hiks..hiks.. jadi sedih, bingung, dan gimanaaa....
getoh...

rasanya aku tetap ga akan mengijinkan anakku nanti
hidup bersama pacarnya, bukan masalah adat ketimuran
tapi karena memang norma agama yang melarang.. so mau
dibilang kuno ke', ga tau zaman ke' teuteup aja GA
BOLEH!!! 

*siap2 ngebekelin ilmu agama yang cukup buat anak2ku
nanti sampe mereka mengerti dan memahami*


--- "Arrazy, Fahruddin (farrazy)"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Diambil dari
>
http://community.kompas.com/index.php?fuseaction=home.detail&id=19051&se
> ction=92
> Wondering, bagaimana anak kita 15-20 tahun lagi... 
> 
> Ketika anak meminta ijin untuk hidup bersama
> (La Rose - Belanda)
> 
> 
> Hidup bersama  yang pasti tidak bisa diterapkan di
> Indonesia saat ini
> atau  untuk saat yang akan datang,walau banyak juga
> orang Indonesia yang
> melakukan hidup bersama,cuman tidak terbuka, makanya
> mereka orang
> Indonesia melakukan nya di daerah elit
> kebanyakan,seperti kos-kos an
> atau appartement,hidup bersama tidak hanya dilakukan
> oleh anak-anak muda
> tapi babe-babe yang mempunyai simpanan atau wil,nah
> kalau hidup bersama
> dilakukan di kampung atau di gang-gang, wah
> bisa-bisa gigerebek
> hansip,di arak ramai-ramai dan dipaksa untuk
> nikah,istilah nya kan ada,
> nikah ditangan hansip,gak lucu kan kedengeran
> nya,tapi banyak terjadi di
> Indonesia.
> 
> 
> Kalau diluar Indonesia ketika anak mengutarakan
> keinginan nya untuk
> hidup bersama dan kita sebagai orang tua dengan
> keras tidak mengijinkan
> nya,si anak pasti tidak terima, karna dirinya merasa
> sudah dewasa untuk
> menentukan jalan hidupnya, apa kita sebagai orang
> tua langsung  marah
> dan melaporkan kepolisi, bahwa anak kita ingin
> keluar dari rumah karna
> mau hidup bersama pacar nya....hahaha... pasti 
> polisi atau teman kita
> yang dimintain pendapat malah mentertawakan kita,dan
> bilang kita yang
> gila kan, melarang anak kita yang sudah menginjak
> dewasa mau hidup
> bersama kok dilarang. Nah dari situ kelihatan kan
> kalau dinegara maju
> hal itu sudah wajar,bukan hal aneh,kita sebagai
> orang tua yang tinggal
> di luar Indonesia susah untuk tetap menerap kan adat
> ketimuran kita,itu
> sudah banyak terjadi disini lho, termasuk saya
> sendiri,ketika anak
> perempuan saya meminta ijin untuk melakukan hidup
> bersama dengan
> pacar,jujur saya tidak terkejut
> 
> 
> Sebagai ibu tentu saya ingin anak saya menikah,pakai
> baju
> pengantin,berdiri/duduk di sisinya,mengadakan pesta
> meriah siapa sih
> yang tidak mau,semua orang tua atau anak perempuan
> kita pasti memimpikan
> saat-saat indah itu yang hanya terjadi sekali dalam
> hidup nya.Hanya saat
> ini memang belum saat nya,anak saya belum siap,anak
> saya masih mau
> mengenal lebih pasangan nya dengan jalan hidup
> bersama,aku mengijinkan
> nya dan tidak merasakan keberatan atau melarang
> nya,aku hanya bilang
> kalau memang itu yang terbaik silahkan jalanin
> saja,aku yakin seandainya
> aku keras melarang nya pasti hubungan ku dengan anak
> ku tidak akan
> pernah harmonis,dan pada saat anak ku meminta ijin
> ke aku, aku tidak
> melihat dia sebagai anak ku, tapi sebagai seorang
> wanita dewasa yang
> meminta pendapat aku, untuk menentukan pilihan hidup
> nya. 
> 
> Kebetulan anak ku sudah punya pekerjaan tetap, pacar
> nya juga punya
> pekerjaan tetap, dan mereka sudah waktu nya untuk
> mencoba hidup bersama,
> saling lebih mengenal pasangan karna, tidak cukup
> mengenal pasangan
> hanya cuman ketemu seminggu sekali atau seminggu dua
> kali dan kalau aku
> paksakan untuk menikah saja,aku yakin pacar nya juga
> belum siap, belum
> siap jangan diartikan bahwa dia tidak mencinta anak
> ku,tapi memang belum
> siap seperti anak ku itu.
> 
> 
