Al-Jannah Cibubur Thanks
----- Original Message ----- From: "Tri Utami Andayani (Internal Control, PKP-HO)" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Tuesday, August 26, 2003 10:08 AM Subject: RE: [balita-anda] Sikap di Sekolah TK > Kalo boleh tahu, anak ibu sekolah di TKA mana? > > Salam, > Tri Utami > > > -----Original Message----- > From: Siti Aida [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Monday, August 25, 2003 9:03 AM > To: [EMAIL PROTECTED] > Subject: Re: [balita-anda] Sikap di Sekolah TK > > > Halo Ibunya Diva, > > Kebetulan sekali, saya ini justru ibunya seorang anak TKA yg super aktif dan > cenderung agresif. Jadi boleh ya saya share sudut pandang dari sisi ini. > > Saya pikir yang penting sekali adalah kerjasama antara guru dan semua > orangtua murid secara konsisten. Di sekolah anak saya, kebetulan orangtua > dari murid sekelas dikumpulkan dan diperkenalkan satu sama lain. Guru > menceritakan evaluasi umum di kelas, dan memfasilitasi diskusi. Hal-hal yang > pribadi tentunya tidak dibahas, tetapi hal seperti anak saya yang cenderung > butuh perhatian khusus karena tingkah polahnya bisa mengganggu proses > belajar, dibahas bersama dengan tujuan mencari jalan keluar. > > Akhirnya kami sepakat, bahwa di rumah, semua anak dibantu mengevaluasi > kejadian di kelas, dan kalau ada yang perlu diklarifikasi, jangan sungkan > untuk saling menghubungi sesama orangtua, ini untuk membantu menjelaskan > pada anak masing2 sehingga mereka bisa mengatasi apa yang mereka rasakan > (misalnya takut pada si anak hiperkatif itu). Anak-anak ini kan sedang > belajar bersosialisasi, belajar menghadapi hal2 tidak nyaman dalam hidup, > jadi akan terbantu sekali kalau kita yang dewasa bisa terbuka satu sama lain > dengan tujuan saling membantu tentunya :-) > > Salah satu ibu mengatakan hal ini pada anaknya "Nak, Ayumi itu bukannya > nakal, tapi dia belum mengerti. Dia sedang belajar supaya bisa jadi seperti > kamu dan teman-teman. Jadi kamu harus bantu ajarkan dia supaya mengerti, > bahwa mendorong itu tidak baik" > > Ada lagi bapak yang mengajarkan pada anaknya "Kalau kamu didorong Ayumi, > bilang Jangan. kalau masih juga, bilang lagi, Ayumi, stop. Kalau masih juga, > liat, sebelum dia mendorong, tahan tangannya begini (diperagakan) dan bilang > lagi, Ayumi, jangan. Nah kalau belum berhasil juga, bilang pada bu Gurumu" > > Itu semua dikatakan di depan saya, atau diceritakan oleh orangtua yang > bersangkutan langsung kepada saya. Alhamdulillah saya merasa besar hati, > daripada diomongi di belakang sebagai ibunya si Ayumi yang nakal, teman2 > sesama orangtua membantu menjelaskan pada anak mereka tentang masalah si > ayumi dan cara mengatasinya. Tak dinyana, ini menumbuhkan kepedulian di > antara anak2 kecil itu... mengharukan sekali bagi saya! > > Saya bekerja, tidak bisa selalu mengantar anak. Tapi saya pastikan tiap > malam menelfon orangtua2 lain, bergantian, tanya apa kejadian hari itu. > Pasti kalau jadi mereka kan mangkel andai anak saya yang didorong, tapi saya > pastikan bahwa mereka tahu, saya aware akan kekurangan anak saya dan butuh > bantuan mereka untuk mengatasinya. Alhamdulillah sekarang teman2nya Ayumi > yang kasih laporan kemajuan Ayumi setiap hari. Sudah seminggu ini ngga ada > insiden dorong mendorong.. ini hasil kerja keras & prestasinya semua > orangtua murid! > > Jadi Ibu Diva, usahakan komunikasi tentang hal ini dengan guru tapi juga > dengan orangtua si anak yang hiperaktif itu. Sambil tiap saat memungkinkan, > membahas dengan Diva bahwa temannya itu butuh bantuan dia untuk belajar > supaya tidak lagi harus memukul, melainkan bisa 'pintar' seperti Diva. > Mungkin dia terbantu dengan berpikiran "membantu mengajarkan si anak itu" > daripada berpikir "bagaimana menghindari si anak itu" yang artinya > menghindari sekolah. > > Nah kalau tentang kekurangan tenaga guru karena ada yang sakit... ini harus > dibahas dengan pihak sekolah. Kalau memang gurunya kewalahan dan guru > satunya sakitnya lama, tentunya mereka harus berpikir untuk cari pengganti, > walau hanya sementara. Perbandingan guru : murid untuk anak usia seperti itu > tidak bisa ditawar ya.. kalau dipaksakan bisa2 guru yang cuma satu itu pun > ambruk karena stress. > > Salam, > Aida > > "Nunus D. Aryanto" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Minta pendapat Bp & Ibu gimana cara menumbuhkan kembali semangat sekolah > anak (TKA) yang tiba-tiba menurun karena (menurut gurunya): > - Takut melihat temannya yang hyper aktif memukul temannya yang lain (ikut > menangis) > - Tidak dapat perhatian dari gurunya disekolah karena salah satu gurunya > sedang sakit sehingga gurunya yang sekarang merasa kewalahan menghadapi > sendirian murid2 kelas Diva yang banyak minta perhatian. > > Tolong ya soalnya saya takut jadi keterusan hilang semangatnya dan jadi > mogok sekolah. > > Thanks > Ibunya Diva > > > --------------------------------------------------------------------- > >> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/ > >> Info balita, http://www.balita-anda.com > >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] > > > --------------------------------- > Do you Yahoo!? > Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software > > --------------------------------------------------------------------- > >> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/ > >> Info balita, http://www.balita-anda.com > >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] > > --------------------------------------------------------------------- >> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.com >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]