Untuk jenis plester yang mengandung Hydroactive Polyurethane mereknya apa ya ? trus bisa dibeli dimana ? kira-kira harganya berapa..?
regard Bapake zahira > -----Original Message----- > From: [EMAIL PROTECTED] [SMTP:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Monday, September 11, 2006 8:31 AM > To: balita-anda@balita-anda.com > Subject: Re: [balita-anda] Sekali Lagi Tentang Keloid ??? > > Dear Ayahnya tasha > > saya jg seorang ibu yg melahirkan melalui oeprasi caesar.yg hal yg sama > pernah saya tanyakan ke Dr. saya krn luka bekas caesar saya jg bengkak > seprti garis tebal...tapii itu letaknya di atas luka irisan dan ternyata itu > bukan keloid.tp hanya bengkak sementara.sedangkan keloid itu penebalan kulit > krn sensitive thd luka bekas irisan atau goresan untuk lebih jelasnya > dilihat artikel di bawah ini : > semoga dapat membantu :) > > KELOID SI TUMOR JINAK > > > Bagi kebanyakan orang, keloid bisa sangat mengganggu. Khususnya, bagi > kaum hawa yang relatif lebih memerhatikan penampilan. Coba saja bayangkan, > bagaimana bila ada bekas luka yang menonjol di bagian wajah? Tentu bisa > membuat minder atau kurang percaya diri. > > Keloid sebenarnya merupakan jaringan parut yang tumbuh berlebihan pada > saat penyembuhan luka. Keloid merupakan sejenis tumor jinak berbentuk > benjolan. Umumnya terjadi di daerah luka dan bahkan pertumbuhannya dapat > melebihi daerah luka awal. Benjolan yang terjadi pada bekas luka itu muncul > karena adanya ketidakseimbangan antara pembentukan kolagen dengan > penghancurnya (degradasinya). Keloid juga terjadi akibat adanya penimbunan > kolagen yang berlebihan atau lantaran degradasinya menurun. > > PEMICU > > Ada beberapa faktor yang memengaruhi terjadinya keloid, yaitu: > > * Trauma/luka. Misalnya, setelah menjalani operasi sesar, bedah > payudara atau operasi usus buntu. Keloid tumbuh di bagian bekas daerah yang > dioperasi tersebut. > > * Sobekan atau garukan. Tak jarang juga keloid terjadi karena sobekan > atau garukan. Awalnya mungkin tak sengaja kita menggaruk kulit yang terasa > gatal. Namun, akibatnya muncul benjolan pada bekas luka yang digaruk > tersebut. > > * Vaksinasi. Umumnya keloid terjadi karena vaksin BCG. Muncul benjolan > pada bagian tubuh yang pernah disuntikkan vaksin tersebut. > > * Jerawat dan tato. Banyak orang yang mengalami keloid karena masalah > jerawat ataupun karena di bagian tubuhnya "dihiasi" tato. > > * Spontan. keloid juga bisa muncul begitu saja tanpa riwayat trauma > atau luka. Misalnya tiba-tiba muncul di dada atau bagian tubuh lainnya. > > Perlu juga diketahui, ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap > munculnya keloid, yaitu ras, keturunan, lokasi, tegangan kulit daerah luka, > jenis luka dan hormonal. Contoh konkretnya, jika ayah atau ibu mempunyai > keloid, ada kecenderungan anaknya pun mengalami keloid. Berdasarkan > literatur, orang berkulit hitam ternyata lebih mudah mengalami keloid > setelah mengalami trauma atau luka dibandingkan orang berkulit putih. > > CIRI-CIRI DAN GEJALA > > 1. Biasanya tumbuh di: > > - wajah > > - dagu > > - leher > > - cuping telinga > > - di daerah tegangan kulit yang tinggi dan tebal, seperti bahu, dada > atau punggung. > > 2. Warnanya bermacam-macam. Ada yang sesuai dengan warna kulit, merah > muda, keunguan sampai kehitaman. > > 3. Biasanya berbentuk bulat atau lonjong atau bahkan tak beraturan. > > 4. Permukaannya licin, teksturnya kenyal dan bisa pula keras. > > 5. Terkadang tidak ada keluhan sama sekali atau asimtomatik. Jika pun > ada keluhannya, yaitu: > > * Gatal. Umumnya orang yang mengalami keloid mengeluhkan rasa gatal. > > * Nyeri. Misalnya, karena ada gesekan baju dengan kulit sehingga > terasa sakit atau setelah menjalani operasi sesar sehingga terasa panas.