Dear BAers,

Fakta:

Tgl 6 September 2006 aku cek kehamilan pertama kali melalui USG di klinik bidan 
dekat rumah, memang benar aku positif. Dari ukuran kantong kehamilan, 
kehamilanku sudah memasuki minggu ke-lima (?). Aku diminta untuk kembali cek 
kehamilan sebulan kemudian.

2 October 2006, aku cek kehamilan ke Mitra Internasional. Menurut dokter, 
ukuran kantong kehamilanku sudah menunjukkan kalau kehamilanku sudah memasuki 
usia 7 minggu (?) namun menurut dokter janinku belum terlihat. Ada beberapa hal 
yang menyebabkan janinku belum terlihat, begitu menurut dokter.
a. kemungkinan gigiku ada yg infeksi
b. kemungkinan terkena virus/bakteri/infeksi kandung kemih
c. kemungkinan karena siklus haidku panjang

Lalu aku menjalankan tes laboratorium (ambil urine dan periksa darah). Aku 
diminta untuk kembali seminggu kemudian. Dokter mem-vonis kemungkinan kalau 
belum terlihat juga janinnya aku harus dikuret. (Astaga...betapa aku kaget dan 
sediiiiiiihhhhh sekali). Rasanya kaki ini udah ga kuat menapak lagi. Untunglah 
suamiku sabar dan menenangkanku. Dialah yang memberi semangat buatku.

Seminggu sudah kita lalui. Aku dan suami tiada henti-hentinya berdoa memohon 
kepada Allah SWT agar diberikan kesehatan untuk aku dan calon bayiku. Diberi 
pertumbuhan agar cepat tumbuh sehat dan sempurna. Seminggu sudah berlalu, 
akhirnya detik-detik untuk kembali check-up sudah di depan mata.

9 Oktober 2006, aku dan suamiku sepakat untuk ke Hermina Jatinegara. Berharap 
agar hasil check-up kali ini berbuah berita yang baik dan menyenangkan. Lalu 
aku pun di USG. Lemas rasanya aku ketika dokter mengatakan hal yang sama, bahwa 
janinku belum terlihat. Sedangkan menurut beliau usia kehamilanku sudah masuk 2 
bulan (?). Beliau menyarankanku untuk dikuret. Menurut beliau ada beberapa 
penyebab yg bisa menyebabkan janinku tidak tumbuh semestinya:
a. virus toxso
b. virus/bakteri lainnya
c. pada saat pembuahan, gen-nya pas yang kurang baik
d. virus penyakit kelamin

Pertanyaan:

Dear BAers, antara kuret atau tidak, aku harus memilih salah satu. Dokters 
menganjurkan untuk segera kuret. Keluarga misua dan keluargaku pun jg demikian. 
Suamiku, karena ia khawatir akan kesehatanku, dia pun menganjurkan untuk segera 
kuret. Aku sebenarnya sudah bulat tekadku untuk kuret, namun sebelum aku 
lakukan itu, aku minta tolong share pengalaman dari temen-temen BAers yang 
mungkin pernah mengalami atau pernah mendengar pengalaman semacam ini. Juga 
kalau ada yang tau, tolong informasi biaya kuret di beberapa rumah sakit di 
Jakarta.

Thanks sebelumnya.

Cheers,
Rini


--------------------------------------------------------------
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke