Pak... Cacarnya cacar apaan nehhh.. ada cacar air yg krn virus or cacar monyet... Penangannya juga beda... klo cacar air biasa yg krn virus akan sembuh dg sendirinya dg daya tahan tubuh anak... perbanyak cairan aja.. ASI n ASI klo utk baby..
Klocacar monyet nihh perlu antibiotik krn penyebabnya bakteri.. Utk memastikan sihh sebaiknya ke dokter aja... Ini aku bagi artikel yahh Cacar Air dr medicastore (Varisela, Chickenpox) adalah suatu infeksi virus menular yang menyebabkan ruam kulit berupa sekumpulan bintik-bintik kecil yang datar maupun menonjol, lepuhan berisi cairan serta keropeng, yang menimbulkan rasa gatal. PENYEBAB Penyebabnya adalah virus varicella-zoster. Virus ini ditularkan melalui percikan ludah penderita atau melalui benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan dari lepuhan kulit. Penderita bisa menularkan penyakitnya mulai dari timbulnya gejala sampai lepuhan yang terakhir telah mengering. Karena itu, untuk mencegah penularan, sebaiknya penderita diisolasi (diasingkan). Jika seseorang pernah menderita cacar air, maka dia akan memiliki kekebalan dan tidak akan menderita cacar air lagi. Tetapi virusnya bisa tetap tertidur di dalam tubuh manusia, lalu kadang menjadi aktif kembali dan menyebabkan herpes zoster. GEJALA Gejalanya mulai timbul dalam waktu 10-21 hari setelah terinfeksi. Pada anak-anak yang berusia diatas 10 tahun, gejala awalnya berupa sakit kepala, demam sedang dan rasa tidak enak badan. Gejala tersebut biasanya tidak ditemukan pada anak-anak yang lebih muda, gejala pada dewasa biasanya lebih berat. 24-36 jam setelah timbulnya gejala awal, muncul bintik-bintik merah datar (makula). Kemudian bintik tersebut menonjol (papula), membentuk lepuhan berisi cairan (vesikel) yang terasa gatal, yang akhirnya akan mengering. Proses ini memakan waktu selama 6-8 jam. Selanjutnya akan terbentuk bintik-bintik dan lepuhan yang baru. Pada hari kelima, biasanya sudah tidak terbentuk lagi lepuhan yang baru, seluruh lepuhan akan mengering pada hari keenam dan menghilang dalam waktu kurang dari 20 hari. Papula di wajah, lengan dan tungkai relatif lebih sedikit; biasanya banyak ditemukan pada batang tubuh bagian atas (dada, punggung, bahu). Bintik-bintik sering ditemukan di kulit kepala. Papula di mulut cepat pecah dan membentuk luka terbuka (ulkus), yang seringkali menyebabkan gangguan menelan. Ulkus juga bisa ditemukan di kelopak mata, saluran pernafasan bagian atas, rektum dan vagina. Papula pada pita suara dan saluran pernafasan atas kadang menyebabkan gangguan pernafasan. Bisa terjadi pembengkaan kelenjar getah bening di leher bagian samping. Cacar air jarang menyebabkan pembentukan jaringan parut, kalaupun ada, hanya berupa lekukan kecil di sekitar mata. Luka cacar air bisa terinfeksi akibat garukan dan biasanya disebabkan oleh stafilokokus. KOMPLIKASI Anak-anak biasanya sembuh dari cacar air tanpa masalah. Tetapi pada orang dewasa maupun penderita gangguan sistem kekebalan, infeksi ini bisa berat atau bahkan berakibat fatal. Adapun komplikasi yang bisa ditemukan pada cacar air adalah: - Pneumonia karena virus - Peradangan jantung - Peradangan sendi - Peradangan hati - Infeksi bakteri (erisipelas, pioderma, impetigo bulosa) - Ensefalitis (infeksi otak). DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan ruam kulit yang khas (makula, papula, vesikel dan keropeng). PENGOBATAN Untuk mengurangi