> > > PENGOBATAN DAN TERAPI > > Selama ini, ada sejumlah terapi yang bisa dipilih untuk mengobati atau > menghilangkan keloid. Jenis pengobatannya bisa tunggal maupun kombinasi. > Berikut di antaranya: > > * Bedah skalpel, yaitu operasi pengambilan keloid dengan menggunakan > pisau khusus yang tajam dan benang yang khusus pula. Namun upaya bedah ini > memerlukan kewaspadaan karena kemungkinan bisa terjadi lagi luka atau trauma > lainnya. Asal tahu saja, kemungkinan kekambuhannya adalah 55 persen. Jadi > biasanya terapi ini dikombinasi dengan pengobatan lain. > > * Injeksi kortikosteroid intralesi, berupa suntikan di daerah atau > lokasi keloid. Suntikan yang dilakukan tidak hanya satu kali tapi harus > berulang-ulang. Ada yang menjalani terapi ini sampai 6 bulan bahkan 1 tahun > lamanya. Belum lagi rasa nyeri yang ditimbulkan akibat injeksi. Terapi ini > paling banyak dilakukan. Namun, pasien merasa tak nyaman karena seminggu > sekali harus disuntik. Apalagi kalau keloidnya cukup besar tentu suntikannya > akan lebih banyak. > > * Radiasi, tak terlalu banyak digunakan. Pasalnya, banyak menimbulkan > efek samping. > > * Bedah beku, menggunakan nitrogen cair. Terapi ini cukup dianjurkan > karena tak terlalu nyeri. Namun, diutamakan untuk keloid yang kecil, > misalnya ukurannya dalam hitungan milimiter saja. Keloid yang besar biasanya > sulit menggunakan terapi ini. > > * Laser, sudah banyak dilakukan. Keuntungan terapi ini tepat pada > sasaran dan tidak menghancurkan jaringan di sekitarnya. Cuma, diperlukan > beberapa kali terapi laser bergantung pada besar-kecilnya keloid. Selain > itu, perawatan pascaterapi laser harus hati-hati, misalnya tak boleh terkena > air, mengganti perban harus bersih dan jangan sampai terkena infeksi. > > * Penekanan, semacam perban elastik dilakukan dengan cara balut tekan > agar keloid tak timbul. Biasanya terapi ini dikombinasi dengan bedah skalpel > dan injeksi. Jadi, bisa sampai tiga pengobatan. Bagi pasien, bisa > menyebabkan bosan, sakit, dan rasa nyaman. > > * Topikal, berupa krim atau obat oles lainnya. Terapi jenis ini dapat > mengurangi warna merah dan gatal. Namun efeknya tak secepat jika melakukan > terapi injeksi. Terakhir ini, ada jenis baru yaitu plester yang mengandung > hydroactive polyurethane yang efektif menyamarkan keloid. Terapi ini hanya > dilakukan selama 12 jam sehari secara berturut-turut selama delapan minggu. > Bisa dilakukan sendiri di rumah, lebih nyaman, tidak sakit dan tak > menyebabkan efek samping > > > > > Regards > sherly > -m0MmynYa SikEmbAr- > ----- Original Message ----- > From: "Zainal Arifin" <[EMAIL PROTECTED]> > To: <balita-anda@balita-anda.com> > Sent: Monday, September 11, 2006 8:13 AM > Subject: [balita-anda] Sekali Lagi Tentang Keloid ??? > > > > Dear all, > > > > Tadi kemarin pagi istriku tiba-tiba ngeluh kalau sekitar bekas operasi > > (caesar) terasa sakit dan sedikit lebih menonjol garisannya. Rasanya nyeri > > dan gatal. Kata kakak ipar itu keloid. Aku takut itu apa karena kerja > berat > > atau sering mengangkat ember berisi air atau lainnya yang menyebabkan > garis > > yang disebabkan hasil jahitan jadi keliatan lebih besar. > > > > Mau tanya dung.. Apakah itu keloid .. Dan gimana cara pengobatannya.. > > Tapi, apa benar juga itu keloid atau apa yah ? > > > > Butuh informasi neh.. Dari ibu dan bapak yang pinter. > > > > Regards, > > Ayahtasha > > > > > > > > > Disclaimer > This is an e-mail from PT Indosat Mega Media. This transmission and the > information it contains, including any attachment, is intended solely for the > named addressee(s). It is confidential and may contain legally privileged > information. The unauthorized use, disclosure or copying of this transmission > or such information is strictly prohibited. > It is your responsibility to scan this e-mail transmission and any files > attached for computer viruses and other defects. PT Indosat Mega Media does > not accept liability> for any loss or damage (whether direct, indirect, > consequential or economic) however caused, and whether by negligence or > otherwise, which may result directly or indirectly from this communication or > any files attached.