Hi pak Jusuf,

Cuma mau posting salah satu info tentang Paintball ini.  Siapa tahu jadi
tambahan info :)
Kalau nggak salah, paintball field di _Patriot_ sudah cukup bervariasi,
termasuk yang tipe  'Hamburger Hill' , 'Jungle-Jungle', or 'SWAT'.
Kalau mau info lebih lengkap dan detail tentang Paintball, bisa juga coba
search di: www.warpig.com (websitenya World and Regional Paintball Info
Guide).

O ya, kalau memang mau sekalian 'entertain' istri dan anak, bisa juga
sekalian dibawa dan di-drop di _Family Park_, wahana air dan permainan
anak-anak yang satu kawasan  (bersebelahan) dengan _Patriot Paintball Sport_
di Alam Sutera.

cheers,
Sylvia - mum to Jovan & Rena

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0209/20/dikbud/pain38.htm

PAINTBALL, BERTEMPUR DAN REKREASI
(Rubrik 'Dikbud' – Jumat, 20 September 2002)


Ini dia permainan yang diimpor dari Amerika. Tidak hanya butuh nyali besar,
tapi juga strategi. Kerja sama regu jadi penting. Kalau hanya main-main,
mengapa harus pakai pelindung badan dan penutup wajah segala?

Sewaktu Westlife melakukan promo tur, Juli 1999, ada satu acara yang bikin
boyband asal Irlandia ini girang. Selain ketemu fans, mereka juga melakukan
perang-perangan. Bryan, Nicky, Mark, Shane, dan Kian berkostum loreng bak
pasukan tempur. Tangannya menggenggam senapan semi otomatis, kepala ditutup
helm.

Akan tetapi bukan berarti lantaran Westlife, permainan yang kemudian lebih
dikenal dengan sebutan paintball ini disukai orang. Sebelum Westlife datang,
paintball sudah cukup dikenal masyarakat Indonesia. "Paintball dikenalkan
oleh para veteran perang Vietnam," jelas Ajun Niaturana, salah seorang
pengelola Patriot Paintball.

Niatnya memang cuma main-main. Tapi sekitar tahun 1980-an, banyak orang
tertarik karena dianggap memiliki tantangan. Lama-lama, orang-orang di
negeri Paman Sam itu makin serius. Mereka bukan cuma menjadikan paintball
sebagai permainan untuk kebutuhan rekreasi, melainkan sport. "Di sana sampai
sudah ada liganya segala," kata Anwar Wihardja, sekretaris Asosiasi
Paintball Indonesia (API).

Di Indonesia, kemunculan paintball diawali di Brigade 3234, Gunung Putri.
Permainan ini dibawa dari Amrik karena ada seorang pengusaha yang menganggap
bahwa paintball punya prospek yang cerah di Indonesia. Brigade 3234 jadi
field operator pertama di Indonesia pada tahun 1996.

Sejak itu, paintball terus berkembang. Setelah Brigade 3234, muncul Patriot
Paintball yang berlokasi di Alam Sutera, Serpong, Tangerang, terus Brigade
3234 Batam, Splash Paintball di Hanggar Teras Jakarta, Bali Paintball, dan
Commando Patriot di Bandung. Malah Arus Liar bekerja sama dengan Patriot
Paintball mengemas permainan ini menjadi salah satu bagian wisata one stop
adventure.

"Extreme Sport"
Permainannya sendiri cukup menegangkan. Simulasi perang yang menggunakan
bola cat ini masuk di urutan ketiga dalam extreme sport di Amrik, setelah
skateboard dan wall climbing. "Biar cuma sepuluh menit, tapi bener-bener
memacu adrenalin. Sampai bikin keringetan. Kita deg-degan banget. Karena
dibutuhkan kecepatan dan kesigapan dalam melumpuhkan lawan. Fisiknya juga
bener-bener dipompa," jelas Anwar.

Agar permainan ini terkoordinasi, di Indonesia pada Maret 2002 berdiri induk
organisasi bernama API. Pendirinya, siapa lagi kalo bukan para penggemar
paintball."API ini sebagai wadah dari player buat player. Kami juga
memperkenalkan paintball bukan cuma sebagai rekreasi, melainkan sport,"
tambah Anwar yang bersama pengurus API lagi mengusahakan agar paintball
diakui sebagai olahraga di KONI.