rasa gatal dan mencegah penggarukan, sebaiknya kulit dikompres dingin. Bisa juga dioleskan losyen kalamin, antihistamin atau losyen lainnya yang mengandung mentol atau fenol Untuk mengurangi resiko terjadinya infeksi bakteri, sebaiknya: - kulit dicuci sesering mungkin dengan air dan sabun - menjaga kebersihan tangan - kuku dipotong pendek - pakaian tetap kering dan bersih. Kadang diberikan obat untuk mengurangi gatal (antihistamin). Jika terjadi infeksi bakteri, diberikan antibiotik. Jika kasusnya berat, bisa diberikan obat anti-virus asiklovir. Untuk menurunkan demam, sebaiknya gunakan asetaminofen, jangan aspirin. Obat anti-virus boleh diberikan kepada anak yang berusia lebih dari 2 tahun. Asiklovir biasanya diberikan kepada remaja, karena pada remaja penyakit ini lebih berat. Asikloir bisa mengurangi beratnya penyakit jika diberikan dalam wakatu 24 jam setelah munculnya ruam yang pertama. Obat anti-virus lainnya adalah vidarabin. PENCEGAHAN Untuk mencegah cacar air diberikan suatu vaksin. Kepada orang yang belum pernah mendapatkan vaksinasi cacar air dan memiliki resiko tinggi mengalami komplikasi (misalnya penderita gangguan sistem kekebalan), bisa diberikan immunoglobulin zoster atau immunoglobulin varicella-zoster. Vaksin varisela biasanya diberikan kepada anak yang berusia 12-18 bulan. http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=223329&kat_id=123 Assalamualaikum wr wb Prof Zubairi yth, Anak saya, tujuh tahun, tiga hari yang lalu di kulitnya timbul bintil-bintil yang berisi air, yaitu awalnya di kaki, kemudian timbul pula di tangan, badan, leher, dan akhirnya menyebar ke wajah. Sebelum timbul bintil-bintil sampai saat ini anak saya tidak demam atau merasa lemas. Saya khawatir anak saya sakit cacar air yang sangat menular itu. Kemudian oleh dokter spesialis anak dikatakan anak saya menderita cacar monyet. Dokter meresepkan obat gatal, antibiotik, salep, dan cairan antiseptik untuk mandi. Pertanyaan saya: * Dokter mengatakan penyakit ini timbul karena kulit kurang bersih, padahal saya merasa anak saya cukup terjaga kebersihannya. Sebelum ini saya belum pernah mendengar orang sakit cacar monyet. Apakah karena pernah kontak dengan monyet? Sewaktu liburan kemarin (sekitar dua minggu yang lalu) kami memang pergi ke tempat wisata yang banyak monyetnya di Bali. * Apa bedanya cacar monyet dengan cacar air? Karena bintil-bintilnya mirip sekali dengan cacar air. Sampai kapan cacar monyet dapat menular? Terimakasih atas jawaban dari dokter. Vania, Jakarta Waalaikumussalam wr wb Ibu Vania, Cacar monyet atau cacar api disebabkan infeksi kulit oleh bakteri, biasanya jenis Stafilokokus. Jadi, berbeda dengan cacar air yang disebabkan oleh virus varicela-zoster. Cacar monyet tidak terkait dengan kontak langsung dengan monyet. Mungkin jika tempatnya jorok dan saat itu ada luka/iritasi kulit, maka kuman dapat masuk. Perlu diketahui, istilah ini berbeda dengan monkeypox yang beberapa tahun lalu sempat menjangkiti Amerika, karena monkeypox disebabkan virus. Virus tersebut menyerang monyet dan ditularkan melalui binatang pengerat. Istilah medis untuk cacar monyet 'ala' Indonesia adalah impetigo bulosa/vesikobulosa. Saya juga tidak tahu mengapa penyakit ini disebut cacar monyet. Ada yang mengatakan karena bintil di kulit timbul berpindah-pindah seperti monyet di pohon. Bintil pindah dan menyebar ke tempat lain, biasanya karena