sakit perut hebat (kolik) Gejala konstitusional biasanya tidak ada (panas hanya ditemukan pada 1/3 kasus). Diagnosis Diagnosis klinis dapat ditegakkan semata-mata dengan menemukan tinja bercampur darah. Diagnosis etiologi biasanya sukar ditegakkan. Penegakan diagnosis etiologi melalui gambaran klinis semata sukar, sedangkan pemeriksaan biakan tinja untuk mengetahui agen penyebab seringkali tidak perlu dilakukan karena memakan waktu lama (minimal 2 hari) dan umumnya gejala membaik dengan terapi antibiotika empiris. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan : Pemeriksaan tinja Makroskopis : suatu disentri amoeba dapat ditegakkan bila ditemukan bentuk trofozoit dalam tinja Benzidin test Mikroskopis : fecal leukosit (petanda adanya kolitis), fecal blood. Biakan tinja : Media : agar MacConkey, xylose-lysine deoxycholate (XLD), agar SS. Pemeriksaan darah rutin : leukositosis (5.000 – 15.000 sel/mm3), terkadang dapat ditemukan leucopenia. Komplikasi Dehidrasi Gangguan elektrolit, terutama hiponatremia Kejang Protein loosing enteropathy Sepsis dan DIC Sindoma Hemolitik Uremik Malnutrisi/malabsorpsi Hipoglikemia Prolapsus rektum Reactive arthritis Sindroma Guillain-Barre Ameboma Toxic megacolon Perforasi local Peritonitis [sunting] Penatalaksanaan 1. Perhatikan keadaan umum anak, bila anak appear toxic, status gizi kurang, lakukan pemeriksaan darah (bila memungkinkan disertai dengan biakan darah) untuk mendeteksi adanya bakteremia. Bila dicurigai adanya sepsis, berikan terapi sesuai penatalaksanaan sepsis pada anak. Waspadai adanya syok sepsis. 2. Komponen terapi disentri : a. Koreksi dan maintenance cairan dan elektrolit. b. Diet c. Antibiotika d. Sanitasi Ad. a. Koreksi dan maintenance cairan dan elektrolit Seperti pada kasus diare akut secara umum, hal pertama yang harus diperhatikan dalam penatalaksanaan disentri setelah keadaan stabil adalah penilaian dan koreksi terhadap status hidrasi dan keseimbangan elektrolit. Ad. b. Diet Anak dengan disentri harus diteruskan pemberian makanannya. Berikan diet lunak tinggi kalori dan protein untuk mencegah malnutrisi. Dosis tunggal tinggi vitamin A (200.000 IU) dapat diberikan untuk menurunkan tingkat keparahan disentri, terutama pada anak yang diduga mengalami defisiensi. Untuk mempersingkat perjalanan penyakit, dapat diberikan sinbiotik dan preparat seng oral8,9. Dalam pemberian obat-obatan, harus diperhatikan bahwa obat-obat yang memperlambat motilitas usus sebaiknya tidak diberikan karena adanya resiko untuk memperpanjang masa sakit. Ad. c. Antibiotika • Anak dengan disentri harus dicurigai menderita shigellosis dan mendapatkan terapi yang sesuai. Pengobatan dengan antibiotika yang tepat akan mengurangi masa sakit dan menurunkan resiko komplikasi dan kematian. • Pilihan utama untuk Shigelosis (menurut anjuran WHO) : Kotrimokasazol (trimetoprim 10mg/kbBB/hari dan sulfametoksazol 50mg/kgBB/hari) dibagi dalam 2 dosis, selama 5 hari. • Dari hasil penelitian, tidak didapatkan perbedaan manfaat pemberian kotrimoksazol dibandingkan placebo10. • Alternatif yang dapat diberikan : o Ampisilin 100mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis o Cefixime 8mg/kgBB/hari dibagi dalam 2 dosis o Ceftriaxone 50mg/kgBB/hari, dosis tunggal IV atau IM o Asam nalidiksat 55mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis. • Perbaikan seharusnya tampak dalam 2 hari, misalnya panas turun, sakit dan darah dalam tinja berkurang, frekuensi BAB berkurang, dll. Bila dalam 2 hari tidak terjadi perbaikan, antibiotik harus dihentikan dan diganti dengan alternatif lain. • Terapi antiamubik diberikan dengan indikasi : o Ditemukan trofozoit Entamoeba hystolistica dalam pemeriksaan mikroskopis tinja. o Tinja berdarah menetap setelah terapi dengan 2 antibiotika berturut-turut (masing-masing diberikan untuk 2 hari), yang biasanya efektif untuk disentri basiler. • Terapi yang dipilih sebagai antiamubik intestinal pada anak adalah Metronidazol 30-50mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis selama 10 hari. Bila disentri memang disebabkan oleh E. hystolistica, keadaan akan membaik dalam 2-3 hari terapi. Ad. d. Sanitasi Beritahukan kepada orang tua anak untuk selalu mencuci tangan dengan bersih sehabis membersihkan tinja anak untuk mencegah autoinfeksi. On 8/1/06, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Smart Parents, Kang Rahman, Mom Kavin or Mba Luluk... Urgent please.... Minta artikel tentang Disentri dong, dan juga jenis obatnya apa...? Kok kayaknya anakku penyakitnya sekitar perut terus yah, baru kemarin kena gejala tipus ... Kalo nyimpen makanan bayi umur 13 bulan boleh ndak di kulkas dan hanya menggunakan tempat makanannya tapi ditutup pake tutupan gelas yang melamin dan sudah dibagi untuk siang dan sore? Apa itu kira-kira yang menyebabkan dia bermasalah dengan perut :( Pliz help me dooooooong...... Imelda-marcel'smom-