Tentu saja tantangan API cukup berat. Apalagi permainan ini tidak seperti
sepak bola atau bulutangkis. Salah satu faktornya karena biaya. Sekadar
gambaran, di Splash Paintball, sekali main membutuhkan biaya sekitar
70.000rupiah, sudah termasuk pakaian, marker (senjata), dan 50 butir
peluru.
Sementara di Patriot Paintball, dipatok harga Rp. 88.000. Untuk pelajar,
biasanya dapat diskon antara 20 sampai 30 persen.

Sementara kalau mau beli peralatan sendiri, sampai sekarang belum terjual
secara bebas. Bahkan harga peralatan semacam senjata masih menggunakan
dollar karena nyaris semua peralatan harus diimpor.

Meski begitu, API terus saja memasyarakatkan paintball. Salah satu turnamen
resmi yang dibikin API adalah API Splash Tournament yang dihelat awal
September 2002. Rencananya, pada bulan Oktober nanti akan dibuat event kedua
di Senayan. "Semuanya dibikin dengan peraturan keselamatan yang benar,
penghitungan skor, sampai men-training wasitnya dulu," ungkap Anwar.

Bunker-bunker
Niat API untuk terus memasyarakatkan paintball, boleh jadi bakal diikuti
makin bertumbuhnya field operator permainan tersebut. "Secara bisnis, memang
menarik. Karena permainan ini di Indonesia bisa dibilang sedang tumbuh.
Belum booming banget, karena jumlah field operator-nya belum banyak," cetus
Anwar.

Tidak gampang membuat arena paintball. Sebagai field operator paintball,
perlu tanah yang luasnya sekitar 1.000 meter persegi. Selain itu, perlu juga
peralatan keselamatan seperti senjata, seragam, peluru, dan goggles (lihat
boks: Peralatan Perang). Juga harus dilengkapi jaring yang mengitari
lapangan. "Itu untuk menghindari peluru nyasar ke mana-mana," kata Anwar.

Untuk peralatan saja dibutuhkan biaya sekitar 300 juta rupiah. Harap maklum,
harga senjatanya saja berkisar 4-20 juta rupiah, dan peluru yang harga per
butir di sini dijual Rp 500. Kalau ingin arena yang variatif, perlu
menyiapkan bunker-bunker dari ban bekas, tong, bahkan mobil bekas.

Sementara jenis permainan paintball, menurut Ajun, secara umum ada dua.
Pertama adalah perebutan bendera, di mana masing-masing regu saling
mengambil bendera lawan. Siapa cepat, dialah pemenangnya. Permainan kedua
adalah tembak-tembakan frontal macam duel koboi. Targetnya adalah secepat
mungkin menghabiskan lawan.

Tentu saja ada aturannya. Aturan permainan biasanya tergantung dari
kesepakatan kedua belah pihak. Ada yang sepakat kalau sudah kena sekali
tembakan, maka pemain yang kena harus keluar. Tapi ada juga yang boleh
sampai tiga kali. Artinya, satu orang punya tiga nyawa. Namun yang terang,
kata Ajun, pemain dilarang menembak dari jarak lima meter dari lawan.
"Soalnya dengan jarak lima meter dianggap terlalu dekat. Kulit bisa sakit
kalo terkena peluru dengan jarak segitu," ujar Ajun.

Tidak usah khawatir musuh curang. Karena ada dua orang wasit yang selalu
mengawasi permainan. Permainannya sendiri berlangsung selama 2 x 20 menit
diselingi istirahat selama 10 menit. Pemain yang dibolehkan minimal berumur
13 tahun.

Habis itu, tinggal tentukan tempat. Mau di kebun boleh, mau di sawah juga
asyik. Yang lebih seru kalau punya perbukitan.

YUNUS/ANDRA Majalah Hai
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

On 12/20/06, Jusuf Jaya Kusuma < [EMAIL PROTECTED]> wrote:

secara besok, divisi IT di kantor akan mengadakan acara kebersamaan akhir
tahun, dimulai dari main Paint Ball (perang2an cat) kemudian ditutup dengan
makan-makan n dorr prize..

ada yang pernah main Paint ball ngga ?
tempat dan peraturannya seperti apa sih ?

untuk pakaian, celana dan kacamata apakah disediakan ?

dan apakah ada tip2 lainnya .... atau bahkan link websitenya... thx..before

<deleted>

Kirim email ke