anak menggaruk bintil yang pecah kemudian memegang kulit yang lain. Sementara istilah cacar api didasarkan pada luka akibat bintil yang pecah yang menyerupai sundutan rokok. Sebenarnya, bakteri sehari-harinya memang selalu ada di kulit. Kulit yang sehat dapat menjadi penghalang bakteri masuk ke dalam lapisan kulit. Hanya jika terjadi luka pada kulit seperti gigitan serangga, luka akibat garukan, alergi/eksim, atau jika kulit lembab terus-menerus (biasanya pada bayi akibat pemakaian diapers yang terlalu lama), maka benteng pertahanan kuman di kulit menjadi jebol. Risiko terinfeksi pada anak lebih besar, walaupun mungkin kita selalu berusaha menjaga kebersihannya. Anak sering memasukkan tangan ke hidung, mengigit-gigit kuku, mobilitasnya juga tinggi sehingga mudah terluka. Bintil-bintil pada cacar monyet memang dapat mirip sekali dengan cacar air. Tempat timbulnya juga hampir sama, yaitu di dada, punggung, dan wajah. Biasanya pada cacar monyet, tidak timbul panas tinggi sebelumnya, bahkan sesudah timbul bintil. Namun jika infeksi berat, dapat pula timbul panas. Kondisinya juga secara umum baik, artinya anak tidak merasa lemas, nafsu makannya tidak berkurang, dan tetap bermain seperti biasa. Sementara pada cacar air biasanya didahului dengan gejala seperti selesma, demam, dan anak merasa lemas. Sebenarnya gambaran bintilnya juga agak berbeda, hanya mungkin agak sulit dibedakan oleh orang awam. Terdapat perbedaan pada cara penularan. Cacar air dapat menular melalui inhalasi, misalnya percikan ludah atau cairan dari bintil yang pecah yang mengandung virus, jika kemudian terhirup maka dapat menular. Oleh karena itu, bintil pada cacar air harus diusahakan tidak pecah, untuk mengurangi risiko penularan. Cacar monyet menular melalui kontak dengan kulit atau pemakaian barang yang sama dengan penderita. Sama dengan cacar air, jika luka sudah mengering maka sudah tidak menular lagi. Bahkan sebenarnya, dengan pemberian antibiotika yang tepat, anak Ibu sudah tidak menularkan lagi penyakitnya setelah dua hari (48 jam) sejak antibiotika diberikan. Ibu tidak perlu terlalu khawatir, karena penyakit ini hanya menyerang lapisan terluar dari kulit, jadi lukanya biasanya cepat sembuh. Kecuali jika ada super-infeksi (infeksi oleh berbagai macam bakteri) sehingga penyakit menjadi berat. Biasanya bekas-bekas luka sudah membaik dalam dua minggu, bahkan seringkali sebelum itu pun bekasnya sudah tidak begitu jelas lagi. Untuk itu, antibiotika dari dokter harus diminum teratur sesuai petunjuk dokter. Gunting dan kikir kuku anak Ibu serta ingatkan untuk jangan menggaruk. Anjurkan juga untuk sering cuci tangan. Mandi seperti biasa dengan air hangat yang dicampur cairan antiseptik. Sebaiknya handuk dicuci setelah dipakai, terutama jika luka belum kering. Bintil yang sudah pecah diolesi cairan antiseptik, kemudian setelah mengering diberi salep antibiotik. (Prof dr Zubairi Djoeban SpPD KHOM ) Smoga sdikit membantu.. uci mamaKavin+ --- "Fauzie Bachri (DHL ID)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Halo semua, > > Sepertinya anakku kena cacar nih. Ada yang punya > tips2 gak untuk merawat > bayi yang kena cacar? > > > Thanks yah. Uci mamaKavin http://oetjipop.multiply.com Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com -------------------------------------------------------------- Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]