> Disini di Belanda seorang anak sudah dianggap dewasa
> ketika si anak itu
> menginjak umur 18 tahun, makanya banyak anak-anak
> seumur itu, untuk
> memilih tinggal sendiri tidak lagi tinggal dengan
> orang tua nya, tapi
> ada juga yang tetap tinggal dengan orang tua dengan
> alasan lebih murah,
> tapi itu juga kalau si anak memang hubungan nya
> harmonis dengan orang
> tua nya, tapi kalau tidak harmonis ketika menginjak
> umur 18 tahun ada
> orang tua memberi koper dan menyilahkan si anak
> untuk angkat kaki.Aku
> menghargai keputusan anak ku sebagai wanita dewasa,
> dengan begitu
> hubungan kita tetap harmonis dan anak ku tetap
> menghargai aku sebagai
> ibu yang mengerti akan pilihan hidupnya. Ada saat
> nya kita sebagai ibu
> dimata anak kita dan ada saat nya kita sebagai teman
> dimata anak
> kita.Aku memang orang Indonesia yang tinggal di luar
> Indonesia, bukan
> nya aku tidak bisa mempertahankan adat ketimuran,
> tapi memang aku juga
> tidak bisa menekan anak ku hanya karna aku orang
> Indonesia yang harus
> mempertahan kan ketimuran ku, itu kan nama nya
> egois.
> 
> 
> Anak-anakku tetap anak Indonesia dan mereka tidak
> kebarat-baratan, tapi
> mereka hanya harus beradaptasi dengan keadaan
> disini,jujur kalau kita
> tinggal di Indonesia mungkin cerita kita akan lain
> lagi,dengan kehidupan
> aku dan anak-anak ku,kita kan harus menyusaikan
> likungan dimana kita
> tinggal,kalau kita di Indonesia sudah pasti kita
> tidak akan melakukan
> kehidupan seperti itu.
> 
> 
> Waktu anak ku meminta ijin untuk hidup bersama pacar
> nya ketika itu anak
> ku umur nya 20tahun sekarang anak ku umur nya 23
> tahun jadi mereka sudah
> hidup bersama 3 tahun (dengan masa pacaran 2tahun
> total anakku sudah
> mengenal pacar nya 5tahun) Walaupun anak ku  hidup
> bersama, anak ku
> bikin perjanjian pra nikah di Gemeente (walikota)
> kalau seandainya suatu
> saat mereka berpisah apa yang mereka punya dibagi
> dua,anak ku dan
> pacarnya beli/kredit appartement karna untuk mereka
> pasangan muda
> seperti anak ku itu,lebih menguntungkan beli rumah
> daripada sewa
> rumah,apa lagi mereka sudah punya pekerjaan
> tetap.Kalau sewa bayar
> bulanan nya lebih mahal daripada beli,kalau beli
> bayar bulanan nya lebih
> murah dan dapat kembali dari pajak.
> 
> 
> Mungkin buat orang tua yang masih punya anak dibawah
> umur atau untuk
> calon orang tua yang ada atau tinggal di luar
> Indonesia akan bilang
> bahwa anak ku tidak boleh memilih hidup
> bersama,bahwa mau tetap
> mempertahan adat ketimuran, bahwa....bahwa....dan
> banyak lagi bahwa
> dalam hati dan pikiran kita untuk anak-anak
> kita,tapi ketika nanti
> setelah kita punya anak mulai dewasa, apa yang kita
> ingin kan itu sudah
> tidak bisa kita terapkan lagi, sekarang boleh
> mencemoohku misal nya
> karna aku mengijinkan anak ku hidup bersama, tapi
> entah 10 atau 20 tahun
> yang akan datang pembaca akan merasakan sulit dan
> punya masalah untuk
> mempertahan kan semua itu..... Kita lihat saja nanti
> sekitar 10 tahun or
> 20 tahun lagi. 
> 
> 
> Tulisan ku ini jangan dianggap bahwa aku mengajarkan
> atau menganjurkan
> untuk mengijinkan anak-anak hidup bersama,tulisan ku
>  ini hanya sebuah
> tulisan seorang ibu yang mempunya anak perempuan
> untuk memilih jalan
> hidup nya saat ini, dengan hidup bersama. 
> 
> 
> Oke Zev....mudah-mudah an tulisan ku ini lolos
> sensor,aku cuman ingin
> 
=== message truncated ===



 
____________________________________________________________________________________
Get your own web address.  
Have a HUGE year through Yahoo! Small Business.
http://smallbusiness.yahoo.com/domains/?p=BESTDEAL

--------------------------------------------------------------
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke