Fyi,
 
John Forbes: Yang Terjadi 10 Menit Lalu Pun, Dia Lupa..!

  • Bayangkan bagaimana rumitnya hidup ini, jika Anda lupa apa yang Anda katakan 10 menit lalu. Lupa kalau baru saja menyalakan kompor. Lupa wajah orang yang baru ditemui 30 menit lalu. Atau, lupa dengan siapa bicara 15 menit sebelumnya. Itulah yang terjadi pada John Forbes (26)

ist.
Bagi pria kurus berkacamata ini, sulit sekali mengingat apa yang telah dia kerjakan atau katakan 10 menit lalu. Ya, John telah kehilangan memori jangka pendeknya.

Semua penderitaan tersebut, disebabkan dia lahir prematur. Tiga bulan lebih awal dari yang seharusnya. Sekarang, John hidup dengan kemampuan 60% saja dibandingkan manusia yang lahir normal.

Itu artinya, pekerjaan yang sederhana seperti memasak, bisa sangat berbahaya, sebab John lupa telah menyalakan oven, atau lupa tengah memagang sesuatu sebelumnya. Bisa jadi ia juga lupa lagi masak apa sih sebenarnya?

Sejak kapan John menyadari ada masalah dengan daya ingatnya? “Aku umur delapan tahun ketika orang-orang disekitarku menyadari ada sesuatu yang salah dengan diriku,” kisahnya.

“Suatu hari kami sekeluarga pergi berlibur di sebuah taman, dan aku pergi berjalan-jalan sendirian, mendadak aku sadar telah tersesat.”

“Aku sangat panik, sebab tidak ingat lagi jalan pulang ke karavan kami. Akhirnya, aku hanya bisa berdiri terbengong-bengong sampai ibu datang menemukanku.”

“Yang mengherankan, posisiku ternyata hanya 10 meter dari mereka. Kejadian ini menyadarkan ibu, bahwa ada yang tidak beres dengan daya ingatku.”

John, berasal dari Harlow, Essex. Dia lahir tiga bulan lebih awal. Saudari kembarnya, Jane, hanya bertahan hidup tiga hari. Dokter sempat pesimis nyawa John akan terus bertahan.

Paru-parunya tidak mampu mengambil cukup oksigen yang dibutuhkan, dan peralatan di rumah sakit tempatnya dilahirkan kurang memadai. Akibatnya, sebagian besar sel-sel hippocampus --daerah melengkung berwarna keabuan di sepanjang sisi otak yang sangat penting sekali bagi kemampuan "menjelajah" jaringan memori harian-- mengalami kerusakan.

ist.
Akibat kerusakan tersebut, John tidak mampu mengingat kejadian sehari-hari, seperti di mana dia meletakkan barang-barang miliknya, ini hari apa, atau program televisi apa yang telah ditontonnya dan mengingat pembicaraan telepon atau pesan-pesan, janji-janji atau hari libur.

Beruntung, John hanya kehilangan memori jangka pendeknya. Selebihnya otaknya berfungsi dengan baik. IQ nya sangat tinggi, ingatan John terhadap kejadian yang terjadi bertahun-tahun lalu, juga sangat baik. Dia dengan mudah mengingat sesuatu yang terjadi 10 tahun lalu.

Profesor Faraneh Vargha-Khadem, konsultan neuoropsikologis di Rumah Sakit London’s Great Ormond Street”, mengatakan, ”Kerusakan memori jenis ini sangat jarang terjadi pada bayi meskipun dalam beberapa kasus hal ini ditemui, seperti yang dialami John, ketika otaknya kekurangan oksigen.”

Ayah John, Mike (52) yang bekerja sebagai petugas keamanan, mengatakan, “Jika informasi tersebut masuk ke dalam memori jangka panjangnya, sangatlah mudah bagi John mengingatnya kembali.”

“Sebagai contoh, kami sudah tiga kali mengganti dekorasi kamar tamu. Tetapi jika John dibawa keluar dari ruangan itu, dan diminta mendeskripsikan ruangan tersebut, dia akan menceriterakan dengan tepat dekorasi ruangan itu sepuluh tahun lalu.”

Ditambahkan John, untuk mengatasi masalahnya, ia belajar menggunakan alat-alat bantu. “Aku kemana-mana membawa buku harian, dan dengan rajin mencatat setiap pertemuan atau janji yang aku buat dengan keluarga atau teman.”

“Aku mencatat dengan detil nama dan ciri-ciri orang yang baru aku jumpai untuk membantuku mengingat-ingat mereka. Foto adalah hal terpenting dalam hidupku sebab aku kehilangan ingatan visual. Artinya, bisa saja aku pergi ke pesta perkawinan, setelah itu tidak ingat lagi apa yang terjadi di sana, entah itu wajah, tempat atau kejadian. Jadi aku melacaknya kembali menggunakan foto-foto.”

Sejauh ini, John menyandarkan diri pada ayahnya, dan ibunya Beverly, juga pacarnya Danielle (27), untuk membantunya menjalani kehidupan sehari-hari.

“Mereka selalu mengingatkan janji yang aku buat dengan orang lain, dan membantuku menunjukkan jalan ke tempat-tempat pertemuan. Sebab aku bisa saja tersesat di lingkungan yang setiap hari aku lalui.”

“Aku sebenarnya ingin sekali memasak untuk Danielle. Tetapi, jika itu dilakukan bisa jadi mimpi buruk. Sekolah, juga meninggalkan trauma yang mendalam, sebab aku mudah lupa dan butuh waktu lama untuk mempelajari hal-hal baru.

Dikatakan John, sebenarnya dia ingin bekerja seperti orang normal lainnya, “Aku ingin sekali bekerja di bidang komputer, tapi itu jelas tak mungkin.”

“Saat ini aku bekerja dua hari dalam seminggu untuk orang-orang dengan kelainan khusus. Aku suka bekerja di sana sebab tak ada seorang pun yang mempermasalahkan kekuranganku.”

Satu hal yang menggembirakan John adalah: Jika ia mengalami kejadian-kejadian yang sangat menggembirakan atau melibatkan emosinya secara kuat, akan lebih mudah mengingatnya.

“Baru-baru ini aku pergi berlibur ke Turki bersama Danielle dan beberapa teman. Disana aku begitu gembira dan merasa sangat mencintai Danielle, dan ternyata otakku menyimpan memori lebih banyak dari yang biasanya. Ini benar-benar brilian..!”

“Aku tahu ingatan harianku tak akan pernah kembali, tetapi dokter mengatakan itu tak akan bertambah buruk lagi.”

“Secara keseluruhan aku bahagia, merasa optimis, dan mencoba tidak terlalu frustasi dengan keadaan ini,” kata John mengakhiri kisahnya. (zrp/The Sun)

Kirim email ke